Anda di halaman 1dari 8

Materi Produktif Chassis - Axle Shaft

AXLE SHAFT (POROS PENGGERAK)

1.       Uraian
Axle shaft adalah salah satu komponen sistem pemindah tenaga yang meneruskan putaran
mesin ke roda (sebagai penggerak roda), dimana roda-roda dipasang pada axle shaft sehingga
beban roda ditumpu oleh axle shaft.

2.       Fungsi axle shaft:


1)      Sebagai penerus putaran mesin ke roda
2)      Sebagai dudukan roda
3)      Sebagai penumpu beban roda

3.       Klasifikasi Axle Shaft

1)      Rigid Axle Shaft


Konstruksi :

Penggunaan : kendaraan berskala menengah keatas dengan muatan yang besar, juga
pada kendaraan yang dirancang untuk medan-medan berat karena mampu
menahan beban yang berat
Fungsi          Penerus putaran mesin ke roda
         Pendukung beban roda
Cara Kerja : Axle rigid disamping sebagai pe-nerus putaran ke roda, seolah-olah
merupakan lengan panjang seperti poros mati, sehingga pada saat
kendaraan berjalan kedudukan body kendaraan seolah-olah mengikuti
gerakan posisi axle.
Keuntungan :          Konstruksi lebih kuat.
         Cocok untuk kendaraan skala medium ke atas.
         Sanggup menahan beban berat.
         Moment yang dihasilkan besar.
Kerugian :          Suspensi kendaraan keras
         Pada saat kendaraan berjalan di medan yang berat body kendaraan tidak
stabil.
         Sudut beloknya kecil.
Jenis-Jenis :
A.      Berdasarkan 1)      Front Axle Fungsi sebagai penerus putaran ke roda juga sebagai
Posisi Axle Shaft tempat knuckle agar roda bisa dibelok-
Shaft belokan.
Konstruksi :

Komponen 1.    Front axle housing


2.    Front axle inner shaft
3.    Front axle outer shaft
4.    Tappered roller bearing
2)      Rear Axle Fungsi sebagai penerus putaran dari side gear ke
Shaft roda
Konstruksi :
Komponen1.       Axle shaft
2.       Gasket
3.       Axle shim
4.       Axle retainer plate
5.       Axle flange
B.      Berdasarkan
1)      Half floating Konstruksi :
Sistem type
Penopangnya (setengah
bebas
memikul)

Uraian Pada type ini bantalan dipasang antara axle


housing dengan axle shaft dan roda langsung
dipasang pada ujung poros
Penggunaan digunakan pada kendaraan jenis sedan,
station wagon dan jeep
Keuntungan         Konstruksi sederhana
         Biayanya murah
Kerugian       Axle shaft menjadi bengkok akibat berat
kendaraan langsung dipikul oleh poros.
       Jika patah roda tidak ada yang menahan.
2)      3/4 floating Konstruksi :
type (3/4
bebas
memikul)

Uraian Bantalan dipasang antara axle housing


dengan wheel hub dan axle shaft, secara
tidak langsung axle shaft ikut memikul beban
kendaraan.
Penggunaan digunakan pada truck ringan.
Keuntungan      Berat kendaraan tidak semuanya diteruskan
ke axle shaft, sehing-ga axle shaft tidak
bengkok.
         Bila terjadi axle shaft patah masih ditahan
oleh bantalan.
Kerugian          Akibat gaya ke samping tetap menimbulkan
kebengkokan.
3)      Full floating Konstruksi :
type (bebas
memikul)

Uraian Pada type ini wheel hub ter-pasang kokoh


pada axle housing melalui dua buah bantalan
dan axle shaft hanya berfungsi untuk
menggerakkan roda
Penggunaan digunakan pada kendaraan berat
Keuntungan      Berat kendaraan seluruhnya dipikul oleh axle
housing, sehingga axle shaft tidak menjadi
bengkok.
         Gaya ke samping juga tidak diteruskan ke
axle shaft.
         Faktor keamanan lebih baik, dan sanggup
memikul beban berat.
Kerugian        Biayanya mahal

2)      Independent Axle Shaft


Konstruksi :
Penggunaan : pada kendaran kecil dan umumnya jenis-jenis sedan, karena type ini
disamping konstruksinya ringan juga mampu membuat sudut belok lebih
besar.
Fungsi          Sebagai penerus putaran ke roda
         Sebagai pendukung beban roda
         Sebagai penstabil body kendaraan, karena dilengkapi CV joint.
Cara Kerja : Dengan dilengkapi CV joint maka pada saat kendaraan melaju dijalan yang
bergelombang ma-ka posisi body kendaraan se-akan akan tidak terpengaruh
oleh keadaan jalan, karena dengan dilengkapi CV Joint pa-da setiap gerakan
disamping bi-sa bergerak putar juga bisa ber-gerak memanjang, memendek
dan membuat sudut.
Keuntungan          Konstruksinya ringan.
         Mampu membuat sudut belok lebih besar
         Perawatan mudah.
         Body kendaraan lebih stabil bila dibandingkan axle rigid.
Kerugian          Tidak mampu menahan beban besar
         Pada bagian inner housing maupun outer housing mudah aus.
         Harganya lebih mahal.
         Memerlukan perawatan rutin.
Jenis-Jenis :
Jenis 1)      Tripod Joint – Birfield :
Penggerak Joint
Depan (Front
Wheel Drive)
2)      Tripod Joint – Tripod :
Joint

Keterangan Sisi Differential

Jenis 1)      Birfield Joint – Birfield :


Penggerak Joint
Belakang
(Rear Wheel
Drive)

2)      Birfield Joint – Tripod :


Joint

Keterangan Sisi Differential


Contant Velocity Joint (CV-Joint)
Fungsi : Sebagai penstabil posisi kendaraan terutama di jalan-jalan yang ber-gelombang
Konstruk :
si
Kompone : 1.       Outer race
n 2.       Ball cage
3.       Inner race
4.       Steel ball

Cara a)      Lurus Pada saat jalan lurus dan rata tena-ga putar dari
Kerja differential diteruskan oleh axle shaft melalui
inner race housing  steel ball  intermediate
axle shaft  steel ball  outer race housing 
roda. Pada saat itu steel ball diam sehingga CV
joint tidak membentuk sudut.

b)      Belok Pada saat belok atau ja-lan tidak rata tenaga
putar dari differential diteruskan oleh inner race
housing  steel ball  intermediate axle shaft 
steel ball  outer race housing  roda, dimana
pada saat itu disamping sebagai penerus putaran
dari intermediate shaft steel ball juga bergerak
pada inner race, sehingga CV joint mampu
membuat sudut yang memungkinkan keduduk-
an kendaraan menjadi stabil

Anda mungkin juga menyukai