Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN


DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN AKTIVITAS
Di Ruang Cendana 5 RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta

Tugas Mandiri
Stase Praktek Keperawatan Dasar

Disusun oleh :
Berlian Kusuma Dewi
09/282004/KU/13195

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013
I. KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN
A. PENGERTIAN
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan
adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan
dan bekerja. Dengan beraktivitas tubuh akan menjadi sehat, system pernapasan dan
sirkulasi tubh akan berfungsi dengan baik, dan etablisme tubuh dapat optimal.
Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem persarafan
dan muskuloskeletal. Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu
untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan guna mempertahankan kesehatannya. Imobilitas atau imobilisasi
merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak secara bebas karena
kondisi yang mengganggu pergerakan misalnya mengalami trauma tulang
belakang, cedera otak berat disertai fraktur pada ekstremitas dan sebagainya.

B. NILAI-NILAI NORMAL
Kategori tingkat kemampuan aktivitas adalah sebagai berikut :
Tingkat aktivitas / Kategori
mobilitas
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara penuh
Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat
Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau pengawasan
orang lain
Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawasan orang
lain dan peralatan
Tingkat 4 Sangat tergantung dan tidak dapat
melakukan atau berpartisipasi dalam
perawatan

Kemampuan tubuh dalam mempertahankan keseimbangan seperti kemampuan


mangangkat beban, maksimal 57 %.

C. HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA KLIEN YANG MENGALAMI


GANGGUAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN
1. Tingkat aktivitas sehari-hari
Pola aktivitas sehari-hari
Jenis, frekuensi dan lamanya latihan fisik
2. Tingkat kelelahan
Aktivitas yang membuat lelah
Riwayat sesak napas
3. Gangguan pergerakan
Penyebab gangguan pergerakan
Tanda dan gejala
Efek dari gangguan pergerakan
4. Pemeriksaan fisik
Tingkat kesadaran
Postur/bentuk tubuh (Skoliosis, Kiposis, Lordosis, Cara berjalan)
Ekstremitas (Kelemahan, Gangguan sensorik, Tonus otot, Atropi, Tremor,
Gerakan tak terkendali, Kekuatan otot, Kemampuan jalan, Kemampuan duduk,
Kemampuan berdiri, Nyeri sendi, Kekakuan sendi)

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Intoleransi aktivitas
2. Gangguan mobilitas fisik
3. Keletihan
4. Nyeri akut

III. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN


1 Intoleransi aktivitas NOC : NIC :
 Energy conservation Energy Management
Definisi : Ketidakcukupan  Self Care : ADLs  Observasi adanya
energui secara fisiologis Kriteria Hasil : pembatasan klien
maupun psikologis untuk  Berpartisipasi dalam dalam melakukan
meneruskan atau aktivitas fisik tanpa aktivitas
menyelesaikan aktifitas disertai peningkatan  Kaji adanya factor
yang diminta atau aktifitas tekanan darah, nadi dan yang menyebabkan
sehari hari. RR kelelahan
 Mampu melakukan  Monitor nutrisi dan
Batasan karakteristik : aktivitas sehari hari sumber energi
a. melaporkan secara (ADLs) secara mandiri tangadekuat
verbal adanya  Monitor pasien akan
kelelahan atau adanya kelelahan fisik
kelemahan. dan emosi secara
b. Respon abnormal dari berlebihan
tekanan darah atau  Monitor respon
nadi terhadap aktifitas kardiovaskuler
c. Adanya dyspneu atau terhadap aktivitas
ketidaknyamanan saat  Monitor pola tidur dan
beraktivitas. lamanya tidur/istirahat
pasien
Faktor faktor yang
berhubungan : Activity Therapy
 Tirah Baring atau  Kolaborasikan dengan
imobilisasi Tenaga Rehabilitasi
 Kelemahan Medik
menyeluruh dalammerencanakan
progran terapi yang
tepat.
 Bantu klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang mampu
dilakukan

2 Hambatan Mobilitas NOC : NIC :


Fisik  Mobility Level Exercise therapy :
 Self care : ADLs ambulation
 Transfer performance  Monitoring vital sign
Definisi : Kriteria Hasil : sebelum/sesudah
Keterbatasan dalam  Klien meningkat dalam latihan dan lihat
kebebasan untuk aktivitas fisik respon pasien saat
pergerakan fisik tertentu  Mengerti tujuan dari latihan
pada bagian tubuh atau peningkatan mobilitas  Ajarkan pasien atau
satu atau lebih ekstremitas  Memverbalisasikan tenaga kesehatan lain
secara mandiri dan terarah perasaan dalam tentang teknik
Batasan karakteristik : meningkatkan kekuatan ambulasi
- Postur tubuh yang dan kemampuan berpindah  Kaji kemampuan
tidak stabil selama  Memperagakan pasien dalam
melakukan kegiatan penggunaan alat Bantu mobilisasi
rutin harian untuk mobilisasi (walker)  Latih pasien dalam
- Keterbatasan pemenuhan kebutuhan
kemampuan untuk ADLs secara mandiri
melakukan sesuai kemampuan
keterampilan  Dampingi dan Bantu
motorik kasar pasien saat mobilisasi
- Keterbatasan dan bantu penuhi
kemampuan untuk kebutuhan ADLs ps.
melakukan  Berikan alat Bantu jika
keterampilan klien memerlukan.
motorik halus  Ajarkan pasien
- Keterbatasan ROM bagaimana merubah
- Usaha yang kuat posisi dan berikan
untuk perubahan bantuan jika
gerak diperlukan

Faktor yang berhubungan :


- Kurang
pengetahuan
tentang kegunaan
pergerakan fisik
- Tidak nyaman,
nyeri
- Kerusakan
muskuloskeletal
dan neuromuskuler
- Intoleransi
aktivitas/penurunan
kekuatan dan
stamina

3 Keletihan NOC : NIC :


 Energy conservation Energy Management
 Nutritional status : energy  Observasi adanya
Kriteria Hasil : pembatasan klien
 Memverbalisasikan dalam melakukan
peningkatan energi dan merasa aktivitas
lebih baik  Dorong anal untuk
 Menjelaskan penggunaan mengungkapkan
energi untuk mengatasi perasaan terhadap
kelelahan keterbatasan
 Kaji adanya factor
yang menyebabkan
kelelahan
 Monitor nutrisi dan
sumber energi
tangadekuat
 Monitor pasien akan
adanya kelelahan fisik
dan emosi secara
berlebihan
 Monitor pola tidur dan
lamanya tidur/istirahat
pasien
4 Nyeri akut NOC : NIC :
 Pain Level, Pain Management
Definisi :  Pain control,  Lakukan pengkajian
Sensori yang tidak  Comfort level nyeri secara
menyenangkan dan Kriteria Hasil : komprehensif
pengalaman emosional  Mampu mengontrol nyeri termasuk lokasi,
yang muncul secara aktual (tahu penyebab nyeri, karakteristik, durasi,
atau potensial kerusakan mampu menggunakan tehnik frekuensi, kualitas dan
jaringan atau nonfarmakologi untuk faktor presipitasi
menggambarkan adanya mengurangi nyeri, mencari  Observasi reaksi
kerusakan (Asosiasi Studi bantuan) nonverbal dari
Nyeri Internasional):  Melaporkan bahwa nyeri ketidaknyamanan
serangan mendadak atau berkurang dengan  Gunakan teknik
pelan intensitasnya dari menggunakan manajemen komunikasi terapeutik
ringan sampai berat yang nyeri untuk mengetahui
dapat diantisipasi dengan  Mampu mengenali nyeri pengalaman nyeri
akhir yang dapat diprediksi (skala, intensitas, frekuensi pasien
dan dengan durasi kurang dan tanda nyeri)  Evaluasi pengalaman
dari 6 bulan.  Menyatakan rasa nyaman nyeri masa lampau
setelah nyeri berkurang  Evaluasi bersama
Batasan karakteristik :  Tanda vital dalam rentang pasien dan tim
- Laporan secara verbal normal kesehatan lain tentang
atau non verbal ketidakefektifan
- Fakta dari observasi kontrol nyeri masa
- Gerakan melindungi lampau
- Tingkah laku berhati-  Bantu pasien dan
hati keluarga untuk
- Gangguan tidur (mata mencari dan
sayu, tampak capek, menemukan dukungan
sulit atau gerakan  Kurangi faktor
kacau, menyeringai) presipitasi nyeri
- Fokus menyempit  Ajarkan tentang teknik
(penurunan persepsi non farmakologi
waktu, kerusakan  Evaluasi keefektifan
proses berpikir, kontrol nyeri
penurunan interaksi  Tingkatkan istirahat
dengan orang dan  Kolaborasikan dengan
lingkungan) dokter jika ada
- Perubahan dalam nafsu keluhan dan tindakan
makan dan minum nyeri tidak berhasil
 Monitor penerimaan
Faktor yang berhubungan : pasien tentang
Agen injuri (biologi, kimia, manajemen nyeri
fisik, psikologis)
IV. DAFTAR PUSTAKA
Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan.
Salemba Medika. Jakarta.
Elis J.R, Nowlis E.A. 1985. Nursing a Human Needs Approach. Third Edition.
Houghton Mefflin Company. Boston.
Johnson, M., Maas, M., Moorhead, S. 2008. Nursing Outcomes Classification Fifth
Edition. Mosby, Inc : Missouri.
McCloskey, J.C., Bulechek, G.M. 2008. Nursing Intervention Classification Fifth
Edition. Mosby, Inc : Missouri.
Mubarak, W.I., Chayatin, N. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan
Aplikasi dalam praktik. EGC: Jakarta
North American Nursing Diagnosis Association. 2012. Nursing Diagnoses : Definition
& Classification 2012-2014. Philadelphia.
Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Salemba
Medika. Jakarta.
Wilkinson, J.M. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC. EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai