EKONOMI TEKNIK
MATERI KULIAH
PERTEMUAN 1
“ECONOMI TEKNIK”
Pioner dalam Engineering Economy
1. Arthur M. Wellington
Seorang Civil Engineer pada abad 19 secara khusus menyebut
peran analisis ekonomi dalam engineering project dengan
menulis buku berjudul “The Economic Theory of Railway
Location” pada tahun 1887
2. Eugene Grant
Mempublikasikan buku “Principles of Engineering Economy”
pada tahun 1930 yang merupakan sebuah tonggak dalam
pengembangan ekonomi teknik
$1 $1+Interest
Now 1 2 3 n-1 n
Principles of Engineering Economy (1)
PRINCIPLE 1 – DEVELOP THE ALTERNATIVES
The choice (decision) is among alternatives. The alternatives
need to be identified and then defined for subsequent analysis
PRINCIPLE 2 – FOCUS ON THE DIFFERENCES
Only the differences in expected future outcomes among the
alternatives are relevant to their comparison and should be
considered in the decision
PRINCIPLE 3 – USE A CONSISTENT VIEWPOINT
The prospective outcomes of the alternatives, economic and
others, should be consistently developed from a defined viewpoint
(perspective)
PRINCIPLE 4 – USE A COMMON UNIT OF MEASURE
Using a common unit of measurement to enumerate as many of
the prospective outcomes as possible will simplify the analysis
and comparison of the alternatives
Principles Engineering Economy (2)
PRINCIPLE 5 – CONSIDER ALL RELEVANT CRITERIA
Selection of a preferred alternative (decision making) requires the
use of a criterion (or several criteria). The decision process should
consider both the outcomes enumerated in the monetary unit and
those expressed in some other unit of measurement or made
explicit in a descriptive manner
PRINCIPLE 6 – MAKE UNCERTAINTY EXPLICIT
Uncertainty is inherent in projecting (or estimating) the future
outcomes of the alternatives and should be recognized in their
analysis and comparison
manajer teknik
Sudut Pandang Pengambilan
Keputusan dalam Ekonomi Teknik
• Akuntan
Menyajikan, menganalisis kinerja ekonomi yang
telah terjadi beberapa periode yang telah lewat
• Ahli Ekonomi Teknik
Melakukan proses estimasi aliran kas masa
mendatang. Memberikan gambaran-gambaran
kemungkinan yang akan dihadapi seandainya
terjadi perubahan variabel keputusan
• Manajer Teknik
Mengambil keputusan dengan melihat kedepan
maupun ke belakang berdasar informasi dari
akuntan maupun ahli ekonomi teknik
Konsep Ongkos dalam EkoTek
• Analisis ekonomi teknik terutama ditujukan untuk
mengevaluasi kinerja ekonomi dari masing-
masing alternatif proyek investasi teknik
• Perbandingan alternatif akan melibatkan konsep
dan terminologi ongkos.
• Beberapa konsep ongkos: ongkos siklus hidup,
ongkos langsung & tak langsung, ongkos tetap
& ongkos variabel, ongkos rata-rata & ongkos
marjinal
Pengambilan Keputusan
dalam Ekonomi Teknik
Pokok Bahasan
• Proses Pengambilan Keputusan yang
Rasional
• Prediksi ke Depan
• Peran Engineering dalam Bisnis
• Tipe-tipe pengambilan keputusan
strategis dalam ekonomi teknik
Proses Pengambilan Keputusan yang
Rasional
1. Mengenal problem yang
dihadapi
2. Mendefinisikan tujuan atau
sasaran yang hendak
dicapai
3. Mengumpulkan informasi-
informasi yang relevan
4. Mengidentifikasi berbagai
alternatif keputusan yang
layak
5. Memilih kriteria keputusan
yang akan digunakan untuk
memilih alternatif
6. Memilih alternatif yang
terbaik
Memilih merk mobil ?
Toyota vs. Honda
1. Mengenal problem yang Membutuhkan sebuah
dihadapi mobil
2. Mendefinisikan tujuan atau
sasaran yang hendak dicapai Ingin mobil yang biaya
3. Mengumpulkan informasi- operasionalnya murah
informasi yang relevan dan purna harga jual
4. Mengidentifikasi berbagai tinggi
alternatif keputusan yang Mengumpulkan informasi-
layak infromasi yang relevan
5. Memilih kriteria keputusan Memilih antara Toyota
yang akan digunakan untuk and Honda
memilih alternatif perawatannya murah,
6. Memilih kriteria keputusan purna harga jual lebih
yang akan digunakan untuk tinggi, konsumsi bahan
memilih alternatif bakar lebih irit
7. Memilih alternatif yang terbaik Memilih yang terbaik
antara Toyota atau
Honda sesuai kriteria
yang digunakan
Pengambilan Keputusan Ekonomi Teknik
Manufacturing Profit
Planning Investment
Marketing
Memprediksi Ke Depan
Mengestimasi jumlah
investasi yang
diperlukan
Memprediksi jumlah
permintaan produk
Mngestimasi harga jual
produk
Mengestimasi biaya
pembuatan produk
Mengestimasi masa
hidup dari produk
Peran of Engineering dalam Bisnis
Perbaikan pelayanan
Pemilihan Proses dan Peralatannya
Penggatian peralatan
Produk Baru dan Ekspansi Produk
Pengurangan biaya
Tipe Pengambilan Keputusan Strategis
Ekonomi Teknik di Sektor Industri Jasa
Transportasi komersial
Logistik dan Distribusi
Industri Kesehatan
Financial Engineering
Retail
Industri Hiburan
Customer Service and Maintenance
Pemilihan Proses dan
Peralatannya
Bagaimana pemilihan untuk suatu produk
panel dasboard mobil, antara bahan dari
plastik ataukah bahan dari lembaran baja ?
Apakah sekarang
waktunya untuk
mengganti mesin yang
sudah tua ?
Jika tidak, kapan waktu
yang tepat untuk
mengganti
peralatan/mesin yang
sudah tua?
Produk Baru dan Ekspansi Produk
Apakah perlu
membangun atau
menambah fasilitas
baru untuk memenuhi
permintaan yang
meningkat ?
Apakah lebih berharga
mengalokasikan
sejumlah uang untuk
ekspansi pasar produk
baru ?
Pengurangan Biaya
Apa sebaiknya
perusahaan membeli
peralatan baru untuk
meningkatkan kinerja
operasional yang
sekarang ini dilakukan
secara manual ?
Apa sebaiknya
mengalokasikan sejumlah
uang sekarang untuk
menghemat lebih banyak
uang di masa depan ?
Prinsip Dasar dalam Ekonomi
Teknik
Principle 1: 100 ribu rupiah sekarang lebih
berharga daripada 100 ribu rupiah pada satu
tahun kemudian.
Principle 2: Seluruh alternatif dihitung
perbedaannya diantara alternatif yang ada.
Principle 3: Pendapatan marginal harus melebihi
biaya marginal
Principle 4: Tingkat resiko dihitung berdasarkan
tingkat keuntungan yang diharapkan
Principle 1: 100 ribu rupiah sekarang lebih
berharga daripada 100 ribu rupiah pada satu
tahun kemudian.
biaya
marginal
Pendapatan
Pendapatan penjualan 1 unit marginal
Principle 4: Tingkat resiko dihitung
berdasarkan tingkat keuntungan yang
diharapkan
Jenis Investasi Potensi Keuntungan
Risiko yang diharapkan
1
Bunga & Nilai Waktu dari Uang
• Bunga (Interest)
– Biaya ataupun penambahan nilai uang atas
penggunaan sejumlah uang.
• Nilai Waktu dari Uang (Time Value of
Money)
– Nilai ekonomis atas penggunaan sejumlah
uang tergantung dari berapa jumlah uang
yang digunakan atau diterima.
Prinsip Ekivalensi
1 Menggunakan basis waktu yang umum :
– Ekivalensi aliran kas (cash flows) menggunakan titik
waktu yang umum
– Gunakan titik waktu sekarang = present worth
– Gunakan titik waktu kedepan = future worth
2 Ekivalensi tergantung pada tingkat bunga yang
berlaku
3 Memerlukan konversi dari aliran kas
pembayaran jamak ke aliran kas tunggal
ataupun aliran kas seragam
Ekivalensi Nilai Uang
Mana yang anda lebih sukai ?
I=P.i.N
I = bunga
P = induk yang dipinjam/diinvestasikan
i = tingkat bunga per periode
N = jumlah periode
Bunga Sederhana
2 160.00 1.320,00 0
3 160.00 1.480,00 0
Inflow (+)
Periode 2 dan
Periode 1 akhir periode
2
0 1 2 n-1 n
Awal periode
1
Outflow (-)
1 2 3 4
Borrower 0
(Peminjam) $160 $160 $160
$1,160
$1,160
$1,000
Notasi
i : Tingkat bunga efektif per periode
r : Tingkat bunga nominal per periode
n : Jumlah periode pemajemukan
P : Nilai sekarang (present worth)
A : Cash flow pada akhir periode yang besarnya sama untuk
beberapa periode yang berurutan (annual worth)
F : Nilai mendatang (future worth)
G : Tingkat perubahan konstan (dalam jumlah tertentu) dari
satu periode ke periode berikutnya untuk
pembayaran/penerimaan yang meningkat/menurun
g : Tingkat perubahan konstan (dalam persentase tertentu)
dari satu periode ke periodeberikutnya untuk
pembayaran/penerimaan annual yang meningkat/menurun
Four Important Points
1. The end of one year is the beginning of the next year
2. P is at beginning of a year at a time regarded as being present
3. F is at the end of the nth year from a time regarded as being
the present
4. An A occurs at the end of each year of the period under
consideration
1. Pemajemukan diskrit
Discrete Compounding, Discrete Payments
2. Pemajemukan kontinyu
Continuous Compounding, Discrete Payments
Continuous Compounding, Continuous
Payments
Single-Payment Compound-Amount Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
1
P F n atau P = F (
P/F, i, n )
1 i
F
Single-Payment
Present-Worth Factor
0
1 2 3 n-1 n
Single-Payment
Compound-Amount Factor
P
Case
Equal-Payment-Series Compound-Amount Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
1 i n 1
F A atau F = A ( F/A, i, n )
i
F
Equal-Payment-Series
Compound-Amount Factor
0 1 2 3 n-1 n
A A A A A
FA
F = A + A(1+i) + A(1+i)2 + A(1+i)3 + . . . + A(1+i)n-1 (1)
x(1+i)
F(1+i) - F= A(1+i)n – A
(1 i ) n 1
F A
i
Equal-Payment-Series Sinking-Fund Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
i
A F atau A = F ( A/F, i, n )
1 i 1
n
F
Equal-Payment-Series
Sinking-Fund Factor
0 1 2 3 n-1 n
A A A A A
Equal-Payment-Series Capital-Recovery Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
i 1 i n
A P atau A = P ( A/P, i, n )
1 i 1
n
A A A A A
0
Equal-Payment-Series 1 2 3 n-1 n
Capital Recovery Factor
P
Equal-Payment-Series Present Worth Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
1 i n 1
P A n
atau P = A ( P/A, i, n )
i 1 i
A A A A A
0
Equal-Payment-Series 1 2 3 n-1 n
Present Worth Factor
P
Diagram hubungan P, F dan A
P
(A/F, i%, N)
F A
F/A, i%, N)
Aliran Kas Tidak Teratur
5.000
9.000
8.500
10.000 10.000
14.000
Uniform-Gradient-Series Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
G (1 i ) n 1 n
P atau P = G ( P/G, i, n )
i i (1 i ) n 1 i
n
(n-1)G
(n-2)G
2G A A A A A
G Uniform-Gradient-
Series Factor
0 1 2 3 n-1 n 0 1 2 3 n-1 n
GP
1 2 3 n 1
P G ... n
(1)
(1 i ) 2
(1 i ) 3
(1 i ) 4
(1 i )
x ( 1+i )
1 2 3 n 1
P(1 i) G ... n 1 (2)
(1 i ) (1 i ) 2
(1 i ) 3
(1 i )
(2) – (1)
Uniform-Gradient-Series Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
1 n
A G atau A = G ( A/G, i, n )
i 1 i 1
n
(n-1)G
(n-2)G
2G A A A A A
G Uniform-Gradient-
Series Factor
0 1 2 3 n-1 n 0 1 2 3 n-1 n
Hubungan A, P, F dan G
A
(A/G, i, n) (G/A, i, n)
G
(F/G, i, n)
(P/G, i, n)
(G/F, i, n)
(G/P, i, n)
P F
Geometric-Gradient-Series Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
Ft F1 1 g
t 1
, t = 1,2,…,n
F1(1+g)n-1
F1(1+g)n-2
F1(1+g)2
F1 F1(1+g)1
0 1 2 3 n-1 n
Geometric-Gradient-Series Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
1
P F n
F
substitusi F dengan t F 1 g t 1
1 i
1
Sehingga diperoleh,
1 g 0 1 g 1 1 g 2 1 g n 1
P F1 1
F2 2
F3 3
Fn n
1 i 1 i 1 i 1 i
Dengan:
1 1 g 1 i
g 1
1 g 1 i 1 g
F1 1 g 1
n
(P/A,g’,n)
P atau P F1
1 g g 1 g n 1 g
Geometric-Gradient-Series Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
g’ > 0
jika i > g, maka g’ adalah positif dan ( P/A,g’,n ) dihitung
dengan menggunakan persamaan yang sesuai
Contoh :
Penerimaan dari suatu unit bisnis diestimasikan akan
mengalami peningkatan 7% per tahun dari penerimaan
awal tahun pertama sebesar $360. Tentukan nilai
sekarang dari penerimaan tersebut selama 10 tahun
bila digunakan tingkat suku bunga sebesar 15%
Geometric-Gradient-Series Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
1 0.15
g 1 0.0748 7.48%
1 0.07
(P/A,7.48,10)
( 6.8704 )
1 0.0748 1
10
0.07481 0.07
10
(P/A,7.48,10)
P $360,000
6.8704
$2,311,536
1.07
Geometric-Gradient-Series Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
g’ = 0
jika i = g, maka g’ sama dengan nol dan nilai ( P/A,g’,n )
akan sama dengan n, sehingga persamaan geometric-
gradient-series factor menjadi:
n
P F1
1 g
Geometric-Gradient-Series Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
Contoh
Suatu penerimaan diestimasikan meningkat 10% per
tahun dari pokok sebesar $10,000 pada awal tahun
pertama. Tentukan PW dari n tahun penerimaan tersebut
dengan tingkat bunga 10%
n
P $10,000 $9,091 n
1 g
Geometric-Gradient-Series Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
g’ < 0
jika i < g, maka g’ akan negatif dan nilai tabel tidak
dapat digunakan untuk mengevaluasi faktor P/A
Contoh :
Gaji seorang Industrial Engineer baru diperkirakan
meningkat 12% per tahun dari pokok sebesar $32,000
selama 5 tahun yang akan datang. Jika tingkat suku
bunga 10%, tentukan PW nya
Geometric-Gradient-Series Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
1 0.10
g 1 0.0179 1.79%
1 0.12
(P/A,-1.79,5)
( 5.2801)
1 0.0179 1
5
0.01791 0.0179
5
(P/A,-1.79,5)
P $32,000
5.2801
$150,860
1.12
Geometric-Gradient-Series Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
g<0
menghasilkan g’ positif untuk semua nilai positif dari i
Contoh :
Sebuah sumur minyak diperkirakan menghasilkan
12.000 barel pada tahun pertama dengan harga
minyak $21/barel. Jika hasil eksplorasi diperkirakan
menurun 10% per tahun, tentukan PW pendapatan
kotor 7 tahun ke depan dengan tingkat suku bunga
17%
Geometric-Gradient-Series Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
1 0.17
g 1 0.30 30%
1 0.10
(P/A,30,8)
P $252,000
2.9247
$818,916
1 0.10
Frekuensi Pemajemukan
Frekuensi pemajemukan dapat terjadi lebih dari
satu kali dalam 1 tahun
Bunga nominal adalah tingkat suku bunga per
tahun yang mengabaikan frekuensi
pemajemukan (mengabaikan time value of
money)
Bunga efektif adalah tingkat suku bunga tahunan
termasuk efek pemajemukan dari setiap periode
yang kurang dari satu tahun
Apabila frekuensi pemajemukan hanya satu kali
dalam 1 tahun, maka tingkat suku bunga efektif
sama dengan tingkat suku bunga nominal.
Bunga Nominal dan Bunga Efektif
r : tingkat bunga nominal (tahunan)
i : tingkat bunga efektif dalam interval waktu
l : panjang interval waktu (dalam tahun)
m : jumlah periode pemajemukan (dalam tahun)
c : jumlah periode pemajemukan dalam interval waktu
Secara matematis, hubungan bunga efektif dan nominal
dapat dituliskan dengan persamaan:
l .m c
r r
i 1 1 atau i 1 1
m m
Bunga Nominal dan Bunga Efektif
Jika pemajemukan hanya dilakukan sekali dalam
interval waktu, maka l.m = 1 dan
r
i
m
r = 0.13, l = 2, m = 12
212
0.13
i 1 1 0.2951 29.51% per 2 tahun
12
6. Bunga nominal 9% dimajemukkan semiannually dengan
interval waktu 2 tahun:
r = 0.09, l = 2, m = 2
22
0.09
i 1 1 0.1925 19.25% per 2 tahun
2
Membandingkan Tingkat Suku Bunga