MAKANAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai perkuliahan ini,
mahasiswa mampu
mengolah/mengawetkan pangan
dengan cara pembekuan.
Pengertian
Pembekuan
Cepat
Proses Pembekuan
Ketika makanan dipaparkan ke temperatur
dingin, produk makanan tersebut akan
kehilangan panas akibat laju pindah panas
yang terjadi dari makanan ke medium
bertemperatur rendah di sekitarnya.
Permukaan makanan akan mengalami
penurunan temperatur lebih cepat
dibandingkan dengan bagian dalamnya.
Teknologi Pembekuan
Teknologi Pembekuan Makanan adalah
teknologi mengawetkan makanan dengan
menurunkan temperaturnya hingga di bawah
titik beku air.
Hal ini berlawanan dengan pemrosesan termal,
di mana makanan dipaparkan ke temperatur
tinggi dan memicu tegangan termal terhadap
makanan, dapat mengakibatkan hilangnya
nutrisi, perubahan rasa, tekstur, dan sebagainya,
atau pemrosesan kimia dan fermentasi yang
dapat mengubah sifat fisik dan kimia makanan.
Cont’d
Makanan beku umumnya tidak
mengalami hal itu semua
Membekukan makanan cenderung
menjaga kesegaran makanan.
Makanan beku menjadi favorit konsumen
melebihi makanan kaleng atau makanan
kering, terutama di sektor hasil
peternakan (daging dan produk susu),
buah-buahan, dan sayur-sayuran.
Cont’d
Jumlah air yang membeku dalam produk makanan
tergantung pada temperatur pembekuan;
kandungan campuran zat makanan sangat
mempengaruhi hal tersebut.
Umumnya, semakin cair suatu bahan makanan,
jumlah air yang membeku akan semakin banyak.
Tetapi, kuning telur masih menyisakan lebih dari
20 persen air meski sudah didinginkan hingga
minus 40o◦C.
Hal ini dikarenakan kandungan protein yang
tinggi yang terlarut dalam air
Cont’d
Hampir semua jenis bahan makanan dapat
dibekukan (bahan mentah, setengah jadi,
hingga makanan siap konsumsi) dengan
tujuan pengawetan.
Proses pembekuan makanan melibatkan
pemindahan panas dari produk makanan.
Hal ini akan menyebabkan membekunya
kadar air di dalam makanan dan
menyebabkan berkurangnya aktivitas air di
dalamnya.
Cont’d
Menurunnya temperatur dan
menghilangnya ketersediaan air
menjadi penghambat utama
pertumbuhan mikroorganisme dan
aktivitas enzim di dalam produk
makanan, menyebabkan makanan
menjadi lebih awet dan tidak mudah
membusuk.
Cont’d
Komersialisasi teknik pembekuan makanan baru
dimulai di akhir abad ke-19 ketika alat pendingin
mekanis, yang saat ini disebut dengan lemari es,
ditemukan.
Dan di pertengahan abad ke-20, makanan beku
mulai ikut bersaing dengan makanan kalengan
dan makanan kering.
Faktor yang mempengaruhi
lamanya pembekuan
Perbedaan suhu produk yang dibekukan
dengan medium pembeku
Ukuran dan produk yang dibekukan
Konduktivitas panas produk yang
dibekukan
Luas permukaan produk
Jenis pengemas produk yang dibekukan
(jika ada kemasannya)
Kerusakan pada Pembekuan
Kerusakan pada pengawetan
pembekuan dinamakan dengan
istilah “Freezer Burn “ yang
meliputi penyimpangan warna,
Tekstur, Cita rasa dan Nilai gizi
Pengaruh Pembekuan terhadap
Protein
Pengawetan pembekuan
perubahan nilai gizi protein tidak
banyak berbeda, enzim nonaktif,
tidak terjadi proteolisis dan
sebaliknya jika enzim aktif
mungkin terjadi proteolisis pada
jaringan hewan
Pengaruh Pembekuan terhadap
Lemak
Lemak pada jaringan ikan beku lebih cepat
tengik daripada jaringan hewan beku lainnya
Lemak yang tengik cenderung mempunyai
nilai gizi yang lebih rendah daripada lemak
yang segar
Untuk mencegah proses tersebut maka proses
pembekuan merupakan pencegahan yang
sangat baik hampir pada semua makanan
berlemak
Pengaruh Pembekuan terhadap
Vitamin
Vit terutama vit C, banyak hilang dalam
proses pengolahan.
Biasanya ada produk komersial untuk
penambahan vit C sebelum pembekuan,
makin rendah suhu pangan, retensi zat gizi
makin baik.
Penyimpanan bahan pangan dalam keadaan
beku tanpa dikemas menyebabkan oksidasi,
kerusakan gizi.
Cont’d
Vit B1 peka terhadap panas: selama
blanching dapat mengalami kerusakan.
Vit larut lemak & karoten sbg precursor
vit A selama pembekuan berubah
sedikit, blanching memperbaiki
stabilitas penyimpanan karoten
Pengaruh Pembekuan terhadap
Enzim
Aktivitas enzim tergantung suhu, pH, dan
substrat. Suhu 200◦F enzim rusak.
Suhu -100◦F enzim masih mempunyai
sebagian aktifitasnya.
Contoh enzim lipase aktif pada suhu rendah
mengakibatkan timbulnya rasa pahit,
kerusakan tekstur, bau tengik
NB = (1 °F − 32) × 5/9 = -17,22 °C
Pengaruh Pembekuan terhadap
Mikroba
Pembekuan berperan dalam
penurunan jumlah populasi
mikroba dengan cukup tajam.
Contoh: pendinginan lambat akan
merusak populasi mikroba
Pengaruh Pembekuan terhadap
Kualitas Bahan Pangan
Daging selama pembekuan tekstur
tidak banyak berubah karena struktur
berserat yang lebih fleksibel.
Pada buah buahan dan sayuran
struktur sel lebih kaku sehingga lebih
mudah rusak oleh kristal es.
Pengaruh Pembekuan terhadap
Organoleptik/sensori