Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
b) Penatalaksanaan
1. Membantu pasien duduk di tempat tidur
Tindakan ini merupakan salah satu cara mempertahankan
kemampuan mobilitas pasien. Tujuan :
a. Mempertahankan kenyamanan
b. Mempertahankan toleransi terhadap aktifitas
c. Mempertahankan kenyamanan
2. Mengatur posisi pasien di tempat tidur
a. Posisi fowler adalah posisi pasien setengah duduk/duduk
Tujuan:
1) Mempertahankan kenyamanan
2) Menfasilitasi fungsi pernafasan
b. Posisi sim adalah pasien terbaring miring baik kekanan atau
kekiri
Tujuan:
1) Melancarkan peredaran darah keotak
2) Memberikan kenyamanan
3) Melakukan huknah
5) Melakukanpemeriksaandaerahanus
c. Posisi terlentang adalah menempatkan pasien di tempat
tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari bagian kaki
Tujuan : untuk melancarkan peredaran darah
d. Posisi genu pectorat adalah posisi nungging dengan kedua
kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian atas tempat
tidur.
3. Memindahkan pasien ketempat tidur/ kekursi rodaTujuan :
a. Melakukan otot skeletal untuk mencegah kontraktur
Pinggul
Lutut
Mata kaki
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa 1 : Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054)
a. Definisi
Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih
ekstremitas secara mandiri.
b. Batasan Karakteristik (minor dan mayor) :
Gejala dan Tanda Mayor Minor
Subjektif Mengeluh sulit Nyeri saat bergerak
menggerakan Enggan melakukan
ekstremitas pergerakan
Merasa cemas saat
bergerak
Objektif Kekuatan otot Sendi kaku
menurun
Rentang gerak (ROM) Gerakan tidak
menurun terkoordinasi
Gerakan terbatas
Fisik lemah
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. DATA UMUM
1.IDENTITAS
a. Identitas Klien
Nama : Tn. T
Umur : 64 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang
Suku/bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. Rayungkusuman 4
Diagnosa :
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. S
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Menikah
Hub dg pasien : Anak
2. Kebutuhan eliminasi
a. Eliminasi feses :
1) Pola BAB (frekwensi, waktu, warna, konsistensi, penggunaan
pencahar/enema, adanya keluhan diare/konstipasi) :
Klien mengatakan BAB >1x/hari dengan konsistensi normal
2) Adakah perubahan dalam kebiasaan BAB (terpasang
kolostomi/ileostomy) :
Klien tidak terpasang kolostomi
b. Pola BAK (frekwensi, waktu, warna, jumlah)
Klien mengatakan BAK sebanyak ≤6x/hari, warna urin kuning
c. Adakah gangguan dalam eliminasi?
Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam eliminasi
Kesimpulan : Tidak ada gangguan pada eliminasi
3. Kebutuhan mobilisasi dan body mekanik
a. Kegiatan dalam pekerjaan :
Sebelum sakit : klien mengatakan semua kegiatan atau pekerjaan bisa
dilakukan sendiri.
Aktifitas 0 1 2 3 4
Makan √
Mandi √
Berpakaian √
Eliminasi √
Mobilisasi ditempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi √
Naik tangga √
Tingkat Kategori
Aktivitas/Mobilitas
Tingkat0 Mampu merawat diri secara
penuh
Tingkat1 Memerlukan penggunaan alat
Tingkat2 Memerlukan bantuan atau pengawasan orang
lain
Tingkat3 Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain,
dan peralatan
Tingkat4 Sangat tergantung dan tidak dapat
melakukan atau berpartisipasi dalam
perawatan
5. Mata
a. Kemampuan Pengelihatan : Normal
b. Ukuran pupil : 2 mm
c. Reaksi terhadap cahaya : Normal
d. Konjungtiva anemis/tidak : Tidak anemis
e. Sclera ikterik/tidak : Anikterik
f. Alat bantu : tidak menggunakan alat bantu
seperti kacamata/softlens
g. Adanya secret : ada secret
6. Hidung
a. Kebersihan : Kotor
b. Adakah secret : ada secret
c. Epistaksis : tidak ada perdarahan/mimisan
d. Adakah polip : tidak ada polip
e. Adakah cuping hidung : tidak ada nafas cuping hidung
f. Pemakaian oksigen :-
7. Telinga
a. Bentuk : simetris
b. Pendengaran : mengalami penurunan pendengaran
c. Alat bantu dengar : tidak menggunakan alat bantu dengar
d. Serumen : ada serumen
e. Infeksi tinnitus : tidak ada
10. Abdomen :
a. Inspeksi : simetris, tidak ada jejas
b. Auskultasi :bising usus <10x/menit
c. Perkusi : tidak ada nyeri tekan
d. Palpasi : timpani
11. Genetalia :
a. Kebersihan : Bersih
b. Adakah luka : tidak ada
c. Tanda infeksi : tidak ada
d. Terpasang kateter : tidak terpasang kateter
e. Adakah hemoroid : tidak ada
4444 3333
4444 3333
A. Analisa data
DO : klien tampak
lemah dan
kebingungan
- Klien terlihat
bingung dan tidak
paham saat di beri
pertanyaan
- Saat di tanya
tentang pengertian
gangguan
mobilisasi klien
tidak bisa
menjawab
B. Diagnosa Keperawatan & Prioritas Diagnosa: sesuai dengan Diagnosa
Keperawatan SDKI edisi terbaru.
1. Gangguan mobilisasi fisik dibuktikan dengan neuromuskuler ditandai
dengan keterbatasan kemampuan dalam melakukan aktivitas (D.0054)
2. Defisit pengetahuan dibuktikan dengan kurang terpapar informasi
(D.0111)
C. Planning / intervensi
Tgl/Jam Diagnos Tujuan & Kriteria Planning TT
Keperawat hasil D
an
21/12/20 Hambatan setelah dilakukan Manajemen nyeri
18.00 mobilitas tindakan (SIKI I.08238)
WIB fisik b/d
keperawatan selama - Identifikasi skala
kelemahan
neuromus 3x8 jam diharapkan nyeri
uler. Mobilitas Fisik klien - Dentifikasi lokasi,
(D.0054)
meningkat dengan karakteristik, durasi,
KH : frekuesi, kualitas,
SLKI intensitas nyeri
1. Pergerakan - Identifikasasi
ekstremitas
pengaruh nyeri pada
meningkat
2. Kekuatan kualitas hidup
otot Edukasi Mobilisasi
meningkat (SIKI I.12394)
3. Nyeri
menurunm - Ajarkan
4. Kecemasan mobilisasi di
menurun tempat tidur
5. Kaku sendi
- Anjurkan
menurun
6. Gerakan pasien/keluarga
tidak mendemostrasik
terkoordinasi
an mobilisasi,
menurun
7. Gerakan miring kanan
terbatas miring kiri
menurun
8. Kelemahan - Demonstrasikan
fisik cara melatih
menurun rentang gerak
- Dukungan
mobilisasi
SIKI(I.05173
- Ajarkan
mobilisasi
sederhana
21/12/202 Defisit Setelah dilakukan SIKI (I.I2470)
0 pengetahu tindakan - Beri informasi
18.30 an b/d
keperawatan selama tentang penyakit
WIB kurang
terpapar 3x 8 jam diharapkan berupa alur,
informasi pengetahuan klien leaflet, gambar,
meningkat dengan untuk
KH : memudahkan
SLKI (L.12111) klien
1. Perilaku sesuai mendapatkan
anjuran
informasi
2. Kemampuan
menjelaskan - Anjurkan
pengetahuan keluarga
suatu topik
mendampingi
3. Persepsi yang
keliru terhadap klien selama
masalah fase akut,
berkurang progresif, atau
1. Mampu termina, jika
menjalani
memungkinkan
pemeriksaan
yang tepat - -Jelaskan faktor
resiko yang
dapat
mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
- informasikan
kepada keluarga
untuk
memberikan
dukungan
D. Implementasi
Hari, tgl, jam No. Implementasi Respon TDD
Dx
Senin,21Desember 1&2 Memeriksa TTV klien Ds : klien
2020. Jam 11.00 mengatakan
merasa tenang
setelah di periksa
tekanan darahnya
Do : - klien tampak
tersenyum
S :36,7°C
TD : 160/90
MmHg
RR : 23x/menit
N : 90x/menit
Ds: klien
Kompres hangat pada sendi mengatakan rileks
09.00 1 yang kaku saat dilakukan
kompres hangat
Do : klien tampak
tersenyum.
09.30 2 Jelaskan faktor resiko yang Ds : klien
dapat mempengaruhi mengatakan
kesehatan mampu menerima
penjelasan dan
ingin
menerapkannya.
Do : kalien paham
apa yang
dijelaskan
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi adanya nyeriatau
keluhan fisik lainnya
13.15
S: klien mengatakan inginberjalan
namun kaki terasa kaku.
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi toleransi fisik
melakukan pergerakan
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi kesiapan menerima
informasi.
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi faktor lingkungan
yang meningkatkan risoko jatuh.
P : lanjutkan intervensi
- Berikan terapi komplementer
- Kompres hangat pada sendi yang
kaku.
1 S : klien mengatakan bersedia
08.20
O : klien kooperatif dan mendengarkan
yang disampaikan.
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
P : lanjutkan intervensi
- Mengajarkan ROM
08.30 1
S : klien mengatakan tampak lebih
nyaman, nyeri kaki sedikit berkurang
P = nyeri dirasakan saat berjalan
Q = nyeri seperti ditusuk-tusuk
R = nyeri dibagian sendi-sendi
S = skala 3
T = nyeri hilang timbul
P : lanjutkan intervensi
- Monitor kondisi umum selama
mobilisasi.
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
A : masalah teratasi
P : hentika intervensi
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
P : lanjutkan intervensi
- Berikan terapi komplementer
- Kompres hangat pada sendi
kaku
P : lanjutkan intervensi
- Menganjurkan melakukan
mobilisasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
JURNAL