Anda di halaman 1dari 10

Gizi Klinik

Laporan Studi Kasus Harian


Bangsal Alamanda I
RSUD Sleman

Disusun oleh:
Oktadhea Fanny Prajaka – NIM.P07131116008

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
DIII
2019
FORMULIR ASUHAN GIZI
Nama Pasien : Jenis Kelamin: Umur: No Rekam Medik
Bpk. S Laki-laki 52 th 36 26 XX
Diagnosis Medis : Abses supra palpebro
MRS : Sabtu, 16 Februari 2019
TTL : 23 Mei 1966
Pekerjaan : Wiraswasta
Assesment/Pengkajian Gizi
Antropometri
LILA = 28.5 cm
Ulna = 24.5 cm
Perkiraan TB dengan Ulna dari Ilayperuma
TB = 97.252 + (2.645 x Ulna)
= 97.252 + (2.645 x 24.5 cm)
= 162 cm
Perkiraan BB menurut LiLA dari Cerra 1984

( ) ( )

Perkiraan IMT dengan LiLA


Pria = (1.1 x LiLA) – 6.7
= (1.1 x 28.5cm) – 6.7
= 24.65

Kesimpulan :
Pengukuran antropometri hanya dilakukan pengukuran pada panjang Ulna dan Lingkar Lengan
Atas (LiLA). Hal tersebut dapat terjadi akibat pasien tidak memungkinkan untuk berdiri
pengukuran berat badan dan tinggi badan. Berdasarkan perkiraan TB dengan Ulna dari
Ilayperuma didapatkan hasil yaitu perkiraan TB pasien 162 cm. berdasarkan perkiraan BB
menurut LiLA dari Cerra 1984 didapatkan hasil yaitu perkiraan BB pasien 60.93 kg. Status gizi
menurut perkiraan IMT sesuai dengan kategori IMT menurut DEPKES RI tergolong Normal
karena berada pada rentang 18.5 – 25.0.

Biokimia
Jenis Hasil Satuan Nilai Normal Keterangan
Pemeriksaan
Hemoglobin 12.6 g/dl 14 - 18 Rendah
Hematocrit 37 % 42 - 52 Rendah
Eritrosit 4.3 juta/uL 4.7 – 6.1 Rendah
RDW-CV 15.1 5 11.5 – 14.5 Tinggi
Monosit 12.5 % 4-8 Tinggi
Eosiofil 6.7 % 1-6 Tinggi

Kesimpulan :
Berdasarkan data biokimia di atas dapat disimpulkan bahwa kadar hemoglobin, hematocrit serta
eritrosit dalam darah rendah. Kadar RDW-CV, monosit, dan eosinophil tinggi. Rendahnya kadar
hemoglobin, hematocrit, eritrosit ditambah dengan tingginya kadar RDW-CV mengindikasikan
telah terjadi anemia. Eosinofilia adalah peningkatan jumlah eosinofi l lebih dari 6% atau jumlah
absolut lebih dari 500. Penyebabnya antara lain: respon tubuh terhadap neoplasma, penyakit
Addison, reaksi alergi, penyakit collagen vascular atau infeksi parasit. Monositosis berkaitan
dengan infeksi virus, bakteri dan parasit tertentu serta kolagen, kerusakan jantung dan
hematologi.

Klinik/Fisik (Pemeriksaan pada tanggal 18 Februari 2019)


Tabel 2. Data Klinik/Fisik
Jenis Hasil Satuan Nilai Normal Keterangan
Pemeriksaan
Tekanan darah 120/80 mmHg <130/<85 Normal
Nadi 86 x / menit 60 – 100 Normal
0
Suhu 36 C 36 – 37 Normal
Respirasi 20 x/menit 14 - 20 Normal
- Pasien mengeluh nyeri pada bagian mata kiri
Kesimpulan :
Berdasarkan data klinik/fisik dapat disimpulkan bahwa tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi
pasien normal. Pasien mengeluh nyeri pada bagian mata kiri.
Riwayat Gizi
Makanan alergi : tidak ada
Makanan pantangan : tidak ada
Makanan paling disukai : tahu tempe di sayur santan atau di goreng
Riwayat merokok : tidak ada
Pola Makan:
Pola makan pasien dalam sehari yaitu tiga kali makanan utama ditambah dengan cemilan.
Cemilan yang biasanya dikonsumsi yaitu gorengan, roti, kerupuk. Dalam sehari pasien dapat
memakan cemilan sebanyak tiga kali.
Tabel 4. Dietary History selama 1 bulan terakhir
Berat Berat
No. Nama Makanan Frekuensi URT perporsi Perhitungan perhari
(g) (g)
1. Nasi 3x/hr 2 ctg 60 3x2x60 360
2. Jagung 1x/bln 1 bh 180 1/30 x1x180 6
3. Roti manis 1x/2hr 1 bh 70 1/2x1x70 35
4. Mie instan 1x/bln 1bks 85 1/30 x 1x 85 3
5. Mie basah 2x/bln 1prg 300 2/30x1x300 20
6. Bihun 2x/bln 1 sds 25 2/30x1x25 1.67
7. Ayam 1x/mgg 1 ptg 40 1/7x1x40 5.7
8. Telur 1x/hr 1 btr 60 1x1x60 60
9. Tempe 3x/hr 2 ptg 25 3x2x25 150
10. Sawi 3x/2hr 1 sds 25 3/2x1x25 37.5
11. Kembang kool 1x/mgg 1 sds 25 1/7x1x25 3.5
12. Buncis 1x/mgg 1 sds 25 1/7x1x25 3.5
13. Terong 1x/2hr 1 sds 25 ½ x1x25 12.5
14. Jeruk 1x/bln 1 bh 120 1/30x1x120 4
15. Nanas 1x/hr 1 ptg 100 1x1x100 100
16. Minyak klp swt 5x/hr ½ sdm 10 5x1/2x10 25
17. Santan 3x/2hr 1 sds 25 3/2x1x25 37.5
18. Gula pasir 2x/hr 2 sdm 13 2x2x13 52
19. Gula aren 3x/hr 1 ptg 5 3x1x5 15
20. SKM 2x/bln 1 sct 20 2/30x1x20 1.3
21. Mendoan 2x/hr 1 bh 40 2x1x40 80
Tabel 5. Perbandingan Dietary History dengan Kebutuhan
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Asupan 1453.371 53.40883 59.98431 239.4407
Kebutuhan 1791 89.55 49.75 246.3
% Asupan 81.14 59.64 120.5 97.2
Keterangan Baik Rendah Lebih Baik
Klasifikasi tingkat kecukupan energi, protein, lemak dan KH sbb (WNPG,2004) :
1) Baik : 80-110%
2) Kurang : <80%
3) Lebih : >110%
4) Kesimpulan : berdasarkan dietary history selama satu bulan dibandingkan kebutuhan maka
dapat disimpulkan bahwa asupan energi dan karbohidrat baik. Asupan protein rendah dan lemak
berlebih
5)

Asupan Gizi:
Tabel 6. Hasil Recall 24 jam
Nama : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 52 th Hari ke- : 1
Alamat : Panasan 05/35, Triharjo Pewawancara : Oktadhea

Banyaknya
Waktu Menu
URT/Porsi Berat (g)
06.00 Roti manis ½ bh 35
07.15 Nasi 2 ctg 120
Telur goreng 1 btr 60
Pepes tahu 1 ptg 40
Ca brokoli wortel 1 porsi 75
Teh manis 1 gls 200 ml
11.00 Nasi 2 ctg 120
Ikan goreng 1 ptg 40
Tempe bb kuning 1 bh 25
Sayur sawi 1 porsi 75
17.00 Roti manis ½ bh 35
18.00 Nasi 2 ctg 120
Ayam bacem 1 ptg 40
Rolade tahu 1 ptg 40
Sayur sawi dan
1 porsi 75
kacang panjang
The manis 1 gls 200 ml

Tabel 6. Perbandingan Asupan Recall 24 jam dengan kebutuhan


Energi Protein Lemak Karbohidrat
Asupan 1336.468 51.594 36.1675 200.03
Kebutuhan 1791 89.55 49.75 246.3
% Asupan 74.6 57.6 72.7 81.2
Keterangan Kurang Kurang Kurang Baik
Klasifikasi tingkat kecukupan energi, protein, lemak dan KH sbb (WNPG,2004) :
6) Baik : 80-110%
7) Kurang : <80%
8) Lebih : >110%
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil recall 24 jam dapat disimpulkan bahwa asupan energi, protein dan lemak
kurang. Sedangkan karbohidrat baik.
Diagnosis Masalah Gizi
NI – 1.1 Peningkatan kebutuhan energi berkaitan dengan adanya sepsis dan infeksi ditandai
dengan diagnosis medis yaitu Abses supra palpebro dan kadar monosit tinggi 12.5% serta
eosinophil tinggi 6.7%.
NI – 5.1 Peningkatan kebutuhan protein berkaitan dengan peningkatan kebutuhan zat gizi
untuk penyembuhan luka ditandai dengan adanya diagnosis medis yaitu Abses supra palpebro
NI – 55.1 Intake mineral Fe tidak adekuat berkaitan dengan penyebab fisiologis ditandai
dengan kadar hemoglobin, hematocrit dan eritrosit rendah serta RDW-CV tinggi.
Intervensi Gizi
1. Tujuan Diet
a. Meningkatkan asupan makanan
b. Meningkatkan asupan protein
c. Meningkatkan asupan Fe
d. Membantu mempercepat proses penyembuhan luka
2. Syarat Diet
a. Energi diberikan cukup yaitu sesuai dengan kebutuhannya.
b. Kebutuhan protein tinggi yaitu 20% dari kebutuhan energi total.
c. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 25% dari kebutuhan energi total.
d. Kebutuhan karbohidrat yaitu 55% dari kebutuhan energi total.
e. Vitamin diberikan cukup sesuai dengan kebutuhan.
f. Mineral Fe diberikan sesuai dengan angka kecukupan gizi.
3. Perhitungan kebutuhan
a. Energi
BMR = 66 + (13.7 x 60.93) + (5x162) – (6.8x52)
= 1357.141 kkal
Energi = 1357.141 x 1.2 x1.1
= 1791.42 kkal
= 1791 kkal
b. Protein = 20% x 1791 kkal = 358.2 kkal = 89.55 g
c. Lemak = 25% x 1791 kkal = 447.75 kkal = 49.75 g
d. Karbohidrat = 55% x 1791 kkal = 985.05 kkal = 246.3 g
e. Fe diberikan sesuai angka kecukupan gizi yaitu 13 mg
4. Preskripsi Diet
a. Jenis Diit : TKTP 1700 kkal
b. Bentuk makanan : biasa
c. Route : oral
d. Frekuensi : 3 kali makanan utama 2 kali selingan
5. Pemesanan Diet
NS TKTP 1700 kkal

Konseling Gizi
a. Permasalahan
Peningkatan asupan protein dan mineral Fe. Peningkatan asupan protein agar
membantu mempercepat penyembuhan luka. Mineral Fe agar pasien tidak anemia.
b. Tujuan
1) Pasien dapat menjalankan diet dengan tepat
2) Pasien dapat mengetahui makanan yang dianjurkan
c. Materi
1) Diet TKTP
2) Pola makan yang baik
3) Makanan yang dianjurkan

d. Sasaran
Keluarga & pasien

e. Waktu dan tempat


15 menit bertempat di ruang rawat inap alamanda I

f. Metode
Ceramah dan Tanya jawab

g. Media alat bantu


Foto buku makanan, leaflet dan Daftar Bahan Makanan Penukar
PERHITUNGAN FFQ SELAMA 1 BULAN
Berat
No. Nama Makanan E P L KH
perhari
1 Nasi 360 468 8.64 0.72 102.96
2 Jagung 6 6.48 0.198 0.078 1.506
3 Roti manis 35
99.715 2.765 0.945 19.845
4 Mie instan 3
4.23 0.144 0.021 0.849
5 Mie basah 20
28.2 0.96 0.14 5.66
6 Bihun 1.67 6.3627 0.00501 0.00167 1.52471
7 Ayam 5.7 10.70004 1.68492 0.44004 0
8 Telur 60 88.08 7.44 6.48 0
9 Tempe 150 0 21 11.55 13.65
10 Sawi 37.5 3.375 0.375 0.0375 0.6375
11 Kembang kool 3.5
1.085 0.084 0.007 0.1715
12 Buncis 3.5 1.2215 0.0665 0.0105 0.2765
13 Terong 12.5 3.5 0.1 0.025 0.825
14 Jeruk 4 1.884 0.036 0.004 0.472
15 Nanas 100 49 0.4 0.4 12.4
16 Minyak klp swt 25
221 0 25 0
17 Santan 37.5 39.7875 0.375 3.7875 1.725
18 Gula pasir 52
201.24 0 0 51.948
19 Gula aren 15
55.35 0.09 0 14.13
20 SKM 1.3 4.16 0.1014 0.1131 0.7085
21 mendoan 80 160 8.944 10.224 10.152
TOTAL ASUPAN 1453.371 53.40883 59.98431 239.4407
KEBUTUHAN 1791 89.55 49.75 246.3
PERSENTASE 81.14 59.6 120.5 97.21
PERHITUNGAN RECALL 24 JAM
Makanan URT Berat E P L KH
Roti manis ½ bh 35
99.365 2.765 0.945 19.845
Nasi 2 ctg 120 156 2.88 0.24 34.32
Telur goreng 1 btr 60
88.08 7.44 6.48 0
minyak 5 44.2 0 5 0
Pepes tahu 1 ptg 40
35.64 4.392 1.88 0.32
brokoli 1 porsi 35 10.85 0.84 0.07 1.715
wortel 40 16.4 0.4 0.2 3.16
Teh manis 1 gls 200
0 0 0 0
gula pasir 20
77.4 0 0 19.98
Nasi 2 ctg 120 156 2.88 0.24 34.32
Ikan goreng 1 ptg 40
39.2 7.24 0.96 0
minyak 5 44.2 0 5 0

Tempe bb
1 bh 25
kuning
37.5 3.5 1.925 2.275
Sayur sawi 1 porsi 75
8.1675 0.75 0.0075 1.275
Roti manis ½ bh 35
99.715 2.765 0.945 19.845
Nasi 2 ctg 120 156 2.88 0.24 34.32
Ayam bacem 1 ptg 40
119.2 7.36 10 0
gula aren 5 18.4 0 0 4.6
Rolade tahu 1 ptg 40
35.64 4.392 1.88 0.32
sawi 35 3.15 0.35 0.035 0.595
kacang panjang 1 porsi 40
13.96 0.76 0.12 3.16
gula pasir 20 77.4 0 0 19.98
TOTAL ASUPAN 1336.468 51.594 36.1675 200.03
KEBUTUHAN 1791 89.55 49.75 246.3
PERSENTASE 74.62 57.61 72.69 81.21

Anda mungkin juga menyukai