c
cc
c
ÈÈ
Pada dasar nya energi sampah apabila kita bisa memanfaatkan nya dengan
baik maka energi tersebut akan selalu ada dan tidak akan habis. Karena setiap
manusia itu sendiri akan senantiasa menghasilkan sampah sehingga bahan baku
utama utuk menghasilkan energi pun senantiasa tersedia.
Tetapi untuk mengolah sampah itu sendiri menjadi sebuah energi tidak lah
mudah karena banyak tahapan tahapan yang harus dilakukan. Bahkan di negara
kita sendira pengolahan sampah untuk menjadi energi belumlah dilakukan secara
maksimal.Hanya di beberapa daerah dan tempat saja yang telah memulai
memanfaatkan energi dari sampah yang telah mereka hasilkan tersebut.Sebut saja
provinsi Denpasar dan kota Bekasi yang telah mulai memanfaatkan energi sampah
mereka untuk di jadikan energi listrik sebagai energi alternatif yang mereka
pergunakan.
c
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari energi
alternatif yaitu berupa pemanfaatan p p yang bisa di manfaatkan
oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka pada masa yang akan
datang.Dimana energi energi yang tersedia sebelumnya lambat laun akan mulai
terkurangi seiring dengan berlalunya waktu.
ÈÈ
|
Energi sampah merupakan salah satu energi alternatif yang bisa digunakan
sebagai energi pengganti yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia.Energi sampah sendiri merupakan satu dari sekian banyak energi
alternatif yang sangat efisien karena mempunyai bahan baku yang selalu tersedia
dan selalu terbaharukan.Karena bahan bakar nya berasal dari sisa pembuangan
manusia itu sendiri.
c
c
Persoalan adanya perbedaan kultur atau budaya antara negara lain dengan
Indonesia, khususnya Kota Bandung yang mempengaruhi cara, kedisiplinan dan
perlakuan masyarakatnya dalam mengolah sampah, diyakini Ari menilai tidak
akan menjadi kendala, karena peran masyarakat dalam PLTSa bisa dikatakan kecil
yaitu hanya ketika proses pemilahan awal dari sumber sampah. Selanjutnya,
sampah akan diolah secara teknologi. Ari juga membantah adanya ketakutan jika
dalam proses pembangunan pabrik misalnya, terjadi penyelewengan atas spesif
ikasi instalasi pabrik yang akan menyebabkan kurang optimalnya operasional
pabrik. "Siapa bilang. Memangnya di Indonesia tidak ada pabrik berskala besar?
Kalau pabrik pupuk di Kaltim (dikerjakan secara tidak profesional sehingga) ada
masalah, dampaknya bahaya sekali, bisa ribuan orang mati karena gas beracun
yang ditimbulkannya," ujarnya.
=| c
Limbah PLTSa terbagi atas lindi (air kotor) dan bau (NH3-N dan H2S)
yang dihasilkan pada awal proses penirisan sampah dan abu (bottom ash), debu
terbang (fly ash) dan gas buang yang dihasilkan selama proses pembakaran.
Namun semua limbah tersebut akan diolah melalui proses yang canggih dan
sangat ketat sehingga baik limbah gas buang, cair dan padatnya, semaksimal
mungkin tidak akan merugikan apalagi membahayakan lingkungan hidup
khususnya masyarakat sekitar. Sedangkan racun dioksin, yang sempat
dikhawatirkan akan terbentuk ketika proses pembakaran sampah berlangsung,
ternyata tidak akan pernah terjadi karena dalam waktu tidak lebih dari 2 (dua)
detik akan terurai pada temperatur 850-900 derajat Celsius. Dioksin bisa
dihasilkan dari proses pembakaran senyawa yang mengandung klorin dengan
hidrokarbon pada temperatur rendah sekitar 250 derajat Celsius. "Ini
membuktikan bahwa PLTSa ramah lingkunqan. Justru dioksin itu dihasilkan dari
pembakaran sampah yang dilakukan rumah tangga karena temperaturnya kurang
dari 850 derajat Celsius," katanya.
Lindi akan ditampung untuk kemudian diolah sampai pada tingkat tertentu
kemudian disalurkan ke Bojongsoang untuk diolah lebih lanjut. Sedangkan bau
(NH3-N dan H2S) dan gas methan yang dihasilkan dari proses pembusukan
selama sampah ditiriskan akan disalurkan ke dalam ruang bakar (tungku) sehingga
gas terbakar dan terurai. Dengan begitu, tidak akan ada bau yang dilepaskan ke
udara.
Sisa pembakaran berupa abu dan debu terbang sebesar 20% dari berat atau
5 % dari volume akan diuji kandungan bahan berbahaya dan beracunnya (B3) di
laboratorium, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 Tentang
Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, untuk ditentukan apakah bisa
diolah untuk dimanfaatkan atau tidak. Jika dari hasil uji diketahui aman dan bisa
dimanfaatkan, maka abu akan digunakan sebagai material untuk membuat jalan
dan debu terbang akan dimanfaatkan sebagai bahan campuran bagi material
bangunan. Misalnya campuran semen atau batako. Sebaliknya, jika dari hasil uji
laboratorium diketahui tidak aman untuk dimanfaatkan, maka abu dan debu
terbang akan diproses sesuai dengan ketentuanyang berlaku.
Direncanakan pada lokasi PLTSa akan dibangun penampungan abu dengan
kapasitas 1.400 m3 yang mampu menampung abu yang dihasilkan selama 14 hari
beroperasi dan silo penampungan debu dengan kapasitas 5.500 m3 yang mampu
menampung debu terbang yang dihasilkan selama 5 tahun beroperasi.
ÈÈ
Tenaga energi sampah merupakan salah satu sumber energi yang cukup
menjanjikan untuk dijadikan energi alternatif dalam upaya memenuhi kebutuhan
energi yang terus meningkat.
''*+,,--- $% !!"$,./0('$'#1$0234
http://2003.mesinunila.org/
http://www.londonwaste.co.uk/
http://joindeklab.files.wordpress.com