Anda di halaman 1dari 6

PRNGARUH COVID-19 TERHADAP MASALAH SOSIAL

DI INDONESIA

Disusun oleh : khansa rania muhith

Kelas : x ips 1

SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School Jl. Raya Labuan - Pandeglang No.KM.
3, Saruni, Kuranten, Kabupaten Pandeglang, Banten 42216
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Virus corona menjadi topik terhangat sejak dua pekan terakhir Januari 2020.
Virus ini mendadak menjadi teror mengerikan bagi masyarakat dunia, terutama setelah
merenggut nyawa ratusan orang hanya dalam waktu dua pekan.

Satu hal yang paling mengkhawatirkan adalah virus ini terus mencari mangsa,
sementara obatnya hingga saat ini belum ditemukan. Virus corona jenis baru mulai
menjadi perhatian masyarakat dunia setelah pada 20 Januari 2020, otoritas kesehatan di
Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, mengatakan tiga orang tewas di Wuhan setelah
menderita pneumonia yang disebabkan virus tersebut.

Dilansir dari Asian Nikkei Review, berita tersebut langsung meresahkan warga


Tiongkok yang akan melakukan perjalanan pulang kampung untuk merayakan Tahun
Baru Imlek pada 25 Januari 2020. Virus ini terasa semakin menakutkan bagi warga
karena berkaitan dengan Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS) yang pernah
menewaskan hampir 650 orang di Tiongkok dan Hong Kong pada 2002 dan 2003.

Hal ini tentu meresahkan kondisi fisik maupun jiwa para masyarakat diseluruh
dunia. Maka dari itu, virus ini tentu menyebabkan bebrapa dampak dan juga pengaruh
terhadap tananan sektor kehidupan. Dimana salah satunya berpusat pada bidang
kesehatan dan keamanan rakyat. Namun tanpa kta ketahui, masalh ini juga berpengaruh
dalam bidang sosial. Hal ini dapat kita tinjau dari berbagai aspek seperti contohnya
yakni rasa resah juga takut para masyarkat yang khawatir akan terkena wabah tersebut.
Bukti ini sudah dapat kita lihat di seluruh dunia. Oleh karna itu kita akan membahas apa
saja pengaruh virus corona terhadap kehidupan sosial.
B. RUMUSAN MASALAH

 apa itu virus corona?


 apa saja penyebab virus corona?
 apa saja dampak virus corona terhadap masalah sosial di Indonesia?
 apa solusi untuk penanganan wabah virus corona?
 apa saja pengaruh virus corona terhadap masalah sosial di Indonesia?

C. TUJUAN PENELITIAN

 mengetahui apa tu virus corona atau covid-19


 menjabarkan apa saja penyebab covid-19
 menjelaskan apa saja dampak covid-19 terhadap masalah sosial di Indonesia
 mengetahui apa solusi yang tepat dalam penanganan wabah covid-19
 mengetahui apa pengaruh yang diberikan wabah covid-19 terhadap masalah
sosial di Indonesia

D. MANFAAT PENELITIAN
 sebagai sumber informasi bagi para pembaca
 sebagai sumber pembelajaran di masa depan
 sebagai solusi untuk penanganan wabah covid-19
 sebagai salah satu fakta sejarah untuk masa depan

KAJIAN PUSTAKA
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah
virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-
19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-
paru yang berat, hingga kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal


dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia.
Walaupun lebih banyak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa
saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu
menyusui.

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus
hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi,
virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

 Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita
COVID-19 batuk atau bersin
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau


bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit
tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya pada penderita
kanker.
Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga
medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para tenaga medis dan orang-
orang yang memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat
pelindung diri (APD).

dampak pengaruh virus corona (Covid-19)  dalam kehidupan sosial masyarakat,  di


antaranya adalah timbulnya rasa curiga dan hilangnya kepercayaan terhadap orang-
orang yang ada di seputaran kita atau yang baru kita kenal. Sebagai contoh pada saat
kita membeli makanan, baik di warung yang berlabel maupun kaki lima kita pasti akan
mencari tahu apakah bersih atau tidak.  Apakah pelayan ada bersentuhan dengan orang
yang terjangkit virus atau tidak, adakah petugas atau pelayan yang mencuci tangan pada
saat mengolah atau memproses makanan yang kita pesan atau tidak, sehingga timbul
keraguan.

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran
virus, yaitu:

 Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan


karatina di rumah sakit rujukan
 Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi
penderita
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi
mandiri dan istirahat yang cukup
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk
menjaga kadar cairan tubuh

Perubahan yang paling mencolok terlihat dari cara orang menjalani kehidupan sosial
dan menggerakkan roda perekonomian. Kini masyarakat lebih mengandalkan
teknologi digital untuk tetap dapat menjalani kehidupan sosial dan ekonomi di tengah
kebijakan physical distancing dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Lalu
sejauh mana dampak cirus corona terhadap gaya hidup dan kebiasaan bekerja orang
Indonesia?
Hasil survei secara online yang dilakukan oleh Snapcart, pada tanggal 17-28 Maret
2020 terhadap 2.000 pria dan wanita berumur 15-50 tahun di 8 kota besar di
Indonesia (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar,
dan Manado) menunjukkan bahwa pandemi virus Corona yang masih berlanjut
menyebabkan terganggunya gaya hidup, kebiasaan bekerja, dan berbisnis masyarakat
Indonesia, khususnya masyarakat di perkotaan.

Dampak Covid-19 yang paling terasa mengganggu adalah (1) kehidupan sosial,
menempati urutan paling tinggi yakni 48%, diikuti (2) kekhawatiran akan karir dan
pekerjaan 44%, kemudian (3) buyarnya rencana liburan dan wisata 39%, selanjutnya
(4) kekhawatiran terbatasnya kegiatan keagaamaan 31%, dan (5) tidak bisa
melakukan kebiasaan berbelanja 24%.

Gaya hidup kaum urban, seiring berkembangnya teknologi, menjadikan mereka sibuk
dengan aktivitasnya sendiri-sendiri, sehingga kehidupan sosial di dunia maya
dianggap lebih menarik daripada di dunia nyata.  Namun di survei ini hasil yang
diperoleh kebalikannya, hampir setengah responden baik pria dan wanita, muda dan
tua merasa kehidupan sosialnya terganggu karena tidak bisa berkumpul bersama
keluarga dan teman, karena harus menjaga jarak (physical distancing) dan mengikuti
anjuran untuk #DiRumahAja. 

44% responden merasa khawatir akan karir dan pekerjaan mereka; untuk hal ini laki-
laki lebih khawatir dibandingkan wanita.  Sebanyak 39% responden yang sebagian
besar wanita merasa khawatir dengan rencana liburan mereka yang tertunda untuk
waktu yang tidak bisa ditentukan.  

Pandemi Covid-19 yang terjadi bersamaan dengan perayaan hari-hari besar agama,
diantaranya Hari Raya Nyepi, Hari Raya Paskah, Bulan Suci Ramadhan, dan Hari
Raya Idul Fitri, hal ini menjadikan 31% responden merasa khawatir mereka tidak bisa
menjalankan ibadah keagamaan seperti normalnya.

Anda mungkin juga menyukai