Anda di halaman 1dari 4

HISTOPATOLOGI

Skar akne dibedakan menjadi tipe atrofik dan hipertofik. Tipe atrofik meliputi rolling, boxcar,
dan icepick. Sedangkan tipe hipertrofik meliputi hipertrofik sendiri dan koloid. Tipe atrofik lebih
sering ditemukan yang diperkirakan berkaitan dengan proses inflamasi. Beberapa skar akne
menunjukkan hiperplasia serat elastis (struktur berbentuk tali kecil yang menunjukkan respons
kromatik yang ditandai untuk pewarnaan dengan toluidine blue). Pada struktur histologi kulit
normal, terlihat serat elastis yang tipis dan panjang tersebar di seluruh dermis dan tidak terdapat
akumulasi serat seperti yang ditemukan pada skar akne. Hiperplasia serat elastis pada skar akne
diperkirakan berhubungan dengan proses penyembuhan lesi akne tersebut (Omi et al., 2014).

Gambar 1. Gambaran Fotomikrografi Transmisi Elektron Jaringan Skar Akne dengan


Pewarnaan OTE 3 μm (Omi et al., 2014)

Pemeriksaan spesimen menggunakan pewarnaan oolong tea extract (OTE) menunjukkan adanya
serat elastis berbentuk bola atau batang yang padat. Fibroblas terlihat tipis dan Panjang atau
berbentuk bulat dengan sitoplasma yang relatif sedikit. Temuan histologis ini menunjukkan
bahwa bekas jerawat atrofik memiliki ciri-ciri hiperplasia serat elastis intradermal disertai
dengan pengendapan elastin yang membentuk massa. Remodelling yang terjadi pada dermis ini
diperlukan dalam proses penyembuhan lesi, khususnya pada bagian yang lebih dalam dari
dermis. Oleh karena itu, perawatan yang diberikan harus menarget bagian yang lebih dalam dari
dermis untuk memperoleh renovasi struktur kulit yang lebih baik (Kaminaka et al., 2014; Omi et
al., 2014).

Gambar 2. Jaringan Skar Akne dengan Pewarnaan Toluidine Blue Skala 100 μm (Omi et al.,
2014)

Pada gambar 2 di atas, jaringan kulit skar akne menunjukkan akumulasi jaringan ikat yang
mengandung kapiler dan fibroblas di dalam dermis dengan hiperplasia serat elastis dan struktur
berbentuk tali kecil. Dalam pengamatan ultrastruktur mikroskopis elektron, banyak pertumbuhan
serat elastis diamati di dermis superfisial di daerah bekas jerawat (Gambar 1). Pemeriksaan
spesimen yang diwarnai dengan OTE menunjukkan adanya elastin dalam serat elastis sebagai
massa berbentuk bola atau batang yang padat electron (Kaminaka et al., 2014). Selain itu, ketika
kapiler, fibroblas, dan serat elastis di dermis diperiksa, fibroblas ditemukan berbentuk tipis dan
panjang atau berbentuk bola, tetapi sitoplasma mereka relatif kecil dibandingkan dengan ukuran
inti dan perkembangan organel. Buruk. Serat elastis pada kulit dicirikan oleh pengendapan
elastin secara sporadis dalam mikrofilamen elastis (Omi et al., 2014).
Gambar 3. Lesi Tipe Hipertrofik dengan Pewarnaan HE (Ogawa et al., 2019)

Gambar 4. Lesi Tipe Keloid dengan Perwarnaan HE (Ogawa et al., 2019)

Baik pada skar akne tipe keloid dan hipertrofi, epidermis dan papiler dermis memiliki struktur
yang hamper normal seperti pada gambar 3 dan 4 di atas. Lesi hipertrofik memiliki ciri khas
nodul dermal yang terbentuk karena peningkatan jumlah kolagen dengan arah yang berbeda-
beda. Sedangkan lesi keloidal mengandung serat kolagen yang tebal dan seragam, disebut juga
dengam kolagen berhyalin atau keloidal, kolagen tersebut bercampur dengan nodul dermal yang
telihat dalam lesi hipertrofik (Ogawa et al., 2019). Pada tingkatan histopatologi, lesi keloidal
dan hipertrofik dibedakan dari derajat kolagen keloidal, meskipun batas ambang untuk
membedakannya belum ditentukan (Ogawa, 2017).
Kaminaka, C., Uede, M., Nakamura, Y., Furukawa, F., & Yamamoto, Y. (2014). Histological
studies of facial acne and atrophic acne scars treated with a bipolar fractional radiofrequency
system. The Journal of Dermatology, 41(5), 435–438. doi:10.1111/1346-8138.12483 

Ogawa R (2017). Keloid and hypertrophic scars are the result of chronicinflammation in the
reticular dermis. Int J Mol Sci,18:E606.

Ogawa, R., Akita, S., Akaishi, S., Aramaki-Hattori, N., Dohi, T., Hayashi, T., … Kuribayashi, S.
(2019). Diagnosis and Treatment of Keloids and Hypertrophic Scars—Japan Scar Workshop
Consensus Document 2018. Burns & Trauma, 7(1). doi:10.1186/s41038-019-0175-y 

Omi T, Sato S, Kaminaka C, Yamamoto Y, Kawana S, et al. (2014) A Histological Study on the
Treatment of Acne Scars with Fractional Radiofrequency: Preliminary Findings. J Clin Exp
Dermatol Res 5: 203

Anda mungkin juga menyukai