Anda di halaman 1dari 10

MATERI POKOK

1. Konsep dan hakikat kependidikan


2. Ruang lingkup profesi kependidkan
3. Propesional guru
4. Esensi dan ranah propesi kepen didikan
5. Landasan propesi kependidikan
5. Kode etik propesi keguruan
6. Komptensi, tugas, fungsi dan syarat sebagai guru
profesioanal
7. Organisasi asosiasi
8. pengembangan sikap profesioanal dalam propesi kependidikan
9. Suvervisi pendidikan
10. Pendidikanengembangan propesi guru
11. Penilaian kinerja guru

I. Konsep Dan Hakekat Profesi Kependidikan

Pengertian Profesi
Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yangmempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan
pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertianyang lebih luas menjadi kegiatan “apa saja”
dan“siapa saja” untuk memperoleh nafkah yangdilakukan dengan suatu keahlian tertentu.Profesi
adalah suatu pekerjaan atau jabatanyang menuntut keahlian tertentu.Pendapat lain mengatakan
Profesi merupakanSuatu pekerjaan yg memerlukan pengetahuan &ketrampilanyangberkualifikasi
tinggi dlm melayani atau mengabdi kepentingan umum untuk mencapai kesejahteraan manusia
Profesi juga diartikan....
”Profesi pada hakekatnya adalah suatu pernyataan atau janji yang menyatakan bahwa seseorang
itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena orang tersebut merasa
terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu”. (Prof.Piet Sahertian). ”Profesi adalah merupakan
simbol dari suatu pekerjaan dan selanjutnya menjadi pekerjaan itu sendiri.” (Chandler).
SYARAT-SYARAT DAN CIRI PROFESI KEPENDIDIKAN
- Memliki Kopetensi professional; yaitu Pengetahuan yang uas dalam subjek matier
(bidang studi), penguasaan metodelogis. Prngetahuan konsep teoritik, mampu memilih
metode dalam propesi belajar mengajar, pengetahuan luas dan pemahaman terhadap
subjek didik murid
- Kompetensi personal: Memiliki sikap kepribadian yang mantap, kepribadian yng patut di
teladani

HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN:


• PROFESI  PENDIDIKAN  TUGAS UTAMANYA  MELAYANI
MASYARAKAT DALAM DUNIA PENDIDIKAN  DILAKUKAN SECARA
PROFESIONAL

Peranan Guru
- Agen pembaharu
- Menjadi pendukung nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, yakni melestarikan &
menemukan nilai-nilai baru dalam masyarakat.
- Menciptakan kondisi belajar yang baik
- Merupakan contoh bagi masyarakat.

II. Ruang ingkup Profesi Kependidikan


- Propfesional yang mencakup:
a. Pengasaan bahan ajar, konsep – kosep keilmuan dari bahan ajar.
b. Penguasaan dan penghayatan, landasan kependidikan dan keguruan.
c. Penguasaan proses-proses kependidikan, kegururan dan pembelajaran.
- Sosial yang mencakup: kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan
lingkungan sekitar, saat membawa tugasnya sebagai guru
- Personal yang mencakup:
a. Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru.
b. Pemahaman penghayatan dan penampilan nilai-nilai,
III. Profesional guru

Ciri Guru Profesional


1. Memiliki tiga dimensi kompensi sebagai suatu kesatuan organis yang harmonis dinamis
yang meliputi:
- Kompetensi profesional, memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam mengenaibidang
studi y ang akan ditransformasikan kepada peserta didik serta menguasai metodologinya
- Kompetensi personal, memiliki kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi
sumber identifikasi khususnya peserta didik
- Kompetensi sosial / kemasyarakat , mampu menunjukkan kemampuan berkomunikasi
dengan peserta didik, sesama guru, pemimpin, dan masyarakat luas.
2. Kemampuan memberikan pelayanan yang sebaik- baiknya disertai dedikasi yang tinggi untuk
mencapai kesejahteraan insani.
Tugas Pokok Guru Profesioanl
- Tugas guru dalam bidang kemanusiaan
- Tugas guru dalam bidang Kemasyrakatan
Fungsi Guru Profesioanal
1. Sumber Belajar: berarti guru harus mampu menguasai materi yg diajarkannya, karena guru
adalah salah satunya sunmber belajar bagi anak didiknya.
2. Fasilitator: guru sebagai pendamping anak didinaya dg suasana yg menyenangkan.
3. Pengolah: seorang guru sebagai pengolah pembelajaran berperan dlm menciptakan kondisi
yg memungkinkan anak didinya belajar dengan nyaman.
4. Demonstrator: memepertunjukkan kpd anak didiknaya agar memahami dan mengerti dari
setaia pesan atau materi yg disampaikan.

IV. Esensi Dan Ranah Propesi Kependidikan

1. Propesi Pendidik
Pendidk adalah tenaga kependidikan yang berkoalifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyawiswara , tutor instruktur,fasilitator dan debutan lainnya
yng berpartisipasai dam dalam menyelenggarakan pendidikan.
2. Profesi Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarak yang mengabdikan diri dan
diangkat untung menunjang penyelenggaraan pendidikan di mana didalamnya termasuk
pendidik.
V. Landasan Propesi kependidikan

Dalam Pasal 2 UU No 2 tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan Nasional berdasarkan


Pancasila dan UUD 1945. Rincian selanjutnya tentang hal itu tercantum dalam penjelasan
UU RI no 2 tahun 1989 yang menegaskan bahwa pembangunan nasionaltermasuk
dibidang pendidikan adalah pengamalan Pancasila sebagai manusia pembangun yang
tinggi kualitasnya dan mampu mandiri (UU 1992.24). sedangkan ketetapan MPR RI no
II /MPR/1978 tentang P 4 menegaskan bahwa Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat
Indonesia, kepribadian bangsa, pandang hidup bangsa Indonesia dan dasar negara
republik Indonesia. Pancasila sebagai sumber dari segala gagasan mengenai wujud
manusia dan masyarakat yang dianggap baik, sumber dari segala sumber nilaiyang
menjadi pangkal serta muara dari setiap keputusan dan tindakan dalam pendidikan
dengan kata lain Pancasila sebagai sumber nilai dalam pendidikan.

VI. Kode Etik Profesi Guru


Kode etik, suatu pernyataan formal mengenai norma-norma tingkah laku yang ditetapkan oleh
suatu organisasi profesi (IDI, PGRI, dsb)
Kode Etik Guru, meliputi:
- Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang ber-Pancasila.
- Guru memiliki kejujuran profesional
- Guru mengadakan komunikasi
- Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah & memelihara hub dengan ortu
- Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat
- Guru secara sendiri-sendiri adan/atau bersama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya.
- Guru menciptakan dan memelihara hub antar sesama guru
- Guru secara bersama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi guru
profesional sebagai sarana pengabdiannya.
- Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam
bidang pendidikan

Kenapa perlu kode etik guru ?

- Agar guru terhindar dari penyimpangan profesi, karena sudah ada landasan yang
digunakan sebagai acuan.
- Untuk mengatur hubungan dengan murid, teman sejawat dan masyarakat, jabatan profesi
dan pemerintah.
- Sebagai pegangan dan pedoman tingkahlaku guru agar lebih bertanggungjawab terhadap
profesinya.
- Pemberi arah yang benar kepada penggunaan profesinya.

VII. Organisasi Asosiasi


Eksistensi, Misi, fungsi dan Peranan Organisasi Asosiasi Kefrofesian yang Motif dasarnya
berpariasi diantaranya:
- Sosial
- Politik
- Ekonomomi
- Kurtural
- Pandangan atau falsafah
Tetapi pada umumnya berlatar belakang solidaritas diantara pengemban bidang pekerjaan
yang bersangkutan.
Misi organisasi asosiasi
Secara umum, fungsi dan peran organisasi asosiasi keprofesian
Bentuk corak kedudukan dan keanggotaan
Bentuk organisasi pengemban tugas keproesian itu ternyata cukup berpariasi di pandang
dari segi derajat keeratan dan keterikatan dengan anggotanya dalam pendidikan

Bentuk – bentuk keorganisasian


- Persatuan (union)
- Federasi (federation)
- Aiansi (alliance
- Asosiasi ( asosiation)
Bagian organisasi frofesi kependidkan antara lain
- Turut serta dalam pembuatan undang – undang kependidikan seperti undang – undang
dengan peraturan pelaksanaan
- Turut serta dalam pengembangan kurikulum dan sistem pendidikan.
- Turut serta dalam setandar pendidikan, latihan prajabatan, dalam profesi keguruan dan
sebagainya

VIII. Sasaran pengembangan Sikap

Sasaran sikap profesional guru


- Sikap terhadap peraturan perundang undangan
1. Memiliki lomitmen kuat untuk melaksanakan program pembangunan bidang
pendidikan ditetapkan dalam undang 1945 dan ketentuan lainya
2. Membantu pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
3. Menciptakan dan memelihara dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
berdasarkan Pancasila
4. Tidak bolehmenghindari kewajiban yang di bebankan oleh pemerintah untuk
kemajuan pendidikan dan pembelajaran
5. Tidak boleh melakukan tidakan pribadi atau kedinasan yang berakibatkan pada
kerugian negara

- Sikap terhadap organisasi profesi


1. menerima tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk, tanggung jawab inisiatif,
indifidual dan integritas tidakan – tindakan professional lainnya
2. tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang dapat
merendahkan martabat dan eksistensi organisasi profesinya
3. tidak boleh mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk keuntungan pribadi dari
oganisasi profesinya
4. tidak boleh menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai organisasi pofesi tampa
alasan yang dapat dipertanggung jawabkan

- Sikap terhadap sekolah


1. Memelihara dan membentuk kinerja propesi dan reputasi sekolah
2. Memoivasi diri dari rekan sejmawat secara aktif dan kreatif
3. Menciptakan dan melaksanakan proses belajar yang kondusif
4. Menciptakan suasana keluaraga didalam dan diluar sekolah

- Sikap terhdap anak didik


1. Berprilaku secara professional dalam melaksanaka tugas mendidik, mengajar
membimbing, merahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi proses dan hasil
pembelajaran
2. Membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak dan
kewajiban sebagai individu, warga sekolah dan anggota masyarakat
3. Mengetahui bahwa setiap peserta didik mempunyai karakteristik secara individual
dan ber hak katas layanan pembelajaran
4. Menhimpun informasitenang peserta didik dan menggunakan untuk kepentingan
proses kependidikan
- Sikap terhadap Mitra/masyarakat
1. Menjalin komunikasi dan kerja sama yangharmonis, efektif dan efisien untuk
memajukandan mengembangkan pendidikan.
2. Mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalammengembangkan dan meningkatkan
kualitas pendidikan dan pembelajaran.
3. Peka terhadap perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
4. Bekerja sama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan martabat profesinya
- Sikap terhadap orangtua/wali siswa
1. Berusaha membina hubungan kerja sama yangefektif dan efisien dengan orangtua/wali
siswa dalam melaksanakan proses pendidikan.
2. Memberikan informasi secara jujur danobjektif kepada orang tua/ wali mengenai
perkembangan peserta didik.
3. Selalu merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan
orangtua/walinya.
4. Memotivasi orang tua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpartisipasi dalam
memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan

IX. Sufervisi Pendidikan

Supervisi berasal dari kata super dan vision, artinya melihat atau pandangan kedepan. jadi
supervisi diartikan melihat dan memperbaiki pengajaran (Adam&Dicky)
Wiles Kimberly menyatakan bahwa supervisi adalah bantuan dalam perkembangan proses
belajar mengajar yang baik serta menjelaskan teknik pelayanan dengan tujuan utama
mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama fakor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pembelajaran.
Secara umum tujuan supervisi pendidikan adalah mengembangkan situasi belajar mengajar
kearah yang lebih baik untukmencapai tujuan akhir dari pendidikan yakni pembentukan pribadi
yang maksimal ( Rugaiyah cs 2011.

X. Pengembangan Profesi Guru (PPG)

Materi PPG dibagi menjadi 3 kelompok sub materi untuk memudahkan proses pembelajaran.
Sub-sub materi tersebut adalah Sebagai berikut.
1) Sub Materi 1: Guru profesional (Standar Kompe-tensi Guru); Penilaian kinerja guru
(PKG); Pengembangan diri; dan Etika Profesi.
2) Sub Materi 2: Guru pembelajar dan Literasi.
3) Sub Materi 3: Wawasan Penelitian Tindakan Kelas
Empat tahap mewujudkan guru propesional
Kesadaran untuk menghadirkan guru dan tenaga kependidikan yang profesional sebagai
sumber daya utama pencerdas bangsa, barangkali sama tuanya dengan sejarah peradaban
pendidikan. Di Indonesia, khusus untuk guru, dilihat dari dimensi sifat dan substansinya, alur
untuk mewujudkan guru yang benar-benar profesional, yaitu:
(1) penyediaan guru berbasis perguruan tinggi,
(2) induksi guru pemula berbasis sekolah,
(3) profesionalisasi guru berbasis prakarsa institusi, dan
(4) profesionalisasi guru berbasis individu atau menjadi guru madani.
2 Jenis Pengembangan propesi guru
1. Pembinaan dan pengembangan profesi guru meliputi pembinaan kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional. Pembinaan dan pengembangan profesi guru
sebagaimana dimaksud dilakukan melalui jabatan fungsional.
2. Pembinaan dan pengembangan karir meliputi: (1) penugasan, (2) kenaikan pangkat, dan
(3) promosi.
3.
XI. Penlaian Kinerja Guru

PKG merupakan penilaian prestasi kerja profesi guru, sehingga dikaitkan dengan
peningkatan dan pengembangan karir guru
PKG terkait langsung dengan kompetensi guru seperti tercantum dalam Permendiknas Nomor 16
tahun 2007 tentang Pembelajaran, dan Permendiknas Nomor 27 tahun 2008 tentang
Bimbingan dan Konseling
PKG menjamin bahwa guru melaksanakan pekerjaannya secara profesional
PKG menjamin bahwa layanan pendidikan yang diberikan oleh guru adalah berkualitas
Hasil dari penilaian kinerja guru adala
 Merupakan bahan evaluasi diri bagi guru untuk mengembangkan potensi dan karirnya
 Sebagai acuan bagi sekolah untuk merencanakan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB)
 Merupakan dasar untuk memberikan nilai prestasi kerja guru dalam rangka
pengembangan karir guru sesuai Permennegpan & RB No.16/2009
Pelaksanaa PKG disekolah:
 Penilaian dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas atau guru senior yang kompeten,
yang ditunjuk oleh kepala sekolah (yang telah mengikuti pelatihan penilaian)
 Penilaian dilakukan 2 kali dalam satu tahun (penilaian formatif pada awal tahun dan
penilaian sumatif pada akhir tahun)
 Hasil penilaian formatif digunakan sebagai dasar penyusunan profil dan perencanaan
program PKB/PKR tahunan bagi guru
 Hasil penilaian sumatif digunakan untuk memberikan nilai prestasi kerja guru
(menghitung perolehan angka kredit guru pada tahun tersebut)
 Penilaian dilakukan terhadap 14 sub-kompetensi guru dengan instrumen khusus, baik
untuk guru kelas, guru mata pelajaran, maupun guru BK
 Hasil penilaian untuk setiap sub-kompetensi dinyatakan dengan skala nilai 1 sampai 4
 Jumlah nilai minimum 14
 Jumlah nilai maksimum 56
Tahap Penilaian
1. Persiapan penilaian
2. Pelaksanaan penilaian
 Pertemuan sebelum masuk kelas
 Pengamatan/observasi di kelas (video)
 Pertemuan setelah masuk kelas
 Monitoring data administratif di sekolah, wawancara guru piket dan kepala
sekolah
3. Analisis hasil observasi/monitoring dengan pembandingan terhadap indikator standar
4. Penetapan nilai untuk setiap sub-kompetensi

Anda mungkin juga menyukai