Oleh:
b. Instink Mati
Instink ini merupakan motifasi dasar manusia
yang mendorongnya untuk bertingkah laku
yang bersifat negative atau destruktif.
Instink mempunyai empat macam karakteristik, yaitu :
(a) sumber (source):
kondisi rangsangan jasmaniah atau needs,
(b) tujuan (aim):
menghilangkan rangsangan jasmaniah atau mereduksi
ketegangan, sehingga mencapai kesenangan dan
terhindar dari rasa sakit,
(c) objek (object):
meliputi benda atau keadaan yang berada di lingkungan
yang dapat memuaskan kebutuhan, termasuk kegiatan
untuk memperoleh objek tersebut,
(d) mendorong/pergerakan (impetus):
kekuatan yang bergantung pada intensitas (besar-
kecilnya) kebutuhan.
Pendistribusian dan penggunaan Energi
Psikis.
3 Tipe kecemasan
a. Realistik
b. Neurotik
c. Moral
Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan ego merupakan
proses mental yang bertujuan untuk
mengurangi kecemasan dan dilakukan melalui
dua karakteristik khusus yaitu :
(1) tidak disadari dan
(2) menolak, memalsukan atau mendistorsi
(mengubah) kenyataan.
Mekanisme pertahanan ini dapat juga diartikan
sebagai reaksi-reaksi yang tidak disadari
dalam upaya melindungi diri dari emosi atau
perasaan yang menyakitkan seperti cemas
dan perasaan bersalah
Perkembangan kepribadian
Dalam teori Freud setiap manusia
harus melewati serangkaian tahap
perkembangan dalam proses
menjadi dewasa.
A.Kesadaran
1. Fungsi jiwa: suatu aktivitas kejiwaan
yang secara teoritis tidak berubah
walaupun dalam lingkungan yang
berbeda
2. Sikap jiwa: arah energi psikis
umum/libido yang menjelma dalam
orientasi manusia terhadap dunianya
Kesadaran/Ego
Macam Fungsi Jiwa:
a. Fungsi jiwa rasional
1. Pikiran ( menilai atas dasar benar-
salah)/ thinking
2. Perasaan (menilai atas dasar senang-
tidak senang)/feeling
b. Fungsi jiwa irrasional
1. Pengindraan (sensing/sadar indrawi)
2. Intuisi (tak sadar- naluriah)
Ada 2 tipe sikap jiwa:
a. ekstrovert (orientasi ke luar diri)
b. introvert (orientasi ke dalam diri
sendiri)
• Kombinasi fungsi jiwa dan sikap jiwa
yang dominan membentuk tipe-tipe
psikologis
Tipe-tipe Psikologis
1. Thinking ekstraverted
2. Feeling ekstraverted
3. Sensing ekstraverted
4. Intuiting ekstraverted
5. Thinking introverted
6. Feeling introverted
7. Sensing introverted
8. Intuiting introverted
1. THINKING EKSTRAVERTED
Sifat kaku, menekan perasaan, objektif
dan dogmatik
2. FEELING EKSTRAVERTED
Menekan pikiran, sangat emosional,
memiliki konformitas yang tinggi, tidak
peka dengan pendapat atau pikiran orang
lain.
3. SENSING EKSTRAVERTED
Fokus pada kesenangan, suka dengan
pengalaman dan sensasi baru, mudah
beradaptasi, orientasi pada realitas
4. INTUITING EKSTRAVERTED
Mampu nelihat kesempatan, kreatif,
tertarik dengan ide-ide baru, mampu
memberikan inspirasi pada org-lain
5. THINKING INTROVERTED
Tidak mudah bergaul, memiliki
kesulitan komunikasi, “dingin”,
mengutamakan pikiran, sulit untuk
berpikir praktis
6. FEELING INTROVERTED
Penekanan pada perasaan, misterius,
pendiam, sulit untuk didekati, tidak begitu
memperhatikan perasaan dan pikiran
orang lain
7. SENSING INTROVERTED
Introvert, jauh dari dunia keseharian,
estetik
8. INTUITING INTROVERTED
Eksentrik, visioner, tidak mudah dipahami,
kontak dengan realita minim.
B. KETIDAKSADARAN
1. Ketidaksadaran pribadi: berisi segala hal
yang diperoleh individu selama hidup
(termasuk fungsi & sikap jiwa yang non
dominan)
2. Complexes: pengelompokan emosi,
memori, persepsi & harapan menjadi tema
tertentu yang kemudian mendasari perilaku
3. Ketidaksadaran kolektif: berisi semua
pengalaman dari seluruh umat manusia
yang diwariskan sebagai predisposisi
(kecenderungan) pada individu
SELF
Tujuan hidup yakni tujuan untuk mencapai ke-
utuhan terutama dengan jalan religius. Adanya
penghayatan religius yang sejati menunjukkan
bahwa seseorang sudah mendekati pencapai-
an self (biasanya terbentuk setelah seseorang
mencapai usia 40-50 th)
DINAMIKA KEPRIBADIAN