HBI VS DRI : DRI: dalam bentuk pellet or lump ore,
reduktor gas alam dan batubara, mtz 94% fe, 4% c.DRI digunakan di tungku EAF.pemasaran tertentu HBI: produk HBI is compressed DRI, pengiriman secara komersial melalui laut. mtz 93% fe, 1,5% c. dari serbuk di pres menjadi briket atau prosesnya yaitu briketing. HYL:pellet, lump ore diberi tekanan 4 atm sehingga proses lebih cepat, reformer dibutuhkan gas,CH4 dimasukan lalu dipanaskan dan terdapat katalisator (Fe) sehingga hemat setengahnya. Fungsi gas yaitu sebagai pemanas dan reduktor. AISI:Baja karbon didefenisikan sebagai paduan besi Dalam proses ini CO2 diambil kiarna CO2 tidak diperlukan (Fe) dengan karbon (C); dimana kandungan karbon dalam proses ini. tidak lebih dari 1,7 %. Jika kandungan minimum HYL dikembangkan menjadi zero reformer. untuk: Al, Cr, Co, Cb, Mo, Ni, Ti, W, V atau Zr; atau MIDREX PROSES: unsur unsur yang lain tidak dinyatakan; dan jika kandungan Cu tidak lebih dari 0,40 % atau kandungan Mn, Cr tidak melebihi persentase 1,65; 0,60 maka baja tersebut disebut baja karbon. UNSUR PEMADU Larut Padat •Ni, Si, Al, Zr, P, S, Cu •Mn, Cr, W, Mo, V, Ti Pembentuk Karbida •Mn, Cr, W, Mo, V, Ti Klasifikasi baja Steel is catagorized in many ways, such as: Phisieal Metaar Haadhoal, Based on Chemical Composition (Plain Carbon, Low Alloy, Alloy, Stainless) Based on Manufaturing Method (Basic, Acid, Open Hearth, EAF, BOF, etc) Based on Pada proses midrex tidak menggunakan CO2. Raw material : Finishing Method (Hot Rolled, Cold Rolled) Based Pellet, lump. Reformer CO2 dan batubara, T: 925-950 mtz on Deoxidation Practice (Rimmed, Capped Semi- 92-95% fe, produk HBI /DRI, C 0,7-2. Killed, Killed) Based on Application (Structural, FINMET: raw material: fines .Type of equipment: Spring, High Tensile Steels) Based on Microstructure Reformer, T: 830 . Reduction reactor: Fluid bed HBI Fe 91 (Feritic, Pearlitic, Martensitic, Austenicite, Bainitic – 93, C 0.5 – 3. Based on Strength Level (Low, Medium, High) Based on Heat Treatment Process (Annealing,Q&T, TMCP) Based on Quality Classification (Forging, Commercial) PROSES PRIMER STEELMAKING •Bahan baku: Besi cair, Pig Iron, DRI, HBI dan skrap atau kombinasinya •Proses primer: Peleburan (melting), Pemurnian (refining) dan Finishing •Proses primer:Pembuatan baja dalam konverter (Oxygen SM) Pembuatan baja dalam dapur Open hearth Pembuatan baja dalam dapur listrik (EAF) JENIS PENGOTOR •Unsur Volatile: H, Na pada tekanan tinggi. •Unsur Reaktif: dapat dikeluarkan dari logam cair dengan penambahan oksigen, oksida, chlor contohnya C,Si, Al, Ca Ti dll •Non Reaktif: Unsur yang susah untuk dihilangkan dengan proses biasa contohnya Fe dalam Al, harus tiga tahap elektrolisa panas.•Inklusi: Al2O3, SiO2,MnS pada baja. BENTUK UJUNG LANCE •Lurus: Bentuk ini gampang untuk mengurusnya, apabila terjadi mampet pada lubangnya, dimasukkan baja bulat kedalamnya, sehingga mampet terlepas. •Bentuk Y: Kelebihannya dapat menyebarkan powder keseluruh pelosok dari ladel •Bentuk T: bentuk ini ada resiko mampet oleh besi panas yg ada didalam ladel •Bentuk Menikung: Dapat diarahkan keberbagai penjuru dari ladel, Material Lance terbuat dari baja denga permukaan dilapis oleh refraktori materialnya High alumina casting (85-95% Al2O3). BAHAN BAKU Jenis Material 1.DRI( Direct Reduced Iron)/ Besi Sponge 2.Scrap 3.HBI (Hot Briquette Iron), CBI (Cold Briquette Iron), PI (Pig Iron) 4.Kapur (CaO, CaCO3), Dolomit (CaOMgO) dan Graphite TAHAPAN PROSES DI EAF :-Charging (memasukan scrap ke dapur)-Melting (melebur bahan baku )-Refining (pemurnian baja cair)-Tapping (menuang baja cair ke ladle)- Reparasi (melapisi bata tahan api). DRI Produk dari direct reduction di Plant DR/Sponge, dimana pelet sebagai bahan baku di reduksi pada temperatur dibawah titik leburnya. Persen metalisasi DRI ~ 85-94% Gas reduktor dihasilkan dari proses reformasi gas natural (CH4). SCRAP Scrap mempunyai persen metalisasi antara ~94% Metalisasi = Fem / (Fem + FeO) berdasarkan dari sumbernya ada 3 macam scrap, yaitu: Home, Local dan Import. HBI Besi spons yang dibentuk menjadi briket saat masih panas CBI Besi spons yang dibentuk menjadi briket setelah dingin. PIG IRON •Merupakan produk dari Blast Furnace. •Pig iron ini mempunya kadar karbon (4%) ydan kadar sulfur yang juga tinggi(1%). BAHAN TAMBAHAN Kapur (CaO,CaCO3) berfungsi untuk meningkatkan basasitas pada saat proses peleburan. Dolomit (CaOMgO) berfungsi untuk menciptakan kesetimbangan MgO dalam slag (6% - 8%),jika tidak setimbang maka akan mengambil dari lingkungan,yaitu dari gunning atau refraktori. Dolomit akan memperpanjang umur dapur. Graphite berfungsi dalam pembentukan foamy slag,karena C akan mengikat O dari FeO. PROSEDUR DI EAF Skrap dimasukkan ke dalam hearthBagian atas dapur ditutupElektroda diturunkan sampai Mendekati skrap.Listrik dialirkan pada tap paling rendah, muncul bunga api listrik dan panas, Tap dinaikkan setahap demi setahap.Seluruh baja akan mencair bersamaan waktunya dengan saat tap yang paling tinggi. Foaming slag Untuk mengurangi panas yang terbuang ke udara maka pada slag yang terbentuk di permukaan baja ditambahkan karbon dengan cara injeksi, sehingga slag berbentuk busa, proses disebut foaming slag .Elektroda terendam di dalam foaming slag dengan jarak tertentu dari baja cair.Setelah seluruh baja mencair, baja dari dapur busur listrik dituangkan ke dalam ladle untuk selanjutnya, mendapat proses secondary metallurgy.