Anda di halaman 1dari 9

Nama : Haditya Gayendra P.

NIM : 03041281823045

MODUL PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK 2019

PERCOBAAN III
1. TUJUAN

 Untuk menentukan nilai-nilai dari susunan kapasitor baik secara seri


maupun paralel.
 Untuk menguji bentuk gelombang dari arus yang dihubungkan dengan
pengisian dan pelepasan.

2. ALAT DAN BAHAN

 1 unit komputer
 Software livewire

3. DASAR TEORI

Kapasitor adalah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan


muatan listrik, dan secara sederhana terdiri dari dua konduktor yang
dipisahkan oleh bahan penyekat (bahan dielektrik). Atau dengan kata lain,
kapasitor terbentuk dari dua konduktor sembarang yang dipisahkan oleh
sebuah isolator (atau ruang hampa). Suatu kapasitor memiliki lambang berikut
ini :

Struktur sebuah kapasitor terbuat dari dua buah plat metal yang
dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum
dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung
plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan
mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang
sama, muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan
sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena

Hakim Fadil Ramadhan


31

Laboratorium Dasar Elektronika & Rangkaian Listrik 03041181722016


Nama : Haditya Gayendra P.
NIM : 03041281823045

MODUL PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK 2019

terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini


“tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam
bebas, fenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan
positif dan negatif di awan.
Dalam rangkaian listrik, kapasitor dapat digunakan sebagai :
1. Pencari gelombang radio (tuning)
2. Salah satu komponen pengapian
3. Penyimpan energi dalam rangkaian penyala elektronik
4. Filter dalam catu daya

Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor


untuk dapat menampung muatan elektron. Kemampuan kapasitor dalam
menyimpan muatan listrik dinyatakan oleh besaran kapasitas atau kapasitansi
(yang dinotasikan dengan “C”), dan didefinisikan sebagai perbandingan antara
muatan listrik Q yang tersimpan dalam kapasitor dan beda potensial V antara
kedua keping.
Q
C =
V
Dimana :
Q = muatan elektron, satuan C (coulombs)
C = nilai kapasitansi, satuan F (farad)
V = besar tegangan, satuan V (volt)

Satuan kapasitansi dalam SI adalah farad, sehingga dari persamaan di


atas dapat diperoleh hubungan :
coulomb
1 farad = 1
volt

Kita definisikan kapasitansi C dengan hubungan tegangan arus, di


mana v dan i memenuhi konvensi untuk sebuah elemen pasif, sehingga :

W C =∫ v . i . dt

Hakim Fadil Ramadhan


31

Laboratorium Dasar Elektronika & Rangkaian Listrik 03041181722016


Nama : Haditya Gayendra P.
NIM : 03041281823045

MODUL PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK 2019

Jika i = C . dv/dt dan v = 0 pada t = 0 ;


Maka:
t v
1
W C =∫ v ⋅(C ⋅ dv/dt )⋅ dt =∫ C ⋅ v ⋅dv = C⋅ v
0 0 2 2

Jadi, pada kapasitor pun terjadi penyimpanan energi dalam bentuk medan
listrik.
Hubungan Kapasitor
Salah satu pertimbangan penting dalam menggunakan sebuah
kapasitor adalah pemilihan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan. Apabila
sebuah kapasitor tunggal dengan kapasitas dan tegangan kerja yang diinginkan
tidak tersedia, maka pada umumnya kita dapat mengkombinasikan dua atau
lebih kapasitor untuk memperoleh kapasitas maupun tegangan yang
dibutuhkan. Ada dua cara yang umum untuk menghubungkan beberapa
kapasitor, yaitu seri dan paralel.
a. Hubungan Seri
Jika beberapa kapasitor dihubungkan satu sama lain dengan cara
menghubungkan keping – keping yang bermuatan berlawanan seperti pada
gambar, hubungan tersebut dinamakan hubungan seri. Setelah seimbang,
semua kapasitor akan mempunyai muatan yang sama. Akibatnya, muatan
ekivalen di dalam garis putus – putus adalah nol sehingga muatan
gabungan sama dengan muatan setiap kapasitor, sama dengan q. Sumber
tegangan V yang dihubungkan pada kapasitor hanya akan mengakibatkan
pergeseran muatan. Pada hubungan seri diperoleh:
a + b + c +
+ + +
+ + +

C1 C2 C3

+ -
Gambar 3.2 Tiga buah kapasitor dihubungkan seri

Karena, qtotal = q = q1 = q2 = q3
Vtotal = V1 + V2 + V3
Maka,

Hakim Fadil Ramadhan


31

Laboratorium Dasar Elektronika & Rangkaian Listrik 03041181722016


Nama : Haditya Gayendra P.
NIM : 03041281823045

MODUL PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK 2019

qtot q q q 1 1 1 1
= + + = + +
C tot C1 C 2 C 3 atau C tot C 1 C 2 C3

Secara umum, untuk n buah kapasitor yang disusun seri, kapasitas


gabungan (Ctot) dirumuskan sebagai:
1 1 1 1
= + +¿⋅¿⋅¿⋅¿⋅
C tot C 1 C 2 Cn
Catatan:
 Khusus untuk dua kapasitor yang dirangkai secara seri berlaku:
C 1 C2
Ctot =
C1 +C 2

 Khusus untuk n buah kapasitor yang kapasitasnya sama dan dirangkai


secara seri berlaku:
C
C tot =
n
Dari persamaan di atas diperoleh bahwa kapasitas pengganti susunan seri
beberapa buah kapasitor selalu lebih kecil dari kapasitas terkecil kapasitor
dalam rangkaian tersebut. Perbandingan potensial pada masing – masing
kapasitor seri adalah:

1 1 1
V1 : V2 : V3 = : :
C 1 C2 C 3

b. Hubungan Paralel
Jika beberapa kapasitor dihubungkan satu sama lain dengan cara
menghubungkan keping – keping yang bermuatan sejenis seperti pada
gambar, maka hubungan tersebut dinamakan hubungan paralel.
+
+
+

+
+
+

+
+
+

+
V
- - - - - - -
C1 C2 C3

Gambar 3.3 Tiga buah kapasitor dihubungkan paralel

Hakim Fadil Ramadhan


31

Laboratorium Dasar Elektronika & Rangkaian Listrik 03041181722016


Nama : Haditya Gayendra P.
NIM : 03041281823045

MODUL PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK 2019

Setelah seimbang, tegangan semua kapasitor adalah sama. Maka tegangan


kapasitor hubungan paralel didefinisikan :

Vtot = V1 = V2 = V3

Akan tetapi, karena muatan – muatan yang sejenis saling dihubungkan,


maka muatan total (qtot) merupakan penjumlahan dari muatan seluruh
kapasitor yang dirangkai paralel.
qtot = q + q1 + q2 + q3
Ctot V = C1 V + C2 V + C3 V atau Ctot = C1 + C2 + C3

Secara umum, untuk n buah kapasitor yang disusun parallel, kapasitas total
(Ctot) dirumuskan sebagai:
C tot = C1 + C2 +¿⋅¿+ Cn
Dari persamaan di atas diperoleh bahwa kapasitas pengganti susunan
paralel beberapa buah kapasitor selalu lebih besar dari kapasitas terbesar
kapasitor dalam rangkaian tersebut.
Perbandingan muatan pada masing – masing kapasitor paralel adalah
q1 : q 2 : q3 = C 1 : C 2 : C 3

Menghitung Kapasitansi Kapasitor Dalam Ruang Hampa

+Q A
Vab d
-Q

2T

Hakim Fadil Ramadhan


31

Laboratorium Dasar Elektronika & Rangkaian Listrik 03041181722016


Nama : Haditya Gayendra P.
NIM : 03041281823045

MODUL PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK 2019

Apabila pada rangkaian tersebut diberikan beda potensial V, akan


terbentuk medan listrik, dan kapasitor mendapat muatan. Semakin besar beda
potensial, semakin besar pula muatannya.
Meskipun besaran Q dan V dalam persamaan tersebut tampak
menentukan nilai C, namun kapasitas itu sendiri bernilai konstan. Kapasitas
suatu kapasitor tergantung pada jenis konstruksi fisiknya, yaitu luas keping
kapasitor, jarak antara keduanya, dan bahan jenis dielektrik yang
digunakannya.
Jika sebuah kapasitor keping sejajar diberi beda potensial V, sehingga
setiap kapasitor mendapat muatan listrik Q, kemudian dengan menggunakan
hukum Gauss, kuat medan listrik (E) dapat diperoleh dari :
q
Ǿ = E.A = Ε
Dimana, E = permitivitas dielektrik yang digunakan, berarti….
q V
E = E. A , karena E = d
Maka :
q V
A = d
Sehingga :
Ε r . Εo . A
C = d
Dengan:

E=
Εr .Ε o
Εr = permitivitas relatif bahan dielektrik
Εo = permitivitas vakum (8,54 x 10-12 C2 N-1 m-2)
Jika ruang diantara kedua keping kapasitor adalah vakum atau udara,
besarnya kapasitas adalah:
Εo . A
Co =
d

Hakim Fadil Ramadhan


31

Laboratorium Dasar Elektronika & Rangkaian Listrik 03041181722016


Nama : Haditya Gayendra P.
NIM : 03041281823045

MODUL PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK 2019

C = Εr . Co
Permitivitas relatif suatu bahan dielektrik dapat didefinisikan sebagai
perbandingan antara kapasitas dalam bahan dielektrik dan kapasitas dalam
vakum (udara).

Beda Potensial Kedua Keping


Jika pada suatu kapasitor keping sejajar beda potensial antar kepingnya
diijinkan berubah, maka prinsip yang kita pegang: muatan adalah kekal. Jadi,
muatan kapasitor sebelum disisipkan bahan penyekat (q0) sama dengan
muatan kapasitor sedudah disisipkan bahan penyekat (qb).
q0 = qb
Cb
Vb
C0V0 = CbVb  V0 = C 0
V0 = Er Vb
Jadi, beda potensial kedua keping setelah disisipkan bahan penyekat
Vb, berkurang dibandingkan dengan beda potensial dalam vakum atau udara
V0.

Hakim Fadil Ramadhan


31

Laboratorium Dasar Elektronika & Rangkaian Listrik 03041181722016


Nama : Haditya Gayendra P.
NIM : 03041281823045

MODUL PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK 2019

4. PERCOBAAN

 Dalam percobaan ini kita akan mengukur harga kapasitansi yang


didasarkan pada sistem time konstan baik yang panjang maupun yang
pendek, penggambaran hasil oscilloscope dan gelombang persegi.
 Untuk lebih memudahkan perhitungan, perhatikan gambar C1 dan C2
mengenai rangkaian proses pengisian dan pelepasan yang berbanding
langsung dengan time constant, dimana :
T (time constant) = C (kapasitansi) x R (resistansi)
 Set-lah function generator pada gelombang persegi dengan 5 Vpeak to peak.
 Catat pada tabel hasil time constant yang didapat berdasarkan inputan
yang diberikan.

Gambar C1
Rangkaian Seri Kapasitor

Hakim Fadil Ramadhan


31

Laboratorium Dasar Elektronika & Rangkaian Listrik 03041181722016


Nama : Haditya Gayendra P.
NIM : 03041281823045

MODUL PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK 2019

Gambar C2
Rangkaian parallel kapasitor

Percobaa C2 Frekuensi Vpeak-


C1(µF) R (Ω) Vc Vx
n (µF) (Hz) peak
seri 5 10 10
Parallel 5 10 10

Hakim Fadil Ramadhan


31

Laboratorium Dasar Elektronika & Rangkaian Listrik 03041181722016

Anda mungkin juga menyukai