Makalah Pengetahuan Agama Islam 2
Makalah Pengetahuan Agama Islam 2
Disusun Oleh :
Semarang 2020
Daftar Isi
Daftar Isi..........................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
A. Esensi Peradaban Islam........................................................................................................2
B. Prinsip dalam peradaban islam.............................................................................................6
C. Elemen-elemen peradaban....................................................................................................8
Daftar Pustaka................................................................................................................................11
iii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
yang sangat luas, termasuk sistem politik, ekonomi, budaya, bahasa, dan aksara.
Mengikuti pendapat Koentjaraningrat, yang diikuti pula oleh Badri Yatim, peradaban
sering dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni
bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.
Peradaban Islam adalah peradaban umat Islam yang lahir dari ruh ajaran Islam
dan mewujud dalam berbagai bentuk. Landasan peradaban Islam adalah kebudayaan
Islam, terutama wujud idealnya, sehingga aspek-aspek yang dijangkau oleh peradaban
Islam pun meliputi tujuh aspek kebudayaan. Ketujuh aspek tersebut ialah sistem religi,
pencaharian, serta sistem teknologi dan peralatan. Sementara itu, kebudayaan Islam lahir
dari realisasi semangat tauhid yang bersumber pada Al Qur’an. Jadi, peradaban Islam
tidak lain dari hasil manifestasi nilai-nilai Al Qur’an dalam seluruh bidang kehidupan
umat Islam.
B. Rumusan Masalah
4.
1
BAB II
Tinjauan Pustaka
(kecerdasan, kebudayaan) lahir batin. Kata ini merupakan derivasi dari kata adab yang
berarti budi pekerti yang halus; akhlak yg baik; budi bahasa; kesopanan. Dan juga dari
kata beradab, yang berarti mempunyai kesopanan (budi pekerti); sudah maju tingkat
Dalam bahasa aslinya (Arab), "peradaban" memiliki beberapa padanan kata yang
walaupun memiliki arti tersendiri, namun core dari kesemuanya menunjuk kepada satu
arti “perkembangan dan kemajuan”. Beberapa padanan kata tersebut secara berturut-turut
adalah al adâb, al-hadharah, al-madâniyyah, dan al tsaqâfah. Kata yang pertama (al adab)
biasa disetarakan dengan ethic dalam bahasa Inggris, kata yang kedua (al hadarah) dan al
terakhir ini biasa dibedakan dengan al tsaqâfah yang padanan katanya adalah culture
dalam bahasa Inggris. Istilah al madâniyyah sendiri seakar dengan kata al dîn yang salah
satu artinya adalah ketundukan dan al madînah yang berarti tempat orang membentuk
ketundukkan kepada Allah. Dari sini maka dikenal istilah masyarakat madani (al
tertentu (kelompok sosial) untuk suatu tujuan, yakni ketundukkan kepada Allah .
Al-Faruqi mengatakan bahwa esensi peradaban Islam adalah ajaran Islam yang
berpusat pada tauhid. Inilah prinsip pokok peradaban Islam. Al-Faruqi juga mengatakan,
2
Tawhid is that which gives Islamic civilization its identity, which binds all its
constituens together and thus makes of them an integral, organic body which call
civilization.
Dengan prinsip tauhid ini kita dapat memahami berbagai keragaman dan
pluralitas pemikiran dan kebudayaan umat Islam sebagai konsekuensi tak terhindarkan
dari lokalitas mereka masing-masing, namun tetap terintegrasikan dalam satu tubuh
organik yang memberinya “identitas Islam”. Dalam hubungan ini pula, memahami esensi
peradaban Islam berarti harus memahami esensi tauhid, sebagai asas yang
mengintegrasikan seluruh aspek kehidupan Muslim dalam satu jaringan organis yang
Sebagai esensi peradaban Islam, lanjut al-Faruqi, tauhid memiliki dua aspek atau
dimensi, yaitu: aspek metodologis dan isi (contentual). Aspek metodologis mencakup tiga
sebuah struktur dan menentukan eksistensi dan relasinya sesuai dengan pola keseragaman
(uniform pattern). Elemen-elemen itu bisa saja berasal dari sumber yang berbeda-beda,
tetapi kemudian terintegrasi ke dalam sistemnya sendiri (yaitu tauhid). Inilah yang
luar dirinya namun kemudian mengalami proses adaptasi dan integrasi ke dalam sistem
mereka sendiri.
itu diambil oleh umat Islam, wataknya tetap Islami karena telah masuk dan terserap ke
3
Both the education and the science which developed in Islamic civilization over
the centuries are essentially Islami in character, whatever may have been their historical
origin. The living organism which is Islamic civilization digested various types of
knowledge from many different sources, ranging from China to Alexandria and Athens;
but whatever survived within this organism was digested and made to grow within the
living body of Islam. Whatever may have been the origin of the ‘material’ for education
and the sciences, the form was always Islamic, and both Islamic education and the
Islamic sciences are related in the most intimate manner to the principles of the Islamic
peradaban Islam. Hal itu mengandung 3 ketentuan: pertama, menolak semua yang tidak
berhubungan dengan realitas [artinya berpegang pada pandangan yang objektif dan
faktual]; kedua, menolak adanya kontradiksi antara akal dan wahyu; ketiga, keterbukaan
terhadap fakta-fakta baru (sehingga mencegah umat Muslim terjebak dalam literalisme
dan fanatisme).
konsep ilm telah begitu menentukan warna peradaban Islam. Umat Islam telah
capaian-capaian orisinil.
4
2. Kesesuaian antara akal dan wahyu. Hal ini telah menjadi sebuah tema yang sejak
awal mendapatkan perhatian dari para filosof Muslim. Al-Kindi misalnya telah
menyusun argumen kesesuaian antara agama dan filsafat; antara akal dan wahyu.
Tema ini kemudian menjadi sangat penting dalam pembahasan epistemolog yang
absolutisme dan relatifisme. Sikap ini sangat penting bagi dinamika ilmu
pengetahuan, yang bergerak diantara dua kutub ekstrim tersebut. Sikap ini banyak
dipegang oleh para saintis eksperimental seperti al-Khawarizm, Ibn Sina, al-Biruni,
Toleransi. Sebagai prinsip metodologis, toleransi adalah menerima apa yang ada
saat ini sampai terbukti kesalahannya. Hal ini sangat relefan bagi epistemologi. Juga
Berikutnya, sebagai Aspek isi (contentual). Aspek ini terbagi pada beberapa
prinsip utama, yaitu: tauhid sebagai prinsip pertama bagi metafisika, prinsip pertama bagi
etika, prinsip pertama bagi aksiologi, prinsip pertama bagi societism, prinsip pertama
bagi estetika. Prinsip-prinsip ini dapat menjadi dasar bagi banyak aspek kehidupan
Setidaknya dengan memahami esensi peradaban Islam yang berpusat pada tauhid,
seperti di bahas di atas, kita dapat memahami bagaimana karakteristik dan tujuan dari
peradaban Islam, yang dengannya peradaban Islam tampak unik dan berbeda dengan
berbagai peradaban besar lainnya. Dengan itu pula kita dapat memahami asas utama yang
5
B. Prinsip dalam peradaban islam
1. Prinsip Kultural
bentuk kebudayaan masyarakat islam terdahulu, baik islam universal maupun islam
lokal.dari situ kita bisa mengetau perbedaan dan kesamaan budaya dahulu dengan
budaya Isslam sekarang ini. Contohnya pada masa Rasulullah SAW, manusia
mengosok gigi dengan menggunakan siwak, manusia sekarang telah menemukan alat
yang lebih modern (sikat gigi),cara berpakaian orang Arab dengan orang Indonesia
memiliki perbedaan, meskipun dalam satu tujuan yaitu menutup aurat, orang Arab
2. Prinsip Pengetahuan
yang cukup tentang peradaban islam, maka manusia akan lebih terarah hidupnya dan
selalu terjaga dari sesuatu yang mungkar karena dalam diri manusia tersebut
tertanam ketaqwaan.
3. Prinsip Peradaban
6
Dengan mempelajari sejarah peradaban islam, kita bisa mengetahui bagaimana
peradaban manusia pada zaman dahulu hingga sekarang, siapa saja tokoh-tokoh
peradaban islam dan kita juga mengetahui bagaimana pengaruh IPTEK terhadap
perkembangan islam. Dari situ kita bisa mengambi sisi positifnya dan kita terapkan
4. Prinsip Kemanusiaan
Telah kita ketahui, bahwa islam adalah agama yang menjunjung tinggi persamaan
hak umatnya. Dengan mempelajari sejarah peradaban islam kita bisa belajar
selalu menghargai dan menyayangi sesamanya, beliau juga merupakan suri tauladan
yang baik yang pantas untuk kita tiru dan kita jadikan acuan dalam menjalani
kehidupan ini
5. Prinsip Keagamaan
Agama merupakan suatu kepercayaan yang dianut oleh setiap manusia, dengan
menjalankan apa yang menjadi perintah tuhannya dan menjauhi apa yang dilarang
tuhannya. Dengan beragama, kehidupan manusia akan lebih terarah karena dalam
suatu agama pasti mempunyai prinsip dan tujuan yang hendak dicapai. Contohnya
islam, salah satu tujuan islam yaitu untuk menyelamatkan manusia baik didunia
maupun diakhirat kelak. Dengan kita mempelajari sejarah peradaban islam, disitu
kita akan mengerti prinsip-prinsip islami dan dengan mengaplikasikannya kita akan
7
selamat didunia dan diakhirat.
6. Prinsip Sosial
sholat 5 waktu yang kita kerjakan setiap hari, apabila kita sholat berjamaah maka kita
akan mendapat pahala 27 kali lipat dibanding ketika kita sholat sendirian, begitu pula
perintah berzakat yang mengajarkan kita agar selalu pedulli terhadap sesama dengan
memberikan bahan makanan pokok ataupun sejumlah uang tunai. Dengan kita
mempelajari sejarah peradaban islam maka kita akan mengetahui bagaimana cara
Rasulullah SAW menjalin hubungan dengan masyarakat lain baik islam maupun non
islam tanpa membedakan keduanya kecuali dalam hal akidah dan ibadah.
7. Prinsip Motivasi
Apabila kita membaca sejarah peradaban islam di masa lampau, kita akan
menemui banyak cerita tragis yang menimpa Rasulullah, seperti meninggalnya Siti
namun duka beliau tidaklah lama, beliau segera bangkit dan melanjutkan perjalanan
hidupnya dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih. Dengan mempelajari
sejarah peradaban islam maka kita bisa belajar memotivasi diri kita agar tetap
C. Elemen-elemen peradaban
8
Setelah Islam hadir dan menanamkan nilai-nilai peradaban yang bersumber kepada
dîn, maka Arab tampil sebagai negeri bertamaddun (madaniyyah). Nilai-nilanya murni
dari Islam, meskipun kemudian ada semacam adapsi dari berbagai peradaban lain,
seperti: Yunani, India, Persia, Romawi, dan lain sebagainya. Namun nilainilai peradaban
asing itu sudah difilter terlebih dahulu, sudah melalui proses “adapsi” sebelum
di-”adopsi”. Tiga poin penting berikut semakin memperjelas mengapa Arab dapat diubah
perubahan apapun dalam satu masyarakat. Di mana keyakinan dalam bentuk politeisme
berubah menjadi tauhid; dari penyembahan kepada manusia menjadi penyembahan hanya
kepada Allah; dari mengabdi kepada batu, patung, dan berhala, menjadi menyembah
Allah yang tak dapat disentuh tangan dan tak dapat diindra oleh mata. Dalam bahasa
alQur’an adalah min al-zulumât ilâ al-nûr (dari gelap menuju cahaya). Satu bentuk
perubahan sempurna: dari hitam ke putih. Karena Islam datang untuk membebaskan
dunia (al-‘alam), dan wujud/being (al-wujûd). Dan transmisi ini telah dimulai sejak
9
Dari sana kemudian seruan al-Qur’an terus berjalan, memancar dari aktivitas
Periode Makkah maupun Periode Madinah. Maka, bukan suatu kebetulan jika kata iqra’
menjadi kata pertama dalam al-Qur’an. Dan bukan tanpa makna jika ia berulang
sebanyak 2 kali dalam 3 ayat. Dan bukan tanpa tujuan penting pula jika kata ‘ilm diulang
sebanyak 3 kali, kemudian disusul dengan kata qalam (pena): alat yang dengannya
manusia belajar. 39 Ketiga, transmisi metodologis. Satu transmisi penting yang tak
mungkin diceraikan dengan dua transmisi sebelumnya. Diyakini secara jamak bahwa
‘metode’ (manhaj) berperan penting dalam gerak pemikiran manusia, peradaban secara
umum. Karena tanpa metode, tujuan apapun sukar untuk digapai, meskipun usaha sudah
besar dikeluarkan. Dan transmisi metodologis dalam Islam harus masuk ke dalam nalar
Islam yang mencakup tiga hal penting ini: hukum kasualitas (al-sababiyyah), hukum
1033 ]
10
Daftar Pustaka
Dzulhadi, Q. N. (2015). Islam sebagai agama dan peradaban. tsaqafah,Vol 11,No 1, 151-168.
Badri, Yatim. 2014. Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islamiyah II). (Jakarta : Manajemen Grafindo
Persada) Hal 10.
11