Anda di halaman 1dari 4

POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA

PENEGAK DAN PANDEGA


HENDAR AHMAD WIBISONO – SANGGA PELAKSANA

I. LATAR BELAKANG
Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega yang termaktub dalam
Surat Keputusan Kwartir Nasional nomor : 080 tahun 1988 adalah suatu upaya
mengindentifikasi komponen-komponen dengan formulasi peran masing-masing komponen
tersebut serta pola interaksi dari berbagai komponen yang ada dalam sistem pendidikan
Kepramukaan. Pola pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega didefinisikan sebagai kerangka
kegiatan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan dan bahan kegiatannya. Sedangkan mekanisme
pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah rincian dan bentuk interaksi antar komponen
dalam kerangka kegiatan pembinaan Penegak dan Pandega.
Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega disusun dengan maksud
untuk memberikan pedoman pimpinan untuk menentukan kebijaksanaan umum dalam usaha
pembinaan dan pengembanggn Pramuka Penegak dan Pandega serta memberikan pedoman
berfikir dan bertindak bagi Pramuka Penegak dan Pandega. Sedangkan tujuan penyusunannya
adalah untuk menentukan kebijaksanaan umum yang selalu konsisten, terarah dan terpadu
dengan kebutuhan organisasi disatu sisi dan pengembangan anak didik disisi yang lain.

II. ORIENTASI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK


DAN PANDEGA
Pelaksanaan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega diarahkan pada keselarasan dan
keutuhan 3 (tiga) sumber orientasi hidup :
1. Orientasi pada Tuhan Yang Maha Esa, nilai-nilai kerohanian yang luhur dan falsafah
hidup Pancasila, yaitu pengembangan insan berketuhanan Yang Maha Esa, bertakwa dan
beriman kepada-Nya dalam segala segi kehidupan, berbudi luhur dan bermoral Pancasila.
2. Orientasi kedalam diri pribadi, yaitu pengembangan sebagai insan biologis, insan
berpendidikan dan kejiwaan, serta insan kerja, guna mengembangkan bakat, kemampuan
jasmaniah dan rohaniah agar dapat berprestasi maksimal dengan mengembangkan faktor
kemampuan atau potensi dalam dirinya.
3. Orientasi keluar, yaitu :
a. Terhadap pengembangan lingkungan sosial, budaya, alam, dan sebagainya :
1. insan sosial budaya
2. insan sosial politik, yaitu insan yang berkesadaran berbangsa dan bernegara
3. insan sosial ekonomi, termasuk sebagai insan kerja dan insan profesi yang memiliki
kemampuan untuk mengenali, memanfaatkan dan mendayagunakan sumber-sumber
daya alam serta sekaligus mampu memeliharanya
b. Untuk menumbuhkan kepekaan Pramuka Penegak dan Pandega terhadap situasi
masa kini dan masa depan dalam menumbuhkan kemampuan untuk
mengembangkan daya kreasi yang konstruktif serta menumbuhkan kesadaran bagi
kesinambungan nilai-nilai luhur bangsa dan negara

Tujuan Umum : membentuk Pramuka Penegak dan Pandega yang :


a. Berideologi Pancasila
b. Kuat keyakinan beragamnya
c. Tinggi mental, kuat fisik dan rohaninya
d. Berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat serta bangsa dan negara
e. Berkesadaran hukum
f. Berkesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
g. Berkesadaran internasional untuk mengembangkan persatuan atau persaudaraan dalam
rangka membina perdamaian dunia

TUGAS KURSUS MAHIR DASAR PENEGAK – OKTOBER 2020 1


Tujuan Khusus (kualitatif) : membentuk Pramuka Penegak dan Pandega yang :
a. Berkemampuan untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila
b. Berjiwa kepemimpinan, memiliki rasa tanggungjawab dan disiplin terhadap keluarga,
masyarakat dan negara.
c. Mengembangkan patriotisme dan idealisme
d. Berkesadaran sosial dan berkesadaran nasional
e. Berkepribadian dan berbudi pekerti luhur
f. Jujur dan adil serta berjiwa gotong royong dan pengabdian serta peningkatan daya kreasi
g. Mengamalkan pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan kewiraswastaan
h. Menjadi kader pimpinan Gerakan Pramuka, masyarakat, bangsa dan negara
i. Memiliki dan mengembangkan sikap, teguh pada pendirian, tidak sewenang-wenang,
kritis, obyektif dan rendah hati

Tujuan Khusus (kuantitatif) adalah :


a. Menjaga kesinambungan keanggotaan dari golongan Siaga sampai dengan golongan
Pandega
b. Setiap gugusdepan memiliki sedikitnya satu Ambalan atau Racana
c. Setiap sepuluh orang anak didik memiliki satu orang pembina Pramuka

Sasaran pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega baik di gugusdepan maupun


di kwartir adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang :
1. beriman, berkepribadian, berbudi luhur, berdisiplin, bekerja keras, tangguh,
tanggungjawab dan mandiri
2. Kuat dan sehat jasmani serta tinggi kecerdasan dan ketrampilannya
3. Mempunyai rasa cinta tanah air, rasa kebangsaan yang tebal dan rasa kesetiakawanan
sosial
4. Mempunyai rasa percaya pada diri sendiri, sikap dan perilaku yang inovatif dan kreatif

III. WADAH PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA


1. Ambalan dan Racana
Wadah pembinaan di gugusdepan yang mewadahi Pramuka Penegak adalah
Ambalan, sedangkan wadah pembinaan yang mewadahi Pramuka Pandega adalah
Racana. Proses pendidikan di gugusdepan adalah proses pendidikan dan pembinaan yang
dilakukan oleh seorang pendidik (orang dewasa) dan pembinaan yang dilakukan di
bidang pengetahuan, mental dan kepribadian serta ketrampilan, dengan titik berat
pembinaan pada aspek pengetahuan, mental dan kepribadian. Metode yang digunakan
dengan pencapaian SKU dan SKK serta penghayatan kode kehormatan.

2. Dewan Kerja
Dewan Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega di tingkat
kwartir dalam rangka peningkatan pengetahuan, ketrampilan manajerial, dan
kepemimpinan. Dewan Kerja berkedudukan saebagai badan kelengkapan kwartir yang
bersifat kolegial. Maksudnya adalah Dewan Kerja dibentuk dalam rangka melakukan
pembinaan dan pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega diwilayah yang
bersangkutan.

3. Satuan Karya (SAKA)


Satuan Karya Pramuka adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega di
tingkat kwartir dalam menyalurkan bakat dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan,
ketrampilan, dan pengalaman dalam berbagai kejuruan. Satuan Karya melaksanakan
kegiatan tertentu sesuai dengan bidangnya dengan nyata, produktif dan bermanfaat bagi
hidup dan kehidupan. Pengetahuan dan ketrampilan dalam SAKA dikelompokkan dalam

TUGAS KURSUS MAHIR DASAR PENEGAK – OKTOBER 2020 2


krida-krida yang diwujudkan dalam bentuk Tanda Kecakapan Khusus (TKK) mulai dari
tingkat Purwa, Madya dan Utama.

4. Kelompok Kerja
Kelompok Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega untuk
belajar dan mengembangkan suatu ilmu pengetahuan dan ketrampilan tertentu guna
kebutuhan suatu program atau memecahkan permasalahan yang sedang berkembang
didalam Gerakan Pramuka maupun dalam masyarakat pada umumnya yang mempunyai
implikasi terhadap Gerakan Pramuka. Kelompok Kerja dibentuk ditingkat gugusdepan
maupun ditingkat kwartir yang pembentukan secara insidental untuk pemenuhan suatu
kebutuhan, apabila tugas yang telah dibebankan telah selesai maka kelompok kerja dapat
dibubarkan.
Kelompok kerja berwenang mengusulkan dan menyarankan suatu konsep atau
pengembangan pembinaan yang ada. Kelompok kerja beranggotakan Pramuka Penegak
dan Pandega, Pembina, Pelatih dan orang-orang yang dianggap mampu atau ahli dalam
bidang tertentu untuk membuat perencanaan program kegiatan.

5. Sangga Kerja
Sangga Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega di tingkat kwartir
dan gugusdepan yang dibentuk secara insidental untuk menjalankan suatu program
kegiatan tertentu dari Ambalan atau Racana maupun Dewan Kerja. Setelah program
kegiatan terlaksana, sangga kerja dapat dibubarkan. Tujuan
Pramuka Gugusdepan Kwartir Pendidikan
Penegak Gerakan
dan Ambalan Dewan Kerja Pramuka,
Pandega dan khususnya
Racana Satuan Karya Tujuan
Pendidikan
Pramuka T/D
Sangga Kerja dan Kelompok Kerja

Bagan wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega

IV. METODE DAN JENIS KEGIATAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA


Untuk mencapai tujuannya Gerakan Pramuka menyelenggarakan kegiatan bagi para
anggotanya. Secara umum kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega dikelompokkan dalam Tri
Bina yaitu : bina diri, bina satuan dan bina masyarakat.
1. Kegiatan Bina diri (kepentingan pribadi)
Adalah pembinaan pribadi Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk kegiatan rohani dan
jasmani sehingga dapat membentuk mental kepribadian yang tangguh dan kokoh. Pendidikan
Pramuka Penegak dan Pandega merupakan kelanjutan dari proses yang telah dilalui dari sejak
masa Siaga dan diteruskan dengan pengembangan pada golongan pengembangan
kewiraswastaan. Pendidikan Pramuka Penegak dan Pandedga juga merupakan tahap
pengabdian untuk memperdalam dedikasi dengan pemantapan kepemimpinan dalam praktek
pembinaan.
2. Kegiatan Bina Satuan (kepentingan Gerakan Pramuka)
Adalah pembinaan jiwa dan ketrampilan kepemimpinan dan pengelolaan satuan maupun
kwartir dalam Gerakan Pramuka. Dalam rangka pengembangan kepemimpinan dibentuklah
Dewan Kerja yang bertugas membantu kwartir. Untuk itu diperlukan kemampuan
merencanakan, melaksanakan dan mengadakan evaluasi kegiatan yang sesuai dengan aspirasi
mudanya. Disamping itu Pramuka Penegak dan Pandega juga diberi kesempatan untuk
mengembangkan ketrampilan dan pengetahuan kepada Siaga, Penggalang dan Penegak
melalui kegiatannya sesuai instruktur yang membantu para pembina Pramuka dan Pamong
SAKA. Untuk itu mereka mendapatkan kesempatan mengikuti kursus ketrampilan. Dalam

TUGAS KURSUS MAHIR DASAR PENEGAK – OKTOBER 2020 3


rangka regenerasi bentuk kegiatan berupa kaderisasi perlu ditingkatkan dan dikembangkan
sehingga terjadi kesinambungan kepemimpinan dalam usaha mencapai tujuan Gerakan
Pramuka.
3. Kegiatan Bina Masyarakat (kepentingan umum)
Adalah pembinaan kepemimpinan dan ketrampilan pembangunan masyarakat serta dharma
baktinya kepada masyarakat, bangsa dan negara. Kegiatan yang dilakukan dalam berbagai
bentuk pengabdian pada masyarakat dalam rangka pengembangan kesadaran bermasyarakat
sekaligus dapat meletakkan landasan masa depannya. Para Pramuka Penegak dan Pandega
diarahkan untuk mengembangkan kepemimpinannya dengan menganjurkan berperan dalam
masyarakat sebagai peneliti, penyuluh, penggerak, pelopor dan pemimpin masyarakat kelak
dikemudian hari dapat berperan sebagai pemimpin bangsa dan negara. Pengabdian para
Pramuka Penegak dan Pandega kepada masyarakat meliputi segala bidang kehidupan
manusia.

V. PENUTUP
Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega mutlak diketahui oleh
para Pramuka Penegak dan Pandega dalam mengelola wadah pembinaan.
Terlebih bisa memahami dan melaksanakan didaerahnya, Semoga tulisan ini dapat membantu
dalam melaksanakan proses pendidikan Kepramukaan dari kita, oleh kita dan untuk kita.

Daftar Pustaka :
1. Keputusan Kwartir Nasional nomor : 080 tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka
Penegak dan Pandega
2. Buku Rujukan Materi Dianpinsat Pramuka Penegak 2001, Dewan Kerja Penegak Dan Pandega Gerakan
Pramuka Kwartir Cabang 1205 Kota Yogyakarta

TUGAS KURSUS MAHIR DASAR PENEGAK – OKTOBER 2020 4

Anda mungkin juga menyukai