Standar Persyaratan SJH-IKM
Standar Persyaratan SJH-IKM
I. Tujuan:
1.1. Menjadi pedoman kegiatan dan penilaian audit pencapaian penerapan Sistem Jaminan
Halal dalam proses sertifikasi halal
1.2. Menjadi pedoman perusahaan dalam mempersiapkan untuk mendapatkan sertifikat
halal dari MUI
1.3. Menjadi pedoman perusahaan dalam mempertahankan sertifikat halal MUI yang telah
diperolehnya.
III. Definisi :
3.1. Sistem Jaminan Halal (SJH) adalah suatu jaringan kerja dimulai dari komitmen
manajemen puncak dan prosedur-prosedur yang disusun saling berhubungan,
diterapkan dan dipelihara untuk menghasilkan produk halal, menghindari
kontaminasi terhadap produk halal dan menjamin tidak adanya penyimpangan pada
proses pengembangan produk atau reformulasi atau maklon.
3.2. Jasa maklon adalah semua pemberian jasa dalam rangka proses penyelesaian suatu
barang tertentu yang proses pengerjaannya dilakukan oleh pihak pemberi jasa
(disubkontrakkan), sedangkan spesifikasi, bahan baku, barang setengah jadi, bahan
1
LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT-OBATAN DAN KOSMETIKA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
(LPPOM – MUI)
No Dokumen S/SJH-IKM/013/LPPOMMUI
Edisi 01
PERSYARATAN SISTEM JAMINAN HALAL Revisi 00
Berlaku efektif
Halaman
IV. Referensi :
4.1. Persyaratan Umum Memperoleh Sertifikat Halal
4.2. SK Direktur LPPOM MUI tentang SJH menjadi persyaratan dalam proses sertifikasi
halal.
4.3. Manual SJH standar adalah dokumentasi SJH perusahaan yang telah lengkap
memenuhi seluruh persyaratan SJH dan telah disesuaikan dengan lingkup bisnis
proses perusahaan
V. Persyaratan :
5.1. Manual SJH
5.1.1. SJH perusahaan didokumentasikan dalam bentuk Manual SJH.
5.1.2. Manual SJH harus didokumentasikan secara terpisah dari manual sistem yang
lain sedangkan prosedur, instruksi kerja dan form dapat diintegrasikan dengan
sistem mutu yang lain.
2
LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT-OBATAN DAN KOSMETIKA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
(LPPOM – MUI)
No Dokumen S/SJH-IKM/013/LPPOMMUI
Edisi 01
PERSYARATAN SISTEM JAMINAN HALAL Revisi 00
Berlaku efektif
Halaman
3
LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT-OBATAN DAN KOSMETIKA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
(LPPOM – MUI)
No Dokumen S/SJH-IKM/013/LPPOMMUI
Edisi 01
PERSYARATAN SISTEM JAMINAN HALAL Revisi 00
Berlaku efektif
Halaman
4
LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT-OBATAN DAN KOSMETIKA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
(LPPOM – MUI)
No Dokumen S/SJH-IKM/013/LPPOMMUI
Edisi 01
PERSYARATAN SISTEM JAMINAN HALAL Revisi 00
Berlaku efektif
Halaman
5
LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT-OBATAN DAN KOSMETIKA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
(LPPOM – MUI)
No Dokumen S/SJH-IKM/013/LPPOMMUI
Edisi 01
PERSYARATAN SISTEM JAMINAN HALAL Revisi 00
Berlaku efektif
Halaman
5.6. Komunikasi
5.6.1. Manajemen harus memastikan mekanisme komunikasi internal dan eksternal
yang yang efektif dalam rangka menjamin efektifitas penerapan sistem
jaminan halal.
Catatan :
a. Komunikasi internal adalah mekanisme komunikasi di internal
perusahaan.
b. Komunikasi eksternal adalah mekanisme komunikasi dengan pihak
luar perusahaan seperti LPPOM MUI, pemasok atau pihak-pihak
lainnya.
6
LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT-OBATAN DAN KOSMETIKA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
(LPPOM – MUI)
No Dokumen S/SJH-IKM/013/LPPOMMUI
Edisi 01
PERSYARATAN SISTEM JAMINAN HALAL Revisi 00
Berlaku efektif
Halaman
7
LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT-OBATAN DAN KOSMETIKA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
(LPPOM – MUI)
No Dokumen S/SJH-IKM/013/LPPOMMUI
Edisi 01
PERSYARATAN SISTEM JAMINAN HALAL Revisi 00
Berlaku efektif
Halaman