Oleh :
HAFSYAH EL NAVIS
NIM : 151510113001
Oleh :
HAFSYAH EL
NAVIS NIM.
151510113001
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS
AIRLANGGA SURABAYA
2018
Manik Retno Wahyunitisari, dr., Mkes
NIP. 19660521 199702 2001
HALAMAN PERSEMBAHAN
Inilah sebuah karya sederhana sebagai wujud Tugas Akhir perjuangan seorang
mahasiswa Analis Medis Universitas Airlangga, untuk itu karya ini akan saya
persembahkan kepada :
Bapak Bambang Gatot Iswahyudi dan Ibunda Siti Nurdjanah.
Sosok luar biasa dalam hidup saya, malaikat tanpa sayap yang selalu
memberikan cinta kasihnya serta doa-doa terbaik untuk putra-putrinya.
Untuk DIA dan MEREKA yang akan menemani saya dimasa depan nanti.
Meski saya belum mengenal dan memiliki kalian, tapi percayalah saya selalu
menjadikan kalian sebagai semangat untuk saya menjadi yang terbaik. Semoga
Allah menyatukan saya dengan kalian secepat dan setepat waktunya.
Aamiin Allahuma Aamiin.
HALAMAN MOTTO
KATA PENGANTAR
rahmat serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir mata kuliah
Bakteriologi dengan judul “Uji Cemaran Bakteri Escherichia Coli dalam Jamu
persyaratan kelulusan dan memperoleh gelar Ahli Madya (Amd.) pada Program
kepada pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini,
karena penulis menyadari peran yang begitu penting atas bimbingan, doa, serta
bantuan sehingga Tugas Akhir ini mampu selesai tepat pada waktunya. Rasa
Retno W. dr., M.kes yang telah dengan sabar membimbing dan menuntun proses
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih atas doa dan
bantuannya kepada :
1. Kedua orang tua saya, Bapak Bambang Gatot I, S.Pd dan Ibu Siti
Nurdjanah, dan juga kedua adik saya Ilham Fuchoiroh dan Muhammad
dihadapi penulis, baik dalam doa, semangat maupun usaha yang penuh
rasa cinta.
3. Rana Pradata, dr., MS., dan Ibu Dwi Wahyu selaku dosen wali yang
4. Para dosen dan staf Program Studi D3 Analis Medis yang telah
sini.
Anju, Al, Wiwin dan Icha) yang yang bersama-sama bekerja sama
7. Dan seluruh pihak yang tidak mampu penulis sebutkan satu per satu
Hafsyah El Navis
ABSTRAK
penelitian yang dilakukan didapatkan hasil dari 30 sampel yang diperiksa tidak
“Jamu sinom” is one of the many health drinks consumed by the community.
conditions could make jamu sinom contaminated with E.coli or other microbes.
We conducted these research with 30 samples obtained from jamu sinom seller in
Gubeng Surabaya. Based on our study, we could not ound E.coli in all of these
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................4
1.4 Manfaat...........................................................................................................4
4.3 Sampel..........................................................................................................21
5.2 Pembahasan..................................................................................................29
6.1 Kesimpulan...................................................................................................32
6.2 Saran.............................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................33
LAMPIRAN...........................................................................................................36
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
keanekaragaman hayati tinggi, baik flora maupun faunanya. Lebih dari 3.300
Tanaman obat sendiri merupakan sumber daya alam hayati yang memiliki
mencegah penyakit dan menjaga kesehatan, serta upaya sebagai pengobatan suatu
Salah satu kelompok tanaman obat yang sering diolah dan dikonsumsi
oleh masyarakat adalah jamu. Sejak jaman nenek moyang sampai sekarang jenis
jamu yang masih tetap ada dikalangan masyarakat yaitu jamu gendong. Ramuan
tradisional Indonesia ini sejak dahulu dipakai sebagai pencegahan dan pengobatan
sinom. Rasanya yang segar dan tidak pahit membuat jamu sinom disukai oleh
anak-anak hingga orang dewasa. Jamu sinom dikemas dalam botol dan diletakkan
dalam keranjang yang digendong. Jamu ini dijajakan dari rumah ke rumah oleh
para pedagang. Sebagian besar jamu yang dijual berbentuk cair yang tidak
diawetkan dan diedarkan tanpa penandaan. Hal ini memungkinkan jamu gendong
Pengolahan jamu sinom sangat sederhana. Ada dua cara dalam pembuatan
jamu yang lazim digunakan di masyarakat, yaitu pertama dengan merebus semua
bahan, kedua dengan memeras sari yang ada kemudian mencampurnya dengan air
jamur, dan mikroorganisme lainnya. Suatu mikroba yang tumbuh pada suatu
produk pangan akan mengubah warna, bau maupun rasanya. Tidak terkecuali
jamu. Keadaan yang demikian ini merupakan hasil dari dekomposisi mikroba
kebersihannya. Air untuk bahan baku jamu, botol yang digunakan sebagai wadah
jamu maupun alat penyajian seperti gelas yang kurang bersih. Minuman yang
sehat dan aman dapat diperoleh dengan memperhatikan apakah minuman tersebut
mengalami kontamiasi atau tidak. Jamu gendong akan lebih cepat tercemar oleh
(Caritas, 2015)
coli juga merupakan bakteri indikator kualitas air karena keberadaannya di dalam
menjual jamunya secara luas. Meskipun dikota Surabaya sebagian besar para
penjual mengubah cara menjual jamunya, dengan tidak lagi digendong tetapi
coli dalam Jamu Sinom dari Penjual Jamu Gendong di Daerah Gubeng Surabaya.”
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan diteliti pada studi ini adalah sebagai berikut:
1.3 TUJUAN
Tujuan umum :
Tujuan khusus:
1.4 MANFAAT
tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian obat tradisional adalah suatu bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik)
atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan
untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
Jamu gendong merupakan salah satu obat tradisional yang sangat diminati
masyarakat Indonesia, karena harganya murah dan mudah diperoleh. jamu adalah
obat tradisional berbentuk cair yang tidak diawetkan dan diedarkan tanpa
penandaan. Jamu gendong salah satu industri rumah tangga yang dibuat dan
diolah dengan peralatan sederhana, pembuatannya cukup mudah dan bahan baku
yang digunakan banyak tersedia di pasar-pasar atau di toko bahan baku jamu.
jamu gendong cukup pesat, yaitu dari 13.128 orang pada tahun 1989 menjadi
25.077 orang pada tahun 1995. Angka tersebut mungkin masih di bawah angka
orang minum teh. Hal itu sudah menjadi tradisi yang berkembang diberbagai
kalangan masyarakat. Oleh sebab itu para pembuat jamu gendong perlu diberi
kesadaran untuk menjaga konsistensi, baik takaran maupun komposisi jamu yang
(Suharmiati, 2003)
mendapatkan jamu yang baik dan aman bagi kesehatan, masalah, higiene dan
sanitasi saat proses pengolahan atau pembuatan jamu gendong juga perlu
diperhatikan.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam mengelola jamu gendong,
antara lain :
obat yang akan diracik. Setelah itu disiapkan bahan-bahan yang mempunyai
c. Menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan Bahan baku bisa diperoleh
dari hasil panen sendiri atau dengan cara membeli. Bahan tersebut bisa
berupa bahan segar atau bahan yang telah dikeringkan. Bahan baku segar
dalam pembuatan jamu, karena terkait dengan manfaat dan rasa jamu.
tahapan yaitu pencucian dan membuang bahan lain yang tidak berguna atau
d. Menyiapkan alat-alat
kuali,panci, sendok makan, sendok bubur, sendok teh, kayu pengaduk, gelas
ukur, kayu, saringan, parut, blender, dan botol tempat ramuan. Sendok, gelas,
dibersihkan terlebih dahulu. Jika perlu, alat tersebut direbus atau direndam
secara umum dilakukan dengan cara merebus seluruh bahan atau hanya
mengambil sari yang terkandung dalam bahan dan mencampurnya dengan air
matang. Bila hanya ingin mengambil sarinya, bahan yang sudah dibersihkan,
diparut atau dihaluskan dan diberi sedikit air matang. Bahan tersebut
sanitasi tidak diterapkan dengan baik, akan dihasilkan ramuan yang tidak
bermutu. Selain itu bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan untuk
Ada pun jenis jamu gendong yang biasa dijual oleh penjual jamu gendong
sangat bervariasi. Hal tersebut tergantung dari jamu yang diminati dan pesanan
yang diminta konsumen. Jenis-jenis jamu ini mudah dibuat sendiri di rumah para
penjual jamu. Beberapa jenis jamu di antaranya adalah jamu beras kencur, cabe
puyang, kudu laos, kunci siruh, uyup-uyup atau gepyokan, kunir asam, pahitan
Ramuan tradisional Indonesia ini terbuat dari bahan baku sinom atau daun
asam yang masih muda. Selain enak dan memberikan efek menyegarkan bagi
tubuh. Minuman tradisional ini juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan
kita. Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jamu sinom ini
diantaranya adalah sinom, gula merah, gula pasir, kunyit, kayu manis.
Bahan :
2 buah kunyit
Gula putih
Garam
700 ml air
Langkah :
mendidih
8. Saring air rebusan jamu sinom dan ambil airnya saja. (Dewwod, 2018)
5. Menghilangkan keputihan
6. Anti radang
pangan tidak hanya terjadi di negara berkembang dimana kondisi sanitasi dan
higiene umumnya buruk tetapi juga terjadi di negara maju. Diperkirakan satu dari
tiga orang penduduk di negara maju mengalami keracunan pangan setiap
kedua terbesar setelah penyakit infeksi saluran pernapasan atas (BPOM, 2003).
ke dalam dua kelompok utama yaitu infeksi dan intoksikasi. Istilah infeksi
(Baliwati, 2004).
2.7 Bakteri
reproduksi secara tidak terbatas dengan cara yang sama dengan syarat tersedianya
makanan dan energi yang cukup dengan keadaan lingkungan seperti pH dan suhu
Kingdom : Bacteria
Divisi : Proteobacteria
Kelas : Gamma
Escherichia
diare dan lain-lain. Keberadaan E.coli pada makanan atau minuman, dapat
di negara berkembang. EPEC melekat pada sel mucosa usus kecil. Akibat dari
infeksi EPEC adalah diare yang cair, yang biasanya susah diatasi namun tidak
kronis. Diare EPEC berhubungan dengan berbagai serotipe spesifik dari Strain
E.coli diidentifikasi dengan antigen O dan H. Tes untuk mengidentifikasi
diare travellers. ETEC ditularkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi
diare berair, disentri, demam, muntah, kram dan nyeri perut hebat. Penyakit
ini terjadi 8-24 jam setelah konsumsi makanan atau air yang tercemar bakteri
Diare berdarah bisa terjadi 1-2 hari setelah gejala prtama muncul dan demam
gangguan gastero-intestinal (GI) yang mendadak dalam waktu 2-40 jam setelah
makan dengan menimbulkan gejala muntah berak, dapat bertahan 1-2 hari atau 7
hari atau lebih. Keracunan ini bila mendapat pertolongan yang baik, biasanya
terpisahkan dengan dunia industri, yaitu dunia usaha yang meliputi proses
sedini mungkin. Masalah pangan jaminan mutu salah satu program menyeluruh
terbaik dan menjamin produksi makan dan minuman aman. (Afrianto, 2008)
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Pemeriksaan Laboratorium
Faktor yang mempengaruhi :
. Memakai air mentah
. Tidak menjaga kebersihan
. Tidak diproses sampai matang
. Tidak mencuci tangan saat proses
Keterangan
. Wadah yang dipakai masih kotor Tidak diteliti Diteliti
. Lingkungan berjualan kotor
Diambil sebanyak 30 sampel acak dari para pedagang jamu gendong di sekitar
Bakteri E.coli
Cat Gram
Uji Biokimia
IMViC
a. Triple Sugar Iron (TSI)
TSI Agar
H2S Gas
+ - + -
b. Citrate Test
Citrate Agar
+ _
Indol
Tetesi reagen
kovac
(+) (-)
Terbentuk Terbentuk
Cincin Merah Cincin Kuning
d. Urease Test
Urease Agar
+ _
Media Motilitas
Inkubasi 37o 24 Jam
_ +
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Mac.Conkey dan Blood Agar Plate. Media Mac.Conkey merupakan suatu media
yang dapat membedakan antara lactose fermenter dan non lactose fermenter.
Surabaya.
4.3 Sampel
Airlangga
Bahan : Jamu sinom diambil dari pedagang jamu gendong di daerah yang
3. Tabung steril di beri label kode tempat sampel diambil dan tanggal
pengambilan sampel.
Airlangga.
Mac.Conkey Test:
menggunakan ose.
Blood Agar Plate. Beri label sesuai sampel yang akan ditanam.
Pengecatan Gram :
2. Buat hapusan pada objek glass yang bersih dan bebas lemak. Setelah
mengalir.
dengan air.
6. Tetesi sediaan zat warna safranin selam 1 menit, bilas dengan air.
TSI Test :
media TSI
dinginkan pada media Mac. Conkey pada bagian yang tidak ditumbuhi
kuman
5. Ambil sedikit kuman pada bagian yang berwarna merah muda dengan
menggunakan ose
jam.
INDOLE Test :
media indole
dinginkan pada media Mac. Conkey pada bagian yang tidak ditumbuhi
kuman
5. Ambil sedikit kuman pada bagian yang berwarna merah muda dengan
menggunakan ose
jam.
CITRATE Test :
media citrate
dinginkan pada media Mac. Conkey pada bagian yang tidak ditumbuhi
kuman.
5. Ambil sedikit kuman pada bagian yang berwarna merah muda dengan
menggunakan ose
6. Buka penutup botol citrate kemudian lakukan strik pada media citrate
jam
UREA Test :
media urea,
kuman,
5. Ambil sedikit kuman pada bagian yang berwarna merah muda dengan
menggunakan ose,
6. Buka penutup botol media urea kemudian lakukan strik pada media
urea,
jam
9. MOTILITY Test :
media motility
kuman.
5. Ambil sedikit kuman pada bagian media yang ditumbuhi bakteri dengan
menggunakan ose
media motility
jam
BAB V
dalam Jamu Sinom dari Penjual Jamu Gendong di Daerah Gubeng Surabaya”
yang telah dilakukan, hasil pertumbuhan bakteri dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Media Pertumbuhan
No. Jenis Sampel Cat Gram
MAC BAP
Sampel nomor 11-30 tidak didapatkan pertumbuhan koloni baik pada Mac
Conkey maupun BAP. Hasil dari pengecatan Gram yang berasal dari BAP telah
Yeast. Sampel nomer 2 selanjutnya dilakukan uji katalase dan koagulase, berikut
5.2 Pembahasan
bakteri Escherichia coli pada jamu sinom yang dijual oleh pedagang jamu
katalase dan koagulase pada sampel nomer 2. Uji katalase yang sudah dilakukan
menggunakan air bersih dalam mengolah jamu sinom. Akan tetapi hal tersebut
tidak menutup kemungkinan bahwa jamu sinom yang dijual bebas dari
kontaminasi mikroba.
dari manusia yang biasanya hidup dalam saluran pernapasan dan kulit. Bakteri ini
bisa bersifat patogen apabila orang menelannya, sehingga orang menjadi mual
Biasanya mikroorganisme ini dapat ditemukan di telapak tangan, ujung jari dan di
bawah kuku. (Madigan, 2008). Jamu bisa terkontaminasi kalau pembuat jamu
tidak mencuci tangan sebelum proses pembuatan jamu. Oleh karena itu dalam
jamu.
Tempat berjualan para pedagang jamu gendong juga memiliki peluang dalam
kontaminasi bakteri dan jamur dalam jamu sinom. Hal tersebut terjadi karena
jamu sinom ini di jual bebas tanpa penandaan mikroorganisme yang berada
6.1 Kesimpulan
Dari sampel jamu sinom yang diperiksa tidak ditemukan bakteri kontaminan
bakteri Staphylococcus aureus pada salah satu sampel dan Yeast pada sembilan
sampel lainnya.
6.2 Saran
1. Bagi pedagang jamu gendong untuk selalu menjaga mutu dan kualitas
pengemasan jamu.
2. Bagi konsumen untuk lebih jeli dan teliti dalam membeli setiap makanan
dan minuman.
Arisman. 2008. Keracunan Makanan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : Kedokteran
EGC, 93-95
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2003. Keamanan Pangan. Deputi Bidang
Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. Badan Pengawas
Obat dan Makanan RI. Jakarta.
Brooks GF, Carroll KC, Butel JS, Morse TA . 2012. Jawetz, melnick, dan
adelberg’s Medical Microbiology Twenty Second Ed. Buku 1. Terjemahan
Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Jakarta
:Salemba Medika.
Caritas C. 2015. “Uji Angka Kapang dan E.coli dalam Jamu Kunyit di Wilayah
Klaten” . Fakultas Farmasi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta
Irianto. 2014. Bakteri Medis, Mikologi Medis dan Virologi Medis Bandung.
CV ALFABETA
Madigan M.T., Martinko J.M., Dunlap P.V., Clark D.P. 2008. Biology of
Microorganisms 12th edition. San Fransisco: Pearson.
Tilaar M, Wong LW, Ranti AS. Green Science of Jamu. Jakarta: Dian Rakyat;
2010
Widyanti dan Ristianti. 2004. Analisis Kualitatif Bakteri Coliform pada Depo
Air Minum Isi Ulang : Singaraja.
LAMPIRAN
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
HASIL MEDIA BLOOD AGAR
1. 2.
1. 2.
1. 2.
3. 4.
5. 6.
1. 2.
1 2
[Gambar 4. Hasil uji Katalase dan Koagulase sampel nomer 2 yang ditumbuhi
bakteri kontaminan. 1, hasil katalase positif ditunjukkan dengan adanya
gelembung pada tabung. 2, hasil koagulase positif juga ditunjukkan dengan
adanya gumpalan pada slide.}