Laporan Praktikuk FHA 6 Kelompok 4 Fix
Laporan Praktikuk FHA 6 Kelompok 4 Fix
Laporan Praktikuk FHA 6 Kelompok 4 Fix
(Cyprinus carpio)
Disusun oleh
Kelompok 4/Perikanan B
UNIVERSITAS PADJAJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum “Digesti dan Laju Digesti Pada Ikan Mas (Cyprinus
carpio)”
Kelas Perikanan – B
Kelompok Nama NPM
4 Nasrudin Gunawan 230110180064
Sekar Fathiyah Ali 230110180069
Ilham Achmad Hardani 230110180102
Monica Naomi
NPM. 230110160031
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas nikmat dan
karunianya-Nya Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air tentang “Digesti dan
Laju Digesti Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio)” dapat diselesaikan. Tujuan
penulisan laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi tugas praktikum mata
kuliah Fisiologi Hewan Air.
Laporan ini dapat tersusun tak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena
itu kelompok 4 mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Dosen pengampu Drs. H. Walim Lili, M.Si, Dra. Titin Herawati, M.Si., dan
Irfan Zidni, S.Pi.,MP. yang menyampaikan materi dengan baik.
2. Asisten laboratorium Filia dan Monica Naomi yang membimbing penulis
dalam praktikum.
3. Teman-teman yang bekerja sama dengan baik pada saat praktikum.
Demikian harapan penyusun, semoga laporan praktikum ini dapat
bermanfaat bagi penulis serta pembaca. Adanya sara yang membangun dari
pembaca untuk perbaikan laporan praktikum selanjutnya sangat dihargai, penulis
ucapkan terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR TABEL ........................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... vi
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Tujuan ........................................................................................2
1.3 Manfaat ......................................................................................2
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Mas (Cyprinus carpio) ......................................................3
2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas ..................................................................4
2.1.2 Fisiologi Ikan Mas .....................................................................4
2.2 Sistem Pencernaan .....................................................................5
2.2.1 Digesti........................................................................................5
2.2.2 Laju Digesti ...............................................................................6
2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Digesti ......................7
III BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat ....................................................................8
3.2 Alat dan Bahan ..........................................................................8
3.2.1 Alat ............................................................................................8
3.2.2 Bahan .........................................................................................8
3.3 Prosedur Praktikum ...................................................................9
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil .........................................................................................10
4.2 Pembahasan .............................................................................10
V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ..................................................................................12
5.2 Saran ........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................14
LAMPIRAN.....................................................................................16
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Interval pemberian pakan merupakan jangka waktu yang dibutuhkan untuk kembali
memberikan pakan secara terkontrol berdasarkan kapasitas maksimal lambung.
Kapasitas maksimal lambung dan laju penyerapan makanan pada setiap jenis ikan
berbeda-beda tergantung pada usia, ukuran, jenis, kualitas pakan, serta kondisi
lingkungan budidaya (Affandi, 2004).
Oleh karena itu, sebagai mahasiswa perikanan sudah selayaknya
mengetahui bagaimana pemberian pakan yang optimal bagi ikan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
1. Untuk mengetahui laju pengosongan lambung pada ikan mas
2. Waktu yang dibutuhkan untuk pengosongan lambung pada ikan mas
1.3 Manfaat
Manfaat praktikum kali ini adalah dapat diaplikasikan dalam kegiatan
budidaya mengenai berapa pakan yang dibutuhkan perhari oleh ikan, kapan harus
memberi pakan pada ikan serta untuk menentukan frekuensi pemberian pakan yang
optimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
2.2.1 Digesti
Digesti adalah perombakan makanan dari molekul yang kompleks yang
dirombak menjadi molekul yang sederhana, dalam bentuk-bentuk seperti glukosa,
6
asam lemak, dan gliserol serta nutrisi-nutrisi lain yang ada dan bermanfaat bagi
tubuh ikan. Kecepatan pemecahan makanan dari tubuh ikan dari molekul besar
kemolekul yang kecil yang akan diabsorpsi oleh tubuh ikan prosesnya disebut laju
digesti. Sedangkan zat-zat yang dibutuhkan dan yang akan diabsorpsi ikan
melauidarah juga akan diedarkan keseluruh tubuh untuk keperluan metabolisme
(Murtidjo 2001).
Proses digesti memerlukan waktu dalam mencernakan makanannya, dan
waktu yang diperlukan untuk mencernakan makanan itu disebut laju digesti
(Santoso 1994). Kondisi lingkungan yang optimal pada pertumbuhan ikan
ditentukan oleh jumlah dan mutu pakan yang dikonsumsi. Pakan yang dikonsumsi
untuk dapat digunakan dalam proses biosintesis yang menghasilkan pertumbuhan
harus melalui proses pencemaan dan penyerapan pada saluran pencernaan terlebih
dahulu. Dengan demikian, kondisi saluran pencernaan memegang peranan penting
dalam mengubah pakan (senyawa kompleks) menjadi nutrien (senyawa sederhana)
sebagai bahan baku dalam proses biosintesis tersebut (Yandes et al. 2003).
tubuh oleh system sirkulasi. Proses digesti di ikan juga ada yang berkaitan dengan
penghambatan oleh adanya ketersediaan pelarangan hukum. Artinya sumber untuk
mendigesti yang harus selalu dijaga dengan baik agar kondisi ikan baik internal
maupun eksternalnya (Gumisiriza 2008).
Mengukur laju digesti pada ikan dapat dilakukan dengan mengukur
kepadatan makanan pada lambung (bobot lambung). Temperatur, ukuran partikel
makanan, dan metode percobaan sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran
bobot lambung. Meningkatnya suhu air akan meningkatkan laju digesti ikan pada
spesies tertentu (Wurtsbaugh 1993).
3.2.1 Bahan
Berikut merupakan bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum.
Tabel 2. Bahan-Bahan Praktikum
No. Nama Bahan Fungsi
1. Ikan Mas Sebagai sampel ikan yang diamati
2. Pakan Ikan Sebagai makanan ikan
8
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berikut merupakan grafik hasil pengamatan yang dilakukan oleh kelompok
4.
2,5
2 2
2
Bobot Isi Usus (gr)
1,5
1 1 1
1
0,5
0 0 0
0
1 3 5 7 9 11 13 14
Waktu (jam)
4.2 Pembahasan
Laju pengosongan lambung dapat terjadi ketika pakan ikan masuk ke dalam
saluran pencernaan dan selesai di ujung saluran pencernaan, yaitu anus. Ikan yang
akan dijadikan objek percobaan akan dipuasakan selama 24 jam agar saat dikasih
pakan, ikan aka lahap memakannya. menggunakan prinsip bahwa lambung yang
pada awalnya penuh secara berangsur-angsur akan kosong kembali karena adanya
10
11
proses pengangkutan makanan menuju usus untuk diserap oleh tubuh. Lama waktu
yang digunakan untuk mengosongkan lambung ini dipengaruhi oleh jenis pakan
dan faktor lingkungan. Pakan yang diberi kepada ikan mas berupa pelet.
Pada grafik kelompok 4 ketika jam ke 7 bobot isi usus mengalami kenaikan
sebesar 1 gr yakni menjadi 2 gr. Hal ini tidak sesuai dengan pustaka, seharusnya
semakin lama waktu pengukuran setelah diberi pakan maka semakin kecil bobot
lambung harusnya tidak ada lagi kenaikan bobot isi usus. Ketidak tepatan tersebut
bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin, status reproduksi,
makanan dalam usus, stress fisiologis, aktivitasi, musim, ukuran tubuh, dan
temperatur lingkungan. Selain itu bobot lambung yang semakin bertambah setelah
pemberian pakan pada ikan disebabkan karena meningkatnya sekresi lambun
Dalam proses pencernaan makanan, makanan yang dicerna dipecah menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah diserap melalui dinding
usus dan masuk ke dalam aliran darah.
Pada praktikum ini , suhu pada media air merupakan suhu ruangan yaitu
25°C. Jadi ikan yang digunakan berasal dari suhu yang sama. Semakin tinggi suhu
nya maka metabolisme ikan akan semakin cepat sehingga lau pengosongan
lambungnya pun cepat. Hal ini terjadi karena ketika ikan banyak beratkivitas maka
metabolismenya yang dibutuhkan semakin banyak. Laju pengosongan lambung
dapat dijadikan indikator tentang dasar penentuan frekuensi pemberian pakan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan didapat bahwa
1. Perbandingan berat bobot lambung ikan mas setelah diberi pakan dengan
selisih waktu tertentu yaitu bobot lambung ikan pada waktu 1 jam
pertama seberat 2 gram, pada waktu 3 jam seberat 1 gram, pada waktu 5
jam seberat 1 gram, pada waktu 7 jam seberat 2 gram, pada waktu 9 jam
seberat 1 gram, pada waktu 11 jam 0, pada waktu 13 jam seberat 0 gram dan
pada waktu 14 jam seberat 0 gram. Dari praktikum bobot lambung ikan dari
1 jam pertama sampai 14 jam terjadi penurunan bobot lambung hal ini
menunjukan bahwa semakin lama waktu pengukuran setelah diberi pakan,
maka semakin kecil bobot lambung.
2. Waktu yang digunakan untuk pengosongan lambung ikan mas yaitu selama
14 jam
5.2 Saran
Pada praktikum mengenai perhitumgan sel darah merah dan putih pada ikan
lele dan belut ini disarankan agar membandingkan dengan bobot ikannya juga agar
dapat diketahui apakah bobot tubuh berpengaruh terhadap jumlah sel darah merah
ataupun sel darah putih pada ikan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Affandi R, Djadja SS, Rahardjo MF, Sulistiono. 2004. Fisiologi ikan pencernaan
dan penyerapan makanan. Departemen Manajemen Sumerdaya Perairan
Faklutas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor
Affandi, R. 2009. Fisiologi Ikan Respirasi dan Sistem Sirkulasi. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Effendi MI. 2002. Biologi ikan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
Gumisiriza, Roberth, Anthony Manoni, Mugassa Rubindamaugi, Frank Kansiime
and Amelia Kivaisi. 2008. Enhancement of anaerobic digestion of Nile
perch fish processing wastewater. African Journal of Biotechnology. 8(2):
328-333.
Khairuman., K. Amri, dan T. Sihombing. 2008. Budidaya Lele Dumbo di Kolam
Terpal. PT. Agromedia Pustaka. Depok.
Lagler, Karl F. dkk. 1962. Ichtiology. John Willey & Sons, Inc: United States of
America.
Murtidjo, B. A. 2001. Pedoman Meramu Pakan Ikan. Kanisius. Yogyakarta.
Saanin. 1984. Taksonomi dan Identifikasi Ikan. BinaTjipta. Bandung.
Santoso, B. 1993. Petunjuk Praktis Budidaya: Ikan Mas. Kanisius, Yogyakarta.
Santoso, B. 1994. Petunjuk Praktis Budidaya Lele Dumbo (Clarias geriepinus)
dan Lokal. Kanisius. Yogyakarta.
Santoso, B. 1994. Petunjuk Praktis Budidaya Lele Dumbo dan Lokal. Kanisius,
Soedibya, H J Petrus. 1999. Variasi Fisiologi Ikan Gurmai (Osphronemus
gouraniy Lac) dalam Menghadapi Ketersediaan Sumber Pakan. Erlangga,
Jakarta.
Susanto, D. 2008. Gambaran Histopatologi Organ Insang, Otot Dan Usus Ikan Mas
(Cyprinus carpio) Di Desa Cibanteng. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Suseno D. 1994. Pengelolaan Usaha Pembenihan Ikan Mas. Penebar Swadaya.
Depok.
Syafar, L. A., G. Mahasri dan F. A. Rantam. 2017. Blood Description, Parasite
Infestation and Survival Rate of Carp (Cyprinus carpio) Which Is Exposed
By Spore Protein Myxobolus Koi on Rearing Pond As Immunostimulan
Material. Jurnal Biosains Pascasarjana. 19(2): pp.
13
14
pH indikator Thermometer
Timbangan digital
17
Ikan Mas
18
Pisahkan ususnya
Timbang usus
Keluarkan pakan