DI INDONESIA
Kelas : x ips 1
SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School Jl. Raya Labuan - Pandeglang No.KM.
3, Saruni, Kuranten, Kabupaten Pandeglang, Banten 42216
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Virus corona menjadi topik terhangat sejak dua pekan terakhir Januari 2020.
Virus ini mendadak menjadi teror mengerikan bagi masyarakat dunia, terutama setelah
merenggut nyawa ratusan orang hanya dalam waktu dua pekan.
Satu hal yang paling mengkhawatirkan adalah virus ini terus mencari mangsa,
sementara obatnya hingga saat ini belum ditemukan. Virus corona jenis baru mulai
menjadi perhatian masyarakat dunia setelah pada 20 Januari 2020, otoritas kesehatan di
Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, mengatakan tiga orang tewas di Wuhan setelah
menderita pneumonia yang disebabkan virus tersebut.
Hal ini tentu meresahkan kondisi fisik maupun jiwa para masyarakat diseluruh
dunia. Maka dari itu, virus ini tentu menyebabkan bebrapa dampak dan juga pengaruh
terhadap tananan sektor kehidupan. Dimana salah satunya berpusat pada bidang
kesehatan dan keamanan rakyat. Namun tanpa kta ketahui, masalh ini juga berpengaruh
dalam bidang sosial. Hal ini dapat kita tinjau dari berbagai aspek seperti contohnya
yakni rasa resah juga takut para masyarkat yang khawatir akan terkena wabah tersebut.
Bukti ini sudah dapat kita lihat di seluruh dunia. Oleh karna itu kita akan membahas apa
saja pengaruh virus corona terhadap kehidupan sosial.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
sebagai sumber informasi bagi para pembaca
sebagai sumber pembelajaran di masa depan
sebagai solusi untuk penanganan wabah covid-19
sebagai salah satu fakta sejarah untuk masa depan
KAJIAN PUSTAKA
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah
virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-
19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-
paru yang berat, hingga kematian.
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus
hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi,
virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita
COVID-19 batuk atau bersin
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran
virus, yaitu:
Perubahan yang paling mencolok terlihat dari cara orang menjalani kehidupan sosial
dan menggerakkan roda perekonomian. Kini masyarakat lebih mengandalkan
teknologi digital untuk tetap dapat menjalani kehidupan sosial dan ekonomi di tengah
kebijakan physical distancing dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Lalu
sejauh mana dampak cirus corona terhadap gaya hidup dan kebiasaan bekerja orang
Indonesia?
Hasil survei secara online yang dilakukan oleh Snapcart, pada tanggal 17-28 Maret
2020 terhadap 2.000 pria dan wanita berumur 15-50 tahun di 8 kota besar di
Indonesia (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar,
dan Manado) menunjukkan bahwa pandemi virus Corona yang masih berlanjut
menyebabkan terganggunya gaya hidup, kebiasaan bekerja, dan berbisnis masyarakat
Indonesia, khususnya masyarakat di perkotaan.
Dampak Covid-19 yang paling terasa mengganggu adalah (1) kehidupan sosial,
menempati urutan paling tinggi yakni 48%, diikuti (2) kekhawatiran akan karir dan
pekerjaan 44%, kemudian (3) buyarnya rencana liburan dan wisata 39%, selanjutnya
(4) kekhawatiran terbatasnya kegiatan keagaamaan 31%, dan (5) tidak bisa
melakukan kebiasaan berbelanja 24%.
Gaya hidup kaum urban, seiring berkembangnya teknologi, menjadikan mereka sibuk
dengan aktivitasnya sendiri-sendiri, sehingga kehidupan sosial di dunia maya
dianggap lebih menarik daripada di dunia nyata. Namun di survei ini hasil yang
diperoleh kebalikannya, hampir setengah responden baik pria dan wanita, muda dan
tua merasa kehidupan sosialnya terganggu karena tidak bisa berkumpul bersama
keluarga dan teman, karena harus menjaga jarak (physical distancing) dan mengikuti
anjuran untuk #DiRumahAja.
44% responden merasa khawatir akan karir dan pekerjaan mereka; untuk hal ini laki-
laki lebih khawatir dibandingkan wanita. Sebanyak 39% responden yang sebagian
besar wanita merasa khawatir dengan rencana liburan mereka yang tertunda untuk
waktu yang tidak bisa ditentukan.
Pandemi Covid-19 yang terjadi bersamaan dengan perayaan hari-hari besar agama,
diantaranya Hari Raya Nyepi, Hari Raya Paskah, Bulan Suci Ramadhan, dan Hari
Raya Idul Fitri, hal ini menjadikan 31% responden merasa khawatir mereka tidak bisa
menjalankan ibadah keagamaan seperti normalnya.