Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bp : 18101155310628
Resemu materi
1.STRATEGI OPERASI
Strategi dapat diartikan sebagai: Rencana tindakan organisasi dalam mencapai misinya
Strategi operasi :Merupakan salah satu cara yang dapat dikembangkan oleh perusahaan
dengan memanfaatkan operasi pabrik dan jasa untuk berkompetisi di pasar global.
1. Analisis Lingkungan
Menetapkan alasan keberadaan perusahaan dan mengidentifikasi nilai produk yang akan
diciptakan oleh perusahaan.
3. Membentuk Strategi
Membangun keunggulan bersaing seperti harga yang murah, fleksibilitas rancangan atau
volume, mutu, penghantaran yang cepat, ketergantungan, jasa purna jual atau lini produk
yang beragam/luas
3 Strategi Yang Memberikan Peluang Bagi Para Manajer Operasi Untuk Meraih
Keunggulan:
2.Bersaing pada biaya (Low Cost Leadership), untuk mencapai nilai maksimum yang
diinginkan pelanggan tetapi dengan kualitas yang memadai.
Untuk Produk – Hp Cina dengan HP Seperti Samsung, Oppo dan untuk Jasa seperti Jasa
penerbangan Garuda dengan Lion Air, Batavia dll.
3.Bersaing pada respon yang cepat (Rapid Response), melalui keseluruhan nilai yang
terkait dengan pengembangan dan penghantaran barang yang tepat waktu, penjadwalan
yang dapat diandalkan serta kinerja yang fleksibel.
Contoh :Perusahaan Makanan seperti Pizza memberi respon pesanan dengan waktu yang
cepat.
d. Koordinasi dengan bawahan untuk menyusun rencana, anggaran, dan program yang
sesuai dengan strategi agar misi tercapai.
Contohnya adalah pada penetapan jadwal penerbangan yang sangat ditentukan oleh pola
perjalanan penumpang yang gampang sekali berubah pada saat musim libur, berbeda
dengan hari biasa, sehingga dalam hal ini manajemen operasional bisa merupakan fungsi
pemasaran. Oleh karena itu perubahan yang terjadi dalam proses operasional akan
berdampak pada kegiatan dalam fungsi lainnya.
Strategi Global, memiliki tingkat sentralisasi yang tinggi, dimana kantor pusat
mengoordinasikan organisasi untuk mengupayakan standardisasi dan pembelajaran antar
pabrik sehingga dapat menghasilkan skala ekonomis. Strategi ini tepat saat perusahaan
ingin berfokus pada pengurangan biaya, tetapi tidak disarankan saat permintaan respons
lokalnya tinggi. Ex. Caterpilar (Produk sama diseluruh dunia).
c.Analisis tersebut juga mengurutkan kontribusi pendapatan total tahunan dari tiap
produk,
d.kontribusi yang rendah dari produk tertentu juga dilihat dari pesatuan mungkin akan
sangat berbeda jika mempresentasikan sebagian besar nilai penjualan dalam perusahaan
Perusahana perlu terus menerus melakukan upaya penciptaan produk baru atau
pembaharuan produk karena untuk dapat mengimbangi persaingan yang dihadapi
diantaranya produk substitusi maupun perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen.
a. Ide. Bisa berasal dari dalam perusahaan misalnya bagian Riset dan Pengembangan dan
dari luar melalui pemahaman perilaku konsumen, persaingan, teknologi, pekerja,
persediaan. Tahapan ini menjadi dasar untuk memasuki pasar dan biasanya mengikuti
strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan.
c. Permintaan konsumen dengan cara mengidentifikasi posisi dan manfaat produk yang
diinginkan konsumen melalui atribut tentang produk.
d. Spesifikasi fungsional. Bagaimana suatu produk bisa berfungsi? Dengan melalui
identifikasi karakteristik engineering produk, kemungkinan dibandingkan dengan produk
dari pesaing
e.Spesifikasi produk. Bagaimana produk dibuat ? Melalui spesifikasi fisik seperti ukuran,
dimensi.
f.Review desain. Apakah spesifikasi produk sudah yang terbaik dalam memenuhi
kebutuhan konsumen ?
g.Tes pasar. Apakah produk memenuhi harapan konsumen ? Untuk memastikan prospek
ke depannya melalui perjualan dalam jumlah besar.
i. Evaluasi untuk mengukur sukses atau gagal, karena apabila gagal secara cepat bisa
diganti produk lain yang lebih menguntungkan.
b. Tim Desain yang bertanggung jawab dalam membuat desain produk sesuai keinginan
konsumen dan sesuai dengan kemampuan perusahaan untuk memproduksinya.
c. Tim Rekayasa Nilai yang biasanya terbentuk dari gabungan semua unsur yang
terpengaruh yang dikenal dengan lintas fungsional sehingga pengembangan produk yang
lebih cepat dilakukan melalui kinerja simultan dari aspek yang beragam
4. Manufacturability dan Value Engineering
DESAIN JASA
Salah satu alasan produktifitas jasa susah diperbaiki adalah karena desain produk jasa
memasukkan unsur interaksi konsumen.
1. Desain jasa, misalnya dengan spesifikasi desain dapat berupa kontrak atau penjelasan
tertulis dengan foto (seperti operasi plastik atau tata rambut).
2. Pengantaran jasa seperti uji tekanan jantung atau proses melahirkan bayi.
Ada teknik yang dapat diterapkan pada produk jasa untuk mengefisienkan biaya dan
meningkatkan produk diantaranya :
D.Moment of Truth adalah saat penting antara penyedia jasa dan konsumen yang
berkesan meningkatkan atau menurunkan harapan konsumen.
3.Desain Proses Produksi
Proses produksi dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan dengan melibatkan tenaga
manusia, bahan serta peralatan untuk mengahasilkan produk yang berguna. Produk yang
dihasilkan dapat berupa benda atau tangibel material seperti mobil, pakaian, radio,
lukisan, obat, patung, dan sebagainya, namun dapat juga berupa jasa (intangibel material)
seperti informasi, pelayanan, programmer komputer, jasa dokter, pilot pesawat, dosen
dan sebagainya.
Proses produksi yang terjadi dalam berbagai macam pabrik saat ini telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat sebagai akibat kemajuan yang dicapai di bidang
teknologi dan computer. Perubahan pada teknologi proses ini akan berakibat langsung
pada desain produk sebagai salah satu unsur input yang akan masuk dalam proses
produksi, karena harus menyesuaikan dengan karakteristik serta prosedur yang dimiliki
oleh proses produksi dalam membuat produk.
Terutama didorong oleh permintaan untuk menghasilkan produk dengan harga yang lebih
bersaing. Beberapa usaha untuk mencapai hal ini antara lain :
Macam tipe proses produksi dari berbagai indrustri dapat dibedakan sebagai
berikut
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk
dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa menumpukkan situasi titik dalam proses.
Perusahaan yang menggunakan tipe ini pda umumnya untuk industri yang menghasilkan
volume besar seperti pabrik semen, industri kimia, industri minimum dan makanan dalam
jumlah besar dan lain sebagainya. Proses produksi terus-menerus banyak juga digunakan
dalam industri perakitan seperti industri mobil, radio, TV, lemari pendingin dan produk-
produk yang serupa.
Banyak prusahaan dikatakan menggunakan proses produksi terus menerus meskipun pada
kenyataannya mereka menggunakan proses intermeten secara bersamaan.
Pengggabungan seperti ini dimungkinkan berdasarkan kenyataan bahwa setiap
perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
KAPASITAS :Kapasitas dapat diartikan sebagai hasil produksi atau jumlah unit yang
dapat ditahan, diterima, disimpan atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu
periode waktu tertentu.
1.Kapasitas jangka panjang dengan durasi lebih dari 1 tahun, merupakan fungsi
penambahan fasilitas dan peralatan yang memiliki lead time yang panjang.
2.Kapasitas jangka menengah dengan durasi 3-18 bulan , yang dapat dengan
menambahkan peralatan, karyawan, jumlah shift /giliran kerja, subkontrak juga
membuatatau menggunakan persediaan.
3.Kapasitas jangka pendek biasanya sampai dengan 3 bulan, perhatian utamanya pada
penjadwalan tugas dan karyawan serta pengalokasian mesin. Mengubah kapasitas dalam
jangka pendek sangat sulit sehingga kapasitas yang digunakan biasanya yang sudah ada.
Kapasitas Desain :Adalah output maksimum system secara teoritis dalam suatu periode
waktu tertentu dengan kondisi yang ideal, biasanya dinyatakan dalam satu tingkatan
tertentu seperti jumlah yang diproduksi per minggu, per bulan, per tahun.
Kapasitas Efektif :Adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah
perusahaan dengan bauran produk, metode penjadwalan, pemeliharaan, dan standar
kualitas yang diberikan.
2. serta Efisiensi yaitu persentase kapasitas efektif yang sesunguhnya telah dicapai
Merupakan cara untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki oleh sebuah fasilitas
untuk mendapatkan keuntungan.
Tujuan analisis ini adalah untuk menemukan sebuah titik dalam unit dan satuan nilai
uang , dimana Biaya = Pendapatan. Titik tersebut disebut
titik impas, perusahaan harus beroperasi di atas tingkat ini untuk mencapai keuntungan.
Asumsi: Asumsi yang mendasari analisis titik impas adalah biaya dan pendapatan
ditunjukkan sebagai garis lurus sehingga berbentuk fungsi linear.
3. Biaya - Biaya
Saat memutuskan lokas, manajemen mungkin tergiur dengan tingkat upah yang rendah ,
Walaupun demikian , tingkat upah bukanlah satu-satunya dasar pertimbangan dalam
pemilihan lokasi. Tingkat pendidikan yang rendah, kebiasaan kerja yang buruk, pekerja
yang tidak terlatih, dan begitu juga dengan pekerja yang tidak konsisten dalam bekerja
tentu ini tidak akan memberikan kebaikan bagi organisasi walaupun upahnya rendah.
3. Biaya – Biaya
a.Biaya nyata yaitu biaya ex: BTK. BB, Pajak , Penyusutan, Biaya Pelayanan umum
Biaya transportasi
Metode ini diterapkan utk memilih lokasi /memilih negara utk prsh global.
Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
2. Buat pembobotan untuk setiap faktor yang telah ditetapkan pada langkah 1. yang
besar kecilnya tergantung signifikansinya bagi perusahaan.
3. Buat skala penilaian untuk tiap faktor (contoh 1-10, atau 1-100)
5. Beri penilaian untuk setiap alternative lokasi pada setiap faktor dengan menggunakan
skala penilaian pada langkah 3.
6. Analisis tiap faktor dengan mengalikan bobot untuk tiap faktor dengan penilaian, dan
jumlahkan hasilnya.
7. Berikan rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal sesuai hasil yang didapatkan
pada lngkh 6
A. PENGERTIAN LAYOUT :Layout atau tata letak merupakan satu keputusan yang
menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis
yang terjadi dari hasil keputusan tentang layout, diantaranya kapasitas, proses,
fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra perusahaan.
Dalam semua kasus yang terjadi, layout seharusnya mempertimbangkan bagaimana cara
mencapai :
B. TIPE LAYOUT
2. Layout berorientasi pada proses, untuk produksi dengan volume rendah dan variasi
tinggi disebut juga “job shop”
4. Ritel layout, penempatan rak dan pemberian tanggapan atas perilaku konsumen.
6. Layout berorientasi produk, pemanfaatan tenaga kerja, mesin yang terbaik dalam
produksi yang kontinyu atau berulang.
Agar dapat menetapkan layout yang efektif maka perlu menetapkan beberapa hal
diantaranya adalah:
4. Aliran informasi
Masalah yang dihadapi dalam layout posisi tetap adalah bagaimana mengatasi kebutuhan
layout proyek yang tidak berpindah atau proyek yang menyita tempat yang luas (seperti
pembuatan jalan layang, gedung).
Teknik untuk mengatasi layout posisi tetap tidak dikembangkan dengan baik dan
kerumitannya bertambah yang disebabkan oleh 3 faktor yaitu:
2. Setiap tahapan berbeda pada proses produksi dan kebutuhan bahan sehingga banyak
hal yang menjadi penting sejalan dengan perkembangan proyek.
Adalah sebuah layout yang berkaitan dengan proses produksi bervolume rendah dan
variasi tinggi.
Layout jenis ini marupakan cara tradisional untuk mendukung strategi diferensiasi
produk, layout jenis ini adalah yang paling tepat untuk pembuatan produk yang melayani
konsumen dengan kebutuhan berbeda-beda.
Kelebihan utama dari layout ini adalah adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan
tenaga kerja. Sehingga dengan demikian apabila terjadi permasalahan pada suatu mesin,
pekerjaan tidak perlu berhenti dan dapat dialihkan pada mesin lain atau departemen
yang sama. Layout ini juga sangat baik diterapkan pada produksi komponen dalam batch
kecil atau disebut “job lot” dan untuk produksi komponen dalam ukuran dan bentuk yang
berbeda.
Kelemahan layout ini ada pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum. Waktu
produksi jadi lama karena butuh waktu lama untuk berpindah dalam system karena
sulitnya penjadwalan, perubahan penyetelan mesin, keunikan penanganan bahan.
membutuhkan operator yang trampil dan persediaan barang setengah jadi menjadi lebih
tinggi karena ketidakseimbangan proses produksi. Pada akhirnya kebutuhan modal akan
semakin banyak.
Hal yang membedakan antara layout kantor dan pabrik adalah pada kepentingan
informasi, namun demikian pada beberapa lingkungan kantor , produksi sangat
tergantung pada aliran bahan.
4. Sekretaris 9 Gudang
a.Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran pengalokasian ruang dan
merespon pada perilaku konsumen. Layout ini didasarkan pada ide bahwa penjualan dan
keuntungan bervariasi kepada produk yang menarik perhatian konsumen. Sehingga
banyak manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan produk kepada konsumen
sebanyak mungkin.
1.Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang menarik dan mempunyai nilai
keuntungan besar seperti kosmetika, asesories.
2.Distribusikan “produk kuat” yaitu yang menjadi alasan utama para pengunjung
berbelanja, pada kedua sisi lorong dan letakkan secara tersebar untuk bisa dilihat lebih
banyak konsumen.
4.Gunakan lokasi ujung lorong karena memiliki tingkat pertontonan yang tinggi
5.Sampaikan misi toko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian pertama bagi
konsumen
Contoh soal:
Layout :
Rp 580.000,-
7.PERAMALAN
Peramalan adalah: seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian dimasa depan. dengan
melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya kemasa yg akan datang
dengan suatu bentuk model kuantitatif.
1.Peramalan Ekonomi: yaitu memprediksikan tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang
dibutuhkan untuk membangun perumahandan indikator perencanaan lainnya
3.Peramalan Permintaan: yaitu proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu
perusahaan. Peramalan ini disebut juga dengan peramalan penjualan yang mengendalikan
produksi , kapasitas serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan
keuangan, pemasaran, dan sumber daya.
METODE KUALITATIF:
1.Juri dari Opini Eksekutif , pendapat para manajer digabungkan dg model statistik
8.PENGUKURAN KERJA
1.Membantu memperbaiki kinerja pemerintah agar dapat berfokus pada tujuan dan
sasaran program unit kerja yangn pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas organisasi sektor publik dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
2.Ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan
pembuatan keputusan.
1.Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik (top down and bottom up).
2.Untuk mengukur kinerja finansial dan non-finansial secara berimbang sehingga dapat
ditelusur berkembangan pencapaian strateginya.
3.Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah dan bawah
serta motivasi untuk mencapai good congruence.
4.Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (reward and punishment).
5.Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka memperbaiki
kinerja organisasi.
1. Skala Pengukuran
a.Skala Nominal
Skala nominal merupakan skala pengukuran yang paling rendah tingkatannya karena
denga skala ini obyek pengukuran hanya dapat dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri yang
sama, yang berbeda dengan kelompok lain..
b.Skala Ordinal
Skala ini lebih tinggi tingkatannya atau lebih baik dari pada skala nominal karena selain
memiliki ciri-ciri yang sama dengan skala nominal, yaitu dapat mengolongkan obyek dalam
golongan yang berbeda, skala ordinal juga mempunyai kelebihan dari skala nominal, yaitu
bahwa golongan-golongan atau klasifikasi dalam skala ordinal ini dapat dibedakan
tingkatannya. Ini berarti bahwa suatu golongan dapat dikatakan lebih tinggi atau lebih
rendah dari pada golongan yang lain.
c.Skala Interval
Skala interval memiliki kelebihan yaitu mempunyai unit pengukuran yang sama, sehingga
jarak antara satu titik dengan titik yang lain, atau antara satu golongan dengan golongan
yang lain dapat diketahui.
d.Skala rasio
Skala rasio merupakan skala yang paling tinggi tingkatannya karena skala ini mempunyai
ciri-ciri yang dimiliki oleh semua skala di bawahnya. Skala rasio memiliki titik nol yang
sebenarnya yang berarti bahwa apabila suatu obyek diukur dengan skala rasio dan
berada pada titik nol, maka gejala atau sifat yang diukur benar-benar tidak ada.
A.Informasi Finansial
Penilaian laporan kinerja finansial diukur berdasarkan pada anggaran yang telah dibuat.
Penilaian tersebut dilakukan dengan menganalisis varians (selisih atau perbedaan) antara
kinerja aktual dengan anggaran yang dianggarkan.
Varians pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk peningkatan aktiva atau
penurunan utang dari berbagai sumber dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.
Anggaran belanja rutin adalah anggaran yang disediakan untuk membiayai kegiatan-
kegiatan yang sifatnya lancar dan terus menerus yang dimaksudkan untuk menjaga
kelemahan roda pemerintahan dan memelihara hasil-hasil pembangunan.
•Sustain (bertahan) : tahapan kedua dimana perusahaan masih melakukan investasi dan
reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat pengembalian terbaik. Pada tahap ini,
perusahaan mencoba mempertahankan pangsa pasar yang ada, bahkan
mengembangkannya jika memungkinkan.
Dalam perspektif ini perhatian perusahaan harus ditujukan pada kemampuan internal
untuk peningkatan kinerja produk, inovasi dan teknologi dengan memahami selera pasar.
Dalam perspektif ini peran riset pasar sangat besar. Perspektif pelanggan memiliki dua
kelompok pengukuran, yaitu:
a.Core measurement group, yang memiliki beberapa komponen pengukuran, yaitu:
• Pangsa Pasar (market share): pangsa pasar ini menggambarkan proporsi bisnis yang
dijual oleh sebuah unit bisnis di pasar tertentu. Hal itu diungkapkan dalam bentuk
jumlah pelanggan uang yang dibelanjakan atau volume satuan yang terjual.
b.Customer Value Proportion yang merupakan pemicu kinerja yang terdapat pada Core
value proportion didasarkan pada atribut sebagai berikut:
• Product/service attributes yang meliputi fungsi produk atau jasa, harga dan kualitas.
Perusahaan harus mengidentifikasikan apa yang diinginkan pelanggan atas produk atau
jasa yang ditawarkan.
• Image and reputation membangun image dan reputasi dapat dilakukan melalui iklan
dan menjaga kualitas seperti yang dijanjikan.
Dalam hal ini perusahaan berfokus pada tiga proses bisnis utama yaitu:
a.Proses inovasi
Dalam proses penciptaan nilai tambah bagi pelanggan, proses inovasi merupakan salah
satu kritikal proses, dimana efisiensi dan efektifitas serta ketepatan waktu dari proses
inovasi ini akan mendorong terjadinya efisiensi biaya pada proses penciptaan nilai
tambah bagi pelanggan. Proses inovasi dapat dibagi menjadi dua yaitu:
•Pengukuran terhadap proses inovasi yang bersifat penelitian dasar dan terapan
•Pengukuran terhadap proses pengembangan produk.
b.Proses Operasi
Pada proses operasi yang dilakukan oleh masing-masing organisasi bisnis, lebih
menitikberatkan pada efisiensi proses, konsistensi, dan ketepatan waktu dari barang
dan jasa yang diberikan kepada pelanggan.
Tahap terakhir dalam pengukuran proses bisnis internal adalah dilakukannya pengukuran
terhadap pelayanan purna jual kepada pelanggan. Pengukuran ini menjadi bagian yang
cukup penting dalam proses bisnis internal, karena pelayanan purna jual ini akan
berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pelanggan.
Kaplan (Kaplan, 1996) mengungkapkan betapa pentingnya suatu organisasi bisnis untuk
terus mempertahankan karyawannya, memantau kesejahteraan karyawan dan
meningkatkan pengetahuan karyawan karena dengan meningkatnya tingkat pengetahuan
karyawan akan meningkatkan pula kemampuan karyawan untuk berpartisipasi dalam
pencapaian hasil ketiga perspektif diatas dan tujuan perusahaan. Perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan organisasi merupakan faktor pendorong dihasilkannya
kinerja yang istimewa dalam tiga perspektif Balanced Scorecard.
b.Dapat diukur,
g.Untuk membantu menentukan aktivitas yang memiliki efektivitas biaya yang paling baik
untuk mencapai target sasaran
h.Untuk menunjukkan wilayah, bagian, atau proses yang masih potensial untuk dilakukan
penghematan biaya.
9.PENJADWALAN
Penjadwalan: Perencanaan pembagian waktu dan hubungan antar pekerjaan yang ada
dalam suatu proyek.
Tujuan penjadwalan:
- Predecessor (mendahului)
- Successor (mengikuti)
4.Menentukan penyediaan/penggunaan ;
- SDM
- Material
- Alat
- Dana
- Teknologi/metoda
PENGENDALIAN PROYEK
Pengendalian :
merupakan pengawasan yang ketat berkaitan dengan sumber daya, biaya, kulitas dan
anggaran.
Tujuan Pengendalian :
Agar pelaksanaan dan sasaran proyek sesuai atau lebih baik dari perencanaan yang telah
ditetapkan
Obyek Pengendalian :
-Dikembangkan oleh Henry Gantt pada akhir 1800an, dimana mrpkan suatu bart-chart
yang menunjukkan hubungan antar kegiatan pada periode waktu tertentu.
-Diagram ini juga digunakan untuk memantau pekerjaan, mana yang mulai duluan, mana
yang mengikutinya
PERT dan CPM adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan
penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam
suatu proyek.
PERT yang memiliki kepanjangan Program Evalution Review Technique sedangkan CPM
merupakan kepanjangan dari Critical Path Method
Dimana:
a = Waktu Optimistik
b = Waktu Pesimistik
m = Waktu Realistis
10.JUST IN TIME
A. Pengertian Just In Time (JIT): Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah
sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh
perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis
barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.
Konsep just in time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untuk
aktifitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu
dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkan meniadakan
biaya persediaan barang / penyimpanan barang / stocking cost
-Over produksi
-Waktu menunggu
-Transportasi
-Pemrosesan
-Gerak
-Cacat produksi
Terdapat empat konsep pokok yang harus dipenuhi dalam melaksanakan Just In
Time (JIT):
1.Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya pada
saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan.
2.Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak
memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya.
-Peranan operator
-Sistem Kanban
Pengertian Persediaan: Persediaan atau inventory adalah bahan atau barang yang
disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Setiap perusahaan yang
melakukan kegiatan usaha umumnya memiliki persediaan. Keberadaannya tidak saja
dianggap sebagai beban (liability) karena merupakan pemborosan (waste), tetapi
sekaligus juga dapat dianggap sebagai kekayaan (asset) yang dapat segera dicairkan
dalam bentuk uang tunai (cash).
Berikut ini beberapa pengertian persediaan (inventory) dari beberapa sumber buku:
•Menurut Herjanto (2007), persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang
akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses
produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu
peralatan atau mesin.
•Menurut Warren (2005), persediaan adalah barang dagang yang dapat disimpan untuk
kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan dan dapat digunakan dalam proses
produksi atau dapat digunakan untuk tujuan tertentu.
•Menurut Alexandri (2009), persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-
barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu
atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi
ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam proses produksi.
•Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008), persediaan merupakan idle resources atau
sumber daya menganggur yang menunggu proses lebih lanjut.
•Menurut Kieso dkk (2008), persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan
atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual
Menurut Render dan Heizer (2005), terdapat empat fungsi persediaan, yaitu sebagai
berikut:
1.Mendecouple atau memisahkan beragam bagian proses produksi. Sebagai contoh, jika
pasokan sebuah perusahaan berfluktuasi, maka mungkin diperlukan persediaan tambahan
untuk mendecouple proses produksi dari para pemasok.
2.Mendecouple perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan
barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan semacam ini
umumnya terjadi pada pedagang eceran.
3.Mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab pembelian dalam jumlah lebih besar
dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman barang.
Manajemen Persediaan atau bisa juga disebut dengan Inventory Management yakni salah
satu bagian dalam manajemen operasional dan manajemen produksi. Manajemen
persediaan ini juga dapat diartikan sebagai kegiatan untuk dapat menjaga jumlah
optimim barang-barang yang dimiliki.
Contoh : Jika perusahaan membutuhkan bahan mentah untuk proses produksinya, bahan
mentah akan datang pada saat itu juga. Jika situasi seperti itu terjadi, maka persediaan
bahan mentah tidak diperlukan. Tetapi kenyataannya bahan mentah bisa terlambat
datang. Untuk mengatisipasi keterlambatan tersebut (ketidaksempurnaan pasar),
persediaan pasar diperlukan, sehingga proses produksi tidak akan terhambat
1.Persediaan diciptakan dari pembelian bahan dan suku cadang, tambahan biaya pekerja
dan overhead untuk mengelola bahan menjadi barang jadi.
3.Perkiraan yang tepat atas jadwal penjualan dan produksi merupakan hal yang esensial
bagi pembelian, penanganan, dan investasi bahan yang efisien.
Tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk mengoptimalkan laba perusahaan karena
akan berdampak pada kelangsungan usaha. Salah satu unsur yang paling penting dalam
pencapaian laba perusahaan adalah persediaan. Apa yang dimaksud dengan persediaan
dan apa saja yang termasuk persediaan? Persediaan merupakan aset perusahaan yang
dapat berupa persediaan bahan baku, persediaan barang-barang dalam proses produksi,
dan barang jadi yang siap dijual.
1.Pertama adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi.
Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam
waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau
usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang
mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat
-Reduced Processing Time (Mengurangi waktu proses produksi). Untuk mengurangi waktu
proses produksi didalam sebuah perusahaan.
Dalam perencanaan, Manajer Operasi untuk menentukan suatu tujuan subsistem operasi
dari suatu organisasi dan mengembangkan sebuah program, kebijakan dan prosedur yang
diperlukan untuk mencapai suatu tujuan itu. Dalam tahap ini mencakup sebuah penentuan
peranan dan fokus dari operasi, termasuk dalam perencanaan produk, perencanaan
fasilitas dan perencanaan penggunaan sumber daya produksi.
Manajer operasi ini memiliki fungsi yang dilaksanakan dengan memimpin, mengawasi dan
memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas
Manajer Operasi mempunyai peran atau fungsi untuk mengembangkan sebuah standar
dan jaringan komunikasi yang diperlukan agar sebuah pengorganisasian dan penggerakan
sesuai dengan yang direncanakan dan mencapai tujuan.
Di dalam pemeliharaan tenaga kerja ada pelaksanaan aspek ekonomis dan non ekonomis
yang diharapkan dapat memberikan ketenangan kerja dan konsentrasi penuh bagi
pekerja guna menghasilkan prestasi kerja yang di harapkan oleh organisasi. Aspek
ekonomis berhubungan dengan pemberian kompensasi yang berupa gaji dan bonus yang
sebanding dengan hasil kerjanya. Aspek non-ekonomis berupa adanya jaminan kesehatan,
kesejahteraan dan keamanan serta kenyamanan dalam bekerja. Adanya kegiatan
pemeliharaan tenaga kerja yang memadai akan memperkecil adanya konflik antara
tenaga kerja dengan pemberi kerja.
Konsep TQM
TQM merupakan sistem manajemen yang berfokus pada semua orang/tenaga kerja,
bertujuan untk terus menerus meningkatkan nilai yang diberikan bagi pelanggan dengan
biaya penciptaan nilai yang lebih rendah dari pada nilai suatu produk. Konsep TQM ini
memerlukan komitmen semua anggota organisasi terhadap perbaikan seluruh aspek
manajemen organisasi
Prinsip TQM
TQM merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan sistem manajemen kualitas
kelas dunia. Untuk itu, diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu
organisasi. Menurut Hensler dan Brunell, ada empat prinsip utama dalam TQM, yaitu
1.Kepuasan Pelanggan
Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta. Maksudnya, bahwa setiap keputusan
selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada perasaan(feeling). Ada dua konsep
pokok yang berkaitan dengan hal ini. Pertama, prioritas(prioritization), yakni suatu
konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang
bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu, dengan
menggunakan data, maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan
usahanya pada situasi tertentu yang vital.Konsep kedua variasi atau variabilitas kinerja
manusia. Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang
merupakan bagian yang wajar dan setiap sistem organisasi. Dengan demikian, manajemen
dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.
Dalam hal ini, manajemen dan karyawan harus mengerti sepenunya dan yakin mengapa
organisasi akan mencapai Total Quality, yaitu untuk menjamin kelangsungan hidup
organisasi dalam iklim kompetitif.
Dalam hal ini, manajemen puncak harus memberi contoh dalam hal pola sikap, pola pikir
dan pola tindak yang mencerminkan falsafah yang telah ditanamkan.
3. Kalau perlu, adakan perubahan atau modifikasi terhadap sistem yang ada agar
kondusif dengan tujuan Total Quality.
Dalam pemberdayaan ini, seluruh karyawan diberi kepercayaan, tugas wewenang dan
tanggung jawab untuk mengorganisasikan diri ke dalam self-managing teams guna
memperbaiki proses dalam mencapai mutu produk dan jasa.