Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Tata Cahaya

Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan
agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton
mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang
dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Seperti halnya mata manusia, kamera video
membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan
penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan
dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.

Kerja kamera elektronik sangat dipengaruhi oleh sistem pencahayaan . Hal ini sesuai dengan
karakter sistem proses perekaman gambar oleh kamera elektronik, sehingga masalah-
masalah mengenai tata cahaya sangatlah penting peranannya dalam sebuah kegiatan
perekaman gambar.
Cahaya menurut sumbernya dibedakan dalam Cahaya bersumber dari alam, seperti cahaya
matahari ( natural light/daylight) dan Cahaya yang diciptakan atau bersumber dari lampu, api
(artifisial light/tungsten).

Sumber cahaya itu sendiri mempunyai karakteristik jenis cahaya dan intensitas cahaya yang
bermacam-macam. Kita abaikan dulu permasalahan ini, kita coba untuk memperlakukan
sebuah sistem yang aplikatif terhadap kerja kamera.Seperti teori dasar tata cahaya. Dalam
setiap pengambilan gambar dipengaruhi oleh kondisi tata cahaya yang ada, apapun
kondisinya tetapi hasilnyapun juga mengikuti kondisi tata cahaya tersebut. Namun untuk
mendapatkan hasil yang lebih maksimal maka kita dapat mengikuti teori dasar tata cahaya
yang berlaku, walaupun pada praktek kerja kita dapat mengembangkan kreasi kita sesuai
keinginan dan hasil yang akan dicapai.

Fungsi Dari Pencahayaan

Tata cahaya yang hadir di atas panggung dan menyinari semua objek sesungguhnya
menghadirkan kemungkinan bagi sutradara, aktor, dan penonton untuk saling melihat dan
berkomunikasi. Semua objek yang disinari memberikan gambaran yang jelas kepada
penonton tentang segala sesuatu yang akan dikomunikasikan. Dengan cahaya, sutradara
dapat menghadirkan ilusi imajinatif. Banyak hal yang bisa dikerjakan bekaitan dengan peran
tata cahaya tetapi fungsi dasar tata cahaya ada empat, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan,
dan atmosfir (Mark Carpenter, 1988).

- Penerangan. Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan
pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam tata
cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tet api
memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area di atas
panggung memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu
sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui laku aktor di atas pentas.

- Dimensi. Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat
diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga
membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek diterangi dengan intensitas yang sama
maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar. Dengan pengaturan
tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.

- Pemilihan. Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak
disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih adegan menggunakan kamera
maka sutradara panggung melakukannya dengan cahaya. Dalam pementasan tertentu,
penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk memberikan fokus
perhatian pada area atau aksi tertentu sutradara memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak
hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta
keindahan tata panggung yang dihadirkan.
- Atmosfir. Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya menghadirkan
suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan
suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa lakon.Tata cahaya mampu
menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya teknologi
pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan
matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan
siang hari. Sinar mentari pagi membawa kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari
terasa panas. Inilah gambaran suasana dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya.

Jenis Jenis Sumber Cahaya

1. Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar
alamimempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh
kuman. Untukmendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela -jendela
yang besar ataupundinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.

Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan penggunaan
pencahayaanbuatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami
menghasilkan panas terutamasaat siang hari. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar
penggunaan sinar alami mendapatkeuntungan, yaitu:

- Variasi intensitas cahaya matahari


- Distribusi dari terangnya cahaya
- Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan
- Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung.

2. Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya
alami.Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh
pencahayaan alami atausaat pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok pencahayaan
buatan baik yang diterapkansecara tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan
pencahayaan alami adalah sebagai berikut:

- Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta


terlaksananya tugasserta kegiatan visual secara mudah dan tepat
- Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman- Tidak
menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja
- Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak
berkedip, tidakmenyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang.
- Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi.

Kualitas Cahaya

a. Hard light
Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang
tinggi, cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang
keras (gelap – terangnya).

b. Soft Light
Disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber terpendar dan halus
biasanya cahaya yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter atau elemen
penghalus pemendaran cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang
dihasilkan juga tidak keras.

Direction Of Light
Pencahayaan yang dibedakan berdasarkan arah cahaya dan jatuhnya cahaya ke subjek dapat
dibedakan:
a. Top Light
Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebagai ambient/base light juga menciptakan
suasana tertekan pada subjek.
b. Eye Light
Cahaya yang ditujukan pada posisi mata subjek guna untuk menguatkan kekuatan yang
dimunculkan dari mata.
c.Accent Light
Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan kedalaman dan mood
tertentu. Biasanya ditujukan pada background.

Prinsip Tata Cahaya

Ini sudah menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video,
film, dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back Light

a. Key Light
Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan
paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain
3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.Fill Light

b. Fill light
Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan objek yang
disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang
mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya
setengah dari key light.

c. Back Light
Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek
tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang
subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan
fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut
pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.

Peralatan Tata Cahaya

Di bawah ini beberapa peralatan dan perlengkapan studio foto atau video, diantaranya :
1. Ruang Studio
Luas ukuran minimal dari studio foto tergantung dari jenis foto apa yang akan dihasilkan,
jika hanya Pas foto tentu saja tidak memerlukan ruang studio yang luas seperti pada foo
keluarga aau grup yang memerlukan ruangan yang besar. Jadi tidak ada ukuran maksimal
atau minimal dari studio tersebut.
Pada tahap awal studio dapat berukuran 3 x 4 m atau 4 x 6 m pertimbangannya
menyangkut perlengkapan yang harus disimpan seperti kamera, lampu background dan
lain-lain.

2. Kamera dan Lensa


Ada tiga jenis kamera saat melakukan pemotretan di studio, yaitu kamera format kecil yg
biasa disebut kamera 35mm, kamera medium format dan kamera format besar. Setiap
kamera memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk pemotretan portrait, biasanya digunakan
kamera format medium, sedangkan pemotretan still life memakai kamera format besar.
Akan tetapi bukan berarti kamera format kecil atau kamera 35mm tidak dapat digunakan
untuk pemotretan studio. Saat ini sudah banyak studio foto yang memakai kamera dengan
format 35mm untuk pemotretan portrait di studio.

3. Cable Release
Fungsi dari alat ini adalah sebagai pengganti tombol pelepas rana. Alat ini akan
memudahkan fotografer ketika menekan tombol pelepas rana sehingga mengurangi risiko
bergoyangnya kamera (shake) terutama pade pemotretan dengan kecepatan rana rendah
atau bulb.

4. Electronic Flash Head


Electronic Flash Head atau lampu flash studio adalah lampu yang menyalurkan gas seketika
dan memproduksi cahaya berdurasi singkat.

5. Kabel Sinkronisasi
Kabel ini berfungsi sebagai pemicu agar lampu studio menyala yang mana kabel ini
menghubungkan kamera dengan lampu studio.

6. Triger dan receiver


Alat ini dipasang di kamera dan lampu studio agar lampu studio bias menyala saat tombol
rana kamera ditekan, pemasangan alat ini dimaksudkan agar fotografer dapat leluasa
bergerak tanpa direpotkan oleh kabel sinkronisasi yang terpasang dikamera.

7. Alat Pengukur Cahaya/Flash Meter / Light meter


Alat ini mengukur cahaya yang dikeluarkan oleh lampu studio dan digunakan untuk
menentukan bukaan diafragma yang seharusnya di pakai dikamera, Sebelum menggunakan
alat ini dilakukan penyetelan kecepatan rana dan iso yang digunakan

8. Alat pengukur Suhu warna / Color Meter


Untuk mengetahui suhu warna/white balance yang tepat dari sumber cahaya yang
digunakan pada saat pemotretan berlangsung digunakan alat pengukur suhu warna atau
color meter. Alat ini menginformasikan mengenai tinggi rendahnya suhu warna sehingga
bias didapat nilai dari white balance yang akan disetting di kamera atau penggunaan filter
warna yang tepat untuk kamera.
Suhu warna atau white balance dari lampu studio yang masih baru biasanya berkisar 5500
Kelvin atau lebih sehingga hasil yang didapat menjadi kebiru-biruan dan seiring dengan
pemakaian dari lampu flash studio tersebut suhu warna berangsur-angsur turun hingga bisa
mencapai 4300 Kelvin dan menjadi kekuning-kuningan. Dengan alat pengukur suhu warna
tersebut maka akan bisa didapat suhu warna yang tepat.

9. Standar Reflektor
Biasanya setiap pembelian lampu flash studio dillengkapi dengan standar reflector yang
menghasilkan cahaya yang langsung dan keras.

10. Reflektor
Reflektor digunakan untuk memberikan cahaya tambahan yang merupakan pantulan dari
cahaya utama, reflector dipasaran terdiri dari 3 warna yaitu putih, perak dan emas dimana
masing-masing warna mempunyai karakter dari pentulannya tersebut.

11. Payung Studio


Payung Studio digunakan untuk menghasilkan efek bayangan yang lebih halus serta
pancaran cahaya yang lebih luas di bandingkan dengan standar reflector. Alat ini sangat
efektif digunakan pada pemotretan yang membutuhkan cakupan area cahaya yang luas,
namun dibanding dengan standar reflector pancaran cahaya dari payung ini lebih sulit di
arahkan.

12. Softbox
Softbox digunakan untuk menghasilkan efek cahaya yang lebih halus lagi dibandingkan
dengan payung, cahaya yang dihasilkan lebih terarah karena cakupan cahaya yang
dihasilkan softbox lebih terbatas, ukuran softbox juga mempengaruhi hasil yang didapat,
semakin besar ukuran softbox akan semakin lembut cahaya yang dihasilkan. Softbox dapat
menghasilkan efek bayangan persegi pada mata model.

13. Octo Dome


Octo Dome sama seperti Softbox menghasilkan efek cahaya yang lebih halus dan cahaya
yang terarah, selain itu octodome menghasilkan efek bayangan segi delapan pada pupil
mata model.

14. Snoot
Snoot digunakan untuk mengarahkan pencahayaan ke bagian tertentu saja agar
mendapatkan efek spot, Alat ini biasanya digunakan di diatas dan dibelakang objek untuk
menyinari rambut sehingga objek terpisah dengan latar belakang. misalnya untuk Hairlight.

Anda mungkin juga menyukai