Anda di halaman 1dari 40

TEORI KEPRIBADIAN PSIKODINAMIK

(TEORI-TEORI KEPRIBADIANSIGMUND FREUD


DAN CARL GUSTAVE JUNG)

Oleh:

1. Drs. Idad Suhada, M.Pd


2. Tika Karlina R, M.Pd
TEORI-TEORI KEPRIBADIAN
FEUD DAN JUNG
 Kepribadian
 Suatu organisasi yang dinamis dari sistem
psikofisis individu yang menentukan tingkah
laku dan pemikiran individu secara khas.
(GW. Allport)
 Jumlah total kecenderungan bawaan atau
herediter dengan berbagai pengaruh dari
lingkungan serta pendidikan, yang
membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan
mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan
(Weller, BF).
 Karakter sebagai penggambaran tingkah laku
dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-
buruk) baik secara eksplisit maupun implisit,
(Alwisol)
 Karakter berbeda dengan kepribadian karena
kepribadian dibebaskan dari nilai. Meskipun
demikian baik kepribadian (personality) maupun
karakter berwujud tingkah laku yang ditujukan
kelingkungan sosial, keduanya relatif permanen
serta menuntun, mengerahkan dan
mengorganisasikan aktivitas individu
 Jadi; Kepribadian meliputi segala corak perilaku
dan sifat yang khas dan dapat diperkirakan pada
diri seseorang atau lebih bisa dilihat dari luar, yang
digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri
terhadap rangsangan, sehingga corak tingkah
lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional
yang khas bagi individu itu, seperti bagaimana kita
bicara, penampilan fisik, dan sebagainya.

 Sedangkan karakter lebih bersifat inheren dan


tidak tampak secara langsung. Seperti bagaimana
sikap kita menghadapi orang lain, sifat kita, dan
sebagainya.
 Kecenderungan kepribadian pada individu dikelompok-
kan menjadi dua macam:
1. Kepribadian ekstrovert
Kecenderungan seorang anak untuk mengarahkan
perhatiannya keluar dirinya sehingga segala sikap
dan keputusan-keputusan yang diambilnya adalah
berdasarkan pada pengalaman-pengalaman orang
lain.
2. Kecenderungan kepribadian introvert
Kecenderungan seorang anak untuk menarik diri dari
lingkungan sosialnya. Sikap dan keputusan yang ia
ambil untuk melakukan sesuatu biasanya didasrkan
pada perasaan, pemikiran, dan pengalamannya
sendiri. (Paul Henry Mussen)
 Struktur Kepribadian Freud

 Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud,


kepribadian terdiri dari tiga elemen.
 Ketiga unsur kepribadian itu dikenal sebagai id,
ego dan superego yang bekerja sama untuk
menciptakan perilaku manusia yang kompleks.
 Id adalah satu-satunya komponen kepribadian
yang hadir sejak lahir.
 Id aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan
termasuk dari perilaku naluriah dan primitif.
 Id adalah sumber segala energi psikis,
sehingga komponen utama kepribadian.
 Ego adalah komponen kepribadian yang
bertanggung jawab untuk menangani dengan
realitas.
 Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang
berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan
cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai.

 Superego adalah aspek kepribadian yang menam-


pung semua standar internalisasi moral dan cita-
cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan
masyarakat mana yang dirasa benar dan salah.
 Superego memberikan pedoman untuk membuat
penilaian.
Karakteristik Sisitem Kepribadian Menurut Freud

ID EGO SUPER EGO

Sistem asli (the true Berkembang untuk Komponen moral


psychic), bersifat memenuhi kepribadian, terdiri
subjektif (tidak kebutuhan id yang dari dua subsistem :
mengenal dunia terkait dengan dunia kata hati (yang
objektif), yang terdiri nyata. Memperoleh menghukum tingkah
dari insting-insting energy dari id. laku yang salah) dan
dan gudangnya Mengetahui dunia ego ideal (yang
(reservoir) energy subjektif dan objektif mengganjar tingkh
psikis yang (dunia nyata). laku yang baik).
digunakan ketiga
system kepribadian.
 DINAMIKA KEPRIBADIAN

Freud memandang organisme manusia


sebagai sistem energi yang kompleks.

Freud berpendapat bahwa apabila


energy digunakan dalam kegiatan
psikologis seperti berfikir, maka energi
itu merupakan energi psikis.
 Instink
 Instink merupakan kumpulan hasrat atau
keinginan (wishes).
 Tujuan dari instink-instink adalah mereduksi
ketegangan (tension reduction) yang dialami
sebagai suatu kesenangan.
 Sumber dan tujuan instink bersifat tetap,
sedangkan objek dan penggerak sering
berubah-berubah.
 Apabila energi instink digunakan untuk
mensubstitusi objek yang tidak asli, maka
tingkah laku yang dihasilkannya disebut instink
derivative.
a. Instink Hidup
Instink hidup merupakan motif dasar manusia
yang mendorongnya untuk bertingkah laku
secara positif atau konstruktif, berfungsi untuk
melayani tujuan manusia agar tetap hidup dan
mengembangkan rasanya.

b. Instink Mati
Instink ini merupakan motifasi dasar manusia
yang mendorongnya untuk bertingkah laku
yang bersifat negative atau destruktif.
 Instink mempunyai empat macam karakteristik, yaitu :
(a) sumber (source):
kondisi rangsangan jasmaniah atau needs,
(b) tujuan (aim):
menghilangkan rangsangan jasmaniah atau mereduksi
ketegangan, sehingga mencapai kesenangan dan
terhindar dari rasa sakit,
(c) objek (object):
meliputi benda atau keadaan yang berada di lingkungan
yang dapat memuaskan kebutuhan, termasuk kegiatan
untuk memperoleh objek tersebut,
(d) mendorong/pergerakan (impetus):
kekuatan yang bergantung pada intensitas (besar-
kecilnya) kebutuhan.
 Pendistribusian dan penggunaan Energi
Psikis.

 Id menggunakan energi ini untuk


memperoleh kenikmatan (pleasure
principle) melalui
(1) gerakan refleksi dan
(2) proses primer (menghayal atau
berfantasi).
Mekanisme atau proses pengalihan
energi dari id ke ego atau dari id ke
superego disebut identifikasi.
 Ego menggunakan energi untuk keperluan :

(1) memuaskan dorongan atau instink melalui


proses sekunder,
(2) meningkatkan perkembangan aspek-aspek
psikologi,
(3) mengekang menangkal id agar tidak
bertindak impulsive atau irasional dan
(4) menciptakan integrasi di antara ketiga
sistem kepribadian dengan tujuan
terciptanya keharmonisan dalam
kepribadian, sehingga dapat melakukan
transaksi dengan dunia luar secara efektif.
a. Konflik
Freud berasumsi bahwa tingkah laku
manusia merupakan hasil dari
rentetan konflik internal yang terus
menerus.

Konflik (peperangan) antara id, ego,


superego adalah hal yang biasa (rutin).
b. Kecemasan
Kecemasan mempunyai peranan sentral
dalam teori psikoanalisis, kecemasan
digunakan oleh ego sebagai isyarat
adanya bahaya yang mengancam

3 Tipe kecemasan
a. Realistik
b. Neurotik
c. Moral
 Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan ego merupakan
proses mental yang bertujuan untuk
mengurangi kecemasan dan dilakukan melalui
dua karakteristik khusus yaitu :
(1) tidak disadari dan
(2) menolak, memalsukan atau mendistorsi
(mengubah) kenyataan.
Mekanisme pertahanan ini dapat juga diartikan
sebagai reaksi-reaksi yang tidak disadari
dalam upaya melindungi diri dari emosi atau
perasaan yang menyakitkan seperti cemas
dan perasaan bersalah
 Perkembangan kepribadian
 Dalam teori Freud setiap manusia
harus melewati serangkaian tahap
perkembangan dalam proses
menjadi dewasa.

 Tahap-tahap ini sangat penting bagi


pembentukan sifat-sifat kepribadian
yang bersifat menetap.
 Tahapan Perkembangan
Perkembangan manusia dalam psikoana-litik
merupakan suatu gambaran yang sangat teliti
dari proses perkembangan psikososial dan
psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa.
Kepribadian berkembang sebagai respon
terhadap empat sumber tegangan pokok, yaitu:
(a) proses pertumbuhan fisiologis,
(b) frustasi-frustasi,
(c) konflik-konflik, dan
(d) ancaman-ancaman.
 TahapanPerkembangan
1. Tahap Oral (0 – 1 tahun)
Sumber kenikmatan pokok
yang berasal dari mulut
adalah makan.
Dua macam aktivitas oral ini,
yaitu menelan makanan dan
mengigit, merupakan
prototipe bagi banyak ciri
karakter yang berkembang di
kemudian hari.
2. Tahap Anal (1 – 2/3 tahun)

Setelah makanan dicernakan,


maka sisa makanan
menumpuk di ujung bawah
dari usus dan secara reflex
akan dilepaskan keluar
apabila tekanan pada otot
lingkar dubur mencapai taraf
tertentu.
3. Tahap Falis (2/3 – 5/6 tahun)
Selama tahap perkembangan
kepribadian ini yang menjadi
pusat dinamika adalah perasaan-
perasaan seksual dan agresif
berkaitan dengan mulai
berfungsinya organ-organ
genetikal.
4. Tahap Laten (5/6 – 12/13th)
Masa ini adalah periode
tertahannya dorongan-dorongan
seks agresif.

Selama masa ini anak


mengembangkan
kemampuannya bersublimasi
5. Tahap Genital (Usia Remaja)

Kateksis-kateksis dari masa-masa


pragenital bersifat narsisistik.
Hal ini berarti bahwa individu
mendapatkan kepuasan dari
stimulasi dan manipulasi
tubuhnya sendiri sedangkan
orang-orang lain dikateksis hanya
karena membantu memberikan
bentuk-bentuk tambahan
kenikmatan tubuh bagi anak
 Implikasi Teori Kepribadian Psikoanalis
terhadap Bimbingan dan Konseling
 Psikoanalisis dipandang sebagai pendekatan atau
metode terapi (Bimbingan dan Konseling).
 Ada beberapa Implikasi teori psikoanalisis terhadap
bimbingan dan konseling, yaitu sebagai berikut ;
a. Tujuan Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Koseling bertujuan untuk ;
1. Memperkuat ego, sehingga mampu mengontrol
dorongan-dorongan instrinsik
2. Meningkatkan kemampuan individu dalam
bercinta dan bekerja
b. Metode Bimbingan dan Konseling
Yang menjadi fokus utama bimbingan dan
konseling adalah represi yang tidak terpecahkan,
dengan cara menganalisa pengalaman masa lalu
pasien. Dengan menggunakan Metode:
a. Asosiasi Bebas
b. Analisis Mimpi
c. Interpretasi
d. Resistansi
e. Transferensi
CARL GUSTAVE JUNG
 Awalnya menjadi pengikut Freud tapi kemudian
mengembangkan sendiri teorinya
 Perbedaan dengan Freud:
a. Jung memperluas konsep libido menjadi energi
psikis yang lebih umum (tidak hanya seks)
b. Dia percaya manusia dipengaruhi oleh masa
lalunya tapi juga oleh apa yang dapat terjadi di
masa depan
c. Jung menjelaskan lebih detil mengenai isi
ketidaksadaran
d. Jung lebih menekankan pentingnya mid-life crisis
daripada 5 tahun pertama kehidupan
Prinsip-Prinsip Teori Jung
 Kausalitas (masa lalu)
 Teleologis (masa depan)
 Sinkronitas (suatu kejadian yang
bersamaan dengan apa yang
dipikirkan)
Struktur Kepribadian

A.Kesadaran
1. Fungsi jiwa: suatu aktivitas kejiwaan
yang secara teoritis tidak berubah
walaupun dalam lingkungan yang
berbeda
2. Sikap jiwa: arah energi psikis
umum/libido yang menjelma dalam
orientasi manusia terhadap dunianya
Kesadaran/Ego
Macam Fungsi Jiwa:
a. Fungsi jiwa rasional
1. Pikiran ( menilai atas dasar benar-
salah)/ thinking
2. Perasaan (menilai atas dasar senang-
tidak senang)/feeling
b. Fungsi jiwa irrasional
1. Pengindraan (sensing/sadar indrawi)
2. Intuisi (tak sadar- naluriah)
Ada 2 tipe sikap jiwa:
a. ekstrovert (orientasi ke luar diri)
b. introvert (orientasi ke dalam diri
sendiri)
• Kombinasi fungsi jiwa dan sikap jiwa
yang dominan membentuk tipe-tipe
psikologis
Tipe-tipe Psikologis
1. Thinking ekstraverted
2. Feeling ekstraverted
3. Sensing ekstraverted
4. Intuiting ekstraverted
5. Thinking introverted
6. Feeling introverted
7. Sensing introverted
8. Intuiting introverted
1. THINKING EKSTRAVERTED
Sifat kaku, menekan perasaan, objektif
dan dogmatik
2. FEELING EKSTRAVERTED
Menekan pikiran, sangat emosional,
memiliki konformitas yang tinggi, tidak
peka dengan pendapat atau pikiran orang
lain.
3. SENSING EKSTRAVERTED
Fokus pada kesenangan, suka dengan
pengalaman dan sensasi baru, mudah
beradaptasi, orientasi pada realitas
4. INTUITING EKSTRAVERTED
Mampu nelihat kesempatan, kreatif,
tertarik dengan ide-ide baru, mampu
memberikan inspirasi pada org-lain
5. THINKING INTROVERTED
Tidak mudah bergaul, memiliki
kesulitan komunikasi, “dingin”,
mengutamakan pikiran, sulit untuk
berpikir praktis
6. FEELING INTROVERTED
Penekanan pada perasaan, misterius,
pendiam, sulit untuk didekati, tidak begitu
memperhatikan perasaan dan pikiran
orang lain
7. SENSING INTROVERTED
Introvert, jauh dari dunia keseharian,
estetik
8. INTUITING INTROVERTED
Eksentrik, visioner, tidak mudah dipahami,
kontak dengan realita minim.
B. KETIDAKSADARAN
1. Ketidaksadaran pribadi: berisi segala hal
yang diperoleh individu selama hidup
(termasuk fungsi & sikap jiwa yang non
dominan)
2. Complexes: pengelompokan emosi,
memori, persepsi & harapan menjadi tema
tertentu yang kemudian mendasari perilaku
3. Ketidaksadaran kolektif: berisi semua
pengalaman dari seluruh umat manusia
yang diwariskan sebagai predisposisi
(kecenderungan) pada individu
SELF
Tujuan hidup yakni tujuan untuk mencapai ke-
utuhan terutama dengan jalan religius. Adanya
penghayatan religius yang sejati menunjukkan
bahwa seseorang sudah mendekati pencapai-
an self (biasanya terbentuk setelah seseorang
mencapai usia 40-50 th)
DINAMIKA KEPRIBADIAN

• Dinamika terjadi karena adanya


pembagian energi psikis yang berasal dari
pengalaman individual dan menggerakkan
berbagai aktivitas spt berpikir,
berkeinginan, dll
KONSEP ENERGI PSIKIS
 Fisik dapat mempengaruhi psikis, dan sebaliknya
 Prinsip kebalikan: Polaritas/ kebalikan energi
psikis dan fisik merupakan penggerak utama
perilaku. Tanpa polaritas tidak ada energi.
 Prinsip ekuivalensi: energi tidak hilang tapi
berpindah dari satu bagian ke bagian lain
 Prinsip entropi: dalam diri terdapat
kecenderungan menuju keseimbangan. Energi
mengalir dari yang lebih kuat ke yang lebih
lemah

Anda mungkin juga menyukai