Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Kalvien Seleky, 2010 44 067, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unpatti Ambon.
Judul Skripsi : ”Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyulingan Minyak Kayu Putih di
Desa Unet Kecamatan Fena Fafan Kabupaten Buru Selatan”. Tebal 59 halaman.

Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyulingan Minyak Kayu Putih

Desa Unet Kecamatan Fena Fafan Kabupaten Buru Selatan masih perlu dikelola dan
dikembangkan secara optimal, mengingat bahwa Desa ini memiliki potensi dan lahan yang
sangat baik untuk agribisnis minyak kayu putih, sehingga dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat dan keuntungan bagi daerah, serta menambah kesempatan kerja, yang pada
akhirnya dapat mensejahterakan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan.
Permasalahan yang timbul adalah bagaimanakah memberdayaan masyarakat melalui
penyulingan minyak kayu putih di desa unet kecamatan fena fafan kabupaten buru selatan ?

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 kelompok usaha penyulingan minyak
kayu putih di Desa Unet Kecamatan Fena Fafan Kabupaten Buru Selatan. Karena pendekatan
penelitian ini adalah kualitatif, maka teknik yang digunakan adalah purposive sampling.

Hasil dan kesimpulan peenlitian ini adalah pemberdayaan masyarakat melalui penyulingan
minyak kayu putih dilihat dari aspek Tujuan yaitu penyulingan minyak kayu putih memiliki
manfaat serta prospek pengembangan produksi minyak kayu putih di Desa Uneth sangat
potensial dalam upaya meningkatkan pendapatan pengusaha yang dampaknya dapat
membantu pemenuhan kebutuhan hidup rumah tangga, dari aspek Fasilitator yaitu
Pengembangan usaha minyak kayu putih di Desa Uneth telah berlangsung sejak tahun 1983,
meskipun pengaruh modernisasi yang masuk sebagai upaya peningkatan produksi dalam hal
ini pemerintah telah memberikan bantuan peralatan penyulingan namun masyarakat tetap
mempertahankan kearifan lokal yaitu ketel kayu sebagai bentuk budaya dan ciri khas minyak
kayu putih Uneth, sedangkan dari aspek Peserta didik yaitu Dalam menjalankan Industri
rumah tangga (Home Industry) anggota keluarga mempunyai peranan yang sangat penting di
dalam suatu proses produksi karena semakin banyak tenaga kerja maka semakin tinggi
tingkat produksi. Pemberdayaan masyarakat melalui penyulingan minyak kayu putih dilihat
dari aspek Bahan Ajar yaitu Sumber informasi atau bahan ajar yang diperlukan oleh
kelompok guna mendukung proses pembuatan minyak kayu putih ini adalah bersumber dari
pengalaman responden saat bekerja dengan orang yang lebih tua dalam mengelolah produksi
minyak kayu putih ini. Sejumlah pengetahuan yang diperoleh oleh responden hanya dengan
melihat /mengamati serta mempraktekannya langsung pada lokasi penyulingan., dari aspek
Metode Pembelajaran yaitu metode pembelajaranpun berpusat pada lingkungan, dengan
jalan berdiskusi, tanya jawab,cerama dan pengalaman dari orang yang lebih paham mengenai
proses penyulingan minyak kayu putih. Sedangkan dari aspek Sarana Prasarana yaitu
Rendahnya sarana prasarana dalam mendukung kegiatan program pemberdayaan masyarakat
dikarenakan banyak fasilitas umum yang hampir tidak di rasakan dengan baik oleh
masyarakat diantaranya sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana transportasi, sarana
komunikasi, listrik, sarana air bersih dan di samping itu pula ketersediaan bahan baku utama
minyak kayu putih berupa daun tersedia dalam jumlah yang sangat besar namun belum
dimanfaatkani secara maksimal karena keterbatasan pengetahuan dan teknologi yang
memadai untuk mendukung proses produksi. Pemberdayaan masyarakat melalui penyulingan
minyak kayu putih dilihat dari aspek Ragi Belajar yaitu terjadinya peningkatan kualitas
hidup dikarenakan tingginya motivasi kerja penyuling minyak kayu putih di sebabkan karena
harga minyak kayu putih di pasaran yang memiliki prospek yang baik dan menguntungkan,
dari aspek Biaya yaitu Pemberdayaan masyarakat melalui penyulingan minyak kayu putih
dilaksanakan menggunakan modal atau biaya sendiri dari masyarakat dan bukan dari pihak
lain, dari aspek Pemasaran Hasil yaitu Proses pemasaran hasil dilakukan dengan jalan
pengusaha yang sudah memiliki pembeli tetap dan juga belum memiliki pembeli tetap. Bagi
yang sudah memiliki pembeli tetap maka ia hanya butuh waktu satu hari untuk menjual
karena semuanya telah dibeli oleh pembeli tetap, sedangkan pemberdayaan masyarakat
melalui penyulingan minyak kayu putih dilihat dari aspek Evaluasi yaitu Kegiatan
penyulingan minyak kayu putih yang dilakukan oleh kelompok usaha penyulingan sangat
memiliki dampak yang positif bagi perkembangan perekonomian keluarga peyuling, hanya
saja proses pemasaran hasil masi berfokus dikalangan lokal.

Dari hasil dan kesimpulan tersebut di atas maka saran yang dapat disampaikan adalah : 1)
Perlu adanya pembuatan kelompok pengusaha minyak kayu putih untuk melakukan
kesepakan dalam menentukan harga jual minyak kayu putih sebelum sampai di pasaran; 2)
Ketersediaan bahan baku daun kayu putih yang sangat potensial ini di harapakan masyakat
dapat mengeksploitasinya secara efisien dan efektif sehingga tidak menjadi kelangkaan daun
pada waktu-waktu yang akan datang; 3) Sangat dibutuhkan peran dari pihak terkait yang
berakses langsung dengan usaha minyak kayu putih dalam rangka pengembangan usaha
minyak kayu putih serta 4) Perlu adanya perluasan pasar oleh pengusaha minyak kayu putih
sehingga ada peningkatan pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai