Kelompok 4
Anggota :
1. Mengapa partisipasi pemilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mengalami
penurunan dibandingkan dengan angka partisipasi pada saat Pemilihan Legislatif (Pileg)
2014?
a. Partisipasi yang menurun pada Pilpres 2014 dibanding Pileg 2014 sebagian
besar disebabkan oleh persoalan administratif pemungutan suara, yang dinilai
menyulitkan masyarakat untuk menyuarakan hak pilihnya.
"Salah satu penyebabnya (partisipasi turun) bisa jadi karena penyelenggara
memperketat DPKTb (Daftar Pemilih Khusus Tambahan). Padahal sebenarnya
animo masyarakat tinggi, karena problem administratif mereka tidak bisa
maksimal menggunakan hak pilihnya," kata Komisioner Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu) Nasrullah, Kamis (24/7).
b. Alasan-alasan lain seperti kurangnya kesadaran terkait pentingnya hak suara di
daerah-daerah terpencil, provokasi, pencemaran nama calon-calon Presiden,
dan sebagainya.
2. Berdasarkan berita tersebut, jumlah pemilih yang tidak memberikan hak pilihnya (golput)
pada Pilpres 2014 sebesar 30%. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan Pileg
2014 (27,7%) dan Pilpres 2004 (24%). Berkaitan dengan hal tersebut, coba anda
identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya angka Golput tersebut!
a. Banyaknya jumlah kandidat yang berpartisipasi. Persentase jumlah Golput di
Pileg 2014 lebih sedikit dibanding Pilpres 2014 karena banyaknya jumlah
kandidat Pileg daripada Pilpres. Sehingga, kerabat-kerabat Pileg pun ikut
memilih untuk kandidat-kandidat tersebut. Sedangkan untuk Pilpres, karena
kandidat yang sedikit, kerabat yang ikut mendukung pun tidak sebanyak kandidat
di Pileg.
b. Figur pemimpin yang diajukan dalam suatu pesta demokrasi kurang
berkenan di hati pemilih. Akibatnya masyarakat enggan untuk berpartisipasi
dalam menyukseskan penyelenggaraan pemilihan umum, apalagi banyak figur
pemimpin yang sudah terbukti terjerat kasus korupsi dan suap-menyuap.
c. Pemilih mulai jenuh dengan proses demokrasi lima tahunan yang tidak
membawa perubahan bagi kehidupan rakyat. Hal ini terbukti dengan hasil
pemilu legislatif tahun 2014 yang menghukum partai penguasa dengan hanya
mendapatkan 10 persen (%) suara. Salah satunya diakibatkan karena
ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono yang juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.
d. Adanya pemahaman bahwa memilih adalah sebuah hak dan bukan
kewajiban. Karena memilih adalah hak setiap masyarakat, maka masyarakat
bisa menggunakannya dan bisa pula tidak menggunakannya karena tidak ada
konsekuensi hukum yang melarangnya. Dalam kondisi seperti ini, kita tidak bisa
mempersalahkan orang mengapa tidak menggunakan hak politik, karena
memilih bukan kewajiban dan ada hal yang lebih penting seperti rutinitas
ekonomi yang harus mereka jalani, bukan berpolitik.
3. Apakah Golput dapat dikatakan sebagai bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara?
Tidak, karena sesuatu hal dapat dikatakan sebagai pelanggaran jika terdapat
batasan-batasan yang wajib untuk dipatuhi secara bersama dan kemudian ada pihak
yang melakukan hal-hal di luar batasan tersebut. Sedangkan partisipasi politik di negara
Indonesia merupakan bentuk dari pemenuhan hak suara bagi rakyat Indonesia. Dalam
proses pemilu, warga negara TIDAK diwajibkan untuk memilih, tetapi mereka MEMILIKI
HAK untuk memilih.
4. Menurut anda, apa dampak terburuk ketika tingkat partisipasi rakyat pada pemilihan
umum terus mengalami penurunan?
● Program yang telah disiapkan oleh Presiden terpilih berpotensi tidak didukung
oleh mayoritas penduduk. Karena penduduk yang tidak menggunakan hak
suaranya tidak merasa menjadi pendukung dari program tersebut.
● Terjadinya sabotase oleh kelompok yang tidak menggunakan hak suara pada
saat pemilu atas program-program yang telah disusun oleh pemerintah yang
dikomandoi oleh Presiden terpilih.
● Kelompok yang tidak menggunakan hak suara, secara politis merasa dirinya
berada diluar dari sistem politik yang dibangun, sehingga mereka dapat
menganggap dirinya tidak bermasalah jika tidak memberikan dukungan kepada
Pemerintah yang dipimpin oleh Presiden terpilih.
5. Coba anda rumuskan solusi untuk mencegah terus menurunnya tingkat partisipasi
rakyat pada kegiatan pemilihan umum!
1. Jelaskanlah konsep hak asasi, hak warga negara, kewajiban asasi, dan kewajiban
warga negara. Uraikan perbedaan dan persamaan konsep-konsep tersebut!
Hak asasi, hak warga Negara, kewajiban asasi serta kewajiban warga negara adalah
unsur-unsur yang melekat pada diri seseorang berkenaan dengan hak dan
kewajibannya. Konsep hak dan kewajiban tersebut memiliki persamaan dan juga
perbedaan. Berikut penjelasannya masing-masing.
URAIAN KONSEP
● Hak Asasi adalah hak pokok atau dasar yang melekat sebagai kodrat pada
setiap manusia sejak lahir yang tak bisa diganggu gugat karena hak ini adalah
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
● Kewajiban Asasi adalah kewajiban pokok atau dasar yang melekat pada setiap
manusia sebagai konsekuensi dari adanya Hak Asasi. Kewajiban Asasi adalah
kewajiban dasar disertai tanggung jawab dalam menghormati hak asasi manusia
lain.
● Hak Warga Negara adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia
sehubungan dengan kedudukannya sebagai warga atau anggota suatu Negara.
● Kewajiban Warga Negara adalah kewajiban yang melakat pada manusia
berkaitan dengan kedudukannya sebagai anggota suatu Negara.
Persamaannya adalah bahwa Hak & Kewajiban Asasi serta Hak & Kewajiban
Negara sama-sama konsep yang membicarakan hak serta kewajiban yang melekat utuh
pada manusia.
Meski demikian, keempat konsep tersebut memiliki perbedaan signifikan. Hak
dan Kewajiban Asasi melekat pada manusia secara universal dan tidak dipengaruhi atau
dibatasi oleh status kewarganegaraan. Sementara Hak dan Kewajiban Warga Negara
dibatasi oleh status kewarganegaraan seseorang.
2. Kemukakan hak dan kewajiban warga negara yang terdapat dalam UUD NRI tahun
1945!
Hak Warga Negara :
● Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. (pasal 27 ayat 2).
● Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
● Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
● Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak.
● Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun. (pasal 28I ayat 1).
● Rendahnya tingkat kesadaran dalam melakukan kewajiban demi memenuhi hak warga
negara lainnya.
● Memiliki sikap apatis terhadap terpenuhinya hak warga negara lainnya.
● Memiliki sifat intoleran.
● Memiliki sifat individualis.
● Memiliki kondisi psikologis yang buruk.
Faktor eksternal penyebab terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara adalah :
4. Menurut Anda, apa yang harus dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga negara?
Menurut kami pemerintah perlu menciptakan transparansi dengan masyarakat
bisa dengan menyelenggarakan sosialisasi supaya menyadarkan mereka esensi dari
hak & kewajiban warga negara, dengan begitu kacamata masyarakat dan pemerintah
akan sama/searah. Kemudian, pemberian sanksi yang tegas dan rasional bukan untuk
menakut-nakuti masyarakat, melainkan menegakkan ketimpangan sosial dan juga
memberikan efek jera bagi pelanggar. Yang terakhir, dengan melindungi pihak yang
yang tidak mendapatkan hak mereka sebagaimana mestinya, agar keadilan bisa
ditegakkan dan tidak ada ganggu gugat lagi. Idealnya, pemerintah harus bersikap pro
rakyat, namun pada kenyataannya rakyat menjadi korban para petinggi negara yang
memiliki kekuasaan dan kebal hukum, baik secara ekonomi, politik, dan sosial.