Anda di halaman 1dari 2

Alih jenjang 10/10/2020

Sebelum kita lanjutkan ke topik Statistik deskripsi, saya akan review dulu materi sebelumnya, terkait metode
sampling. Kemarin ada yang bertanya, kapan menggunakan teknik sampling apa? Dan apakah untuk
penelitian kesehatan hanya menggunakan metode sampling tertentu? Topik ini sebenarnya masuk di
pembahasaan mata kuliah metode penelitian kesehatan, tapi karena di pertemuan sebelumnya juga saya
berikan, maka akan saya jelaskan sedikit.

 Simple random sampling


Pada teknik sampling secara acak, setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk
dijadikan sampel. Teknik sampling acak sederhana merupakan teknik yang populer dibandingkan teknik
lainnya dalam penelitian sains. Teknik ini biasanya menggunakan metode undian. Persyaratan yang harus
dipenuhi untuk teknik pengambilan sampel acak secara sederhana adalah anggota populasi dianggap
homogen. Teknik sampling ini memiliki bias terkecil dan generalisasi tinggi.

 Systematic random sampling


Sistematik random sampling adalah metode yang digunakan dengan cara membagi jumlah seluruh anggota
populasi dengan jumlah sampel yang dibutuhkan. Misalnya dalam penerapan pengambilan sistematik
random sampling, suatu populasi dalam penelitian yang merupakan seluruh tenaga kesehatan yang terdiri
dari 500 orang, kemudian sampel yang diinginkan adalah 50. Disebut sistematik karena cara memilih titik
sampelnya mengikuti sistem tertentu dengan menentukan interval.

 Stratified sampling
Stratified random sampling merupakan proses pengambilan sampel melalui proses pembagian populasi ke
dalam strata, memilih sampel acak sederhana dari setiap strata, dan menggabungkannya ke dalam sebuah
sampel. Dari populasi tersebut kemudian dibagi ke dalam strata yang karakteristiknya sama.
Contoh: Dalam suatu penelitian tentang kepuasan pasien rawat inap RS X Januari 2017, populasi pasien
rawat inap pada bulan Januari 2017 adalah 300 dengan populasi tiap strata berjumlah sama. Dari
perhitungan besar sampel, didapatkan jumlah sampel yang harus dipenuhi adalah 90 pasien. Ruang rawat
inap di RS X terdiri dari ruang rawat kelas 1, kelas 2, dan kelas 3.
Contoh lain: ATLM ingin mengevaluasi spesifisitas dan sensitivitas POCT antibody test COVID-19 brand A dan
brand B. Stratified sampling dilakukan dengan cara mengambil sejumlah sampel secara random dengan
sample size yang sama dari beberapa lab berbeda.

 Cluster sampling
Anggota dalam populasi dibagi ke dalam cluster atau kelompok jika ada beberapa kelompok dengan
heterogenitas dalam kelompoknya dan homogenitas antar kelompok. Teknik cluster sering digunakan oleh
para peneliti di lapangan yang mungkin wilayahnya luas.
Contoh: Klusterisasi pasien COVID

 Purposive sampling
Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sampel yang dilakukan dengan memilih subjek
berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik populasi
yang sudah diketahui sebelumnya.
 Voluntary
Pengambilan sampel secara voluntary-response atau secara sukarela adalah teknik pengambilan sampel di
mana peserta memilih sendiri untuk menjadi bagian dari penelitian karena mereka menjadi sukarelawan
saat ditanya, atau menanggapi iklan.
Contoh: voluntir uji klinis vaksin COVID, atau voluntir penellitian uji sensitivitas dan spesifisitas alat deteksi
baru COVID-19 dengan menggunakan saliva.

 Convenience
Dalam metode ini, peneliti mendaftarkan subjek menurut ketersediaan dan aksesibilitas mereka. Oleh
karena itu, metode ini cepat, murah, dan nyaman. Ini disebut kenyamanan pengambilan sampel karena
peneliti memilih elemen sampel sesuai dengan kemudahan aksesibilitas dan kedekatannya.
Contoh: peneliti akan melakukan studi kohort pada pasien COVID. Sampel convenience atau praktis di sini
akan dibatasi pada populasi yang dapat diakses oleh tim peneliti. Misalanya hanya pasien yang sampelnya
diperiksa di lab rumah sakit tempat peneliti bekerja. Karenanya, dalam masa studi, semua pasien yang
diperiksa sampelnya di lab rumah sakit tersebut serta memenuhi kriteria kelayakan akan diikutsertakan
dalam penelitian.

 Snowball sampling
Penarikan sampel pola ini dilakukan dengan menentukan sampel pertama. Sampel berikutnya ditentukan
berdasarkan informasi dari sampel pertama, sample ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sampel
kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin besar. Dikatakan snowball sampling karena
penarikan sampel terjadi seperti efek bola salju. Metode ini digunakan ketika populasi yang menjadi objek
penelitian sulit dapat ditemukan dan berada di tempat tertentu yang sulit diakses karena tidak ada database.
Lebih banyak dilakukan dalam penelitian bidang social.
Contoh: rare diseasae atau penyakit yang penderitanya sedikit sehingga belum banyak diteliti. Mungkin ada
sejumlah individu yang menderita penyakit seperti progeria, porfiria. Dengan menggunakan sampel bola
salju, peneliti dapat menghubungi penderita yang sulit dihubungi dan meyakinkan mereka untuk
berpartisipasi dalam penelitian survei.

 Sampling jenuh
Teknik sampling jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan jika jumlah
populasi kurang dari 30.
Contoh: seroprevalensi toksoplasmosis pada pedagang ikan di pasar pagi. Karena jumlah pedagang ikan
kurang dari 30, maka peneliti mengambil seluruh populasi pedagang ikan.

Anda mungkin juga menyukai