Pada Bio-Baterai
Oleh :
HADITYA GAYENDRA PUTRA
03041181823045
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, Shalawat dan salam tercurahkan
kepada Rasullullah SAW, beserta keluarga, sahabat dan insyaallah pengikutnya.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Bahan-Bahan Listrik
dengan judul “Limbah Kulit Jeruk Sebagai Bahan Pembuatan Elektrolit Pada
Bio-Baterai”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Masukan dan saran untuk penyempurnaan makalah ini di masa mendatang
amat diharapkan.
ii
Haditya Gayendra Putra
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................v
DAFTAR TABEL........................................................................................................vi
DAFTAR RUMUS......................................................................................................vii
Abstrak.......................................................................................................................viii
BAB I.............................................................................................................................9
PENDAHULUAN.........................................................................................................9
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................9
BAB II.........................................................................................................................12
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................12
2.1 Baterai................................................................................................................12
iii
2.5 Daya Listrik.......................................................................................................15
BAB III........................................................................................................................17
METODE PENELITIAN............................................................................................17
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian............................................................................17
3.2.1 Alat..............................................................................................................17
3.2.2 Bahan...........................................................................................................17
BAB IV........................................................................................................................19
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...........................................................19
4.1 Data Hasil Percobaan.........................................................................................19
BAB V.........................................................................................................................23
PENUTUP...................................................................................................................23
5.1 Kesimpuan.........................................................................................................23
5.2 Saran..................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................24
LAMPIRAN................................................................................................................25
Lampiran Gambar....................................................................................................25
iv
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Flow Chart Penelitian..............................................................................18
Gambar 4.1 Grafik Hasil Pengukuran Tegangan Listrik.............................................20
Gambar 4.2 Grafik Hasil Pengukuran Arus Listrik.....................................................21
Gambar 4.3 Grafik Hasil Pengukuran Daya Listrik....................................................21
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tegangan........................................................................19
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Arus Listrik....................................................................19
Tabel 4.3 Hasil Pengolahan Data Daya Listrik...........................................................20
vii
DAFTAR RUMUS
Rumus 4.1 Rumus Daya Listrik...........................................................................................20
viii
Abstrak
Upaya untuk mengurangi penggunaan bahan kimia yang mencemari
lingkungan perlu adanya inovasi untuk menanggulangi masalah tersebut. Salah
satunya dengan mengganti bahan kimia yang terdapat pada baterai dengan
memanfaatkan limbah kulit jeruk. Kulit jeruk memiliki kandungan asam sitrat
(C6H8O7 ) yang dapat dijadikan larutan elektrolit sebagai isi baterai karena asam sitrat
dapat menghasilkan kation dan anion yang menghantarkan listrik. Penelitian ini
bertujuan untuk menjadikan suatu inovasi terbaru agar baterai yang digunakan
sekarang tidak hanya bergantung dari bahan kimia sintetis, mengukur besarnya nilai
tegangan listrik dan arus listrik maksimal yang dapat dihasilkan. Memahami prinsip
kerja bio-baterai dengan memanfaatkan kulit jeruk sebagai bahan pembuat
elektrolitnya, memanfaatkan sumber daya alam yang berlimpah dengan sebaik
mungkin, mengurangi efek pencemaran lingkungan akibat isi kandungan baterai yang
terbuat dari bahan kimia sintetis. Metode penelitian dilakukan dengan memilah kulit
jeruk kemudian dihaluskan, lalu dimasukkan ke dalam baterai dijadikan sebagai
elektrolit pada baterai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan listrik
maksimal yang dihasilkan sebesar 1,2 Volt dan arus listrik maksimalnya sebesar 0,05
A. Daya maksimal yang dihasilkan sebesar 0,06 W.
Kata kunci: Kulit Jeruk, Baterai, Elektrolit, Tegangan Listrik, Arus Listrik, Daya
Listrik.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
10
sangat besar. Salah satunya adalah pemanfaatan potensi kulit jeruk yang dapat
dijadikan sebagai sumber energi alternatif.
11
1.7 Sistematika Penulisan
Penulisan dari penelitian ini terdiri dari 5 bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan yang akan dicapai, ruang lingkup penelitian, batasan masalah penelitian,
manfaat dari penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini diuraikan teori teori yang dibutuhkan dan mendukung penulisan
tentang limbah kulit jeruk sebagai bahan pembuat elektrolit dalam pembuatan
bio-baterai.
BAB III METODOLOGI
Pada bab ini dijelaskan prosedur, metode penelitian yang digunakan dalam
pembuatan penelitian dan menjelaskan secara umum tentang proses pembuatan
peneliatan yang akan dilakukan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, berisi data yang akan dianalisis sehingga dapat menguji kebenaran
hipotesis
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dari seluruh materi pada penelitian ini dan saran yang dapat
menjadikan referensi penulisan lain.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Baterai
Baterai adalah alat yang menghasilkan listrik. Ini mengubah energi kimia
menjadi energi listrik. Baterai terutama terbuat dari sel listrik. Setiap sel terdiri
dari dua bahan berbeda yang disebut elektroda dan elektrolit. Kutub yang
bertanda positif menandakan bahwa memiliki energi potensial yang lebih tinggi
daripada kutub bertanda negatif. Kutub bertanda negatif adalah sumber elektron
yang ketika disambungkan dengan rangkaian eksternal akan mengalir dan
memberikan energi ke peralatan eksternal. Ketika baterai dihubungkan dengan
rangkaian eksternal, elektrolit dapat berpindah sebagai ion didalamnya, sehingga
terjadi reaksi kimia pada kedua kutubnya. Perpindahan ion dalam baterai akan
mengalirkan arus listrik keluar dari baterai sehingga menghasilkan kerja. Meski
sebutan baterai secara teknis adalah alat dengan beberapa sel, sel tunggal juga
umumnya disebut baterai. Baterai terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:
1. Batang karbon sebagai katoda (kutub positif)
2. Zinc (Zn) sebagai anoda (kutub negatif)
3. Pasta campuran MnO2, NH4Cl, serbuk karbon, dan H2O elektrolit
(konduktor).
Jenis baterai sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu baterai sel kering
dan baterai sel basah. Baterai sel kering adalah salah satu jenis yang paling
umum digunakan, termasuk baterai AA, 9 volt, dan jam tangan. Baterai sel
kering berbeda dari sel basah karena elektrolitnya terkandung dalam pasta
dengan kelembapan rendah, sedangkan sel basah memiliki elektrolit yang
terkandung dalam cairan, oleh karena itu perbedaan namanya.
Di dalam baterai ada beberapa sel listrik, dan sel listrik tersebut menjadi
tempat menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia. Elektroda-elektroda
yang tersimpan di dalam baterai ada yang negatif ada pula yang positif. Elektroda
negatif disebut katoda, yang memiliki fungsi sebagai pemberi elektron.
13
Sedangkan elektroda positif, disebut anoda yang berfungsi sebagai penerima
elektron.
Ada aliran arus listrik yang mengalir dari kutub positif (anoda) ke kutub
negatif (katoda). Sedangkan elektron akan mengalir dari kutub negatif menuju
kutub positif.
Di dalam baterai sendiri, terjadi sebuah reaksi kimia yang menghasilkan
elektron. Kecepatan dari proses ini (elektron, sebagai hasil dari elektrokimia)
mengontrol seberapa banyak elektron dapat mengalir diantara kedua kutub.
Elektron mengalir dari baterai ke kabel dan tentunya bergerak dari kutun negatif
ke lutub positif tempat dimana reaksi kimia tersebutr sedang berlangsung.
Sedangkan baterai ada dua macam, yaitu primer dan sekunder. Baterai
primer adalah jenis sel yang tidak dapat diisi ulang. Ketika sel habis, ia harus
dibuang, karena reaksi kimia di dalam sel tidak dapat diperbarui. Baterai
sekunder adalah sejenis sel yang dapat diisi ulang, karena reaksi kimianya dapat
diperbarui. Saat sel memasok arus ke beban seperti bola lampu, sel melepaskan
muatan. Arus di dalam sel cenderung menetralkan muatan di elektroda. Namun,
aliran arus dapat dibalik untuk mendapatkan kembali muatan di elektroda. Proses
ini disebut pengisian sel. (Anonim, 2009)
2.2 Kulit Jeruk
Kulit jeruk adalah bagian penting dari buah jeruk. Kulit jeruk
melindungi bagian dalamnya agar tetap memiliki proses biologis. Umumnya
kulit jeruk terdiri dari bagian dalam dan bagian luar. Warna bagian luarnya
tergantung jenis jingganya. Jeruk memiliki bercak besar, jadi seperti pori-pori.
Namun pada dasarnya, kulit jeruk terbentuk dari folikel yang rapat. Folikel ini
mengandung zat esensial. Essential yang terkandung dalam kulit jeruk terdiri dari
beberapa komponen seperti terpene, sesquiterpen, aldehyde, ester dan sterol3.
Minyak kulit jeruk dapat digunakan sebagai penyedap rasa pada minuman,
kosmetik, dan sanitari. Kulit jeruk mengandung kandungan asam sitrat (C 6H7O8)
menurut (Hana Kholida dan Pujayanto, 2015). (Angga, 2010)
14
2.2.1 Manfaat Kulit Jeruk
Beberapa bagian buah yang dianggap tidak berguna, seperti kulitnya.
Kulit buah sebenarnya mengandung sejuta manfaat bagi tubuh kita. Beberapa
orang setelah mengupas jeruk langsung membuang kulitnya, padahal kulit jeruk
memiliki senyawa yang bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan manusia, terutama
jeruk organik, karena bebas dari pestisida.
Sebagian besar senyawa yang terkandung dalam kulit jeruk terdapat pada
serat putih pada kulit jeruk. Dari hasil pengolahannya, kulit jeruk dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pangan atau obat. Seperti mencegah kanker kulit,
kanker paru-paru dan meningkatkan kadar kolesterol. Kulit jeruk juga bisa dibuat
dari permen karet yang bisa membantu proses berhenti merokok. Bagi wanita,
masker kulit kulit jeruk juga bisa digunakan karena mampu mengangkat minyak
berlebih di kulit dan tentunya bisa membuat kulit menjadi lebih halus. (Setiawan,
2000)
2.3 Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya,
suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau
ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan objek bermuatan
listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat
bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu
konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
2.4 Arus Listrik
Sebuah arus listrik atau listrik dinamis adalah laju aliran muatan listrik
melewati suatu titik atau bagian Arus listrik dikatakan ada ketika ada aliran
bersih muatan listrik melalui suatu bagian. Muatan listrik dibawa oleh partikel
bermuatan, sehingga arus listrik adalah aliran partikel muatan. Partikel yang
bergerak disebut pembawa muatan, dan dalam konduktor yang berbeda mungkin
15
jenis partikel yang berbeda. Di sirkuit listrik, pembawa muatan seringkali
electron. Satuan SI dari arus listrik adalah ampere, yang merupakan aliran
muatan listrik melintasi permukaan dengan kecepatan satu coulomb per detik.
Ampere (simbol: A) adalah unit dasar SI. Arus listrik diukur menggunakan
perangkat yang disebut ammeter. Dalam elektrolit pembawa muatan adalah ion,
dan dalam gas terionisasi (plasma) adalah ion dan elektron.
2.5 Daya Listrik
Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam
rangkaian listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya
tenaga listrik yang mengalir per satuan waktu (joule/detik).
Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan hambatan listrik
menimbulkan kerja. Peranti mengkonversi kerja ini ke dalam berbagai bentuk
yang berguna, seperti panas (seperti pada pemanas listrik), cahaya (seperti pada
bola lampu), energi kinetik (motor listrik), dan suara (loudspeaker). Listrik dapat
diperoleh dari pembangkit listrik atau penyimpan energi seperti baterai.
2.6 Alat Ukur
Alat yang dipergunakan untuk mengukur besar tegangan listrik, antara
lain: voltmeter, dan osiloskop. Voltmeter bekerja dengan cara mengukur arus
dalam sirkuit ketika dilewatkan melalui resistor dengan nilai tertentu. Sesuai
hukum Ohm, besar tegangan sebanding dengan besar arus untuk nilai resistansi
sama. Prinsip kerja potensiometer adalah menimbang tegangan yang diukur
dengan tegangan yang sudah diketahui besarnya dengan menggunakan sirkuit
jembatan. Sedang osiloskop bekerja dengan cara menggunakan tegangan yang
diukur untuk membelokkan elektron di layar monitor, sehingga di layar akan
tercipta grafik dari elektron yang telah dibelokkan. Grafik ini sebanding dengan
besar tegangan yang diukur. Multimeter atau multitester adalah alat
pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat
mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus
(amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital
atau DMM (digital multi-meter) (untuk yang baru dan lebih akurat hasil
16
pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat
mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
18
3.5 Prosedur Percobaan
1. Kupas jeruknya, ambil kulitnya
2. Blender sampai kulit jeruk menjadi halus
3. Setelah halus, ambil baterai.
4. Keluarkan bubuk karbon dari baterai.
5. Masukkan kulit jeruk yang sudah diblender.
6. Tutup baterai.
7. Ukur tegangan listrik dan arus listrik dengan multitester secara berkala tiap 15
menit .
3.6 Flow Chart Penelitian
19
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
P=VxI
20
Dimana:
P : Daya Listrik
V : Tegangan Listrik
I : Arus Listrik
No Waktu Pengukuran Tegangan Listrik Arus Listrik Daya Listrik (V x I)
.
1 0 Menit 1,2 V 0,05 A 0,06 W
2 15 Menit 1,2 V 0,05 A 0,06 W
3 30 Menit 1V 0,025 A 0,025 W
4 45 Menit 0,8 V 0,02 A 0,016 W
5 60 Menit 0,6 V 0,01 A 0,006 W
Tabel 4.3 Hasil Pengolahan Data Daya Listrik
4.3 Analisa dan Pembahasan
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 Menit 15 Menit 30 Menit 45 Menit 60 Menit
21
Arus Listrik (A)
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
0 Menit 15 Menit 30 Menit 45 Menit 60 Menit
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
0 Menit 15 Menit 30 Menit 45 Menit 60 Menit
22
karbon,, anodanya menggunakan seng, dan elektrolitnya menggunakan limbah
kulit jeruk yang telah dihaluskan. Pada baterai ini elektron dihasilkan oleh anoda
atau kutub negatif dikarenakan anoda mengalami reaksi oksidasi oleh elektrolit
sehingga melepas elektron. Elektron tersebut kemudian dapat berpindah ke
katoda atau kutub positif dimana terjadinya reaksi reduksi jika baterai terhubung
ke perangkat elektronik. Dari data yang didapat bahwa pengukuran tegangan
listrik dan arus listrik dari bio-baterai yang menggunakan limbah kulit jeruk yang
telah dihaluskan sebagai elektrolitnya semakin menurun tiap waktunya. Hal ini
dapat dilihat dari grafik gambar 4.1 dan 4.2. Dimana tegangan listrik tertinggi
mencapai 1,2 V dan terendahnya 0,6 V sedangkan untuk arus listrik tertingginya
mencapai 0,05 A dan terendahnya 0,01 A. Daya listrik yang dihasilkan juga
menurun tiap waktunya, hal ini dapat dilihat dari grafik gambar 4.3. Dimana daya
listrik paling tinggi yang dihasilkan mencapai 0,06 W dan terendahnya 0,006 W.
Ketika daya listrik yang dihasilkan mencapai nilai tertingginya, bio-baterai ini
mampu menghidupkan satu buah jam dinding.
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpuan
Kesimpulan yang dapat diperoleh berdasarkan tujuan penelitian dan hasil
simulasi adalah
1. Bio-Baterai dapat dibuat dengan cara mengganti pasta campuran MnO2,
NH4Cl, serbuk karbon, dan H2O dengan kulit jeruk yang telah dihaluskan
sebagai elektrolitnya. Hal ini dikarenakan kulit jeruk yang bersifat asam
dapat menjadi elektrolit pengganti.
2. Tegangan listrik yang dihasilkan tidak terlalu jauh berbeda dengan baterai
ukuran AA yaitu 1,2 V pada tegangan listrik tertingginya namun arus
listrik yang dihasilkan sangat kecil yaitu hanya 0,05 A pada arus listrik
tertingginya. Daya listrik yang dihasilkan 0,06 W pada daya listrik
tertingginya. Namun daya listrik yang dihasilkan terus menurun tiap
waktunya dikarenakan tidak adanya pembatas antara elektrolit dengan
wadah seng baterai yang menyebabkan reaksi terus berjalan.
5.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut diberikan perlu diperhatikan beberapa
hal, diantaranya:
1. Memasang pembatas antara elektrolit dengan wadah seng baterai agar
daya tahan baterai lebih panjang.
2. Memilih kulit jeruk dengan tingkat derajat keasaman yang lebih rendah
agar dapat menghasilkan anion dan kation lebih banyak sehingga
tegangan listrik dan arus listrik yang dihasilkan dapat lebih besar
24
DAFTAR PUSTAKA
Angga, A. U. (2010). Karya Ilmiah Bisnis Kulit Jeruk Dijadikan Sebagai Pengganti
Bahan Bakar Fosil. Yogyakarta: STMIK AMIKON Yogyakarta.
Fahmi Salafa, Latiful Hidayat, Anwar Ma'ruf. (2020). Analisis Kulit Buah Jeruk
(Citrus Sinensis) Sebagai Bahan Pembuatan. JURNAL RISET REKAYASA
ELEKTRO.
Kholida Hana, Pujayanto. (2015). Hubungan Kuat Arus Listrik dengan Keasaman
Buah Jeruk dan Mangga. Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan
Fisika (SNFPF) Ke-6, 2015, Volume 6 Nomor 1.
25
LAMPIRAN
Lampiran Gambar
26
Gambar 1.3 Pisau
27
Gambar 1.5 Tang
28
Gambar 1.7 Kulit Jeruk yang Telah Dihaluskan
29
Gambar1.9 Bio-Baterai
30
Gambar 1.11 Hasil Pengukuran
31