Selain
dapat menyerang area kulit manapun di tubuh, warna yang memudar ini
juga dapat terjadi pada bagian dalam mulut, mata, dan rambut.
Vitiligo tergolong penyakit yang berlangsung jangka panjang (kronis), dan
diperkirakan menimpa 1 dari 100 orang. Meskipun dapat menyerang
semua orang, vitiligo umumnya terjadi sebelum usia 20 tahun, dan lebih
jelas terlihat pada orang yang berkulit hitam.
Gejala Vitiligo
Gejala vitiligo adalah munculnya bercak hipopigmentasi di tubuh. Pada
awalnya, bercak yang muncul berwarna lebih muda dari kulit, kemudian
akan memutih secara bertahap. Kemunculan bercak dimulai di bagian
tubuh yang sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, bibir, tangan dan
kaki, kemudian menyebar ke bagian tubuh lain.
Gejala lain dari vitiligo meliputi:
Bercak vitiligo umumnya muncul secara simetris di kedua sisi tubuh, serta
berkembang dan berhenti berulang kali. Kapan dan seberapa cepat bercak
berhenti menyebar, tidak dapat ditentukan. Pada kasus yang jarang,
bercak hanya muncul di salah satu sisi tubuh, kemudian menyebar selama
1-2 tahun lalu berhenti.
Segera temui dokter bila warna rambut, kulit, atau mata memudar.
Penanganan tepat pada tahap awal dapat menghambat perkembangan
penyakit ini.
Diagnosis Vitiligo
Dokter dapat menduga pasien terserang vitiligo, apabila terdapat gejala
yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun untuk memastikannya, dokter
akan menanyakan sejumlah hal pada pasien, seperti:
Pengobatan Vitiligo
Pengobatan vitiligo bertujuan untuk mengembalikan warna kulit seperti
semula. Beberapa metode pengobatan dapat menimbulkan efek samping.
Oleh karena itu, dokter akan menganjurkan pasien untuk terlebih dahulu
menggunakan tanning lotion atau losion penggelap kulit. Dokter juga akan
menyarankan pasien memakai tabir surya dengan SPF 30 atau lebih untuk
mencegah kerusakan kulit yang lebih parah akibat paparan sinar matahari.
Apabila cara di atas tidak efektif, dokter kulit akan menyarankan metode
lain, meliputi:
Obat-obatan
Meskipun belum ada obat yang dapat menghentikan perkembangan
vitiligo, beberapa obat berikut ini dapat mengembalikan warna kulit pasien:
Terapi sinar UV
Terapi sinar UV atau fototerapi dipilih bila vitiligo telah menyebar luas, dan
tidak bisa ditangani oleh obat oles. Fototerapi dilakukan dengan
memaparkan sinar ultraviolet A (UVA) atau B (UVB) ke area kulit yang
terserang vitiligo. Sebelum fototerapi, pasien akan diberi psoralen yang
digunakan pada kulit, agar kulit menjadi lebih sensitif pada sinar UV.
Pasien membutuhkan 3 kali terapi sepekan, selama 6 sampai 12 bulan.
Fototerapi juga dapat dikombinasikan dengan terapi laser,
obat prednisolone, vitamin D jenis calcipotriol, dan obat yang
mempengaruhi daya tahan tubuh seperti azathioprine.
Prosedur bedah
Prosedur bedah dilakukan bila fototerapi tidak efektif pada pasien. Tujuan
bedah adalah untuk mengembalikan warna yang normal pada kulit yang
terkena vitiligo. Sejumlah metode bedah untuk menangani vitiligo adalah:
Cangkok kulit
Cangkok kulit dilakukan apabila vitiligo hanya menyerang sebagian kecil
area tubuh. Pada prosedur ini, dokter akan mengambil kulit yang sehat
untuk melapisi kulit yang terserang vitiligo. Cangok kulit dilakukan pada
vitiligo yang tidak melebar dalam 1 tahun terakhir, dan pada vitiligo yang
tidak dipicu oleh luka bakar akibat paparan sinar matahari.
Blister grafting
Sama seperti cangkok kulit, blister grafting dilakukan dengan mengambil
kulit yang sehat untuk melapisi kulit yang terkena vitiligo. Bedanya, kulit
yang diambil akan dilepuhkan terlebih dahulu, kemudian bagian atas
lepuhan akan dibuang sebelum dicangkokkan.
Mikropigmentasi
Mikropigmentasi dilakukan dengan menanam pigmen ke kulit yang terkena
vitiligo. Prosedur ini paling efektif untuk menangani vitiligo pada bibir dan
kulit di sekitarnya. Mikropigmentasi perlu diulang tiap beberapa tahun agar
warna kulit yang normal dapat dipertahankan.
Perlu diketahui, butuh waktu berbulan-bulan agar pengobatan efektif.
Namun demikian, hasilnya akan sangat beragam pada setiap pasien.
Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis pengobatan yang tepat.
Komplikasi Vitiligo
Vitiligo yang tidak ditangani dapat terus berkembang, dan mengakibatkan
beberapa komplikasi berikut ini: