Anda di halaman 1dari 12

Journal of Innovative Science Education

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI KELARUTAN DAN


HASIL KALI KELARUTAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA

Pawestri Farrah Diba,Sriwardani, Sudarmin

Prodi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak

________________ ___________________________________________________________________
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja siswa berbasis inkuiri yang
Sejarah Artikel:
dikembangkan. Hal ini berdasarkan ketidaktersedian lembar kerja siswa yang memberikan
Diterima 01 November 2016
kesempatan siswa dalam melakukan kegiatan inkuiri untuk mengembangkan keterampilan
Disetujui 01November 2016 generik sains siswa di SMA Negeri 1 Semarang . Penelitian ini dirancang dengan desain
Dipublikasikan November research and development. Desain ini menggunakan desain yang diadaptasi dari model 3D
2016 termodifikasi yang meliputi tahapan define, design, development. Subjek penelitian ini yaitu
________________ siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 1 Semarang. Hasil validasi isi/materi terhadap lembar
Keywords: kerja siswa memperoleh nilai 3,68 dikategorikan sangat layak, penyajian LKS memperoleh
inquiry, generic science nilai 3,75 dan bahasa LKS memperoleh nilai 3,75 dengan kategori sangat layak. Siswa
skills, students memberikan respon positif terhadap LKS yang dikembangkan. Berdasarkan hasil analisis
Worksheets data dapat disimpulkan LKS materi Ksp berbasis inkuiri terbimbing dinyatakan sangat layak,
. efektif, dan mendapat respon positif dengan persentasi 75% oleh siswa sehingga dapat
____________________ digunakan sebagai salah satu sumber belajar yang mampu meningkatkan keterampilan
generik sains siswa.
Kata kunci: inkuiri , keterampilan generik sains, Lembar kerja siswa

Abstract

___________________________________________________________________
This research aims to develop inquiry-based student worksheets were developed. It is based
ketidaktersedian student worksheet that gives students the opportunity to conduct such an
inquiry to develop a generic science skills of students in SMAN 1 Semarang. This study was
designed by the design of research and development. This design uses a design adapted from
the modified 3D model covering the steps define, design, development. These research

1
Pawestri Farrah Diba dkk/ Journal of Innovative Science Education2 (2) (2016)
subjects are students of class XI IPA 5 SMAN 1 Semarang. The results of the validation
content / material on the students worksheets received grades 3.68 categorized as very
feasible, presenting students worksheets scored 3.75 and 3.75 the value obtained worksheet
student language categorized as very feasible. Students responded positively to worksheet
student developed. Based on the results of data analysis can be concluded students
worksheets guided inquiry-based materials Ksp stated very feasible, effective, and received a
positive response with a percentage of 75% by the students so that they can be used as a
source of learning that can improve students' generic science skills.
Keywords: inquiry, generic science skills, students Worksheets
© 2016 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252 - 6412
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
E-mail: pps@unnes.ac.id

Pendahuluan siswa dan metode serta model


pembelajaran yang aktif. Bahan ajar
Perkembangan sains dan teknologi
kimia yang digunakan oleh guru juga
yang demikian pesat pada informasi,
belum memfasilitasi siswa untuk
menjadikan pendidikan IPA sangat
mengembangkan pengalaman belajar dan
penting bagi semua individu. Kemampuan
menumbuhkan kemampuan berpikir
siswa dalam bidang sains merupakan
kreatif. Untuk mendukung proses
salah satu kunci peningkatan kemampuan
pembelajaran diperlukan sumber belajar
dalam menyesuaikan diri dalam
yang dapat membantu proses
perubahan pada era ini. Pendidikan kimia
pembelajaran teori dan praktik. Adapun
sebagai salah satu disiplin IPA menjadi
kegunaan sumber belajar sebenarnya
sangat penting untuk dipelajari. Ilmu
tidak terlepas dari tujuan agar sumber
kimia sebagai salah satu produk
belajar itu menjadi bermakna.
(pengetahuan yang berupa
Berdasarkan tujuan pembuatannya, AECT
fakta,teori,prinsip dan hukum), temuan
(Association of Educational
sains dan proses (kerja ilmiah)
Communication and Technology)
(Depdiknas,2009).
membagi sumber belajat menjadi dua
Pembelajaran kimia akan lebih
kelompok yaitu resources by design
efektif apabila didukung oleh tersedianya
(sumber belajar yang dirancang) dan
bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan
resources by utilization (sumber belajar

2
Pawestri Farrah Diba dkk/ Journal of Innovative Science Education2 (2) (2016)
yang dimanfaatkan) (Prastowo,2012). terhadap materi ini sebenarnya dapat
Resources by design merupakan sumber terbantukan dengan melihat gejala-gejala
belajar yang secara sengaja direncanakan yang terdapat di alam sekitar seperti
untuk keperluan pembelajaran. pembentukan gunung kapur,
Contohnya : buku paket, LKS, modul pembentukan stalaktit & stalagnit, proses
petujuk praktikum, dan lain sebagainya. pembuatan garam dapur, dan lain
Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagainya. Dengan mengaitkan materi
biasanya berupa petunjuk, langkah untuk Ksp ke dalam kehidupan sehari-hari,
menyelesaikan suatu tugas, suatu tugas pembelajaran akan menjadi lebih aktif
yang diperintahkan dalam lembar dan menarik sehingga diharapkan dapat
kegiatan harus jelas kompetensi dasar meningkatkan hasil belajar siswa.
yang akan dicapainya (Depdiknas, 2008). Berpijak pada permasalahan tersebut,
Seorang pendidik dituntut secara kreatif diperlukan suatu pembelajaran yang
mendesain suatu bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik materi Ksp
memungkinkn peserta didik secara Pembelajaran berbasis inkuiri
langsung memanfaatkan sumber belajar merupakan salah satu pembelajaran yang
yang tersedia (Prastowo,2012). Salah satu cocok digunakan untuk materi Ksp ini.
dengan membuat LKS (Lembar Kerja Inkuiri merupakan bagian inti dari
Siswa). LKS yang dikembangkan dapat kegiatan pembelajaran kontekstual.
meningkatkan kompetensi memecahkan Pengetahuan dan keterampilan yang
masalah, bekerja sama dan diperoleh siswa diharapkan bukan hasil
berkomunikasi. mengingat seperangkat fakta, melainkan
Materi kelarutan dan hasil kali hasil dari menemukan sendiri. Guru harus
kelarutan atau juga sering disebut Ksp selalu merancang kegiatan yang merujuk
(Konstant of Solubility Product) pada kegiatan menemukan, apapun materi
merupakan materi yang tidak hanya yang diajarkannya. Tujuan dari
memerlukan pemahaman yang pembelajaran inkuiri yaitu
mendalam, tapi juga sarat dengan mengembangkan kemampuan berpikir
hitungan sehingga kemampuan secara sistematis, logis, dan kritis, atau
matematik sangat diperlukan untuk mengembangkan kemampuan intelektual
memecahkan permasalahan yang ada sebagai bagian dari proses mental.
pada materi tersebut. Pemahaman siswa Metode inkuiri tidak hanya menuntut

3
Pawestri Farrah Diba dkk/ Journal of Innovative Science Education2 (2) (2016)
siswa untuk menguasai materi pelajaran, Inferensi diartikan sebagai kegiatan
tetapi juga bagaimana mereka dapat menyimpulkan dari dta yang diberikan
menggunakan potensi yang dimilikinya. atau premis-premis kepada suatu contoh
Siswa yang hanya menguasai pelajaran yang lain (Suma, 2003).
belum tentu dapat mengembangkan Bahasa simbolik  adalah untuk
kemampuan berpikir secara optimal. memperjelas gejala alam yang dipelajari
Sebaliknya, siswa akan dapat oleh setiap rumpun ilmu diperlukan
mengembangkan kemampuan berpikirnya bahasa simbolik, agar terjadi komunikasi
manakala ia bisa menguasai materi dalam bidang ilmu tersebut. Dalam sains
pelajaran (Al-Tabany, 2014). misalnya bidang kimia mengenal adanya
Penelitian ini akan dikembangkan lambang unsur, persamaan reaksi, simbol-
Lembar Kerja Siswa materi Ksp untuk simbol untuk reaksi searah, reaksi
meningkatkan keterampilan generik sains. kesetimbangan, resonansi dan banyak lagi
Pembelajaran inkuiri dalam penelitian ini bahasa simbolik yang telah disepakati
dimulai dari kegiatan mengidentifikasi dalam bidang ilmu tersebut. Kegiatan ini
masalah, mengembangkan tujuan atau merupakan salah satu kegiatan yang
hipotesis, mengumpulkan data, penting dalam kegiatan proses sains.
menginterprestasi data, mengembangkan Pengamatan langsung adalah pengamatan
kesimpulan dan menguji kesimpulan. yang dilakukan ketika mengamati suatu
Keterampilan generik sians yang akan obyek dengan semua pancaindera.
dikembangkan adalah pengamatan Inferensi logika adalah keterampilan
langsung, bahasa simbolik dan inferensi generik sains untuk dapat mengambil
logika. Dalam pengembangan aspek kesimpulan baru sebagai akibat logis dari
keterampilan generik sains, pengamatan hukum-hukum terdahulu tanpa harus
diartikan sebagai proses mengamati suatu melakukan percobaan baru
obyek dengan semua pancaindera.
Materi pokok kelarutan dan hasil kali berbasis inkuiri diharapkan dapat
kelarutan , pengamatan, bahasa simbolik, meningkatkan keterampilan generik sains
dan inferensi logika dapat dikembangkan siswa.
melalui peristiwa kelarutan garam dan
METODE
reaksi ion senama. Jadi, pengembangan
lembar kerja siswa (LKS) materi Ksp

4
Pawestri Farrah Diba dkk/ Journal of Innovative Science Education2 (2) (2016)
Penelitian ini dilakukan pada SMA Inkuiri untuk meningkatkan keterampilan
N 1 Semarang. Subjek penelitian ini generik sains siswa, serta dilanjutkan
adalah siswa kelas XI IPA 5 semester 2 validasi oleh pakar ahli. Pendekatan
tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini pembelajaran yang digunakan yaitu
menggunakan metode Research and pembelajaran inkuiri dan KGS yang
Development (R&D) yang dikemukakan dikembangkan dalam LKS yaitu
oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel pengamatan, bahasa simbolik, hubungan
yaitu untuk pengembangan LKS materi sebab akibat, dan inferensi logika.
Ksp untuk meningkatkan keterampilan Pada tahap pengembangan
generik sains siswa. Pada tahap define dilakukan kegiatan implementasi terbatas
dilakukan kegiatan studi analisis draft LKS berbasis inkuiri awal, kemudian
kebutuhan seperti studi lapangan dianalisis serta revisi, sehingga diperoleh
(wawancara), silabi, dan analisis konsep LKS yang siap dilakukan ujicoba skala
dan subkonsep pada ketiga mata kuliah besar. Pada uji coba skala besar dilakukan
terpilih. Pada tahapan ini dilakukan pula evaluasi dan revisi sehingga siap untuk
pengkajian teoritis untuk merumuskan diterapkan diterapkan dalam pengambilan
model pembelajaran, indikator data penelitian. Analisis yang dilakukan
kemampuan generik sains dan kemampuan dalam penelitian ini yaitu peningkatan
berpikir yang dikembangkan, dan hasil belajar dan penguasaan kemampuan
penyusunan media dan bahan keterampilan generik sains dilihat dari
pembelajaran yang mengintegrasikan nilai N-gain, uji signifikansi bedarerata
konsep kimia dan kemampuan generik dengan uji-t, visualisasi data dengan
sains. histogram, interprestasi data, kemudian
Pada tahap perancangan dilakukan ditarik suatu kesimpulan. Pada penelitian
penyusunan rancangan mpdel juga dilakukan analisis angket respon
pembelajaran, media, dan alat evaluasi siswa terhadap pembelajaran yang
yang diterapkan. Hasil tahapan ini adalah diterapkan.
rancangan LKS Materi Ksp berbasis
HASIL PENELITIAN DAN SMA N 1 Semarang, studi lapangan dilakukan
PEMBAHASAN untuk mengetahui hal-hal apa saja yang akan
Langkah awal dalam proses pembuatan dibutuhkan untuk pembuatan Lembar Kerja
LKS yaitu analisis kebutuhan, Analisis Siswa (LKS) materi Ksp Berbasis Inkuiri
kebutuhan dilakukan dengan studi lapangan di untuk meningkatkan keterampilan generik

5
Pawestri Farrah Diba dkk/ Journal of Innovative Science Education2 (2) (2016)
sains siswa. Analisis kebutuhan yang isi utama LKS sesuai sintak pembelajaran
dilakukan yaitu melakukan wawacara guru inkuiri dan keterampilan generik sains (KGS),
mata pelajaran kimia. Hal- hal yang akan dan soal-soal evaluasi yang menunjang proses
dtanyakan dalam wawancara yaitu terkait pembelajaran. Lembar Kerja Siswa (LKS)
materi Ksp dimulai dari media yang sebagai draft 1 yang akan dikonsulatasikan
digunakan dalam proses pembelajaran, kodisi kepada dosen pembimibing. Setelah
siswa selama proses pembelajaran, teknik mendapatkan sran dari dosen pembimbing dan
yang digunakan guru dalam kegiatan dilakukan revisi Lembar Kerja Siswa (draft 1)
pembelajaran dan kendala yang dihadapi oleh diajukan ke validator untuk dilakukan validasi
guru. Selanjutnya di lakukan analisis materi pakar ahli (draft 2). Dalam tahap ini dilakukan
Ksp, analisis ini dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah, validasi draft perangkat
materi-materi yang akan digunakan dalam pembelajaran, analisis hasil validasi, revisi,uji
lembar kerja siswa dan materi yang perlu coba, dan analisis hasil uji coba . tahap ini
diajarkan kepada siswa sesuai sintak berjuan untuk mengetahui validitas
pembelajaran inkuiri (mengidentifikasi pengembangan perangkat pembeljaran yang
masalah, mengembangkan telah disusun berdasarkan pada pertimbangan
hipotesis,mengumpulkandata,menginterprestas validator. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
ikan data, mengembangkan kesimpulan dan telah dikembangkan selanjutnya dilaksanakan
menguji kesimpulan) Analisis media yang uji coba lapangan.
digunakan dalam proses kegiatan Hasil uji coba ini selanjutnya akan
pembelajaran, seperti buku yang digunakan didiskusikan dengan team ahli agar
dalam kegiatan pembelajaran dan kegiatan menghasilakn revisi-revisi untuk perbaikan
praktikum. Pada kegiatan praktikum dilakukan Lembar Kerja Siswa (LKS) sehingga ketika
pendataan alat dan bahan yang akan Lembar Kerja Siswa (LKS)tersebut digunakan
dipergunakan dalam kegiatan praktikum. akan mampu menghasilkan pembelajaran
Pendataan dilakukan dengan meminta efektif. Produk akhir dari penelitian ini adalah
izn pihak sekolah untuk melihat laboratorium bahan ajar berupa LKS (Lembar Kegiatan
di SMA N 1 Semarang. Di dalam laboratorium Siswa) yang mempunyai spesifikasi sebagau
dilakukan pengamatan modul, alat dan bahan berikut::a) produk berupa LKS yang
yang tersedia. Prosesur kerja di dalam dikembangkan berbasis inkuiri untuk
laboratorium. meningkatkan keterampilan generik sains
Langkah selanjutnya mulai membuat siswa, b) mengembangkan keterampilan
komponen lembar kerja siswa (LKS) seperti generik pengamatan, bahasa simbolik dan
mendesain cover, konten inferensi logika; c) LKS dilengkapi dengan
(tujuan,indikator,langkah penggunaan LKS), cakrawala kimia tentang pentingnya aplikasi

6
Pawestri Farrah Diba dkk/ Journal of Innovative Science Education2 (2) (2016)
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dan agar lebih mudah dalam melakukan
dihubungkan dengan masalh-masalah penilaian KGS Pengamatan, mengganti
kehidupan sehari-hari yang menuntut kontras warna agar terlihat lebih jelas
keterampilan berpikir kreatif siswaLembar
pada salah satu halaman dalam LKS,
Kerja Siswa yang dikembangkan melalui tahap
memperbaiki beberapa ruangan dalam
perancangan melalui observasi Pada penelitian
LKS agar terlihat padat, memperbaiki
pengembangan LKS , tahap awal yang
kesalahan ketik salah satunya di dalam
dilakukan yaitu tahap validasi yang dilakukan
oleh pakar. Validasi kelayakan produk
LKS,. Saran dan masukan yang diberikan

dilakukan oleh beberapa dosen FMIPA oleh pakar sudah dilakukan.


UNNES dan guru SMA N 1 Semarang.
Validasi terhadap produk yang dikembangkan
terdiri dari 2 tahap antara lain tahap 1 dan
tahap 2. Komponen yang dinilai pada tahap 1
adalah komponen kelayakan isi dan komponen
panyajian, masing-masing komponen tersebut
terdapat sub komponen yang menilai
kelayakan produk yang dikembangkan. Hasil
penilaian pakar terhadap LKS materi Ksp
berbasis inkuiri menunjukkan bahwa semua
butir penilaian mendapat respon positif. Hal
tersebut karena semua butir penilaian telah
terpenuhi dan komponen yang terdapat dalam
LKS sudah lengkap. Oleh karena itu, LKS IPA
materi Ksp berbasis inkuiri dinyatakan lolos
pada penilaian tahap 1.
Pada penilaian LKS tahap 1, pakar
memberikan saran dan masukan untuk
penyempurnaan. Adapun saran dan
masukan yang diberikan oleh pakar untuk
menyempurnakan antara lain
menambahkan sumber gambar,
memperbaiki data pengamatan dengan Selanjutnya penilaian LKS pada tahap
menambahkan hasil diskripsi penelitian 2 dilakukan menggunakan instrumen

7
Pawestri Farrah Diba dkk/ Journal of Innovative Science Education2 (2) (2016)
penilaian tahap 2 menurut BSNP yang
telah dimodifikasi yaitu terdiri dari
komponen kelayakan isi, komponen
penyajian dan komponen bahasa. Tahap 2
divalidasi oleh 3 orang pakar antara lain
menilai kelayakan isi, penyajian dan
bahasa. ini juga mendapat saran dan
masukan dari pakar. Adapun perbaikan
yang telah dilakukan adalah Perbaikan
sedikit konsep materi agar tidak terjadi
kesalah pahaman siswa, dan perbaikan
EYD. Penilaian validasi oleh pakar ahli
disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Hasil Penilaian Validasi LKS Materi


Ksp Berbasis Inkuiri

8
Pawestri Farrah Diba dkk/ Journal of Innovative Science Education2 (2) (2016)

Pakar Jumlah Rata- Persentase Kriteria


Skor Rata (%)

Isi/Materi 59 3,68 92,18 Sangat


layak

Penyajian 45 3,75 93,75 Sangat


Layak

Bahasa 30 3,75 93,75 Sangat


layak

Gambar 1. Desain Cover LKS juga dapat mendukung pengetahuan


tentang keterampilan proses.
Tahap selanjutnya setelah produk
yang dikembangkan dinyatakan layak dan
sudah direvisi berdasarkan saran pakar,
maka di uji cobakan pada skala kecil.
Jumlah sampelnya terbatas, peneliti
Berdasarkan Tabel 1. diketahui bahwa
mengambil 20 siswa dari kelas XI MIA 4.
penilaian tahap 2 oleh pakar bidang isi
Berdasarkan hasil penelitian pada skala
diperoleh rata-rata skor 3,68 dengan
kecil setelah proses pembelajaran selesai
persentase 92,18%, penyajian rata-rata
diperoleh observasi keterampilan proses
skor 3,75 dengan persentase 93,75%,
ilmiah siswa, hasil belajar siswa, serta
bahasa rata-rata skor 3,75 dengan
tanggapan dari siswa.
persentase 93,75%, Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa LKS yang Tabel 2 Hasil Tanggapan Siswa uji Skala
dikembangkan peneliti memiliki kriteria Kecil
layak. Hal ini sesuai dengan hasil
Indikator Persentase
penelitian Karsli dan Sahin (2009) yang (%)
No. Angket Kesimpulan
menunjukkan bahwa LKS dapat Keterbacaan
lembar kerja
membantu guru dalam memfasilitasi
1 siswa 78 Baik
siswa untuk meningkatkan aktivi- Implementasi
lembar kerja
tasmembaca,berpikir,mengembangkan
2 siswa 79 Baik
keterampilan proses dan berkolaborasi, 3 Keterampilan 78 Baik
serta berdasarkan keterampilan proses generik sains
yang terdapat

9
Pawestri Farrah Diba dkk/ Journal of Innovative Science Education2 (2) (2016)
dalam LKS KGS Rata
Respon setelah I II III IV
4 penerapan LKS 65 Cukup Hukum 88,15 88,15 89,47 90,13 88,9
Berdasarkan hasil analisis respon sebab-akibat
siswa dalam uji coba skala kecil diketahui Pengamatan 77,60 79,50 80,26 81 80
Bahasa 83,55 86,18 86,84 87,50 86,01
bahwa siswa memberikan respon positif
simbolik
terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) yang Inferensi 87,50 88,47 88,81 89,47 88,50
dikembangkan. Hal ini ditunjukkan dengan 5 logika
siswa memebrikan penilaian sangat baik dan Rata-Rata 86,20
15 siswa memberiakan penialaian baik. Hal ini
Pada Tabel 3 menunjukkan persentase
sesuia saran yang ditunjukkan siswa melalui
masing-masing keterampilan siswa pada
angket respon yang menyatakan bahawa
penggunaan lembar kerja berbasis inkuiri
masih ada beberapa kesalahan terutama
untuk meningkatan keterampilan generik sains
pengetikan . beberapa kata yang masih kurang
siswa yang rerata pencapaian nilainya
sesuai. Penelitian ini didukung oleh Sofiati
tergolong tinggi(86.20%). Dari kelima
(2014) dengan temuan bahwa model
keterampilan generik sains dengan kriteria
pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan
paling tinggi yang dimiliki siswa inferensi
keterampilan generik sains siswa. Hal yang
logika (88.5%), kesadaran skala (87.83%),
sama juga diungkapkan oleh Aritta (2011)
bahasa simbolik (86.01%) dan pengamatan
yang menyatakan bahwa hasil penelitian
(80%). Ada keterampilan pengamatan dalam
diketahui bahwa umumnya siswa kriteria sedang hal ini dikarenakan siswa tidak
menyatakan respon positif terhadap dapat menjelaskan secara detail hasil
pembelajaran dengan model inkuiri pengamatan mereka, banyak dari hasil
laboratorium terbimbing pada materi pengamatan yang mereka peroleh berbeda.
kelarutan dan hasilkali kelarutan. Hal ini disebabakan pada prosedur kerja salah
Selanjutnya dilakukan penerapan satu dalam pencampuran garam. Penelitian
LKS materi Ksp berbasis inkuiri di kelas yang dilakukan oleh Arrita (2011) tentang
eksperimen (XI MIA 5). Pada penerapan pembelajaran dengan metode inkuiri
LKS KGS yang akan diobservasi yaitu KGS terbimbing dapat meningkakan keterampilan
hubungan sebab-akibat, pengamatan, bahasa generik sains terutama pada insikator

simbolik dan inferensi logika. Rekapitulasi pengamatan langsung dan bahasa simbolik.

nilai LKS dapat dilihat pada Tabel 3. Penelitian yang berkaitan dengan
pengembangan kemampuan generik sains
Tabel 3 .Hasil Nilai Lembar Kerja Siswa telah dilaporkan oleh beberapa peneliti.

Indikator Pertemuan Rata- Sudarmin (2007) melakukan penelitian dengan

10
Pawestri Farrah Diba dkk/ Journal of Innovative Science Education2 (2) (2016)
judul “Pengembangan Model Pembelajaran Berdasarkan penelitian yang
Kimia Organik dan Keterampilan Generik dialkukan, maka saran-saran yang dpat
sains (MPKOKG) bagi calon guru kimia”. disampaikan peneliti adalah sebagai
Hasil penelitian menunjukkan penerapan
berikut:
model pembeljaran mampu meningkatkan
a.Penelitian ini perlu dikembangkan
penguasaan keterampilan generik sains sains
lebih lanjut agar lebih berkembang dan
calon guru kimia dengan taraf pencapaian
bermanfaat dalam kegiatan
tinggi dan sedang.keterampilan generik sains
pemodelan memiliki taraf pencapaian lebih
pembelajaran.

tinggi dibandingkan keterampilan generik b. Koordinasi anatara peneliti dan pihak


sains lainnya sekolah tempat penelitian yang lebih
baik bagi penelitian dapat terlaksana
KESIMPULAN
sesuai rencana.
Berdasarkan hasil penelitian
tentang pengembangan Lembar Kerja DAFTAR PUSTAKA
Siswa (LKS ) materi Ksp berebasis
Abdi, Ali.2014. The Effect of Inquiry-based
inkuiri untuk meningkatakan Learning Method on Students’ Academic
keterampilan generik sains siswa dapat Achievement in Science Course.
Universal Journal of Educational
disimpulkan bahwa sebagai berikut: Research 2(1): 37-41,
a. Berdasarkan hasil validasi Lembar Al-Tabany, T.I.B. 2014. Mendesain Model
Kerja Siswa (LKS ) materi Ksp Pembelajran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual. Jakarta: Kencana Prenada
berbasis inkuiri untuk meningkatakan Media Group.
keterampilan generik sains siswa
Anam, 2015. Pembelajaran Berbasis Inkuiri.
layak untuk digunakan dalam Yogyakarta: Pustaka Pelajar
pembelajaran.
Arrita. 2011. Pengaruh Inkuiri Laboratorium
b. Lembar Kerja Siswa (LKS ) materi Terbimbing Terhadap Keterampilan
Generik Sains Siswa Sma Pada
Ksp berebasis inkuiri untuk Kelarutan Dan Hasilkali Kelarutan.
meningkatakan keterampilan generik Jurnal Pendidikan 2 (1):254-266

sains siswa efektif untuk Brotosiswojo, B.S,. 2001. Hakikat


Pembelajaran MIPA Dan Kiat
meningkatkan keterampilan generik Pembelajaran Kimia di Perguruan
sains dan hasil belajar siswa. Tinggi. Proyek. Jakarta: PAU-PPAI

SARAN Depdiknas .2008. Panduan Pengembangan


Bahan Ajar. Jakarta : Direktorat

11
Pawestri Farrah Diba dkk/ Journal of Innovative Science Education2 (2) (2016)
Depdiknas,2009. Pedoman Umum Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif
Pengembangan Penilaian Kurikulum Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Berbasis Kompetensi. Jakarta : Direktorat Yogyakarta. Penerbit : DIVA Press
Pendidikan Menengah Umum. (Anggota IKAPI).

Karsli, F & Sahin, C. 2009. Developing Sofiati. 2014. Pengembangan Instruksi


Worksheet Based on Science Prosess Praktikum Berbasis Keterampilan
Skills: Factors Affecting Solubility. Generik Sains pada Pembelajaran
Fisika Materi Teori Kinetik Gas
Journal Asia-Pasific Forum on Sci-
Kelas Xi IPA SMA Negeri 8
ence Learning and Teaching, 10 (1):
Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.
1-12. Jurnal Inkuiri, 3(1): 50-61.

Pembinaan SMA. Depdiknas,2004.Kamus


Besar Bahasa Indonesia.Edisi ke-3. Sudarmin, 2007, Pengembangan Model
Jakarta : Balai Pustaka Pembelajaran Kimia Organik dan
Keterampilan Generik Sains
Praptiwi, L., 2012, Efektivitas Model (MPKOKG) bagi Calon Guru Kimia,
Pembelajaran Eksperimen Inkuiri Disertasi, Bandung: Universitas
Terbimbing Berbantuan My Own Pendidikan Indonesia
Dictionary untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep dan Unjuk Kerja Suma K.2003. Pembekalan Kemampuan-
Siswa SMP RSBI, Unnes Science Kemampuan Fisika Bagi Calon Guru.
Education Journal, 1(2):86 – 95. Disertasi. Bandung :PPS UPI

12

Anda mungkin juga menyukai