Anda di halaman 1dari 5

Wiguna, R., Purnama, AA., Lestari, R. 2018.

Jenis-jenis Belalang (Orthoptera:Ensifera) pada Kawasan Objek


Wisata Air Panas Sauman Desa Rambah Tengah Hulu. Journal of Sainstek 10 (1) : 24-28

JENIS-JENIS BELALANG ( Orthoptera: Ensifera ) PADA KAWASAN


OBJEK WISATA AIR PANAS SAUMAN DESA RAMBAH TENGAH
HULU KAB.ROKAN HULU

Refita Wiguna1*, Arief Anthonius Purnama1, Rena Lestari1


1
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pasir Pengaraian
Jl. Tuanku Tambusai Kumu Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir. Pasir Pengaraian
*Email: Refitawigunaramanda@gmail.com

ABSTRACT
This research aims to determine the species of grasshoppers (Orthoptera: Ensifera) located in
Sauman hotsprings tourism object in the village of Rambah Tengah Hulu sub district of Rambah
Rokan Hulu district. This study was conducted from December 2017 to March 2018 by survey
method. Grasshopper obtained was then identified by describing the species based reference
source. Result soft hestudy founda Grasshopper derived from 3 families, 7 subfamily, 8 genera and
10 species. As for the species of grasshoppers that Nisitrus vittatus, Teleogryllus emma,
Teleogryllus sp., Conocephalus maculatus, Euconocephalus sp., Mecopoda sp., Mecopoda
elongata, Phaneroptera brevis, Onomarchus uninotatus and Gryllotalpa nympichus.
Keywords: Species, Orthoptera, Ensifera.

PENDAHULUAN Secara umum, belalang dapat dibedakan


menjadi 2 Sub Ordo yaitu Califera dan
Indonesia memiliki jumlah keaneka- Ensifera. Califera mencakup semua belalang
ragaman hayati yang melimpah, serangga rumput (berantena pendek). Ensifera mencakup
termasuk dalam jenis hewan dengan tingkat jangkrik, belalang berantena panjang dan
kepadatan yang tinggi karena memiliki lebih belalang daun (Tan & Kamaruddin, 2014). Pada
dari 25 ordo. Serangga hidup melimpah di Ordo Caelifera memiliki antena pendek, femur
lingkungan teresterial, udara dan perairan tawar
kaki belakang membesar, tarsus beruas 3 buah
namun jarang ditemukan dilautan. Seranga atau kurang, sedangkan pada Ensifera memiliki
dapat berperan dalam proses penyerbukan antena yang sama panjang dengan tubuhnya
tumbuhan, tetapi juga dapat merusak tanaman atau lebih panjang dari ukuran tubuhnya, tarsus
pertanian dan terlibat dalam penyebaran ada yang beruas 3 buah, Ovipositor panjang dan
penyakit (Fried & G.H. Hademenos, 2005).
ramping (Saskatchewan, Hadi, Tarwotjo, &
Belalang merupakan salah satu serangga yang
Rahadian, 2009). Di dalam subordo Ensifera
sering dijumpai disetiap lingkungan. Belalang
terdapat 3 superfamili yaitu Gryllacridoidea,
termasuk ke dalam ordo Orthoptera. Belalang Tettigonioidea dan Gryllacridoidea (Gillot,
sebagai serangga bersayap lurus. Belalang 2005).
banyak dijumpai pada musim hujan dan musim Ada beberapa jenis belalang yang
panas (Anwar, 2013). Belalang hidup dengan terdapat di Indonesia yaitu: belalang kembara
jumlah yang melimpah pada daerah padang
(Locusta migratoria), belalang daun (Phyllium
rumput dan sekitar 41% jenis belalang fulchrifolium), belalang kayu (Valanga
merupakan hewan pemakan rumput (Resh & nigricornis), belalang sembah (Hierodula
Carde, 2003b). vitrea), belalang ranting (Phobaeticus chani),

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
24
Wiguna, R., Purnama, AA., Lestari, R. 2018. Jenis-jenis Belalang (Orthoptera:Ensifera) pada Kawasan Objek
Wisata Air Panas Sauman Desa Rambah Tengah Hulu. Journal of Sainstek 10 (1) : 24-28

jangkrik (Gryllus mitratus) dan kecoa Sampel diambil pada setiap stasiun yang
(Periplaneta Americana) (Erawati & Kahono, dianggap banyak terdapat belalang. Sesaat
2010). Keanekaragaman dan kelimpahan sebelum pengambilan sampel, terlebih dahulu
belalang berhasil diidentifikasi lebih dari menentukan titik koordinat dengan mengguna-
20.000 spesies di dunia (Rentz, 2010). kan GPS. Alat yang digunakan untuk
Rokan Hulu merupakan salah satu mengambil sampel yaitu jaring serangga (insect
Kabupaten yang ada di provinsi Riau dengan net) pada 4 stasiun dalam 1 kawasan yang
luas 7.449.85 km² yang memiliki banyak daerah dilakukan 4 kali pengambilan pada masing-
yang berpotensi sebagai objek wisata. Daerah masing stasiun. Pengambilan sampel dimulai
tersebut merupakan kawasan yang di tempati pada pukul 08.00 – 10.00 WIB, dilanjutkan
sebagai habitat hidupnya. Desa Rambah Tengah pukul 14.30 – 16.30 WIB dan pukul 19.00 –
Hulu merupakan salah satu Desa yang memiliki 20.30 WIB. Sampel yang ditemukan disimpan
objek wisata pemandian yang dimanfaatkan dalam termos yang berisi es batu agar sampel
untuk terapi kesehatan antara lain: air Panas tidak rusak dan warnanya tidak berubah (Tan &
Sauman dan Hapanasan sehingga menjadi daya Kamaruddin, 2014)
tarik masyarakat untuk datang berkunjung baik Seluruh sampel yang didapatkan dibawa
wisatawan dari dalam maupun luar kota. Objek ke Laboratorium Biologi Program Studi
wisata Air Panas Sauman merupakan salah satu Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan
tempat wisata yang banyak dikunjungi Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian.
masyarakat dan memiliki keanekaragaman Sampel diambil gambarnya demi mengamati
pepohonanan dan rerumputan seperti kelapa karakter morfologi untuk identifikasi dengan
sawit, rumput ilalang, semak dan banyak menggunakan referensi Tan (2010) (Tan, 2011)
berbagai macam bunga serta tumbuhan kecil (Tan, 2012) (Tan & Wang., 2012)(Tan, R.W.J.
lainnya yang merupakan habitat utama dari Ngiam, Ibrahim, & Ismail, 2013) tahap
belalang (Orthoptera: Ensifera). Pada objek selanjutnya dilaksanakan proses pengawetan
wisata Air Panas Sauman ini belum pernah dan pengeringan sampel menggunakan cara
dilakukan penelitian mengenai jenis-jenis menusuk toraks memakai jarum serangga serta
belalang (Orthoptera: Ensifera) sehingga diletakkan di atas papan perentang diberi jarum
penting untuk dilakukan penelitian. pentul untuk menata kaki agar kaki belakang
dan depan sejajar dan disimpan di dalam oven
dengan suhu 20-30 ̊C selama 3 hari. Setelah itu
METODE PENELITIAN sampel disimpan dalam kotak spesimen dan
diberi kapur barus.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Desember 2017 sampai dengan Maret 2018.
Pada Kawasan Objek Wisata Air Panas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sauman Desa Rambah Tengah Hulu
Kabupaten Rokan Hulu. Penelitian ini Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan dilaksanakan di Desa Rambah Tengah Hulu
tertentu pada sample (Purposive Sampling). pada Kawasan Objek Wisata Air Panas Sauman
Dilakukan pengambilan sampel pada setiap didapatkan 3 famili 7 sub famili 8 genus 10
stasiun yang dianggap terdapat banyak spesies dan 238 individu untuk Orthoptera
belalang. Sebelum pengambilan sampel (Ensifera) dengan rincian di stasiun 1 berjumlah
dilakukan, terlebih dahulu ditentukan titik 25 individu, stasiun 2 berjumlah 56 individu,
koordinat menggunakan Global positioning stasiun 3 berjumlah 77 individu dan stasiun 4
System (GPS). berjumlah 80 individu.

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
25
Wiguna, R., Purnama, AA., Lestari, R. 2018. Jenis-jenis Belalang (Orthoptera:Ensifera) pada Kawasan Objek
Wisata Air Panas Sauman Desa Rambah Tengah Hulu. Journal of Sainstek 10 (1) : 24-28

Tabel 1. Spesies Ensifera (Insecta: Orthoptera) yang Didapatkan Selama Penelitian


Stasiun
Subordo Famili Subfamili Spesies Jumlah
1 2 3 4
Gryllidae Eneopterinae Nisitrus vittatus 0 6 3 6 15
Gryllinae Teleogryllus sp. 0 0 22 16 28
Teleogryllus emma 8 3 15 2 38
Ensifera Tettigoniidae Conocephalinae Conocephalus 4 19 3 18 44
maculatus
Euconocephalus sp. 8 3 0 0 11
Mecopodinae Mecopoda sp. 0 2 14 12 28
Mecopoda elongata 0 16 5 19 40
Phaneropterinae Phaneroptera brevis 5 4 12 6 27
Pseudophyllinae Onomarchus 0 2 1 1 4
uninotatus
Gryllotalpidae Gryllotalpinae Gryllotalpa 0 1 2 0 3
nympichus
Jumlah 25 56 77 80 238

Berdasarkan Tabel 1, Jumlah individu lebih banyak dijumpai ketika hari hujan
banyak ditemukan di stasiun 2,3 dan 4. Hal ini dan spesies ini cenderung langka (lihat Gambar
dikarenakan bentuk ekosistem padang rumput 1)
yang tinggi dan jenis rerumputan dan semak Umumnya spesies belalang yang banyak
yang beranekaragam. Pada stasiun 1 jumlah ditemukan bisa beradaptasi dengan habitat
individu spesies belalang yang didapatkan padang rumput yang berbeda-beda sehingga
sangat sedikit karena habitat padang rumput kemunculannya di alam melimpah. Sedangkan
yang rendah serta rumput-rumputan tidak spesies belalang yang sedikit ditemukan karena
beranekaragam sehingga menyebabkan spesies jumlah dan kemunculan di alam yang tidak
hanya sedikit ditemukan. terlalau banyak, hanya mampu hidup pada
Jumlah spesies belalang yang paling habitat tertentu dan sebagian besar hanya aktif
banyak ditemukan selama penelitian adalah pada malam hari. Menurut Resh & Carde,
Conocephalus maculatus, Teleogryllus sp., (2003) Orthoptera merupakan serangga
Mecopoda elongata, Teleogryllus emma, terrestrial yang bisa hidup dimana saja
Mecopoda sp. dan Phaneroptera brevis, diseluruh dunia kecuali dibagian terdingin
sedangkan jumlah spesies belalang yang permukaan bumi. Othoptera termasuk
paling sedikit ditemukan adalah Nisitrus phytophilous (hidup pada daun-daunan),
vittratus, Euconocephalus sp., Onomarchus geophilous (hidup di gua-gua) dan
uninotatus dan Gryllotalpa nympichus. myrmecophilous (hidup dengan semut).
Conocephalus maculates banyak ditemukan Orthoptera hidup pada habitat padang rumput
karena spesies ini merupakan salah satu spesies dengan bentuk vagetasi yang macam-macam
yang mampu hidup dengan berbagai macam seperti kacang-kacangan dan tanaman lainnya.
bentuk vegetasi yang berbeda. Spesies yang Dengan komunitas tumbuhan yang beraneka-
paling sedikit didapat adalah Gryllotalpa ragam dengan sedikit semak belukar dan
nympichus karena hanya pada malam hari akan pepohonan yang tidak terlalu banyak.

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
26
Wiguna, R., Purnama, AA., Lestari, R. 2018. Jenis-jenis Belalang (Orthoptera:Ensifera) pada Kawasan Objek
Wisata Air Panas Sauman Desa Rambah Tengah Hulu. Journal of Sainstek 10 (1) : 24-28

Nisitrus vittatus Teleogryllus sp.

Teleogryllus emma Conocephalus maculatus

Euconocephalus sp. Mecopoda sp.

Mecopoda elongata Phaneroptera brevis

Onomarchus uninotatus Gryllotalpa nymphicus

Gambar1. Spesies yang Ditemukan di Kawasan Objek Wisata Air Panas Sauman Desa Rambah
Tengah Hulu Kabupaten Rokan Hulu.

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
27
Wiguna, R., Purnama, AA., Lestari, R. 2018. Jenis-jenis Belalang (Orthoptera:Ensifera) pada Kawasan Objek
Wisata Air Panas Sauman Desa Rambah Tengah Hulu. Journal of Sainstek 10 (1) : 24-28

KESIMPULAN Rentz, D. (2010). A Guide to the Katydids of


Hasil penelitian menunjukan jenis-jenis Australia. Australia: CSIRO Publishing.
belalang yang terdapat di Kawasan Objek Resh, V. ., & Carde, R. T. (2003a). Elsevier
Wisata Air Panas Sauman Desa Rambah Science (USA). ACADEMIC PRESS.
Tengah Hulu Kabupaten Roka Hulu ditemukan Resh, V. ., & Carde, R. T. (2003b).
3 famili, 7 subfamili, 8 genus dan 10 spesies Encyclopedia of Insects. Elsevier Science
dengan jumlah individu 238. Adapun jenis- (USA). ACADEMIC PRESS.
jenis belalang yang didapat yaitu Nisitrus Saskatchewan, Hadi, H. M., Tarwotjo, U., &
vittatus, Teleogryllus emma, Teleogryllus sp., Rahadian, R. (2009). Biologi Insekta
Conocephalus maculatus, Euconocephalus Entomologi. Yogyakarta:GrahaIlmu.
sp.,Mecopodasp., Mecopoda elongata, Tan, M. . (2010). Orthoptera of the Vacant Lots
Phaneroptera brevis, Onomarchus uninotatus in Bedok South. Nature in Singapore, 69–
dan Gryllotalpa nympichus yang diperoleh dari 81.
4 stasiun penelitian. Tan, M. . (2011). The Species of Asiophlugis.
Tan, M. . (2012). Orthoptera in The Bukit
Timah and Central Catchment Nature
DAFTAR KEPUSTAKAAN Reservers (Part 2): Subordes Ensifera.
Singapore: Raffles Museum of
Anwar, K. (2013). Biodiversity of Grass-
Biodiversity Research, National
hoppers in Azad Nagar, Walgaon, Road.
University Singapore.
Amravati: International Journal of Latest
Tan, M. ., & Kamaruddin, K. M. (2014).
Research in Science and Technology, 2(3),
Orthoptera of Fraser’s Hill, Peninsular
10–12.
Malaysia. Singapore: Lee Kong Chian
Erawati, N. ., & Kahono, S. (2010).
Natural History Museum National
Keanekaragaman dan Kelimpahan
University of Singapore.
Belalang dan Kerabatnya (Orthoptera)
Tan, M. K., R.W.J. Ngiam, Ibrahim, M. R. B.,
pada Dua Ekosistem Pegunungan di
& Ismail. (2013). Diversity of Orthoptera
Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
From Neo Tiew Lane 2. Singapore.
Jurnal Entomologi Indonesia, 2(2), 100–
Nature in Singapore 6: 211-222.
115.
Tan, M. K., & Wang., L. K. (2012). The
Fried, G. ., & G.H.Hademenos. (2005).
Orthoptera of Semakau Landfill.
Schaum’s Outlines BIOLOGI Edisi
Singapore: A Project Semakau Checklist.
Kedua. Jakarta: Erlangga.
Nature in Singapore 5: 309-318.
Gillot, C. (2005). Entomology Third Edition.
Canada: University Of.

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
28

Anda mungkin juga menyukai