Anda di halaman 1dari 6

Tugas PPKN XII MIPA 5

Kelompok 4

Anggota :
1. Mengapa partisipasi pemilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mengalami
penurunan dibandingkan dengan angka partisipasi pada saat Pemilihan Legislatif (Pileg)
2014?
a. Partisipasi yang menurun pada Pilpres 2014 dibanding Pileg 2014 sebagian
besar disebabkan oleh persoalan administratif pemungutan suara, yang dinilai
menyulitkan masyarakat untuk menyuarakan hak pilihnya.
"Salah satu penyebabnya (partisipasi turun) bisa jadi karena penyelenggara
memperketat DPKTb (Daftar Pemilih Khusus Tambahan). Padahal sebenarnya
animo masyarakat tinggi, karena problem administratif mereka tidak bisa
maksimal menggunakan hak pilihnya," kata Komisioner Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu) Nasrullah, Kamis (24/7).
b. Alasan-alasan lain seperti kurangnya kesadaran terkait pentingnya hak suara di
daerah-daerah terpencil, provokasi, pencemaran nama calon-calon Presiden,
dan sebagainya.

2. Berdasarkan berita tersebut, jumlah pemilih yang tidak memberikan hak pilihnya (golput)
pada Pilpres 2014 sebesar 30%. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan Pileg
2014 (27,7%) dan Pilpres 2004 (24%). Berkaitan dengan hal tersebut, coba anda
identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya angka Golput tersebut!
a. Banyaknya jumlah kandidat yang berpartisipasi. Persentase jumlah Golput di
Pileg 2014 lebih sedikit dibanding Pilpres 2014 karena banyaknya jumlah
kandidat Pileg daripada Pilpres. Sehingga, kerabat-kerabat Pileg pun ikut
memilih untuk kandidat-kandidat tersebut. Sedangkan untuk Pilpres, karena
kandidat yang sedikit, kerabat yang ikut mendukung pun tidak sebanyak kandidat
di Pileg.
b. Figur pemimpin yang diajukan dalam suatu pesta demokrasi kurang
berkenan di hati pemilih. Akibatnya masyarakat enggan untuk berpartisipasi
dalam menyukseskan penyelenggaraan pemilihan umum, apalagi banyak figur
pemimpin yang sudah terbukti terjerat kasus korupsi dan suap-menyuap.
c. Pemilih mulai jenuh dengan proses demokrasi lima tahunan yang tidak
membawa perubahan bagi kehidupan rakyat. Hal ini terbukti dengan hasil
pemilu legislatif tahun 2014 yang menghukum partai penguasa dengan hanya
mendapatkan 10 persen (%) suara. Salah satunya diakibatkan karena
ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono yang juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.
d. Adanya pemahaman bahwa memilih adalah sebuah hak dan bukan
kewajiban. Karena memilih adalah hak setiap masyarakat, maka masyarakat
bisa menggunakannya dan bisa pula tidak menggunakannya karena tidak ada
konsekuensi hukum yang melarangnya. Dalam kondisi seperti ini, kita tidak bisa
mempersalahkan orang mengapa tidak menggunakan hak politik, karena
memilih bukan kewajiban dan ada hal yang lebih penting seperti rutinitas
ekonomi yang harus mereka jalani, bukan berpolitik.

3. Apakah Golput dapat dikatakan sebagai bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara?
Tidak, karena sesuatu hal dapat dikatakan sebagai pelanggaran jika terdapat
batasan-batasan yang wajib untuk dipatuhi secara bersama dan kemudian ada pihak
yang melakukan hal-hal di luar batasan tersebut. Sedangkan partisipasi politik di negara
Indonesia merupakan bentuk dari pemenuhan hak suara bagi rakyat Indonesia. Dalam
proses pemilu, warga negara TIDAK diwajibkan untuk memilih, tetapi mereka MEMILIKI
HAK untuk memilih.

4. Menurut anda, apa dampak terburuk ketika tingkat partisipasi rakyat pada pemilihan
umum terus mengalami penurunan?
● Program yang telah disiapkan oleh Presiden terpilih berpotensi tidak didukung
oleh mayoritas penduduk. Karena penduduk yang tidak menggunakan hak
suaranya tidak merasa menjadi pendukung dari program tersebut.
● Terjadinya sabotase oleh kelompok yang tidak menggunakan hak suara pada
saat pemilu atas program-program yang telah disusun oleh pemerintah yang
dikomandoi oleh Presiden terpilih.
● Kelompok yang tidak menggunakan hak suara, secara politis merasa dirinya
berada diluar dari sistem politik yang dibangun, sehingga mereka dapat
menganggap dirinya tidak bermasalah jika tidak memberikan dukungan kepada
Pemerintah yang dipimpin oleh Presiden terpilih.

5. Coba anda rumuskan solusi untuk mencegah terus menurunnya tingkat partisipasi
rakyat pada kegiatan pemilihan umum!

a. Memberikan pendidikan politik


Yang perlu dilakukan bukan hanya agar masyarakat menjadi partisipan pemilu,
namun bagaimana agar masyarakat paham pentingnya pemilu dan tergerak
untuk menggunakan suaranya dalam pemilihan. Karenanya, dibutuhkan
pendidikan politik yang baik dan mudah dipahami masyarakat luas sehingga
pemilu bukan dirasa sebagai kewajiban namun sebagai hak untuk memilih.

b. Memberikan Informasi yang mudah diakses oleh berbagai golongan


Kelompok pemilih pemula, pemilih labil, dan pemilih usia lanjut tergolong rentan
untuk melakukan tindak golput akibat kurangnya informasi yang mereka
dapatkan terkait calon Pemilihan Umum. Kelompok ini merupakan pemilih
potensial “pendukung barisan pro-pemilu” jika mereka mendapatkan edukasi dan
informasi yang memadai.

c. Aktifnya para kandidat untuk menggerakan partisipan


Stakeholders atau pemangku kepentingan adalah pihak yang mampu
menggerakkan partisipan. Aktifnya para kandidat untuk sosialisasi kepada
masyarakat dan memobilisasi massa pemilih. Dilihat dari sisi pragmatis pun hal
ini membawa keuntungan kepada kandidat karena mampu mendongkrak
perolehan suara karena telah meyakinkan para swing voters (pemilih labil) untuk
memilih. Namun kampanye juga harus dilakukan dengan baik dan tidak
mengakibatkan perpecahan atau adu domba baik dalam masyarakat ataupun
atar kandidat.

1. Jelaskanlah konsep hak asasi, hak warga negara, kewajiban asasi, dan kewajiban
warga negara. Uraikan perbedaan dan persamaan konsep-konsep tersebut!
Hak asasi, hak warga Negara, kewajiban asasi serta kewajiban warga negara adalah
unsur-unsur yang melekat pada diri seseorang berkenaan dengan hak dan
kewajibannya. Konsep hak dan kewajiban tersebut memiliki persamaan dan juga
perbedaan. Berikut penjelasannya masing-masing.

URAIAN KONSEP
● Hak Asasi adalah hak pokok atau dasar yang melekat sebagai kodrat pada
setiap manusia sejak lahir yang tak bisa diganggu gugat karena hak ini adalah
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
● Kewajiban Asasi adalah kewajiban pokok atau dasar yang melekat pada setiap
manusia sebagai konsekuensi dari adanya Hak Asasi. Kewajiban Asasi adalah
kewajiban dasar disertai tanggung jawab dalam menghormati hak asasi manusia
lain.
● Hak Warga Negara adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia
sehubungan dengan kedudukannya sebagai warga atau anggota suatu Negara.
● Kewajiban Warga Negara adalah kewajiban yang melakat pada manusia
berkaitan dengan kedudukannya sebagai anggota suatu Negara.

PERSAMAAN & PERBEDAAN

Persamaannya adalah bahwa Hak & Kewajiban Asasi serta Hak & Kewajiban
Negara sama-sama konsep yang membicarakan hak serta kewajiban yang melekat utuh
pada manusia.
Meski demikian, keempat konsep tersebut memiliki perbedaan signifikan. Hak
dan Kewajiban Asasi melekat pada manusia secara universal dan tidak dipengaruhi atau
dibatasi oleh status kewarganegaraan. Sementara Hak dan Kewajiban Warga Negara
dibatasi oleh status kewarganegaraan seseorang.

2. Kemukakan hak dan kewajiban warga negara yang terdapat dalam UUD NRI tahun
1945!
Hak Warga Negara :
● Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. (pasal 27 ayat 2).
● Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
● Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
● Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak.
● Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun. (pasal 28I ayat 1).

Kewajiban Warga Negara :


● Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi
"Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya".
● Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
yang berbunyi, "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
● Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Tertuang dalam Pasal 28J ayat 2 yang berbunyi menyatakan, “Dalam
menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis".
● Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Tertuan dalam
Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan, “tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”

3. Jelaskan faktor-faktor penyebab terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban


warga negara baik yang bersifat internal maupun eksternal!
Faktor internal penyebab terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara adalah :

● Rendahnya tingkat kesadaran dalam melakukan kewajiban demi memenuhi hak warga
negara lainnya.
● Memiliki sikap apatis terhadap terpenuhinya hak warga negara lainnya.
● Memiliki sifat intoleran.
● Memiliki sifat individualis.
● Memiliki kondisi psikologis yang buruk.

Faktor eksternal penyebab terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara adalah :

● Lemahnya regulasi yang berlaku.


● Tidak ada ketegasan dalam pemenuhan kewajiban/pelanggaran hak.
● Kurangnya pendidikan/sosialisasi tentang pentingnya melakukan kewajiban demi
terpenuhinya hak warga negara lainnya.
● Terdapat kesenjangan sosial yang terjadi.
● Adanya kesempatan untuk melakukan pelanggaran/pengingkaran.

4. Menurut Anda, apa yang harus dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga negara?
Menurut kami pemerintah perlu menciptakan transparansi dengan masyarakat
bisa dengan menyelenggarakan sosialisasi supaya menyadarkan mereka esensi dari
hak & kewajiban warga negara, dengan begitu kacamata masyarakat dan pemerintah
akan sama/searah. Kemudian, pemberian sanksi yang tegas dan rasional bukan untuk
menakut-nakuti masyarakat, melainkan menegakkan ketimpangan sosial dan juga
memberikan efek jera bagi pelanggar. Yang terakhir, dengan melindungi pihak yang
yang tidak mendapatkan hak mereka sebagaimana mestinya, agar keadilan bisa
ditegakkan dan tidak ada ganggu gugat lagi. Idealnya, pemerintah harus bersikap pro
rakyat, namun pada kenyataannya rakyat menjadi korban para petinggi negara yang
memiliki kekuasaan dan kebal hukum, baik secara ekonomi, politik, dan sosial.

5. Bagaimanakah cara Anda untuk menghindari melakukan pelanggaran terhadap hak


orang lain dan pengingkaran terhadap kewajiban dalam kehidupan sehari-hari?
Yang paling penting tentunya dengan mengetahui apa saja yang menjadi hak
dan kewajiban diri sendiri dan orang lain. Dengan begini maka kita tau apa yang harus
kita lakukan, apa yang harus kita dapatkan, dan apa yang harus kita berikan.
Selanjutnya adalah dengan bersikap tegas baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Apabila terjadi pelanggaran maka kita bersikap tegas untuk menolak menjadi bagian
dari pelanggaran tersebut. Kemudian saling menghormati satu sama lain dan dapat
membaca situasi kondisi. Sikap saling menghormati sangat penting untuk kehidupan
sosial dan kehidupan bernegara untuk menciptakan suasana yang damai dan tentram.

Anda mungkin juga menyukai