31101700016
SEMARANG
2021
ISI LAPORAN
Identitas Pasien
Usia : 21 Tahun
1. Pengukuran skala
Tahapan pengukuran:
Pada wajah pasien
a. Melakukan pengukuran pada pasien secara langsung.
b. Membuat titik pada wajah pasien dengan posisi mulut tertutup
c. Membuat titik pada nation – menton
d. Melakukan pengukuran dari titik nation ke menton dengan menggunakan penggaris.
Panjang Garis N-M pada Pasien : Panjang Garis N-M pada Foto
15cm : 5cm
3cm : 1cm
SN
Tahap pengukuran:
a. Membuat garis tengah wajah Garis tengah wajah diukur dari titik nation – subnasal –
menton
b. Membuat garis lurus
c. Melakukan pengecekan dengan garis tengah gigi
d. Apabila garis tersebut sesuai dengan garis tengah gigi maka wajah tersebut simetri,
namun bila terjadi kemiringan, maka gigi tersebut tidak simetri. Toleransi dari
kemiringan adalah: 4m
Kesimpulan : Dari hasil analisis diatas dilihat dari garis Nasion, Subnasal, dan Menton
dengan garis insisal midline gigi didapatkan bahwa wajah pasien simetris
3. Menentukan Profil Pasien
ULC
LLC
PO
Tahap pengukuran:
a. Membuat titik glabela – upper lips conture (ULC) – lower lips conture (LLC) –
pogonion
b. Menarik garis dari LLC dengan pogonion
c. Menarik garis glabela dengan ULC
d. Membuat garis imajiner antara glabela sampai pogonion
e. Membuat titik pertemuan antara garis LLC – pogonion dengan ULC – glabella
Kesimpulan : Hasil analisis diatas dilihat gabungan dari garis G – ULC dan
garis LLC – PO didapatkan titik hijau serta buat garis imajiner dari
titik N dan PO. Sehingga mendapatkan hasil bahwa profil wajah
pasien berbentuk conveks (cembung) karena titik hijau berada
didepan garis imajiner
4. Profil Vertikal
2,10 cm
1,93 cm
1,85 cm
Tahap pengukuran:
a. Membuat titik trition - glabela – sub nasal – menton
b. Membagi wajah menjadi 3 bagian sama besar
Kesimpulan : Hasil analisis diatas wajah di bagi menjadi tiga bagian, karenakan ukuran
wajah pasien tidak sama sehingga wajah pasien tidak simetri
5. Lip Fullnes
Kesimpulan : Secara visual ukuran bibir pasien termasuk dalam ketegori thick
6. Menganalisis Estetik
Kesimpulan : dilihat insisal display saat pasien tersenyum dengan menggunakan aturan
42.2
4 insisivus yang terlihat saat posisi istirahat hanya 4mm
2 jarak gingiva yang terlihat saat tersenyum 2mm
2 garis insisal yang hampir menyentuh bibir bawah kurang lebih 2mm
7. Transfer Smile
Tahap pengukuran :
Melihat ruang yang dibentuk di sudut bibir bagian dalam kemudian menyesuaikan dengan
penduan berikut :
1. Ekstra broad
2. Broad
3. Medium broad
4. Medium
5. Medium narrow
6. Narrow
Kesimpulan : Hasil analisis pasien memiliki senyum yang agak lebar karena saat pasien
tersenyum bukal koridornya termasuk dalam tipe 4 (medium)
8. Smile Simetri
2,50 cm 2,50 cm
Tahapan pengukuran
1. Membuat garis midline wajah
2. Melakukan pengukuran jarak antara komisura kanan ke tengah wajah
3. Melakukan pengukuran jarak antara komisura kiri ke tengah wajah
4. Menbandingkan dengan garis tengah wajah
Kesimpulan : Hasil analisis senyum pasien dibandingkan antara jarak antara komisura
kiri dan komisura kanan, ukuran garis sama sehingga senyum pasien simetri.
9. Mikroestetik
Kesimpulan :
- Gingiva Countur : outline berbentuk scalope
- Gingiva Shape : tidak ada resesi gingiva, terdapat jarak gingiva dengan CEJ
10. Bentuk Gigi
Kesimpulan :
Pasien wanita berusia 21 tahun dilakukan analisis elemen estetik dengan melihat dan
mengukur tiga aspek yaitu makroestetik, midiestetik, mikroestetik sehinga mendapatkan
hasil bahwa pasien tersebut memiliki wajah, senyum yang simetri, bentuk bibir thick
(tebal), memiliki senyum yang agak lebar, outline gingiva berbentuk scalope , pasien
tidak terdapat resesi gingiva dan hasil pengukuran bentuk gigi 1,13%