Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSU
N OLEH:
Dosen Pembimbing
NUR HIDAYAT,M.Ag
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020/2021
Dalam penulisan makalah ini penulis masih memiliki banyak kekurangan baik dalam
bentuk teknis penulisan maupun dalam bentuk materi,mengingat kemampuan yang di miliki
oleh penulis masih banyak kekurangan.Untuk itu kritik,saran,dan masukan dari semua pihak
sangat penulis harapkan agar dapat menyempurnakan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebanyak – banyaknya kepada pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah swt.Memberikan imbalan yang setimpal pada
pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini,dan
semoga bantuan ini menjadi amal ibadah. Aamiin Yaa Robbal „Alamiin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Keimanan.......................................................................................................4
B. Aspek – Aspek Keimanan dalam kehidupan sehari – hari...............................................4
C. Kiat – Kiat menanamkan iman.........................................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................................11
B. Daftar Pustaka.................................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini manusia terkadang tidak banyak mengetahui pengertian,
hakikat, maupun hubungan antara iman, ilmu serta amal. Era globalisasi yang tidak dapat
dihindarkan lagi. Seakan membawa masyarakat kita terlena sehingga mengkesampingkan
prihal keagamaan. Padahal apabila dikaji dan dipertimbangkan lebih matang serta jauh,
ketika kita mengetahui tentang keimanan dan hubungan antara keimanan dengan berbagai
aspek dalam kehidupan kita maka, akan ada dua atau bahkan lebih keuntungan yang kita
dapat. Yang pertama adalah jelas bahwa kita insyallah diberi keselamatan dunia dan akhirat,
yang kedua adalah dalam menjalankan kehidupan sehari-hari maka perasaan damai dan
tentram selalu berada dalam diri kita. Dalam kehidupan, kita tidak hanya dituntut baik dalam
beretika, namun secara spiritual pun kita juga butuh akan hal itu. Karena apabila kita
memiliki sisi spiritual yang baik, maka dapat dipastikan kita akan menjadi orang yang baik
pula.
Sebagian umat islam pada masa sekarang ini sudah banyak yang berfikiran bahwa Dunia
dengan segala isinya seperti harta, tahta dan wanita sudah sedemikian kuatnya memperbudak
sebagian umat Islam sehingga mereka menjadi budak nafsu duniawi. Dan pada saat mereka
begitu kuatnya mencintai dunia dan diperbudak oleh dunia, maka pada saat yang sama
mereka takut mati. Takut mati karena takut berpisah dengan dunia dan takut mati karena
banyak dosa.
Disinilah iman itu mengambil peranyya sebagai jalan keluar atau solusi untuk
menyelesaikan masalah kehidupan tersebut. Ketika seseorang telah bias memahami dan
menerapkan konsep dari iman tersebut kedalam kehidupannya maka ia dapat mengatsi
permasalahan hidupnya ,dan mendapat manfaat dari keimananya tersebut. Jadi iman itu
sangat penting bagi manusia khususnya bagi pemeluk agama islam agar mendekatkan kita
diri kepada Allah SWT Dan menjadi hamba yang beriman dan bertaqwa.
B. Rumusan masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman
Kata iman menurut bahasa berarti membenarkan ﺍﻟﺘﺼﺪﻳﻖ, sedangkan menurut syara‟
adalah membenarkan dengan hati ﺍﻟﺘﺼﺪﻳﻖ ﺑﺎﻟﻘﻠﺐdalam arti menerima dan tunduk pada apa
yang diketahui bahwa hal tersebut dari agama Nabi Muhammad. Dan ada yang menyatakan
lebih tegas lagi bahwa, di samping membenarkan dalam hati juga menuturkan dengan lisan
dan mengerjakan dengan anggota badan. Kemudian sebagian ulama menyebutkan pula
bahwa iman ialah membenarkan rasul tentang apa yang beliau datangkan dari TuhanNya.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa iman, mempunyai dua pengertian dalam Al-Qur'an
dan sunah Rasulullah saw., mempunyai dua pengertian :
a. Membenarkan berita yang datang dari Allah dan Rasul-Nya.
b. Meneguhkan pendirian terhadap ketentuan yang telah ditetapkan (diberitakan) Allah
SWT.
Ruang lingkup Iman mencakup tiga aspek kehidupan manusia, yaitu meliputi
seluruh isi hati, seluruh ucapan dan segenap laku perbuatan. Ketiga aspek tersebut yaitu isi
atau ketetapan hati, seluruh ucapan dan segenap laku perbuatan adalah satu kebulatan hidup
manusia dalam arti kebudayaan dan peradaban. Untuk lebih ringkas dan tajam maka masalah
bagian isi hati dan ucapan yang memberi dan menyatakan pernilaian dan pandangan,
misalnya “Matahari berputar tetap pada sumbunya – Surat 036 Yasin ayat 38 - Wasy syamsu
tajri li mustaqarril lahaa dzaalika taqdiirul’aziizil aliim dsb.
Dengan demikian maka hadits diatas, untuk lebih singkat dan mendekati hakikinya,
kita terjemahkan menjadi Iman ialah Pandangan dan Sikap Hidup. Ruang lingkup itu meliputi
seluruh tempat dan waktu, artinya di manapun dan kapan pun berada serta dalam kondisi
apapun seorang hamba berkewajiban untuk bertaqwa.
Seseorang akan disebut bertaqwa jika melaksanakan kewajiban sebagai seorang
hamba tersebut dan itu merupakan ciri dari manusia yang bertaqwa. Manusia bisa dikatakan
bertaqwa jika melakukan rukun Iman dan Islam, menepati janji, jujur kepada Allah, dirinya
dan manusia dan menjaga amanah. Dia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya
sendiri.
Ruang lingkup iman di dalam ajaran islam meliputi satu bidang yaitu Aqidah. Pengertian
aqidah secara etimologis aqidah berakar dari kata „aqida-ya‟qidu‟aqdan- aqidatan. Kaitan
antara arti kata “aqdan dan “aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati,
bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.Jadi aqidah adalah sesuatu yang diyakini oleh
seseorang. Makna aqidah secara bahasa akan lebih jelas jika dikaitkan dengan pengertian secara
terminologis.
Secara terminologis terdapat beberapa defenisi aqidah, antara lain :
1. Menurut Hasan Al-banna
Aqaid (Bentuk plural dari aqidah )adalah beberapa perkara yang wajib diyakini
kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa ,menjadi keyakinan
yang bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.
2. Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy
Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam
hati serta diyakinini kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala
sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.
Adapun penjelasan ruang lingkup pembahasan aqidah yang termasuk dalam Rukun Iman,
yaitu:
1. Iman kepada Allah
Pengertian iman kepada Allah ialah:
Membenarkan dengan yakin akan adanya Allah. Membenarkan dengan yakin keesaan-Nya,
baik dalam perbuatan-Nya menciptakan alam, makhluk seluruhnya, maupun dalam
menerimah ibadah segenap makhluknya. Membenarkan dengan yakin, bahwa Allah bersifat
dengan segala sifat sempurna, suci dari sifat kekurangan dan suci pula dari menyerupai segala
yang baru (makhluk).
Dengan demikian setelah kita mengimani Allah, maka kita membenarkan segala
perbuatan dengan beribadah kepadanya, melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi
segala larangannya, mengakui bahwa Allah swt.bersifat dari segala sifat, dengan ciptaan-Nya
dimuka bumi sebagai bukti keberadaan, kekuasaan, dan kesempurnaan Allah.
2. Iman Kepada Malaikat
Beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah mempunyai makhluk yang dinamai
“malaikat” yang tidak pernah durhaka kepada Allah, yang senantiasa melaksanakan tugasnya
dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya. Lebih tegas, iman akan malaikat ialah beritikad
adanya malaikat yang menjadi perantara antara Allah dengan rasul-rasul-Nya.
A. Kesimpulan
Iman adalah percaya atau yakin dengan hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan
dengan perbuatan. Menaikkan kadar iman bukanlah suatu pekerjaan mudah, karena begitu
banyak usaha(menuntut ilmu, amalan-amalan) yang harus kita lakukan disamping godaan
(syaitan, duniawi) yang akan kita hadapi. Paling tidak kita termasuk orang-orang yang lebih
beruntung dibanding orang lain yang belum sempat mengetahui "sebab-sebab naik-turunnya
iman"
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/DI/article/viewFile/426/398.,
http://syariah.uin-malang.ac.id/index.php/komunitas/blog-fakultas/entry/konsep-iman-
dan-taqwa.,
http://makalahpendidikanku.blogspot.com/2013/10/makalah-tentang-islam-dan-
iman.html’,.
https://dokumenkuliah.wordpress.com/tag/aspek-aspek-ajaran-islam/