Anda di halaman 1dari 5

Nama : Aldi Saputra

NIM ; 5190811258

Kelas : Agama Islam ( A )

Prodi : Teknik Sipil

UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Dalam pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, pemhambaan


dan tuhan. Menurut pendapat saya, hubungan antara manusia, tuhan,
agama dan islam adalah islam adalah nama dari sebuah agama yang dianut
oleh manusia dengan bertuhan-kan Allah SWT. Kita sebagai manusia yang
beragama islam mengimani adanya Allah SWT. Sebagai tuhan dari agama
yang kita peluk, agama islam mengatur banyak hal tentang kehidupan atau
hidup manusia. Semua diatur secara jelas, tegas, dan detail baik larangan
atau kewajiban kita sebagai manusia. Jadi manusia (kita), tuhan, agama
dan islam itu saling terikat atau berhubungan yang tidak bisa kita
pisahkan.
2. Iman artinya beriman atau percaya. Percaya dalam Bahasa Indonesia
artinya meyakini atau yakin bahwa sesuatu (yang dipercaya) itu memang
benar atau nyata adanya. Islam adalah agama yang mencakupi seluruh
kehidupan manusia. Agama islam adalah agama yang menyempurnakan
agama-agama yang dibawa oleh nabi-nabi Allah sebelumnya. Ihsan
adalah perbuatan baik kepada orang yang melambangkan kemuliaan
akhlak seperti yang diajarkan Rasulullah. Cara membentuk insan kamil
yaitu menyatukan ke-3 hal di atas, pertama kita harus beriman atau
mengimani unsur kedua yaitu islam, jadi maksudnya kita harus percaya
terhadap ajaran islam yang mencangkup semuanya, kemudian kita
melakukan hal-hal yang sifatnya telah diajarkan atau dicontohkan oleh
nabi Muhammad SAW.
3. A. Al-Basyar
Dalam al-Qur’an, kata al-basyar, baik dalam bentuk mufradatau
tasniyah berulang sebanyak 37 kali dan tersebar dalam 26 surat. Secara
etimologi al-basyar yang terdiri dari ba-sya-ra bermakna sesuatu yang
tampak dengan baik dan indah. Kata basyar dalam al-Qur’an secara khusus
merujuk kepada tubuh dan lahiriah manusia.
B. Al-Insan
Kata al-insan dalam al-Qur’an digunakan sebanyak 61 kali. Penamaan
manusia dengan kata al-insan yang berasal dari kata al-uns, dinyatakan
dalam al-Qur’an sebanyak 73 kali dan tersebar dalam 43 surat. Secara
etimologi, al-insan dapat diartikan harmonis, lemah lembut, tampak, atau
pelupa. Menurut M. Quraish Shihab, manusia dalam al-Qur’an disebut
dengan al-insan yang terambil dari kata uns yang berarti jinak, harmonis
dan tampak.
C. An-Nas
Kata an-nas dinyatakan dalam al-Qur’an sebanyak 240 kali dan tersebar
dalam 53 surat. Kata al-nas menunjukkan pada eksistensi manusia sebagai
makhluk hidup dan sosial. Secara keseluruhan, tanpa melihat status
keimanan atau kekafirannya.
D. Bani Adam
Al-Qur’an menyebutkan tentang Bani Adam sebanyak 9 kali, di
antaranya juga terdapat dalam surah Yasin ayat 60. Bani dapat diartikan
sebagai makhluk yang lahir dari sperma seorang yang sejenis dengannya.
lafal Adam, maka yang dimaksud dengan bani Adam adalah anak-anak
yang dilahirkan dari Adam dan dari anak-anak Adam dan seterusnya,
sehingga dapat dikatakan bani Adamadalah keturunan Adam as.
4. Cara kita membangun paradigma qurani dalam kehidupan sehari-hari yaitu
a. Selalu berpegang teguh pada al-quran sebagai suatu pedoman
untuk melakukan sesuatu.
b. Membaca, memahami dan mengamalkan hal-hal yang menjadi
kewajiban yang telah diserukan oleh Allah SWT melalui al-quran
c. Al-quran sebagai sumber dari segala sumber kehidupan, baik
hukum, politik, sampai hal yang dilakukan sehari-hari maka dari
itu kita harus selalu mempelajari al-quran.
5. Menurut Wikipedia ijtihad adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh,
yang sebenarnya bisa dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah berusaha
mencari ilmu untuk memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam
Al-Quran maupun hadis dengan syarat menggunakan akal sehat dan
pertimbangan matang. Tujuan ijtihad adalah untuk memenuhi keperluan
umat manusia akan pegangan hidup dalam beribadah kepada Allah di
suatu tempat tertentu atau pada suatu waktu tertentu. Menurut Dawalibi,
membagi ijtihad menjadi tiga bagian yang sebagiannya sesuai dengan
pendapat al-Syatibi dalam kitab Al-Muwafaqot, yaitu :
a. Ijtihad Al-Bayani, yaitu ijtihad untuk menjelaskan hukum-hukum
syara’ yang terkandung dalam nash namun sifatnya masih zhonni baik
dari segi penetapannya maupun dari segi penunjukannya.
Metode ijtihad bayani upaya penemuan hukum melalui kajian
kebahasaan (semantik). Konsentrasi metode ini lebih berkutat pada
sekitar penggalian pengertian makna teks: kapan suatu lafaz diartikan
secara majaz, bagaimana memilih salah satu arti dari lafaz musytarak
(ambigu), mana ayat yang umum dan mana pula ayat yang khusus,
kapan suatu perintah dianggap wajib dan kapan pula sunat, kapan
laragan itu haram dan kapan pula makruh dan seterusnya.
b. Ijtihad Ta’lili/Al-Qiyasi, yaitu ijtihad untuk menggali dan menetapkan
hukum terdapat permasalahan yang tidak terdapat dalam Al Quran dan
sunnah dengan menggunakan metode qiyas.  Dalam ijtihad qiyasi ini
hukumnya memang tidaktersurat tetapi tersirat dalam dalil yang ada.
Untuk mencari hukum tersebut diperlukan ijtihad qiyasi.
c. Ijtihad Isthislahi, Menurut Muhammad Salam Madkur Ijtihad Istishlahi
adalah pengorbanan kemampuan untuk sampai kepada hukum syara’
(Islam) dengan menggunakan pendekatan  kaidah-kaidah  umum
(kulliyah), yaitu   mengenaimasalah yang mungkin digunakan
pendekatan kaidah-kaidah umum tersebut, dan tidak ada nash yang
khusus atau dukungan ijma’ terhadap masalah itu. Selain itu, tidak
mungkin pula diterapkan metode qiyas atau metode istihsan terhadap
masalah itu. Ijtihad ini, pada dasarnya merujuk kepada kaidah jalb al-
mashlahah wa daf’ al-mafsadah (menarik kemaslahatan dan menolak
kemafsadatan), sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan untuk
kaidah-kaidah syara’.
6. Ibadah Mahdhah,  artinya  penghambaan yang murni hanya merupakan
hubung an antara hamba dengan Allah secara langsung.
Ibadah Ghairu Mahdhah, (tidak murni semata hubungan dengan Allah) 
yaitu ibadah yang di samping sebagai hubungan  hamba dengan Allah juga
merupakan hubungan atau interaksi antara hamba dengan makhluk
lainnya. Menurut pemahaman saya tentang keistemewaan sholat adalah
sholat dapat membuat ketenangan dalam hati dan sebagai alat komunikasi
langsung kepada sang pencipta. Sholat juga dapat menjauhkan kita dari
perbuatan keji dan munkar. Serta sholat memberikan manfaat yang banyak
seperti menghapus dosa.
7. Semua makanan dan minuman yang memiliki manfaat yang baik untuk
tubuh dan kehidupan adalah boleh atau halal dan semua makanan yang
minuman yang ada madharatnya ( bahaya ) adalah haram untuk
dikonsumsi serta makanan dan minuman yang telah di haramkan oleh
alquran dan hadist. Kriteria makanan haram:
 Makanan dan minuman yang memabukkan
 Makanan dan minuman yang berbahaya dalam tubuh
 Makanan yang najis atau mengandung najis
 Menjijikan menurut pandangan orang banyak
Kriteria makanan halal:
 Semua makanan dan minuman selain yang di haramkan oleh
alquran dan hadits adalah halal terlebih lagi yang memberikan
manfaat baik dalam tubuh

‫ير َو َمٓا أُ ِه َّل لِ َغي ِْر ٱهَّلل ِ بِ ِهۦ َو ْٱل ُم ْن َخنِقَةُ َو ْٱل َموْ قُو َذةُ َو ْٱل ُمتَ َر ِّديَ?ةُ َوٱلنَّ ِطي َح? ةُ َو َم??ٓا‬
ِ ‫نز‬ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ُم ْٱل َم ْيتَةُ َوٱل َّد ُم َولَحْ ُم ْٱل ِخ‬
ْ ‫ُح ِّر َم‬
‫ُوا ِمن‬ ۟ ‫س ٱلَّ ِذينَ َكفَ?ر‬ َ ِ‫ق ۗ ْٱليَ?وْ َم يَئ‬ ٌ ?‫وا بِ?ٱأْل َ ْز ٰلَ ِم ۚ ٰ َذلِ ُك ْم فِ ْس‬
۟ ‫ب َوأَن تَ ْستَ ْق ِس? ُم‬ ِ ‫ص‬ ُ ُّ‫أَ َك َل ٱل َّسبُ ُع إِاَّل َما َذ َّك ْيتُ ْم َو َما ُذبِ َح َعلَى ٱلن‬
‫يت لَ ُك ُم ٱإْل ِ ْس ? ٰلَ َم ِدينً??ا ۚ فَ َم ِن‬ ُ ‫ت لَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوأَ ْت َم ْم‬
ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِى َو َر‬
ُ ?‫ض‬ ُ ‫ٱخ َش ?وْ ِن ۚ ْٱليَ??وْ َم أَ ْك َم ْل‬
ْ ‫ِدينِ ُك ْم فَاَل ت َْخ َش ?وْ هُ ْم َو‬
ِ ‫ف إِّل ِ ْث ٍم ۙ فَ?????????????إ ِ َّن ٱهَّلل َ َغفُ?????????????و ٌر ر‬
‫َّحي ٌم‬ ٍ ِ‫ص????????????? ٍة َغيْ????????????? َر ُمتَ َج????????????? ان‬ َ ‫ٱض?????????????طُ َّر فِى َم ْخ َم‬ ْ

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)


yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh,
yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan
anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa
untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka
dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa
sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.

Anda mungkin juga menyukai