Anda di halaman 1dari 4

Nama : Riza Dwi Wulansari

Kelas : 1B
No. Absen : 10

KEPERAWATAN TRANSKULTURAL
Budaya Keperawatan Singapura

A. Discovery Learning
N Pengarang Tahun Judul Referensi Abstrak
o. Terbit Jurnal
1. Ega Nadhilah 2016 STRATEGI JOM FISIP Penelitian ini adalah studi diplomatik
SINGAPURA Vol. 3 No. 2 – yang membahas tentang strategi
DALAM Oktober 2016 Singapura untuk mengendalikan
PENGENDALI konsumsi tembakau dalam Framework
AN Convention on Tobacco Control
KONSUMSI (FCTC). Konsumsi tembakau bukanlah
TEMBAKAU fenomena baru di Singapura. Praktek
PADA konsumsi tembakau ini dikenal di masa
FRAMEWORK lalu. Konsumsi tembakau menyebabkan
CONVENTION kerusakan tidak hanya pada pengguna
ON TOBACCO tetapi juga orang-orang di sekitar yang
CONTROL menghirup udara yang tercemar oleh
(FCTC) tembakau. Vaksin umumnya berasal dari
TAHUN 2010- segala usia dan anggota keluarga dan
2014 mereka rentan terkena dampak
tembakau, risiko penyakit yang
menyertai Konsumsi tembakau seperti
kanker, serangan jantung, penyakit paru-
paru, dapat membahayakan wanita
hamil, anak-anak dan remaja.
Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan tingkat analisis bangsa
yang berfokus pada strategi Singapura.
Penelitian ini menggunakan perspektif
realisme dalam hubungan internasional
dan teori strategi John P.Lovell dan teori
diplomatik William C.Olson. Strategi
FCTC untuk mengendalikan konsumsi
Tembakau di Singapura dengan
menekan dan mengendalikan konsumsi
tembakau.
Dalam upaya untuk mengendalikan dan
menekan konsumsi tembakau di
Singapura, Singapura bergabung dengan
Framework Convention on Tobacco
Control (FCTC) untuk strategi dan
program yang solid. Strategi dan
program dari FCTC diadopsi ke
Singapura dengan nama National
Tobacco Control Programme (NTCP).
Strategi dan program NTCP dan akan
memantau dan mengevaluasi oleh
pemerintah Singapura untuk hasil yang
lebih baik dan konsumsi tembakau
menurun dari tahun ke tahun.
Kata kunci: konsumsi tembakau,
pengendalian tembakau, kerangka kerja
konvensi pengendalian tembakau (fctc),
kontrol.
2. Ignatius 2012 IMPLIKASI Jurnal Warga miskin di Singapura semakin
Adiwidjaja dan PELAYANAN Reformasi, terjepit oleh tingginya biaya perawatan
Lisa PRIMA Volume 2, kesehatan. Ironisnya, Singapura adalah
Dhuhaniyati (SERVICE Nomor 2, Juli negara maju yang sangat populer dengan
EXCELLENCE – Desember wisata medisnya. Di satu sisi banyak
) DAN PAKET 2012 orang asing datang ke Singapura untuk
AGENDA tujuan perawatan kesehatan (bantuan
REFORMASI medis), tetapi di sisi lain warganya yang
LAYANAN miskin menghadapi biaya medis yang
KESEHATAN : tidak terjangkau. Ini jelas merupakan
PELAJARAN kasus diskriminasi yang dilakukan oleh
MENARIK Pemerintah Singapura kepada warganya,
DARI khususnya terkait dengan hak atas
SINGAPURA kesehatan yang telah diakui secara
DAN universal di bawah hukum internasional.
MALAYSIA Makalah ini bertujuan untuk
BAGI menganalisis keberadaan hak atas
INDONESIA kesehatan dari perspektif hukum hak
asasi manusia internasional. Selain itu,
tulisan ini juga dimaksudkan untuk
menganalisis kewajiban hukum dan
tanggung jawab moral Pemerintah
Singapura terkait dengan masalah ini.
Kata kunci: hak atas kesehatan,
Singapura, hukum hak asasi manusia
internasional.
3. I Gusti Agung 2014 HAK ATAS Amiruddin dan Warga negara miskin di Singapura
Bagus Cahya KESEHATAN Zainal Asikin, semakin terhimpit oleh terlalu tingginya
Kartika BAGI WARGA 2003, biaya kesehatan. Ironisnya, Singapura
Nugraha Ayu NEGARA Pengantar merupakan Negara maju yang sangat
Putu Laksmi MISKIN DI Metode terkenal dengan wisata medisnya. Di
Danyathi SINGAPURA Penelitian satu sisi banyak orang asing yang datang
Program DALAM Hukum, PT. untuk menjalani perawatan medis,
PERSPEKTIF Raja Grafindo namun di sisi lain warga negara miskin
HUKUM HAK Persada, Singapura justru harus menghadapi
ASASI Jakarta melambungnya biaya medis yang
MANUSIA dikenakan terhadapnya. Hal ini tentu
INTERNASIO merupakan suatu perlakuan
NA diskriminatif oleh Pemerintah Singapura
terhadap warganya sendiri, khususnya
mengenai hak atas kesehatan yang
merupakan hak asasi manusia yang telah
diakui secara universal dalam hukum
internasional. Tulisan ini bertujuan
untuk menganalisa eksistensi hak atas
kesehatan dalam ranah hukum hak asasi
manusia internasional. Selanjutnya,
tulisan ini juga hendak menganalisa
kewajiban hukum serta tanggung jawab
moral Pemerintah Singapura terhadap
persoalan ini. Kata kunci: hak atas
kesehatan, Singapura, hukum HAM
internasional.
Kata Kunci: Mentoring, Budaya
Organisasi, Manajer Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai