261 617 1 PB
261 617 1 PB
Roose Marie1, Mochammad Ali Syukron2* dan Seto Sugianto Prabowo Rahardjo2*
1UPT Usaha Pertanian,Balai Benih Ikan (BBI), Tlogowaru Malang, Jawa Timur
1Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya
ABSTRAK
Meningkatnya minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan nila (Oreochromis niloticus) harus di
imbangi dengan ketersediaan ikan nila yang ada di pasaran.Oleh karena itu, untuk tetap
mendapatkan ikan air tawar khususnya ikan nila tidak hanya bisa didapatkan dengan
menangkap ikan di perairan lepas, melainkan juga perlu adanya kegiatan budidaya agar
populasi tetap seimbang dan kebutuhan masyarakat juga tetap terpenuhi.UPT Usaha Pertanian
Balai Benih Ikan (BBI) Tlogowaru Malang merupakan tempat yang mencoba teknik pembesaran
ikan nila dengan pemberian pakan berupa limbah roti. Limbah roti berfungsi sebagai pakan
pengganti pellet yang memiliki harga relatif tinggi sehingga kurang efisien pada sektor
produksi. Dengan demikian, adanya alternatif pakan menggunakan limbah roti diharapkan
mampu menekan biaya pakan yang tinggi. Hasil pada pemberian pakan limbah roti didapatkan
Survival Rate di atas 90%, dengan masa panen 10 bulan (secara parsial), dan mendapatkan
keuntungan 23,700,000 rupiah dengan R/C Ratio sebesar 4.04. Hasil penelitian ini efektif dari
segi biaya produksi, tetapi perlu adanya pengembangan lebih lanjut untuk mendapatkan waktu
panen yang lebih singkat.
ABSTRACT
Increased public interest to consume tilapia (Oreochromis niloticus) should be balanced with the
availability of tilapia on the market. Therefore, to still get freshwater fish, especially tilapia not only can
be obtained by catching fish in the loose waters, but also the need for cultivation activities to keep the
population balanced and the needs of the community are also still fulfilled. UPT Agriculture Business
Fish Seed Center (BBI) Tlogowaru Malang is a place that tried the technique of tilapia fish enlargement
by feeding in the form of bread waste. Waste bread serves as pellet substitute feed that has a relatively
high price so less efficient in the production sector. Thus, the existence of alternative feed using waste
bread is expected to reduce the cost of high feed. The results of the waste feed provision were found in
Survival Rate above 90%, with a 10 month harvest period (partially), and earned 23,700,000 rupiah with
R / C Ratio of 4.04. The results of this study are effective in terms of production costs, but the need for
further development to obtain a shorter harvest time.
tahun cenderung terus meningkat 20x10 m2 dengan tinggi 1.5 meter. Pada
seiringdengan perluasan usaha budidaya Penelitian ini kolam yang akan digunakan
(Darwisito et al., 2008). untuk pembesaran merupakan kolam bekas
Menurut Murniyati et al. (2014), atau sebelumnya digunakan untuk
produksi ikan nila pada tahun 2010 hingga budidaya sehingga memerlukan
tahun 2013 mengalami peningkatan yang pengolahan kolam. Selanjutnya kolam
cukup tinggi dengan rata-rata kenaikan terlebih dahulu ditutup saluran inlet agar
34.85%. Total produksi ikan nila sebesar tidak ada air yang masuk dan dibuka
6.83% dari total produksi ikan budidaya saluran outlet agar sisa-sia air dan kotoran
pada tahun 2013. Perbandingan total terbuang semuanya.Kolam dibersihkan
produksi ikan nila nasional terhadap total dengan cara mengarahkan kotoran
produksi ikan nila dunia menunjukkan kebagian outlet seperti pada Gambar 1.
bahwa pada tahun 2011 Indonesia Kemudian disiram menggunakan air bersih
menempati urutan ke-3 terbesar sebagai pada setiap sudut dan sisi kolam,
penghasil produk ikan nila dengan selanjutnya dilakukan pengeringan agar
presentase sekitar 20.3% terhadap total sisa-sisa gas amoniak akan menguap
produksi ikan nila yang ada di dunia. sehingga nantinya tidak meracuni ikan
Tingginya presentase produksi tersebut pada saat pemeliharaan.
juga selaras dengan terus meningkatnya
harga pakan untuk kegiatan pembesaran
ikan nila. Dengan demikian perlu ada
terobosan untuk menekan tingginya nilai
pakan pellet dengan cara menggunakan
pakan pengganti atau pakan alternatif.
Penggunaan pakan alternatif sendiri juga
harus melihat beberapa aspek dalam Gambar 1. Pengeringan Kolam
kegiatan budidaya, agar kegiatan budidaya b. Pengapuran
tetap bernilai ekonomis namun kelestarian Proses pengapuran berfungsi untuk
lingkungan tetap terjaga atau tidak membunuh sisa-sisa jasad renik,
merusak media hidup ikan nila. meningkatkan pH sehingga tidak
Di UPT Usaha Pertanian Balai Benih menyebabkan kematian pada saat
Ikan (BBI) Tlogowaru Malang sudah mulai pemeliharaan ikan nila. Kapur yang
menerapkan pakan pengganti atau pakan biasanya digunakan yaitu kapur dolomite
alternatif dengan menggunakan limbah roti yang bisa didapatkan di toko bangunan
sebagai pakan dengan harapan mampu sebanyak 1 sak dengan berat 25 kg.proses
menggantikan peran pakan pellet dalam pemberian kapur dengan cara melarutkan
kegiatan pembesaran ikan nila.Limbah roti kapur terlebih dahulu kedalam air
didapatkan dari hasil sisa produksi roti kemudian disiramkan ke setiap sisi dan
berskala rumah tangga yang berada di sudut kolam. Kemudian dibiarkan
sekitar tempat budidaya dan didapatkan beberapa hari sebelum pengisian air. Proses
secara gratis. Roti yang digunakan sebagai pengapuran bisa dilihat pada Gambar 2.
pakan pun yang masih berkualitas atau
tidak berjamur agar tidak mempengaruhi
pertumbuhan ikan nila.
sudah berukuran grading 15 sehingga rumahan yang tidak laku dijual (Gambar
ukurannya sudah relatif besar dan tidak 4).
membutuhkan pakan alami lagi. Pakan diberikan dengan frekuensi 2
kali sehari, yaitu pagi pukul 09.00, serta
Penebaran Benih sore pukul 15.30 WIB.Jenis roti yang
Benih yang ditebar di UPT Usaha digunakan sebagai pakan tambahan yaitu
Pertanian, Balai Benih Ikan, Tlogowaru jenis roti tawar.Tentunya penggunaan
berasal dari tempat sendiri yang melalui pakan alternatif ini ada dampak positif dan
proses pembenihan sehingga dilanjutkan juga negatifnya yang perlu
ke tahap pembesaran. Sebelum benih ikan dipertimbangkan.
nila ditebar, terlebih dahulu benih di
grading dan diseleksi seperti pada Gambar
3 agar ukurannya seragam serta tidak ada
benih yang sakit sehingga tidak terjadi
kanibalisme. Benih yang ditebar untuk
pembesaran yaitu benih yang berukuran
grading 15 yang kira-kira berumur 2-3
bulan.
Setelah benih berukuran seragam, hasil
grading diletakkan pada bak untuk siap
ditebar kedalam kolam pembesaran. Untuk Gambar 4. Limbah Roti
penebarannya sendiri setiap m3 ditebar
dengan ikan sebanyak 50 ekor, sehingga Manajemen Kualitas Air
dengan luas kolam 10x20 m ikan yang Pengecekan kualitas air pada penelitian ini
ditebar berjumlah 10,000 ekor ikan nila. dilakukan setiap hari, dengan cara
Sistem penebaran ikan nila tidak perlu mengambil sampel air di permukaan air
dilakukan aklimatisasi atau penyesuaian pada saat pagi hari dan sore hari.
suhu karena tempat diperolehnya benih Parameter yang di ukur yaitu suhu dan
dan juga tempat pembesarannya sama pH.Pengukuran suhu menggunakan
sehingga proses adaptasi ikan termasuk Thermometer Hg, sedangkan pengukuran
cepat. pH menggunakan pH meter. Pengendalian
kualitas air ini sangat diperlukan karena air
sebagai media ikan harus benar-benar
stabil sehingga proses pembesaran bisa
berjalan dengan baik.
Panen
SR (Survival Rate) Pemanenan ikan nila dilakukan ketika telah
Survival Rate merupakan tingkat mencapai umur sekitar 8-10 bulan dengan
kelulushidupan organisme budidaya dalam bobot rerata 10 ons atau 1 kg berisi 10 ekor
satuan persen.Hasil ikan panen yang ikan nila dan jumlah keseluruhan ikan
dihasilkan pada penelitian ini menurut panen sebanyak 9,000 ekor sehingga berat
data lapang sebanyak 9,000 ekor ikan keseluruhan ikan panen 900 kg seperti
nila.Sedangkan ikan nila yang di tebar pada Gambar 5. Pemanenan dilakukan di
sebanyak 10,000 ekor ikan.Sehingga hasil kolam pembesaran dengan cara tidak
SR yang didapatkan sebesar 90%, hasil menguras kolam karena panen dengan
tersebut tergolong sangat bagus. sistem parsial dengan menggunakan jaring.
Sintasan atau kelangsungan hidup Pemasangan jaring sendiri dilakukan pada
(survival rate) ikan nila yang tinggi dapat saat awal melakukan persiapan
mencapai 90-95% dikarenakan kolam kolam.Jaring dibentangkan ke setiap sudut
budidaya terbuat dari beton.Hal ini sisi kolam.
biasanya terjadi karena pengawasan lebih Sebelum di panen, ikan terlebih dahulu
mudah dan intensif (Kordi, 2010).Sehingga di beri pakan agar ikan berkumpul di 1
dapat di simpulkan hasil kelulushidupan titik.Kemudian setelah ikan berkumpul
ikan nila pada penelitian ini tergolong jaring di angkat secara bersamaan pada 4
sangat baik. titik di setiap ujung jaring. Setelah itu
dilakukan proses grading ikan nila yang
Kualitas Air ukurannya sama dipindahkan ke bak besar
Hasil pengukuran suhu dan pH pada untuk dilakukan pengemasan sisanya
penelitian ini hasilnya sebagai dikembalikan pada kolam. Meskipun
berikut.Untuk suhu yang di peroleh pada waktu pemeliharaan sama tetapi ukuran
kolam pembesaran berkisar antara 26 - 30oC ikan akan berbeda, maka perlu
hasil tersebut adalah rentan pengukuran dilakukannya proses grading lagi. Proses
suhu yang dilakukan selama 54 grading dilakukan ketika ada konsumen
hari.menurut Ali (2009), suhu optimal yang membeli.
untuk budidaya adalah 28 - 30°C.
Sedangkan pada pengukuran pH
didapatkan hasil antara 7.3 – 8.6. Hasil
tersebut juga didapatkan selama penelitian
yang dilakukan selama 54 hari. Menurut
Sarifin et al. (2014), kadar pH yang baik
untuk pembesaran yaitu sebesar 6.5 – 8.5.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa kualitas air pada kegiatan
pembesaran ikan nila tergolong baik. Gambar 5. Ikan Nila Konsumsi
Sedangkan hasil rata-rata kualitas air tiap
minggu disajikan pada Tabel 1. Analisa Usaha
Dalam usaha pembesaran ikan nila, ada
Tabel 1. Rata-Rata Kualitas Air beberapa hal yang harus dipertimbangkan
Minggu Suhu pH oleh BBI Tlogowaru dalam pembiayaan,
1 28.28oC 7.82 yaitu biaya investasi dalam bentuk biaya
2 27.85oC 7.64 tetap Tabel 1. Dan juga biaya variabel
3 28.57oC 8.02 Tabel 2.yang mencakup kebutuhan yang
4 28.14oC 8.21 dapat digunakan dalam jangka waktu yang
5 28.71oC 7.92 lama dan pemanfatannya berulang – ulang.
6 27.71oC 7.96 Berikut data pada pembesaran ikan nila:
7 27.71oC 8.01 - Siklus usaha selama 10 bulan.
8 27.40oC 8.32 - Jumlah benih nila yang di tebar 10,000
ekor.
5
Marie, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Ali, F. 2009. Mendongkrak Produktivitas
Udang Galah Hingga 250%. Penebar
Swadaya. Depok.111 hlm.