PENDAHULUAN
pertumbuhan sel yang tidak normal secara terus menerus dan tidak terkendali
sehingga dapat merusak jaringan sekitarnya dan akan menjalar ke tempat atau ke
jaringan lainya, Sel kanker dapat berasal atau tumbuh dari setiap jenis sel yang dalam
tubuh manusia, sel kanker ini bersifat ganas sehingga dapat membunuh manusia yang
menderita kanker tersebut (Seniorita 2017). Kanker juga biasa disebut tumor oleh
beberapa masyarakat, tumor ini terbagi atas dua yaitu tumor ganas. ada beberapa jenis
kanker seperti kanker hati, kanker rahim, kanker mulut, kanker payudara, dan lain-
Kanker payudara biasanya terjadi pada wanita, kanker ini pada umumnya
menyerang perempuan, tetapi pria juga tidak menutup kemungkinan akan terserang
penyakit ini dengan perbandingan 1:1000 (Maifita 2017). Beberapa faktor yang di
perkirakan memiliki pengaruh yang besar terhadap kanker payudara antara lain
adalah riwayat keluarga atau keturunan, faktor hormon dan faktor yang sifatnya dari
luar seperti kurangnya antisipasi dini oleh perempuan tentang kanker ini sehingga
secara tidak sadar kalau sudah terdapat Fibrio Adonema Mammae (FAM) pada
mengonsumsi makanan cepat saji, seringya terpapar radiasi dari media elektronik,
(WHO) dari 2008 hingga 2012 penderita kanker payudara ini meningat dari 1,4 juta
kasus menjadi 12,7 juta kasus, jumlah kemaian yang di sebabkan oleh kanker ini
merupakan salah satu penyakit yang mematikan, kanker payudara berasal dari
pembelahan di luar kendali sel-sel yang ada pada jaringan payudara, kanker ini dapat
berasal dari jaringn itu sendiri ataupun dari jaringan kanker lainnya (Seniorita 2017)
payudara di indonesai adalah 42,1 per 100.000 penduduk dan rata-rata kematian ada
pada angka 17 per 100.000 penduduk. Kasus screaning awal sebagai deteksi dini
tahun 2018 pemeriksaan di lakukan pada 1816 perempuan dengan usia 30-50 tahun
dan mendapatkan hasil 20 orang dengan persentase 1,1%, pada tahun 2019
mengalami penurunan karena ada satu kabupaten yang tidak memasukan data
skrining awal, dengan hasil 12 orang dengan persentase 1,2% dari 1024 perempuan
yang di periksa, sedangkan pada tahun 2020 mendapatkan hasil 8 orang dari 1013
lainnya dengan tujuan untuk mengetahui apa ada kelainan bentuk atau benjolan pada
Remaja merupakan seseorang yang memiliki rentan usia antara 10-19 tahun,
dimana pada usia tersebut remaja mengalami pertumbuhan dan juga perkembangan
tanda seksual sekunder, perkembangan tanda seksual sekunder pada remaja putri
sekunder yang di akibatkan oleh peningkatan jumlah dan aktifitas hormone estrogen,
dengan tingginya hormone estrogen ini dapat membuat payudara pada remaja puteri
menstimulasi dan mencapai ukuran dan fungsi yang optimal, dengan adanya proses
resiko terjadinya FAM (fibro adenoma maliginancy), FAM ini merupakan tumor
FAM ini pada umumnya menyerang perempuan dengan rentan usia 15-30
tahun, hal ini membuat FAM atau tumor jinak pada payudara ini memiliki resiko
yang tinggi terhadap perempuan, oleh karena itu kaum perempuan perlu melakukan
pemeriksaan payudara secara sendiri sebagai upaya untuk mendeteksi tumor jinak
penyakit ini berbeda karena FAM ini merupakan tumor jinak yang terdapat pada
payudara, sedangkan kanker payudara merupakan tumor ganas, namun kedua hal ini
saling berkaitan (Nanda et al 2019). Peningkatan resiko terkena kanker payudara ini
berawal dari tumor jinak, karena berhubungan dengan adanya proses proliferasi yang
berlebihan tanpa adanya pengendalian kematian sel yang terprogram oleh proses
apoptosis akan memicu terjadinya tumor ganas atau kanker payudara, sehingga hal
SADARI merupakan upaya yang di lakukan wanita dengan cara melihat dan juga
memeriksa apa terdapat perubahan fisik pada payudara sebaga deteksi dini kanker
payudara (Pratiwi 2018). SADARI sebaiknya di lakukan secara berkala, yaitu satu
bulan sekali pemeriksaan, ada baiknya perempuan dengan usia 20 tahun ke-atas, hal
ini di lakukan agar dapat mengetahui dengan cepat ada tidaknya benjolan pada
payudara (Sarina et al 2020). SADARI di lakukan dilakukan pada hari ke 7-10 setelah
menstruasi, karena pada saat itu payudara terasa lunak, pemeriksaan SADARI ini di
lakukan secara rutin dengan tujuan agar dapat mengenal lekuk-lekuk payudara
sehingga jika terdapat perubahan dapat di ketahui dengan cepat (Rahayu 2020).
kenyataannya tidak sedikit wanita yang bersikap acuh tak acuh dengan kondisi
kesehatan reproduksinya. Meningkatnya pengetahuan tentang pemeriksaan SADARI
akan mempengaruhi sikap para wanita khususnya remaja putri bahwa penting untuk
payudara.
2021 terhadap 10 siswi SMA Negeri 2 Gorontalo Utara didapatkan hasil bahwa
sepuluh siswa tersebut belum pernah mendengar atau tidak mengetahui tentang
bahwa tidak ada mata pelajaran yang membahas mengenai kesehatan reproduksi
khususnya masalah kanker payudara, dan pihak puskesmas setempat belum pernah
pengetahuan tentang kanker payudara dan praktik SADARI, maka sangatlah penting
penelitian tentang “Pengaruh Edukasi Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara
Dunia (WHO) dari 2008 hingga 2012 penderita kanker payudara ini meningat
dari 1,4 juta kasus menjadi 12,7 juta kasus, jumlah kemaian yang di sebabkan
oleh kanker ini meningkat dari 7.600.000 kasus menjadi 8.200.000 kasus.
tahun 2019 kanker payudara di indonesia adalah 42,1 per 100.000 penduduk
3. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo tentang screaning awal sebagai
deteksi dini kanker payudara pada tahun 2018 terdapat 20 kasus dari 1816
perempuan yang di periksa, pada tahun 2019 terdapat 12 kasus dari 1024, dan
pada tahun 2020 terdapat 8 kasus dari 1013 pemeriksaan. Kasus kanker
dua tahun terakhir, pada tahun 2019 hanya terdapat 1 kaszus, sedangkan pada
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian kali ini
adalah “Apakah Ada Pengaruh Edukasi Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker
Utara?”
1.4 Tujuan Penelitian
1. Bagi Peneliti
Bagi Remaja Putri diharapkan dengan adanya penelitian ini para remaja
2.1 Edukasi
harapan adanya perubahan perilaku yang lebih baik. pendidikan kesehatan yang
kata lain pendidkan kesehatan berfungsi sebagai media atau sarana kesehatan
a) Aspek Promotif
Sasaran pada aspek promotif ialah kelompok orang sehat dengan tujuan
yang beresiko tinggi terkena penyakit, dengan tujuan agar tidak jatuh
treatment)
c) Rehabilitasi (Rehabilitation)
(Notoatmojo 2014)
dan seminar.
2) Kelompopk Kecil
Pada kelompok kecil ini adalah dengan jumlah peserta kurang dari 15
a) Diskusi kelompok
b) Curah Pendapat
mereka memperagakan.
1. Definisi pengetahuan
2. tingkat pengetahuan
2) Memahami (Comprehensive)
3) Aplikasi (Aplication)
5) Sintesis (syntesis)
baru.
6) Evaluasi (Evaluation)
terdiri atas faktor internal yang terbagi atas pendidikan, pekerjaan,dan umur.
serta faktor eksternal terbagi atas faktor lingkungan dan sosial budaya.
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
c) Umur
bekerja.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
perilaku seseorang.
b) Sosial Budaya
Remaja dalam bahasa aslinya disebut adolescene, berasal dari bahasa latin
primitive dan orang-orang purbakaalaa memandang masa puber dan masa remaja
tidak berbeda dengan periode lain dengan rentang kehidupan (Seniorita 2017).
Remaja merupakan seseorang yang memeiliki rentan usia antara 10-19 tahun
Menurut WHO batasan usia remaja 12-24 tahun, namun jika pada usia remaja
seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi
remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja tetapi masih bergantung
pada orang tua (tidak mandiri) maka dimasukan dalam kelompok remaja (Seniorita
2017)
Irianto (2013), Mengatakan bahwa sebagian besar remaja ditandai oleh ciri-ciri
kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai berkembang dan
bulu ketiak bulu pada kulit wajah mulai nampak, pinggul menjadi
pertumbuhan buah dada (payudara) pada saat pubertas, buah dada akan
(Seniorita 2017 )
Stadium Keterangan
Stadium I Hanya berupa benjolan putting, dan
membentuk
b. Perkembangan seksual
telah mendorong remaja untuk saling suka dan cinta dengan lawan jenisnya.
Suatu saat remaja bisa lebih sedih sekali, di lain waktu remaja bisa marah
sosialnya baik orang tua, sekolah, dan masyarakat. Karena itu, remaja
manusia yang sebaya dengannya.. Karena itu tidak heran bila orang tua dan
ditiru oleh remaja. Bila tidak mengikutinya remmaja merasa diasingkan dari
kelompoknya.
dengan proliferasi yang tidak terkontrol, artinya sel yang ada di dalam
payudara tidak dapat dikendalikan oleh kelenjar ke putting payudara, dan juga
(2018) merupakan penyakit yang dimana sel ini kehilangan fungsinnya atau
jaringan payudara.
payudara adalah
a. Faktor reproduksi
pertama) pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan
atas 30 tahun)
b. Penggunaan hormon
Hormon esterogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara
c. Penyakit fibrokistik
d. Radiasi
tahun.
Gejala dari kanker payudara yaitu adanya rasa sakit pada payudara, dan
timbulnya benjolan pada payudara yang tiap hari semakin membesar, serta
kulit payudara yang mengeriput seperti kulit jeruk, dan terkadang keluar
cairan atau darah dari putting susu. Selain itu kanker Payudara merupakan
jenis kanker yang sering menimbulkan luka daripada kanker lainnya, biasanya
luka kanker akan timbul pada stadium lanjut (Utami et all 2017)
2.4.3 Klasifikasi
ini.
3) Invasif atau Infiltirating Duktal Karsinoma (IDC)
dari lobules. ILC sama seperti dengan IDC dapat menyebar ke bagian
Hanya 1-3 % dari semua kasus kanker payudara adalah IBC. Jenis ini
jenis kanker ini membuat kulit payudara terlihat merah dan terasa
hangat. Kulit payudara nampak tebal dan mengerut seperti kulit jeruk.
d. Biopsi
jarinagan untuk diuji dan diketahui apakah sel-sel tersebut bersifat kanker
(Pamungkas 2011).
2.4.5 Penatalaksanaan
tahapan penyakit, jenis tumor, umur dan kondisi kesehatan pasien secara
umum.
b. Terapi radiasi
c. Terapi hormon
d. Kemoterapi obat
Kemoterapi digunakan baik pada tahap awal ataupun tahap lanjut penyakit
adalah capecitabine dari roche, obat anti kanker oral yang diaktivasi oleh
enzim yang ada pada sel kanker, sehingga hanya menyerang sel kanker
saja.
melihat dan juga memeriksa apa ada perubahan fisik pada payudara sebagai
2.5.2 Tujuan
payudara
selangka
pemeriksaan, ada baiknya perempuan dengan usia 20 tahun, hal ini dilakukan
agar dapat mengetahui dengan cepat ada tidaknya benjolan pada payudara
karena pada saat itu payudara terasa lunak, pemeriksaan sadari itu dilakukan
sehingga jika ada perubahan dapat diketahui secara cepat (Rahayu 2020)
1. Berdiri tegak didepan cermin perhatikan dengan teliti payudara dengan kedua
taangan lengan lurus kebawah di samping badan. perhatikan bila ada benjolan
atau perubahan bentuk dan ukuran pada payudara (Payudara kanan dan kiri
secara tidak normal atau tidak sama) bentuk puttig dan dan warna kulit.
perhatikan bila ada benjolan atau perubahan bentuk dan ukuran pada
payudara. (payudara kanan dan kiri secara normal atau tidak persis sama),
bentuk putting dan warna kulit. Perubahan yang perlu diwaspadai adalah jika
malahan tertarik kedalam, dengaan warna memerah, kasar, dan terasa sakit.
3. Tekanlah kedua tangan kuat-kuat pada pinggul dan gerakan kedua lengan dan
siku ke depan sambil mengangkat bahu. Cara ini akan menegangkan otot-otot
lebih terlihat.
Gambar 2.7 pemeriksaan payudara langkah 3
4. Angkat lengan kanan, rabalah payudara kiri dengan tiga ujung tengah lengan
5. Dengan lembut pijit pelan-pelan daerah sekitar putting kedua payudara dan
1. Berdaasarkan penelitian yang dilakukan oleh Griselli Saragih pada tahun 2020
tentang SADARI yang baik yaitu sebanyak 62 orang (91,2%) dan tingkat
pengetahuan deteksi dini kanker payudara sebelum dan sesdudah pada remaja
putri di Smk Ksehatan Imelda Medan. Yang membedakan penelitian ini dengan
penelitian saya adalah tempat penelitian, dan sampel penelitian yang berbeda.
2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dona seniorita pada tahun 2017
pengetahuan dan sikap remaja putri dalam upaya deteksi dini kanker payudara di
di bagi dua yaitu, 25 orng sebagai kelompok kontrol dan 25 orang sebagai
kelompok perlakuan. uji statistik yang digunakan adalah uji mann withney
dengan α=5%. Hasil analisa uji pair t-test pre test dan post test, bahwa ada
nilai (p=0,0001) dan sikap (p<0,001). karena ada perbedaan yang signifikan
perbedaan hasil pengetahuan dan sikap antara kelompok kontrol dan kelompok
saya dengan penelitian ini adalah tempat penelitian, metode yang di pakai yaitu
Etiologi Penatalaksanaan
1. Faktor reproduksi 1. Pembedahan
2. Pengguna terapi Esterogen Kanker
tumor
3. Penyakait Fibrokistik Payudara
2. Terapi radiasi
4. Radiasi 3. Terapi hormon
5. Riwayat leluarga dan faktor 4. Kemoterapi
keturunan obat
Deteksi dini
1. SADARI
2. Pemeriksaan
Mammografi
3. USG Payudara
4. Biopsi
Gambar 2.3 Kerangka teori penelitian
(2017 ),).
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau
kaitan antara konsep satu dengan konsep lainnya, atau antara variabel yang satu
dengan variabel lain dari masalah yang ingin di teliti (Notoatmojo 2018) .
adalah :
Keterangan :
Edukasi SADARI Pengetahuan Remaja
: Independent
: Dependent
: Pengaruh
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2.5.1 Populsi
2.5.2 Sampel