Anda di halaman 1dari 2

kin rendah sehingga semakin mudah pecah, karena mendekati batas elastisitasnya.

Hasil Pengamatan :

No Benda Perlakuan Pengamatan


1. Balon A tidak diisikan air. Diletakkan di atas Balon A yang tidak
lilin. berisikan air meletus
setelah dipanaskan
oleh lilin.
2. Balon B berisikan air. Diletakkan di atas Balon B yang
lilin. berisikan air tidak
meletus setelah
dipanaskan oleh lilin
dan menggembung
ke dalam memasuki
gelas. Lilin di dalam
gelas mati karena
udara yang masuk ke
dalam gelas habis.
Percobaan tersebut menggunakan balon yang tidak berisikan air dan balon yang berisikan
air. Balon yang tidak berisi air (Balon A) akan meletus karena melonggarnya batas
elastisitasnya tanpa energi yang dapat mencegah balon untuk tidak meletus. Balon yang
beriskan air (Balon B) tidak meletus karena ada penangkal energi yang dapat mencegah
balon untuk tidak meletus.

Balon A yang terbuat dari karet tidak dapat menahan meletusnya balon dari tekanan
dalam balon, karena karet tersebut sangat lemah. Berbeda dengan balon B yang berisikan
air dapat menahan tekanan panas dari api dalam balon, balon B tidak mengalami tekanan
panas karena karet balon ditangkal oleh air yang berada di dalam balon tersebut.

Percobaan tersebut berhubungan dengan hukum I Termodinamika yaitu yang berbunyi,


“kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah panas
yang ditambahkan kedalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem
terhadap lingkungannya."

Dapat disimpulkan bahwa balon memiliki volume yang apabila dipanaskan tidak meletus,
tekanan balon B tersebut sampai masuk ke dalam gelas, sedangkan api merupakan suhu
akan mati, karena tidak ada udara yang masuk di dalam gelas sehingga didapatkan
persamaan volume balon naik, tekanan balon naik, dan suhu tetap.

Percobaan Praktikum Termodinamika 2 :

Alat & Bahan :

 Botol Plastik
 Balon
 Cuka
 Soda Kue
 Karet

Langkah Kerja :

1. Tuangkan cuka ke dalam botol plastik.


2. Memasukkan soda kue ke dalam balon.
3. Menjepit leher balon dan merentangkan mulut balon sampai mulut botol bisa masuk
ke dalam botol plastik.
4. Mencampurkan cuka dengan soda kue sambil memegang balon sampai
memunculkan gelembung di udara.
5. Mengikat ujung balon menggunakan karet
6. Setelah tercampurnya air cuka dengan soda kue, menghasilkan gelembung-
gelembung gas yang menjadikan balon besar karena tertiup oleh gas dari reaksi
campuran tersebut.

Pembahasan/Kesimpulan:

Pada reaksi kimia satu zat atau lebih dapat diubah menjadi zat yang baru. Sesuai
percobaan CH3COOH atau asam cuka direaksikan dengan NaHCO3 atau soda kue
menghasilkan gas CO2, dari sini bisa dikatakan bahwa reaksi kimia telah terjadi dan
mengakibatkan terbentuknya gas dengan perubahan kimia yang menghasilkan zat baru. Hal
tersebut bisa dibuktikan melalui pengamatan bahwa campuran asam cuka dengan soda kue
mengakibatkan terjadinya buih, yang menyebabkan balon terisi oleh gas CO2 dan berubah
dari kecil menjadi besar atau berisi.

Campuran air cuka dengan soda kue menghasilkan gelembung - gelembung gas atau gas
karbondioksida (CO2). Campuran tersebut bisa dirumuskan menjadi :

NaHCO3 (s) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + CO2(g) + H2O(l)

Cuka merupakan asam dan soda kue merupakan basa. Dari campuran kedua zat tersebut,
pH menjadi netral. Hasil reaksi campuran cuka dan soda kue menghasilkan gas
karbondioksida yang mendorong oksigen di atasnya, sehingga balon menjadi besar atau
tertiup. Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm, karena perpindahan kalor dari
lingkungan ke sistem sehingga suhu lingkungan berkurang dan mengakibatkan suhu pada
permukaan botol terasa dingin.

Anda mungkin juga menyukai