Peninggalan agama Hindu – Budha ini digambarkan sebagai Trail Aceh Lhee Sagoe, yaitu konstelasi
yang berbentuk segi tiga menghubungkan tiga benteng besar. Benteng utamanya seluas 4900
meter persegi. Didirikan pada posisi yang strategis jauh sebelum Islam masuk ke Aceh di tahun
604 M oleh Putra Raja Harsya dari India yang melarikan diri dari pengejaran bangsa Huna.
1. Benteng Indrapatra
Berada sekira 24 kilometer dari Kota Banda Aceh, Masjid Tuha Indrapuri memang memiliki
daya tarik tersendiri baik dari sisi arsitekturnya yang masih sangat tradisonal maupun
sejarahnya. Mesjid ini merupakan salah satu masjid kuno atau tertua di Aceh.Mesjid yang
didirikan pada abad ke-12 dan berfungsi sebagai candi sebelum dirubah menjadi masjid pada
masa Sultan Iskandar Muda yang berkuasa dari tahun 1607-1637 Masehi. Walaupun telah
diubah menjadi mesjid arsitektur bergaya hindu dapat kita temukan tembok masjid serta
pondasi masjid yang berbentuk punden berundak serta atap mesjid yang bertingkat. Para
penganut agama Hindu juga mendirikan sebuah candi yang diberi nama Indrapuri di kawasan
itu.Candi itu dihancurkan, kemudian dibangun masjid oleh Sultan Iskandar Muda, pada bekas
candi tersebut. Masjid tersebut masih bertahan hingga sekarang dan menjadi kawasan yang
harus dikunjungi oleh para pecinta sejarah.
3.Mesjid Indrapurwa
Indrapurwa adalah satu dari tiga kerajaan Hindu yang pernah berkembang di ujung Sumatera
sebelum masuknya pengaruh Islam. Sebuah riwayat menyebutkan, Masjid Indrapurwa
dibangun seangkatan dengan Masjid Indrapuri di Aceh Besar pada masa Sultan Iskandar Muda
memimpin Kerajaan Aceh Darussalam pada periode 1607-1636 M.
Serupa dengan Masjid Indrapuri, Masjid Indrapurwa juga dibangun di atas pertapakan
reruntuhan pura, tempat peribadatan umat Hindu Kerajaan Lamuri, Pura yang menjadi pondasi
masjid ini diperkirakan dibangun sekira abad 10. Menurut tokoh masyarakat Lambadeuk, Faisal
Mahmud, Masjid Indrapurwa awalnya terletak di Gampong Lambaro Kemukiman Lampague
yang kini sudah menjadi laut atau dekat Pulau Tuan. Pulau Tuan sendiri masih jelas terlihat
sekira 3 kilometer dari bibir Pantai Lambadeuk.Ketika dipindah hingga ke Lambadeuk,
bangunan masjid diyakini tetap mengikuti gaya dan arsitektur lamanya yang penuh nilai seni
Hindu-Buddha, beratap dua mengerucut ke atas, berdinding papan, dan pondasinya terbuat
dari beton. Indrapurwa juga merupakan sebuah kerajaan Hindu di Aceh. Namun setelah
berdirinya kerajaan Islam Aceh Darussalam kerajaan itu mulai runtuh dan hilang kekuasaannya.
Bahkan bekas pura milik kerajaan tersebut dibangun masjid di atasnya. Nasibnya persis seperti
Indrapuri.Bekas kerajaan Indrapurwa terletak di Ujong pancu, Desa Lambaduek Kecamatan
Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.