Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN BEDAH

PADA PASIEN TN. E DENGAN DIAGNOSA MEDIS Ileus Obstruktif e.c Ca Colon

DI RSUD CIANJUR

TANGGAL 21 DESEMBER 2020

1. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 21 Desember 2020 pukul 08:30 Wita di
Ruang Sadewa RSUD Cianjur dengan metode observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan
dokumentasi (rekam medis)

A. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Pasien Penanggung
(Istri)

Nama : Tn. E Ny. E

Umur : 29 Thn 29 Thn

Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

Status Perkawinan: Menikah Menikah

Suku /Bangsa : Indonesia Indonesia

Agama : Islam Islam

Pendidikan : SMA SMA

Pekerjaan : Freelance Ibu Rumah Tangga

Alamat : Ds. Ramasari, Haurwangi, Cianjur Haurwangi, Cianjur

Nomor Telepon : 087********* 085*********

Nomor Register :-

Tanggal MRS : 21 Desember 2020


b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama masuk rumah sakit

Tn. E datang ke RSUD Cianyur dengan keluhan nyeri perut terus-menerus di


seluruh lapang perut, dirasakan sejak 2 minggu SMRS. Tn.E mengeluh perut
kembung terus menerus. Muntah warna kuning cair. BAB kecil-kecil, nyeri (+),
warna agak kecoklatan, lendir (+), tidak ada darah segar. Kentut (-). Demam (-).
Merasa badan bertambah kurus. 7 bulan SMRS Tn.E mengatakan BAB cair,
warna kuning, ada lendir, kadang ada darah. Berobat ke dokter terdekat sembuh
tapi sering kambuh. 1 bulan SMRS Perut kembung tapi kempes setelah muntah.
Muntah setelah makan, berisi makanan yang dimakan. Tn.E mengatakan cemas
dengan kondisinya saat ini, Tn.E juga mengatakan takut jika tidak bisa sembuh.

2) Keluhan utama saat pengkajian

Tn.E mengeluh nyeri perut terus-menerus di seluruh lapang perut, dirasakan sejak
2 minggu SMRS. Tn.E mengeluh perut kembung terus menerus. Muntah warna
kuning cair. BAB kecil-kecil, nyeri (+), warna agak kecoklatan, lendir (+), tidak
ada darah segar. Kentut (-). Demam (-). Merasa badan bertambah kurus. 7 bulan
SMRS Tn.E mengatakan BAB cair, warna kuning, ada lendir, kadang ada darah.
Berobat ke dokter terdekat sembuh tapi sering kambuh. 1 bulan SMRS Perut
kembung tapi kempes setelah muntah. Muntah setelah makan, berisi makanan
yang dimakan. Pasien diberikan skala nyeri dari 1-10, pasien memberikan rasa
nyeri yang dirasakan pada skala 5, dengan kualitas nyeri tertusuk-tusuk, dan lama
nyerinya terus dirasakan oleh pasien tetapi hilang timbul. Tampak ekspresi nyeri
pada wajah Tn.E, Tampak gelisah dan Tampak merintih dan menangis. Tn.E
mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini, Tn.E juga mengatakan takut jika
tidak bisa sembuh.

3) Riwayat Penyakit Sekarang

Tn.E mengeluh nyeri perut terus-menerus di seluruh lapang perut, dirasakan sejak
2 minggu SMRS. Tn.E mengeluh perut kembung terus menerus. Muntah warna
kuning cair. BAB kecil-kecil, nyeri (+), warna agak kecoklatan, lendir (+), tidak
ada darah segar. Kentut (-). Demam (-). Merasa badan bertambah kurus. 7 bulan
SMRS Tn.E mengatakan BAB cair, warna kuning, ada lendir, kadang ada darah.
Berobat ke dokter terdekat sembuh tapi sering kambuh. 1 bulan SMRS Perut
kembung tapi kempes setelah muntah. Muntah setelah makan, berisi makanan
yang dimakan. Pasien diberikan skala nyeri dari 1-10, pasien memberikan rasa
nyeri yang dirasakan pada skala 5, dengan kualitas nyeri tertusuk-tusuk, dan lama
nyerinya terus dirasakan oleh pasien tetapi hilang timbul. Tampak ekspresi nyeri
pada wajah Tn.E, Tampak gelisah dan Tampak merintih dan menangis. Tn.E
mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini, Tn.E juga mengatakan takut jika
tidak bisa sembuh.
4) Riwayat penyakit sebelumnya

Saat dilakukan pengkajian terkait masalah riwayat penyakit sebelumnya, Tn.E

mengatakan pernah mengalami keluhan yang seperti ini sebelumnya. Tn. E juga

mengaku pernah dioperasi akibat kanker usus ± 1 tahun yang lalu.

5) Riwayat penyakit keluarga

Saat dilakukan pengkajian terhadap pasien tentang riwayat penyakit keluarga,

pasien mengatakan ada riwayat keganasan penyakit di keluarga karena Ca rectum

pernah dialami oleh ibu kandung pasien hingga menyebabkan meninggal dunia.

6) Genogram

Gambar 1 : Genogram Keluarga Tn.E Dengan Ileus Obstruktif e.c Ca Colon

Keterangan :

Laki- laki

Perempuan

Meninggal

Kepala Keluarga

Tinggal serumah

Penjelasan :

Tn.E merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara dan saudara dari Tn.E adalah laki-
laki. Kemudian Tn. E menikah dengan Ny. E. Dimana Ny. E merupakan anak
ke 4 dari 6 bersaudara, Ny. E memiliki 2 orang kakak laki-laki dan 1 orang
kakak perempuan, dan 2 orang adik laki-laki. Tn. E dan Ny. E menikah dan
memiliki 1 orang anak. Ibu dari Tn.E sudah meninggal. Sekarang Tn. E dan Ny.
E tinggal bersama 1 orang anak laki-lakinya.

7) Riwayat Pengobatan
a Sebelum dibawa ke RS pasien mengaku berobat ke klinik terdekat namun
tidak ada perubahan.
b Pasien sering konsumsi jamu-jamuan dan obat herbal yang didapatkan dari
kakak pasien.
c Pasien tidak pernah minum obat-obatan penghilang nyeri dan minum obat
dalam jangka waktu yang lama.
c. Pola Kebiasaan
1) Bernafas

Sebelum Pengkajian: Tn.E mengatakan sebelum dilakukan pengkajian tidak ada

masalah saat bernafas dan biasa bernafas normal.

Saat Pengkajian : √ t.a.k (tidak ada keluhan), □ sesak saat menarik nafas,

□ sesak saat mengeluarkan nafas, □ nyeri waktu bernafas,

□ batuk, □ dada berdebar

Data lain: -

Masalah keperawatan: -

2) Makan dan minum

Sebelum Pengkajian: Tn.E mengatakan sebelum dilakukan pengkajian, pasien

biasa makan teratur 3x/hari, jenis makanan yang dimakan

pasien berupa nasi, beserta lauk, dan sayur juga sedikit di

tambah buah-buahan.

Saat Pengkajian : Tn.E mengatakan pola makan tidak teratur, frekuensi makan
(1x/hari), jenis makanan (bubur), makanan pantangan (-),
alergi makanan (-), porsi makan sehari (1/2 porsi), minuman
yg biasa diminum (air meneral), alcohol (- gelas/hari),
merokok (kadang-kadang), jumlah minum sehari (6
gelas/hari)
□ mual,

√ muntah (-x/hari, volume - cc, konsistensi (kuning cair),


√ nafsu makan menurun,

- sulit mengunyah/menelan : -

- sonde/NGT ( - x, kebutuhan - kalori)

Masalah keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

3) Eliminasi

Sebelum Pengkajian: Sebelum dilakukan pengkajian, pasien mengatakan BAB


2x/hari, konsistensi lembek berwarna kekuningan,
frekuensi sedang, dan berbau menyengat khas veses.
Saat Pengkajian : BAB frekuensi (2x/hari), □ teratur, √ tidak teratur
konsistensi (cair), Warna (kuning), Bau (khas veses) √ ada
darah/lendir , √ konstipasi/obstipasi
BAK frekuensi (4x/hari), warna (kuning), Bau (pesing),
jumlah/volume (500cc/kencing),
√ lancar, □ seret, □ darah, □ nyeri saat kencing,
- terpasang dower kateter
Masalah keperawatan: Gangguan pola eliminasi : Konstipasi

4) Gerak dan aktivitas

Sebelum Pengkajian: Tn.E mengatakan sebelum pengkajian sulit melakukan

aktivitas seperti biasa karena masih merasakan nyeri pada

area perut terus menerus diseluruh lapang perut.

Saat Pengkajian : Jenis kegiatan utama berbaring di tempat tidur, aktivitas


yang biasa dilakukan membaca buku, aktivitas yang tidak
bisa dilakukan bekerja, penyebab tidak bisa beraktivitas
karena di rawat di rs.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah

5) Istirahat dan tidur

Sebelum Pengkajian: Tn.E mengatakan biasa tidur 8 jam/hari dan kadang-kadang


tidur siang hanya 30 menit saja. Pasien juga mengatakan
jarang terjaga dimalam hari
Saat Pengkajian : Jumlah jam tidur (8 jam/hari),

 sering terjaga

□ susah tidur
□ penggunaan obat tidur

 tidur siang (1 jam/hari)

Data lain: pasien sering terbangun di malam hari

Masalah keperawatan: tidak ada masalah

6) Kebersihan diri

Sebelum Pengkajian: Tn.E mengatakan biasa mandi 2-3x/kali, gosok gigi 2x/hari,

dan keramas 2 hari sekali

Saat Pengkajian : Mandi, frekuensi (2x/hari)

 memakai sabun,

Cuci rambut, frekuensi (2x/minggu),  memakai

shampoo, Pemeliharaan mulut dan gigi, frekuensi sikat gigi

(2x/hari,  sebelum,  sesudah makan),  memakai

pasta gigi.

Berpakaian, frekuensi ganti baju (1x/hari)

Kebersihan kuku:  bersih, □ kotor, keadaan kuku:

□ panjang,  pendek,

Kemampuan membersihkan diri □ mandiri,  dibantu

(oleh keluarga)

Data lain: -

Masalah keperawatan: tidak ada masalah

7) Pengaturan suhu tubuh

Sebelum Pengkajian: pasien mengatakan suhu tubunya normal dan tidak teraba
hangat
Saat Pengkajian : - perasaan panas, - berkeringat, - kemerahan
Data lain: suhu tubuh pasien 36,6°C (dalam batas normal)

Masalah keperawatan: tidak ada masalah

8) Rasa nyaman

Sebelum Pengkajian: Sebelum dilakukan pengkajian pasien merasa nyaman


Saat Pengkajian : □ Merasa tidak nyaman gatal, area gatal

√ Merasa tidak nyaman nyeri, skala nyeri (5), intensitas

nyeri (sering), kualitas nyeri (tertusuk-tusuk), Lokasi nyeri

(abdomen), waktu (30 menit), penyebab nyeri (Ileus

Obstruktif).

Masalah keperawatan: Nyeri akut

9) Rasa aman

Sebelum Pengkajian: Sebelum dilakukan pengkajian pasien mengatakan tidak

merasakan cemas pada keadaannya.

Saat Pengkajian : √ cemas, penyebab Tn.E mengatakan cemas dengan

kondisinya saat ini,

√ takut, penyebab Tn.E mengatakan takut jika tidak bisa

sembuh.

Data lain: setelah dilakukan pengkajian pasien mengatakan

merasa tidak aman dengan keadaannya.

Masalah keperawatan : Ansietas

10) Data sosial

Sebelum Pengkajian: Sebelum dilakukan pengkajian pasien mengatakan memiliki

aktivitas yang cukup baik di masyarakat, maupun di dalam

keluarga.

Saat Pengkajian : Jenis keluarga (Besar), peran dalam keluarga (Kepala

Keluarga), pengambil keputusan dalam keluarga: (Tn. E).

Keharmonisan keluarga: √ harmonis, □ tidak harmonis,

penyebab: Hubungan dengan tetangga √ baik, □ kurang

baik, Lingkungan rumah: kondisi lingkungan rumah cukup

bersih Kemampuan ekonomi keluarga: mampu dalam

ekonomi Hubungan dengan perawat: ramah dan baik

Data lain: saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan

tidak bisa beraktivitas seperti biasa di masyarakat


Masalah keperawatan: tidak ada masalah

11) Prestasi dan produktivitas

Sebelum Pengkajian: Sebelum dilakukan pengkajian pasien mengatakan tidak

memiliki prestasi, pasien mengatakan produktivitasnya

normal, pasien bisa melakukan kegiatannya seperti

biasa.

Saat Pengkajian: Prestasi yang pernah dicapai (-) Pengaruh pekerjaan

terhadap penyakit (Berpengaruh) Pengaruh penyakit

terhadap produktivitas (Berpengaruh) Data lain: Saat

dilakukan pengkajian pasien mengatakan aktivitasnya

terganggu akibat penyakitnya.

Masalah keperawatan: tidak ada masalah

12) Rekreasi

Sebelum Pengkajian: Sebelum dilakukan pengkajian pasien mengatakan jarang

berekreasi karena jarang memiiki waktu luang.

Saat Pengkajian: Hobi pasien: Berternak, dan berkebun Kebiasaan rekreasi:

tidak pernah melakukan rekreasi Data lain: Setelah dilakukan

pengkajian pasien mengatakan tidak pernah melakukan

rekreasi setelah masuk rumah sakit.

Masalah keperawatan: tidak ada masalah

13) Belajar

Sebelum Pengkajian : Sebelum dilakukan pengkajian pasien mengatakan

pendidikannya hanya sampai SMA.

Saat Pengkajian : Setelah di lakukan pengkajian, pasien mengatakan kurang

paham dengan penyakitnya.

Hal-hal yang perlu di pelajari berhubungan dengan

penyakitnya: pasien perlu mempelajari semua yang

berhubungan dengan penyakitnya agar pasien lebih paham.


Pemahaman pasien terhadap penyakitnya: Sangat kurang

dan perlu diberikan edukasi.

Masalah keperawatan: tidak ada masalah

14) Ibadah

Sebelum Pengkajian: Sebelum dilakukan pengkajian pasien dapet beribadah

dengan baik, selalu aktif dalam kegiataan keagamaan dan

rajin melakukan persembahyangan di masjid.

Saat Pengkajian: Agama /kepercayaan yg dianut (Hindu) Kebiasaan beribadah

(Rajin dan sesuai dengan waktunya). Data lain: Setelah di

lakukan pengkajian, pasien mengatakan tidak dapat

melakukan ibadah seperti biasa karena sakit.

Masalah keperawatan: tidak ada masalah

d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran : √ composmentis/sadar penuh, □ somnolen, □ koma
Data lainnya
b) Bangun Tubuh : □ kurus, √ sedang, □ gemuk
Data lainnya
c) Postur Tubuh : √ tegak, □ lordosis, □ kifosis, □ skoliosis,
Data lainnya
d) Cara Berjalan : √ lancar terkoordinir, □ terganggu,
Data lainnya
e) Gerak Motorik : √ normal, □ tergangu,
Data lainnya
f) GCS : E:4 M:5 V:6
g) Keadaan Kulit
Warna : √ normal, □ ikterus, □ sianosis, □ pucat/anemis
Turgor : √ elastis, □ kurang elastis, □ jelek
Kebersihan: √ bersih, □ kurang bersih, □ kotor
Luka : - tidak ada,
□ ada : □ terbuka, □ tertutup
Gambar:
Depan Belakang

h) Gejala Kardinal: TD: 100/80 mmhg


N: 80 x/mnt
S: 36,6 oC
RR: 24 x/mnt
i) Ukuran lain : BB: 56 kg
TB : 165 cm
LL : - cm
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
2) Kepala
a) Kulit kepala √ bersih, □ kotor: □ ketombe, □ kutu
b) Rambut : - rontok, □ jagung, □ merah
c) Nyeri tekan, lokasi -
d) Luka : Lokasi -
Luas luka -
Warna -
Gambar

Data lainnya: Bentuk kepala: normochepal


Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
3) Mata
a) Konjungtiva : □ merah muda, √ anemis/pucat, □ ikterus/kuning
b) Sklera : □ putih, √ icterus
c) Kelopak mata : - oedema, □ benjolan, □ lingkaran hitam
d) Pupil : □ reflek pupil baik, √ pupil isokor, □ pupil midriasis
□ Bola mata menonjol
Data lainnya: diameter 3mm/m
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
4) Hidung
a) Keadaan : √ Bersih, □ Secret, □ Darah, □ Polip
b) Penciuman : √ Baik, □ Terganggu
c) Nyeri : - nyeri tekan, - Sinusitis, Lokasi -
d) Luka, √ Tidak ada,
□ Ada: Lokasi (-)
Luas luka (-)
Warna (-)
Data lainnya: dalam batas normal
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
5) Telinga
a) Keadaan: √ Bersih, □ Secret, □ Darah
b) Nyeri: √ tidak nyeri, □ nyeri tekan
c) Pendengaran, √ baik/normal, □ terganggu -
d) Pemeriksaan √ test rinne
√ test webber
√ test swabach
Data lainnya: Dalam batas normal
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
6) Mulut
a) Mukosa bibir : √ mukosa lembab, □ bibir sianosis, □ pucat, □ kering
b) Gusi : √ tidak berdarah, □ berdarah
c) Gigi : √ gigi lengkap, √ gigi bersih, □ caries/karang gigi, □ berlubang
d) Lidah : √ bersih, □ kotor,
e) Tonsil : √ normal, □ hyperemia pada tonsil, □tonsil membesar, □faring radang
Data lainnya:-
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
7) Leher
a) Inspeksi
Keadaan: □ baik/normal, √ Pembengkakan kelenjar tiroid, □ distensi vena
jugularis, □ kaku kuduk
b) Palpasi : □ kelenjar limfe membesar, □kelenjar parotis membesar,
√ Pembengkakan kelenjar tiroid, □ deviasi trakea, □ teraba massa/tumor
Data lainnya:-
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
8) Thorax
a) Inspeksi
 Bentuk : √ simetris, □ asimetris
 Gerakan dada: √ bebas, □ terbatas, □ retraksi dada, □ palpitasi
 Payudara : √ simetris, □ asimetris
- Nyeri
- Bengkak (-)
- Luka, Lokasi (-)
b) Palpasi
 Pengembangan dada : √ simetris, □ asimetris
 Vibrasi tactile premitus : √ simetris, □ asimetris
 Nyeri tekan: -
c) Perkusi
 Suara paru : √ Sonor/resonan, □ dullnes, □ hypersonor
d) Auskultasi
 Suara paru : √ vesikuler/normal, □ ronchi, □ wheezing □ rales
 Suara jantung: √ Regular, □S1-S2 tunggal, □ Murmur, □ Gallop
Data lainnya: -
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
9) Abdomen
a) Inspeksi
 Pemeriksaan : √ distensi abdomen, □ ascites
 Luka, √ tidak ada, □ ada, Lokasi (-)
Luas (-)
Warna (-)
Pus (-)
b) Auskultasi
 Peristaltic usus: 10x/mnt
c) Palpasi : □ hepatomegali, □ apendiksitis, √ distensi abdomen, □ ascites,
□massa, √ nyeri tekan, lokasi: diseluruh lapang perut
d) Perkusi : □ tympani, □ dullnes, √ hipertympani (seluruh kuadran abdomen)
Data lainnya: Auskultasi: bising usus (+) meningkat, metalic sound (+) -
Palpasi: (-) perut distensi tegang untuk dipalpas
Masalah keperawatan: Nyeri Akut
10) Genetalia
a) Keadaan : √ Bersih, □ Keputihan, □ Darah
b) Letak Uretra : √ Normal, □ Epispadia, □ Hipospadia
c) Prosedur invasife : √ Tidak
□ Ya, Terpasang dower catheter (-)
Data lainnya: -
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah

11) Anus
Keadaan : √ Bersih, □ Hemoroid
Data lainnya: Tonus sfingter ani baik, ampula recti: tidak colaps, permukaan
mukosa licin tidak berbenjol-benjol, massa (-), nyeri (-), feses
(-). Sarung tangan: darah (-), lendir (-), feses (-).
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
12) Ekstremitas
a) Ektremitas Atas
√ pergerakan bebas, □ deformitas, □ Oedema, □ Sianosis pada ujung kuku,
□Clubbing finger, □ CRT <2 detik
- Luka, Lokasi (-)
Luas luka (-)
Warna (-)
Pus (-)
Hiperemi (-)
Jaringan (-)
√ Terpasang infuse
Data lainnya: -
b) Ektremitas Bawah
√ pergerakan bebas, □ deformitas, □ Oedema, □ Sianosis pada ujung kuku,
□Clubbing finger, √ CRT <2 detik
- Luka, Lokasi (-)
Luas luka (-)
Warna (-)
Pus (-)
Hiperemi (-)
Jaringan (-)
- Terpasang infuse
Data lainnya: -
c) Kekuatan Otot
5555 5555
5555 5555

Data lainnya: -
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah

e. Pemeriksaan Penunjang
1) Usulan Pemeriksaan Penunjang:
a) Darah rutin, dan fungsi hati (SGPT SGOT)
b) Colonoscopy + biopsi
2) Penatalaksanaan pada pasien (Tanggal 8/7/2015)
a) hasil pemeriksaan darah rutin – Hb : 14.8 g/dL
b) Fungsi hati : Sgpt : 37 U/L (normal : 12-78)
3) Tanggal 11/7/2015 dilakukan LE+colostomi Hasil:
a) Ditemukan massa tumor di colon ascenden
b) Ditemukan penyabunan
c) Dilakukan colostomy
4) Terapi post operasi:
a) IVFD RL
b) Injeksi Ceftriaxone 1 x 1 gr
c) Ketorolac 2 x 30 mg
B. ANALISA DATA

Analisa Data Pasien Tn.E Dengan Ileus Obstruktif e.c Ca Colon

Di RSUD CIANJUR Tanggal: 21 Desember 2020

Data Subyektif Data Obyektif Masalah


Predisposisi sistemik, meliputi:
Ds: Do:
sepsis, obat-obatan, gangguan
- Tn.E mengeluh mual - Terdapat tanda-tanda eliktrolit dan metabolic,
dan muntah mal nutrisi. infarkmiokard, pneumonia,
trauma, biller dan ginjal kolik,
- Tn.E mengeluh merasa - Berat badan pasien cedera kepala, dan prosedur
badan bertambah kurus menurun bedah saraf, inflamasi interna
abdomen dan peritonitis,
- Tn. E mengeluh perut hematoma retroperitoneal atau
kembung terus Predisposisi pasca bedah
operatif abdominal
menerus.
Ileus

Hipomotilitas (kelumpuhan)
intestinal

Gangguan gastrointestinal

Mual, muntah, kembung,


anoreksia

Asupan nutrisi tidak adekuat

Ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang Dari Kebutuhan
Tubuh

Predisposisi sistemik, meliputi:


Ds: Do:
sepsis, obat-obatan, gangguan
- Tn.E mengeluh nyeri di - Tampak ekspresi nyeri eliktrolit dan metabolic,
perutnya pada wajah infarkmiokard, pneumonia,
trauma, biller dan ginjal kolik,
- Tampak gelisah cedera kepala, dan prosedur
- Tampak merintih dan bedah saraf, inflamasi interna
abdomen dan peritonitis,
menangis hematoma retroperitoneal atau
P = Nyeri Perut Predisposisi pasca bedah
operatif abdominal
Q = Tertusuk-tusuk
R = Perut Ileus

S = Skala 5 Hipomotilitas (kelumpuhan)


intestinal
T = Saat/tidak melakukan
aktivitas Respons lokal saraf terhadap
inflamasi

Distensi abdomen

Nyeri Akut

Predisposisi sistemik, meliputi:


Ds: Do:
sepsis, obat-obatan, gangguan
Tn. E mengeluh sulit BAB Peristaltic bising usus Tn. E eliktrolit dan metabolic,
perutnya sebanyak 10 x/menit infarkmiokard, pneumonia,
trauma, biller dan ginjal kolik,
cedera kepala, dan prosedur
bedah saraf, inflamasi interna
abdomen dan peritonitis,
hematoma retroperitoneal atau
Predisposisi pasca bedah
operatif abdominal

Ileus

Hipomotilitas (kelumpuhan)
intestinal

Hilangnya kemampuan
intestinal dalam pasase material
feses

Konstipasi

Ds: Predisposisi sistemik, meliputi:


Do:
sepsis, obat-obatan, gangguan
Tn.E mengatakan cemas Tn.E tampak cemas dengan eliktrolit dan metabolic,
dengan kondisinya saat ini, kondisinya saat ini dan infarkmiokard, pneumonia,
Tn.E juga mengatakan trauma, biller dan ginjal kolik,
takut jika tidak bisa merasa takut jika tidak cedera kepala, dan prosedur
sembuh. dapat sembuh bedah saraf, inflamasi interna
abdomen dan peritonitis,
hematoma retroperitoneal atau
Predisposisi pasca bedah
operatif abdominal

Ileus

Hipomotilitas (kelumpuhan)
intestinal

Respon psikologis
minitreprestasi perawatan dan
pengobatan

Kecemasan pemenuhan
kebutuhan informasi

Ansietas
C. Rumusan Masalah Keperawatan

1) Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan dengan Tn.E


mengeluh mual dan muntah, Tn.E mengeluh merasa badan bertambah kurus, Tn. E
mengeluh perut kembung terus menerus ditandai dengan Terdapat tanda-tanda mal
nutrisi, Berat badan pasien menurun.
2) Nyeri Akut Berhubungan dengan Tn.E mengeluh nyeri di area perutnya ditandai
dengan Tn.E Tampak ekspresi nyeri pada wajah, Tampak gelisah, Tampak merintih
dan menangis dengan P = Nyeri Perut, Q = Tertusuk-tusuk, R = Perut, S = Skala 5, T
= Saat/tidak melakukan aktivitas.
3) Konstipasi Berhubungan dengan Tn. E mengeluh sulit BAB perutnya ditandai dengan
Peristaltic bising usus Tn. E sebanyak 10 x/menit.
4) Ansietas Berhubungan dengan Tn.E mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini,
Tn.E juga mengatakan takut jika tidak bisa sembuh ditandai dengan Tn.E tampak
cemas dengan kondisinya saat ini dan merasa takut jika tidak dapat sembuh.

D. Analisa Masalah

P: Penurunan berat badan

E: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

S: pasien mengatakan mual dan mutah, badan terasa kurus, dan perut kembung

Proses Terjadinya: Predisposisi sistemik dan Predisposisi pasca bedah operatif abdominal
sehingga ada gangguan pada gantroitestinal dan menyebabkan mual muntah
menyebabkan asupan nutrisi tidak adekuat.

Akibat jika tidak ditanggulangi: pasien akan mengalami anoreksia jika tidak ditangani
dengan cepat dan tepat.

P: Nyeri perut

E: Nyeri Akut

S: Pasien mengatakan perutnya terasa nyeri, dengan skala nyeri: 5, intensitas nyeri:
sering, kualitas nyeri: tertusuk-tusuk, Lokasi nyeri: abdomen, waktu: ±30 menit.

Proses Terjadinya: Predisposisi sistemik dan Predisposisi pasca bedah operatif abdominal
sehingga respon saraf inplamasi dan menyebakan distensi sehinga
timbulnya nyeri.
Akibat jika tidak ditanggulangi: Pasien akan mengalami nyeri hebat dan terganggunya
aktivitas akibat nyeri yang dirasakan.

P: Sulit BAB

E: Konstipasi

S: pasien mengatakan sulit untuk BAB

Proses Terjadinya: Predisposisi sistemik dan Predisposisi pasca bedah operatif abdominal
sehingga Hilangnya kemampuan intestinal dalam pasase material feses.

Akibat jika tidak ditanggulangi: Pasien akan mengalami kesulitan untuk BAB dan jika
semakin parah makan feses akan semakin sulit untuk di
keluarkan karena akan mengeras.

P: kecemasan

E: Ansietas

S: pasien mengatakan cemas dengan kondisinya dan takut jika tidak bisa sembuh

Proses Terjadinya: Predisposisi sistemik dan Predisposisi pasca bedah operatif abdominal
sehingga pasien tidak memahami cara mengatasi cemas.

Akibat jika tidak ditanggulangi: Pasien akan mengalami kecemasan yang berat akibatnya
daya tahan tubuh pasien akan menurut karena
kecemasan yang berlebihan.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a) Nyeri Akut
b) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c) Konstipasi
d) Ansietas

3. PERENCANAAN

a. Prioritas Masalah

1) Nyeri Akut
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3) Konstipasi
4) Ansietas
b. Rencana Keperawatan

Rencana Keperawatan Pada Pasien Tn.E Dengan Ileus Obstruktif e.c Ca Colon

RSUD CIANJUR Tanggal 21 s/d 23 DESEMBER 2020

No Hari/Tgl/ Diagnosa Kep Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional

Jam
1. Senin, 21 Nyeri Akut Setelah diberikan asuhan 1. Observasi keadaan umum 1. Mengetahui respon
Des 2020 keperawatan selama 3 x 24 jam dan tanda-tanda vital autonom tubuh
Pasien tidak mengalami nyeri, 2. Lakukan pengkajian nyeri 2. Menentukan penanganan
dengan kriteria hasil: secara komprehensif nyeri secara tepat
3. Observasi reaksi abnormal 3. Mengetahui tingkah laku
1. Mampu mengontrol nyeri
dan ketidaknyamanan ekspresi dalam
(tahu penyebab nyeri, mampu
4. Control lingkungan yang merespon nyeri
menggunakan tehnik
dapat mempengaruhi nyeri 4. Meminimalkan factor
nonfarmakologi untuk
5. Pertahankan tirah baring eksternal yang dapat
mengurangi nyeri, mencari
6. Ajarkan tindakan non mempengaruhi nyeri
bantuan)
farmakologi dalam 5. Meningkatkan kualitas
2. Melaporkan bahwa nyeri
penanganan nyeri tidur dan istirahat
berkurang dengan
7. Kolaborasi pemberian 6. Terapi dalam
menggunakan manajemen
analgesic sesuai program penanganan nyeri tanpa
nyeri
obat
3. Mampu mengenali nyeri 7. Terapi penanganan nyeri
(skala, intensitas, frekuensi secara farmakologi.
dan tanda)
2. Senin, 21 Ketidakseimbangan Setelah diberikan asuhan 1. Tinjau faktor-faktor 1. Mempengaruhi pilihan
Des 2020 nutrisi kurang dari keperawatan selama 3 x 24 jam individual yang intervensi.
kebutuhan tubuh Kebutuhan nutrisi pasien mempengaruhi kemampuan 2. Menentukan kembalinya
terpenuhi, dengan kriteria hasil: untuk mencerna makanan, peristaltik (biasanya
misalnya status puasa, mual, dalam 2-4 hari ).
1. Asupan nutrisi adekuat
ileus paralitik setelah selang 3. Meningkatkan
2. BB meningkat
dilepas. kerjasama pasien
3. Porsi makan yang disediakan
2. Auskultasi bising usus, dengan aturan diet.
habis
palpasi abdomen, catat Protein/vitamin C
4. Konjungtiva tidakan anemis.
pasase flatus. adalah kontributor
3. Identifikasi utuma untuk
kesukaan/ketidaksukaan diet pemeliharaan jaringan
dari pasien. Anjurkan dan perbaikan.
pilihan makanan tinggi Malnutrisi adalah fator
protein dan vitamin C dalam menurunkan
4. Observasi terhadap pertahanan terhadap
terjadinya diare; makanan infeksi.
bau busuk dan berminyak. 4. Sindrom malabsorbsi
5. Kolaborasi dalam pemberian dapat terjadi setelah
obat-obatan sesuai indikasi: pembedahan usus halus,
Antimetik, mis: memerlukan evaluasi
proklorperazin (Compazine). lanjut dan perubahan
Antasida dan inhibitor diet, mis: diet rendah
histamin, mis: simetidin serat.
(tagamet). 5. Mencegah muntah.
Menetralkan atau
menurunkan
pembentukan asam
untuk mencegah erosi
mukosa dan
kemungkinan ulserasi.
3. Senin, 21 Gangguan pola Setelah diberikan asuhan 1. Monitor tanda dan gejala 1. Agar mengetahui
Des 2020 eliminasi: konstipasi keperawatan selama 3 x 24 jam konstipasi terdapatnya masalah
2. Monior bising usus
Gangguan Pola eleminasi: atau tidak pada usus
3. Monitor feses : frekuensi,
konstipasi teratasi, dengan kriteria konsistensi dan volume 2. Mengetahui terjadinya
hasil: 4. Konsultasi dengan dokter ketidaknormalan dari
tentang penurunan dan
bising usus
1. Mempertahankan bentuk feses peningkatan bising usus
lunak setiap 1-3 hari 5. Monitor tanda dan gejala 3. Mengidentifikasi
2. Bebas dari ketidaknyamanan ruptur usus/peritonitis frekuensi dan
dan konstipasi 6. Jelaskan etiologi dan
konsistensi dan volume
3. Mengidentifikasi indicator rasionalisasi tindakan
feses
untuk mencegah konstipasi
4. Feses lunak dan berbentuk terhadap pasien 4. Dapat mempermudah
7. Identifikasi faktor penyebab agar meningkatkan
dan kontribusi konstipasi
bising usus
5. Dapat mengetahui tanda
dan gejala dari rupture
usus
6. Agar pasien mengetahui
tindakan yang akan di
lakukan
7. Agar intervensi yang
diberikan lebih
mengarah ke factor
penyebab dan kontribusi
konstipasi
4. Senin, 21 Ansietas Setelah diberikan asuhan 1. Gunakan pendekatan yang 1. Agar terjalinnya
Des 2020 keperawatan selama 3 x 24 jam menenangkan hubungan saling percaya
2. Nyatakan dengan jelas
Ansietas pasien teratasi, dengan 2. Agar pasien bisa
harapan terhadap pelaku
kriteria hasil: pasien memberikan prilaku
3. Jelaskan semua prosedur yang koperatif setiap
1. Klien mampu dan apa yang dirasakan
mengidentifikasi dan tindakan
selama prosedur
mengungkapkan gejala cemas. 4.   Pahami prespektif pasien 3. Agar pasien paham dan
2. Mengidentifikasi, terhadap situasi stress mengikuti intruksi yang
mengungkapkan dan 5. Temani pasien untuk diberikan
menunjukkan tehnik untuk memberikan keamanan dan 4. Mendengarkan apa yang
mengontol cemas. mengurangi takut
dirasakan pasien
3. Vital sign dalam batas normal. 6. Dengarkan dengan penuh
4. Postur tubuh, ekspresi wajah, perhatian 5. Mengindari dari rasa
bahasa tubuh dan tingkat 7.   Identifikasi tingkat takut dan cemas yang
aktivfitas menunjukkan kecemasan
dirasakan
berkurangnya kecemasan. 8. Bantu pasien mengenal
situasi yang menimbulkan 6. Agar meningkatkan
kecemasan hubungan saling percaya
7. Mengkaji tingkat
kecemasan yang
dirasakan
8. Agar renspon pasien
terhadap kecemasan
tidak menjadi meningkat
dan mengakibatkan
stress

4. PELAKSANAAN

Pelaksanaan Keperawatan Pada Pasien Tn.E Dengan Ileus Obstruktif e.c Ca Colon

RSUD CIANJUR Tanggal 21 s/d 23 DESEMBER 2020


No Hari/Tgl/Jam No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
5. EVALUASI

(Dilakukan setiap hari)


Catatan Perkembangan Keperawatan Pada Pasien Tn.E Dengan Ileus Obstruktif e.c Ca Colon

RSUD CIANJUR Tanggal 21 s/d 23 DESEMBER 2020

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Perawat


ttd
(Dilakukan sesuai dengan rencana tujuan)

Evaluasi Keperawatan Pada Pasien Tn.E Dengan Ileus Obstruktif e.c Ca Colon

RSUD CIANJUR Tanggal 21 s/d 23 DESEMBER 2020


No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Perawat
ttd

Anda mungkin juga menyukai