Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN ARSITEKTUR TEMATIK DALAM PERANCANGAN

FASILITAS KREATIF SENI KRIYA KAYU & LOGAM DI KOTA MALANG

Event Ramadhani Prasetyo


Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Jl. Semolowaru No. 45 Surabaya
email: event.rama.dhani@gmail.com

Abstrak development facilities, product marketing, and


even basic introduction has not been
Dunia kreatif saat ini tengah naik daun di
maximized.
Indonesia. Hal tersebut dikarenakan
melonjaknya anak-anak muda atau para kreator So we need a facility in the form of a building
muda yang mulai menggeluti bisnis ini. Mulai that will answer all the problems above as well
dari dunia digital hingga tradisional, semua as overshadowing the creative or creative
sudah diambil alih oleh generasi muda untuk artists, especially in the city of Malang, where
dimajukan industrinya. Tentu hal ini sangatlah the cultural culture is still very thick and
bagus untuk kemajuan ekonomi negara, namun famous for craft crafts made from wood and
ternyata support dari pemerintah masihlah metals that are worldwide. With a collaborative
sangat minim. Kurangnya fasilitas basic concept idea to support the needs of
pengembangan teknologi, pemasaran produk, artists and fun and cheerful building concepts,
hingga pengenalan dasar pun belom maksimal. it is hoped that the best work and high
economic value will be created.
Maka dibutuhkanlah sebuah fasilitas berupa
bangunan yang akan menjawab semua Keywords: Creative, Collaboration, Craft Art,
permasalahan diatas sekaligus menaungi para Wood Metal, Thematic Architecture.
kreatir atau seniman kreatif khususnya di Kota
Malang yang dimana kultur budayanya masih
sangat kental dan terkenal akan kerajinan kriya I. PENDAHULUAN
berbahan dasar kayu dan logam yang sudah A. Latar Belakang.
mendunia. Dengan ide konsep dasar yang
kolaboratif untuk menunjang kebutuhan antar Sektor ekonomi kreatif termasuk sektor
seniman dan konsep bangunan yang perekonomian yang padat tenaga kerja dengan
menyenangkan dan ceria diharapkan akan pertumbuhan tenaga kerja yang senantiasa
tercipta hasil karya yang terbaik dan bernilai positif.. Pengembangan ekonomi kreatif di
ekonomis tinggi. Indonesia sangat strategis dari berbagai aspek
baik sumber daya manusia, keragaman budaya,
Kata Kunci: Kreatif, Kolaborasi, Seni Kriya, dan pasar domestik yang besar.
Kayu Logam, Arsitektur Tematik.
Ketersediaan sumber daya kreatif (orang
kreatif) yang bersumber dari jumlah penduduk
Abstract yang tinggi akan menjadi modal sosial yang
besar bagi pengembangan ekonomi kreatif
The creative world is currently on the rise in
Indonesia. Peluang untuk mendapatkan bonus
Indonesia. That is due to the surge of young
demografi sangat besar, namun tanpa strategi
people or young creators who are starting to get
dan kebijakan yang tepat maka jumlah usia
into this business. Starting from the digital
produktif yang besar dapat menimbulkan
world to the traditional, everything has been
masalah bagi Indonesia. Peningkatan jumlah
taken over by the younger generation to
dan kualitas orang kreatif dipengaruhi oleh dua
advance the industry. Of course this is very
aspek utama, yaitu pendidikan kreatif dan
good for the country's economic progress, but
peningkatan kapasitas tenaga kerja kreatif. Hal
apparently the support of the government is still
tersebut oleh pemerintah kita telah diberikan
very minimal. The lack of technology
perhatian lebih dan melalui BEKRAF, maupun jangkauan serta fasilitas
dirumuskanlah 17 subsektor kreatif. pemasarannya oleh pemerintah terkait?
Sektor kriya merupakan salah satu dari 17 c. Bagaimana cara menunjang kebutuhan
subsektor tersebut dan kini tengah mengalami para pelaku ekonomi kreatif ini untuk
kenaikan signifikan dari segi popularitas berkarya dan berkolaborasi di era
dikarenakan mulai banyaknya ide-ide dan keterbukaan informasi serta era teknologi
inovasi produk yang dihasilkan oleh para sekarang ini?
seniman-seniman muda. Banyak hasil karyanya
D. Ide Pemecahan Masalah.
bahkan yang sudah menmebus pasar
internasional. Melakukan perancangan sebuah bangunan
wadah berkreatifitas untuk masyarakat baik
Terlebih untuk Kota Malang sendiri sebenarnya
dari bekas kantor PDAM Kota Malang yang
sudah memiliki modal untuk bersaing di era
kini telah menempati bangunan baru atau
globalisasi ini, terlihat dari banyaknya pusat-
pembukaan lahan baru yang dekat dengan
pusat ekonomi yang diprakarsai oleh individu
kawasan strategis pusat kota guna menjadi
maupun gabungan dari anak-anak muda
bangunan Area Ruang Kreatif Malang
Malang. Hasil karya yang baik tentu harusalah
khususnya di subsektor bidang Seni Kriya.
didukung pula oleh pemerintah setempat
dengan dipenuhinya fasilitas baik produksi, E. Tujuan.
pelatihan, pemasaran dan pengenalan produk Dalam rangka memecahkan permasalahan yang
demi kemajuan ekonomi bangsa dan negara. dihadapi seperti yang dijelaskan pada bagian
B. Identifikasi Masalah. sebelumnya, maka tujuan yang harus dicapai
adalah:
Pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia
khususnya di Kota Malang dihadapkan pada a. Terwujudnya produk kreatif Indonesia
berbagai permasalahan sebagai berikut: yang dikenal dan digemari di pasar global.
a. Apakah fasilitas yang sudah tersedia saat b. Terbentuknya sistem atau karya baru dari
ini seperti ruang pameran atau tempat penggabungan ide seni budaya mayoritas
komunitas sudah cukup mengakomodir (kriya) dengan seni kekinian up to date
kebutuhan kemajuan ekonomi kreatif? (fashion) kedalam dunia seni TIK
(Teknologi Informasi Komunikasi) guna
b. Bagaimana cara mengatasi sulitnya
menjadi sesuatu yang bernilai jual.
aksesibilitas untuk pengembangan
ekonomi kreatif baik segi inovasi produk, c. Sebagai tempat kreatif di area Malang
maupun jangkauan serta fasilitas Raya guna pengembangan inovasi di
pemasarannya oleh pemerintah terkait? bidang kriya desain serta kolaborasi antar
pelaku ekonomi kreatif demi tercapainya
c. Bagaimana cara menunjang kebutuhan
peningkatan kesejahteraan ekonomi
para pelaku ekonomi kreatif ini untuk
masyarakat dan juga pendapatan daerah.
berkarya dan berkolaborasi di era
keterbukaan informasi serta era teknologi F. Batasan.
sekarang ini? a. Batasan Obyek Sektor.
C. Rumusan Masalah. Terdapat 16 sub sektor kreatif yang telah
Pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia dirumuskan oleh BEKRAF, tetapi dalam
khususnya di Kota Malang dihadapkan pada perancangan ini dipilih 1 sub saja, yaitu
berbagai permasalahan sebagai berikut: Seni Kriya dengan pertimbangan sudah
banyaknya SDM yang tersedia mulai dari
a. Apakah fasilitas yang sudah tersedia saat
pengrajin, seniman, juga minat pasar saat
ini seperti ruang pameran atau tempat
ini.
komunitas sudah cukup mengakomodir
kebutuhan kemajuan ekonomi kreatif? b. Batasan Skala Kegiatan.
b. Bagaimana cara mengatasi sulitnya Batasan kegiatan yang dapat dinaungi dan
aksesibilitas untuk pengembangan dilakukan didalam bangunan ini nantinya,
ekonomi kreatif baik segi inovasi produk, adalah:
 Ekonomi  Pada umumnya, kegiatan industri kreatif
haruslah terletak di tempat yang ramai,
Latar belakang utama perancangan ini
seperti pada tempat kafetaria atau tempat
adalah peningkatan sector ekonomi baik
olahraga, namun juga harus memiliki
dari warga maupun pendapatan daerah,
aksesibilitas bagi peralatan sarana
selaras dengan tujuan, cita-cita, serta visi
prasarana penunjang kegiatan.
misi Kota Malang dalam pemberdayaan
bidang Ekonomi Kreatif.  Memiliki area pembelajaran terbuka
(outdoor) dan terdapat akses fasilitas
 Pendidikan
toilet.
Sebuah fasilitas kreatif tentunya juga harus
memiliki fungsi sebagai fungsi edukasi  Sarana alat dan mesin ditata sedemikian
meskipun tidak secara langsung. sesuai urutan alur kerja proses.
Pemberdayaan masyarakat dengan cara  Memiliki sebuah resource center yang
edukasi baik pelatihan maupun workshop terintegrasi dengan pusat informasi
kerja adalah salah satu langkah yang dapat teknologi dan perpustakaan.
dilakukan.
 Perletakan kabel listrik, data dan sanitasi
 Sosial disalurkan melalui langit-langit untuk
Juga sebagai wadah bersosialisasi, saling keleluasaan ruang.
bertukar pikiran, dan juga berkolaborasi  Pengaturan aksesibilitas ruangan,
antar pelaku seni dan pelaku ekonomi pengurangan kebisingan, serta kebutuhan
kreatif di semua kalangan. peralatan khusus.
 Penggunaan bahan peredam suara baik di
II. KAJIAN PUSTAKA lantai, dinding hingga langit-langit
ruangan.
A. Fasilitas Kreatif .
C. Standar Karakter Ruang.
Dalam hal ini adalah sebuah tempat yang
mewadahi kegiatan-kegiatan positif dari semua Karakter-karakter ruang yang perlu
jenjang usia di Kota Malang dan sekitarnya diperhatikan antara lain:
yang ingin mengeluarkan ide-ide kreatifnya  Memiliki view lansekap dan akses
untuk membuat sebuah karya khususnya dalam langsung guna kebutuhan kesenian.
bentuk fisik atau mencipta sesuatu produk yang
baru. Juga merupakan penyedia wadah antar  Kebutuhan ruang indoor dan outdoor yang
pelaku ekonomi kreatif yang ingin melakukan unity.
kolaborasi untuk mencipta sebuah hasil karya  Kebutuhan ruang gelaran (pameran) hasil
baru yang inovatif dan valuable. karya.
Sesuai dengan tema garis besar dan fokus
 Lebar bukaan pintu minimal 90cm guna
bidang yang diangkat yaitu Seni Kriya,
aksesibilitas alat bahan kerja maupun hasil
merupakan tempat yang nantinya akan
karya seni.
memberikan ilmu pemahaman dan juga cara
penerapannya mengenai apa itu dunia seni  Pengaturan kebutuhan ruang guna
kriya serta proses bagaimana mendesainnya fleksibiltas fungsi pemakaian.
menjadi sebuah produk yang menarik bagi para
 Penggunaan material yang sesuai dengan
investor dan juga konsumen, dan turut serta
fungsi setiap ruang.
memberikan edukasi kepada masyarakat yang
ingin memberikan kontribusi di dunia kreatif  Penggunaan material penerangan baik
inovatif Indonesia. alami maupun buatan.
B. Ketentuan Perancangan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam III. METODE PERANCANGAN
perancangan Pusat Kreatif antara lain:
Metode perancangan yang digunakan melalui
beberapa tahap, yaitu:
A. Pengumpulan dan Seleksi Data. IV. KONSEP DAN TRANSFORMASI
DESAIN.
Diawal penulis perlu untuk mengumpulkan
data yang diperlukan dari berbagai aspek yang A. Konsep Dasar.
akan mendukung kebutuhan perancangan baik
Konsep dasar perancangan ini adalah,
dari kajian studi literasi berupa buku, jurnal,
“Kolaborasi Kreatif Dalam Kriya Yang Luwes
maupun sumber lainnya, dan studi lapangan
Dan Dinamis”. Dengan kolaborasi ada kata
sebagai acuan contoh produk karya yang akan
kunci utama, dimana merupakan harapan dari
dibuat.
bertemunya para seniman kreatif kriya dengan
B. Pengkajian dan Perumusan Data. tujuan untuk mencipta sebuah karya baru yang
inovatif maupun inspiratif.
Setelah mendapat semua data yang dibutuhkan
penulis perlu untuk mengkaji dan membuat Sedangkan Luwes & Dinamis merupakan
sebuah rumusan akan data apa yang sudah cerminan dari karakteristik dominan para
didapat selama proses pengeumpulan seniman kriya dan representasi Malang Raya
sebelumnya. yang memiliki variasi topografi daerah mulai
dari pegunungan hingga area pantai di sisi
C. Perumusan Konsep.
selatan.
Rumusan data yang ada sebelumnya perlu
B. Ide dan Transfromasi.
untuk dikelompokkan dengan tujuan
memudahkan proses klasifikasi dan untuk Ide bentukan dasar terinspirasi dari bentukan
mempermudah merumuskan konsep awal atau salah satu hasil olahan kayu yang merupakan
dasar dari proses perancangan kedepan. salah satu material kriya yang diangkat berupa
kayu balok. Dan sebagai tambahan penanda
D. Desain.
kreatifitas berupa balok tetris, dimana
Pembuatan desain dibuat dengan mengacu pada merupakan salah satu permainan yang dapat
konsep awal atau dasar yang sudah dibuat mengasah kemampuan berpikir otak, dan
dengan tujuan sebagai pegangan agar desain meningkatkan kecerdasan.
yang dibuat tidak keluar dari konsep. Berdasar
pada konsep pula desain akan menjadi lebih
terarah.
E. Pemvisualan Desain.
Desain yang sudah ada perlu untuk dibuatkan
model baik visual maupun karya fisik dengan
tujuan pengenalan hasil karya produk serta
wujud untuk keperluan penilaian oleh para
penguji.

Data Gambar 2. Bagan Transformasi Bentukan..


Resource

Product Formu C. Konsep Arsitektural.


Sampling lation
Konsepnya sendiri mengambil konsep
Arsitektur Tematik berupa “Fun And Joyful”.
Selayaknya bangunan kreatif, bangunan ini
haruslah juga mempunyai ciri khas yang bisa
Design Main
menjadi pembeda dengan bangunan lainnya.
Process Concept Ciri khusus tersebut dapat diterapkan di konsep
arsitekturalnya yang mana memiliki tema Fun
yang merujuk pada kesenangan serta Joyful
dengan riang gembira untuk memberikan hasil
Gambar 1. Bagan Metode Perancangan. yang terbaik dalam berkarya dengan
memberikan tema Fun and Joyful.
D. Konsep Perancangan. kurva yang berbahan dasar logam dan sebuah
karya seni berupa kursi yang memiliki desain
 Konsep massa bangunan diorentasikan
normal namun di bagian sisi lain menjalar
menyerong sedikit dari arah datang cahaya
memanjang seperti akar pohon.
matahari dan perletakan massa berada
ditengah sebagai representasi area pusat.

10
11
8
9
3 7
5 6 Gambar 5. Dinding Mural.
4
Di area gudang bahan material salah satu sisi
dindingnya diberi finishing berupa coretan
1 mural warna yang identik dengan kreativitas
2 anak muda. Dipilihnya mural sebagai salah
satu representasi bahwa bangunan ini
menaungi ide karya dan wadah penyaluran
kreativitas.

Gambar 3. Siteplan Bangunan.


 Konsep tata ruang luar menekankan pada Gambar 6. Area Duduk Warna.
area bermain maka dari itu diperbanyak
 Konsep facade bangunan menggunakan
ruang atau spot untuk dijadikan tempat
kombinasi antara ACP (Aluminium
bermain atau spot selfie sekaligus sebagai
Composite Panel) dengan material kayu
media promosi fasilitas melalui unggahan
dan logam. Pattern ACP dipasang acak
sosial media oleh para pengunjung.
yang bertujuan untuk memberikan kesan
kreatifitas yang tak terduga. Motif kayu
berjajar rapi merepresantasikan proses
kreatif seniman yang berurutan dan rapi
untuk hasil karya terbaik.

Gambar 4. Sculpture Logam dan Kursi Kayu.


Salah satu sudut area yang berada di depan Gambar 7. Kombinasi maetrial kayu & logam
bangunan utama ini berupa sebuah sculpture & ACP Warna.
Gambar 8. ACP Warna dipasang secara acak.

Gambar 12. Perspektif Malam 2.


E. Skematik Karya Desain.
Dari gambar perspektif baik siang maupun
 Perspektif Ruang Luar. malam terlihat bentukan bangunan berada
ditengah sebagai pusat utama perhatian dengan
dikelelilingi berbagai macam baik sculpture
maupun area bermain tematik yang diharap bisa
meningkatkan sisi kreativitas para seniman dan
pengunjung.
 Perspektif Ruang Dalam.

Gambar 9. Perspektif 1.

Gambar 13. Perspektif Lobby 1.

Gambar 10. Perspektif 2.

Gambar 11. Perspektif Malam 1. Gambar 14. Perspektif Lobby 2.


Lobby merupakan area penerima sekaligus Gambar 17. Perspektif Workshop 1.
kesan pertama bangunan. Lobby diharao
mampu meberikan kesan yang terbuka, ramah,
hangat, dan tentu menunjukkan identitas
bangunan sebagai bangunan kreatif.

Gambar 18. Perspektif Workshop 2.


Area workshop dibuat sesuai dengan kebutuhan
para pelaku kreatif dan penataannya
disesuaikan dengan alur proses kerja yang
Gambar 15. Perspektif Galeri 1. sesuai standar.
V. KESIMPULAN
Dipilihnya konsep tema Fun and Joyful
didasarkan pada fungsi utama bangunan yang
merupakan ruang kreatif dimana banyak para
seniman yang nantinya akan menggunakan
bangunan ini untuk berkarya, berdiskusi dan
berinovasi sehingga perlu dukungan dari sisi
fasilitas yang ada. Salah satunya dengan
menciptakan sebuah arsitektur yang berwarna,
bertema dan menyenangkan sehingga
menunjang kebutuhan para seniman namun
tetap tidak melupakan fungsi utama sebagai
penyedia fasilitas workshop dan edukasi.
Gambar 16. Perspektif Galeri 2.
Sisi modernitas juga diterapkan pada bangunan
Area galeri berupa area lapang yang tidak lebih kepada bagian ruang dalam mulai dari
bersekat atau semi sekat karena sesuai dengan aspek pelayanan pengunjung, fasilitas sarana
fungsinya dan objek benda yang dipamerkan prasarana, dan juga unsur hiburan atau entertain
berupa karya seni kriya yang memiliki dimensi yang ada didalam bangunan ini nantinya.
objek beragam sehingga sesuai dengan
komposisi ruang yang dibutuhkan. Bangunan ini memiliki berbagai macam
fasilitas yang dapat menunjang kebutuhan para
penggunanya seperti ruang kelas teori, ruang
kelas seni, ruang bengkel kerja, ruang kelas
design, ruang pameran, ruang eksibisi,
coworking area untuk berdiskusi dan belajar
atau bekerja bersama, art exhibition tech lab
yang menampilkan sisi lain dari seni serta
fasilitas pendukung lainnya.
Fasilitas ini tentu berbeda dibanding dengan
Balai Latihan Kerja, karena fasilitas ini lebih
menekankan kepada kebebasan berekspresi dan
berpikir kreatif menembus batas untuk
mencipta sebuha karya serta kebutuhan akan
kolaborasi dari masing-masing pelaku ekonomi
kreatif.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis, Event Ramadhani Prasetyo,
mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan limpahan
rahmat dan hidayah nya selama pengerjaan
sehingga dapat selesai tepat waktu. Penulis pun
juga ingin mengucapkan terimakasih sebesar-
besarnya kepada Bapak Ir. Beny Bintarjo DH.,
MT. selaku dosen pembimbing dan Ibu Dr.
Andarita Rolalisasi, ST., MT. selaku dosen
penguji utama yang telah banyak membantu
dan memberikan semangat kepada penulis yang
tentu tanpanya penulis tidak akan mampu
menyelesaikan jurnal ini.
Penulis juga ingin memberikan terimakasih
kepada keluarga dan teman yang selalu
memberikan dukungan moril maupun materi
yang tidak ternilai jumlahnya. Penulis berharap
jurnal ini dapat memberikan manfaat dan
wawasan serta referensi literasi kepada para
pembaca nantinya.
Akhir kata, penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan jurnal ini dan
penulis berharap dapat diberikan kritik dan
saran agar dapat membangun penulis kedepan.

DAFTAR PUSTAKA
Beberapa link konten yang dijadikan sebagai
bahan referensi dalam penyusunan jurnal :
https://indiekraf.com/rumah-mcf/
https://surabaya.bisnis.com/read/20190221/5
31/891521/pemkot-malang-segera-bangun-
rumah-kreatif-kembangkan-start-up)
https://radarmalang.id/pemkot-malang-
siapkan-dana-180-m-bangun-rumah-kreatif/)
https://teknojurnal.com/makerspace/

Anda mungkin juga menyukai