Anda di halaman 1dari 8

TEKNIK SAMPLING

Statistik inferensial mempelajari cara penarikan


kesimpulan mengenai keseluruhan populasi berdasarkan
data yang ada dalam suatu bagian populasi yang
disebut dengan sampel
Mengapa perlu sampling?
• Ketika jumlah yang diteliti sangat banyak yang tidak
memungkinkan meneleliti secara keseluruhan
• Beberapa pengujian (di industri) bersifat merusak, maka tidak
mungkin untuk menguji semua produknya
• Adakalanya obyek yang diteliti bersifat homogen, maka tidak
perlu semuanya
• Jika tidak dibutuhkan ketelitian yang mutlak atau hasil penelitian
segera dibutuhkan, maka penelitian berdasarkan sampel akan
menghemat waktu, tenaga, dan biaya
Manfaat Teknik Sampling
• Mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel yang
mewakili populasinya (representatif) sehingga kesimpulan
terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan
• Lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang banyak
• Menghemat waktu, tenaga, biaya, serta menghemat sampel yang
dirusak
Tahap Pemilihan Sampel
1. Menentukan tujuan penelitian merupakan arah bagi elemen lain dari penelitian, termasuk
pengambilan sampel dari populasi
2. Menentukan populasi penelitian, karena kriteria populasi yang jelas akan menjamin
pengambilan sampel secara tepat.
3. Menentukan jenis data yang diperlukan, karena jenis data yang dirumuskan secara jelas
memudahkan penentuan dari mana data tersebut diperoleh
4. Menentukan teknik sampling berdasarkan tujuan penelitian dan sifat-sifat populasi
5. Menentukan ukuran sampel (sample size) merupakan langkah penting meskipun
besar/kecilnya sampel belum menjamin representatif atau tidaknya suatu sampel
6. Menentukan unit sampel yang diperlukan agar mudah dlm menentukan unit yang akan
disampling
7. Memilih sampel sesuai karakteristik populasi berdasarkan teknik pengambilan sampel
Ukuran Sampel
Ukuran sampel menjadi sangat penting ketika jenis penelitian menggunakan
analisis kuantitatif. Pada penelitian dengan analisis kualitatif yang dipentingkan
adalah kekayaan informasi.
Pedoman penentuan ukuran sampel (menurut Roscoe):
• Sebaiknya ukuran sampel antara 30 hingga 500
• Jika sampel dipecah menjadi subsampel, maka masing2 subsampel minimal 30
• Pada penelitian multivariabel, ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar
(biasanya 10 kali) jumlah variabel yang dianalisis
• Untuk eksperimen sederhana dengan pengendalian ketat, ukuran sampel bisa
10 sampai 20
• Untuk eksperimen dibutuhkan ukuran sampel 15 untuk masing-masing
kelompok (Gay&Delhi, 1992)
• Untuk penelitian deskriptif, sampelnya 10% populasi
Teknik Sampling
Random
• Sederhana: punya kesempatan yang sama utk dipilih
• Bertingkat: berlapis, berjenjang, bila populasi heterogen
• Klaster: berdasarkan daerah atau kelompok tertentu
• Sistematis: sampling dilakukan secara ordinal
• Proporsional: berdasarkan perbandingan

Non Random
• Kebetulan: murah, mudah, cepat, tapi kurang representatif
• Bertujuan: sampel dipilih dg tujuan, tidak representatif secara umum
• Kuota: dibatasi jumlah tertentu
Anggota Sampel yang Ideal

Anggota Populasi Anggota Sampel


Macam-macam Random

Anda mungkin juga menyukai