Anda di halaman 1dari 17

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan Rehab ini dilaksakanakan pada mess perwira nala lanal nunukan yang berada di kabupaten
nunukan, berikut ini adalah metode pelaksanaan yang akan diterapkan pada pelaksanaan kegiatan ini.

I. Pekerjaan Pendahuluan

1. Pembersihan Lokasi Pekerjaan


Pembersihan ini adalah membersihkan sampah , rumput atau semah disekitar lokasi.
Pembersihan dilakukan oleh pekerja dan diawasi oleh mandor dengan alat bantu cangkul,
sekop, gerobak dan alat bantu lainnya.

2. Pemasangan Bowplank
Setelah pekerjaan pembersihan selesai atau telah dapat dilakukan pemasangan papan
bouplank pada akhir minggu ke 2 (dua) atau bersamaan dengan pembersihan lokasi. Dengan
langkah pertama kami akan lakukan pengukuran tanah yang akan dibangun termasuk
konturnya. Setelah didapat ukuran pasti , baru kami lakukan penentuan titik ± 0,00 peil lantai.
Setelah peil lantai didapat, baru kami lakukan pengambilan titik siku bangunan dengan bantuan
alat ukur. Sedangkan pemasangan papan bouwplank akan kami pasang dengan jarak 1,5 M’ dari
as dinding terluar agar tidak terganggu sewaktu penggalian tanah pondasi . Pasangan papan
bouplank dipakukan ketiang-tiang kayu yang ditanamkan kedalam tanah . Papan bouplank yang
bagian atasnya diketam lurus dan dipasang sesuai dengan kebutuhannya, setelah itu baru
dilakukan pengambilan titik as masing masing kolom /dinding dan diberi paku pengikat bagian
atasnya, serta dicat merah segi tiga keatas untuk memudahkan pembacaannya dan
pemasangan benang pembatu. Dalam pelaksanaan pemasangan papan bouplank ini kami
memakai tenaga juru ukur, tukang kayu dan dibantu beberapa pekerja. Sedangkan pemasangan
papan bouplank diakhir minggu kesatu selama 2 hari pelaksanaan pemasangan. Setiap item
pekerjaan yang akan kami kerjakan terlebih dahulu kami ajukan request persetujuan dari pihak
pengawas atau yang ditunjuk dan dilengkapi dengan volume, tenaga, bahan dan kapan
dilaksanakan dan lainnya sesuai aturan request.
II. PEKERJAAN TANAH

1. Pekerjaan Galian
Pertama kami akan lakukan penggalian tanah pondasi, penggalian ini dilakukan setelah
pemasangan bouplank selesai, dan telah duduk titik pondasinya . Galian pondasi dengan
kedalaman dan lebar sesuai gambar kerja . Dimana pekerjaan galian pondasi akan kami mulai
dari belakang sampai kedepan untuk memudahkan mobilisasi bahan.

2. Pekerjaan Urugan Kembali Bekas Galian


Untuk urugan tanah kembali bekas galian. Pekerjaan ini baru dapat dilakukan setelah
pasangan pondasi batu kali terpasang dengan baik dan kuat. Dimana kami akan masukkan
kelobang pondasi yang tidak terisi pondasi dan dipadatkan sampai padat dan terisi dengan
penuh pada sisi-sisi pasanga pondasi batu kali.

3. Pekerjaan Urugan Tanah


tahapan pengurugan tanah diawali dengan membersihkan area yang hendak diurug dari
berbagai sampah. Setelah itu, pasanglah batasan-batasan dan patok. Kemudian tarik benang
dari patok ke patok. Tujuan pemasangan benang ini adalah untuk mendapatkan permukaan
tanah yang rata sesuai dengan ketinggian yang diharapkan.
Jika sudah, barulah pengurugan tanah bisa dimulai. Sebaiknya lakukan pengurugan tanah
lapis demi lapis sesuai dengan ketentuan. Misalnya saja masing-masing lapis setinggi 40cm.
Pada setiap lapisan tersebut, lakukan pemadatan sebelum ditambahkan dengan material urug
untuk lapisan berikutnya.
III. PEKERJAAN PASANGAN

1. Pasangan Pondasi Batu Pecah


Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan pemasangan batu
kali.
Pembuatan profil :
a. Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang pada
setiap ujung lajur pondasi.
b. Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
c. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan titik tengah
profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil
pondasi.
d. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku agar lebih
kuat.
e. Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil, sehingga
menjadi kuat dan kokoh.
f. Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak
tepat,demikian juga peilnya.
Pemasangan batu kali :
a. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
b. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan urugan
pasir.
c. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
d. Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan tinggi 25cm
dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu
kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.
e. Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai
ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.

2. Pemasangan Paving Block


Sebelum paving / interlocking block dipasang, kontraktor harus mempersiapkan hal-hal
berikut :
a. Sub base harus dipadatkan dengan baik untuk mendapatkan CBR 90% sesuai standar
Departemen PU.
b. Sub base harus memiliki kemiringan 2,5% ke arah yang sesuai dengan rencana pada
gambar, kecuali kalau dispesifikasikan berbeda .
c. Kansteen (Curb), grill dan manhole, selokan, culvert dari semua instalasi bawah tanah
harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum paving / interlocking block dipasang.
d. Semua peralatan yang dibutuhkan untuk pemasangan ini harus sudah tersedia
seperti compactor, plat vibrator kapasitas maksimum 1,5 ton tapi tidak kurang dari
1,0 ton , mesin pemotong, papan dan balok panjang 3 m, penghalus permukaan pasir
(sand base), benang, sikat penyapu, kereta (cart) dan perlengkapan-perlengkapan lain
yang dibentukkan.
e. Sub -base course harus merupakan pasir halus (fine sand clean sound) dengan kadar
lumpur lebih dari 3%.
f. Pasir harus disebar dalam 2 lapisan, lapisan pertama adalah pemadatan dari
ketebalan 4 cm menjadi 3 cm dan lapisan kedua ditebarkan dengan ketebalan 3 cm
sesuai dengan level dan tidak dipadatkan, dan tidak boleh ada lalu-lintas yang
melewatinya.
Setelah hal diatas telah dipersiapkan, selanjutnya dilakukan prose pemasangan, dengan
memperhatikan hal2 sebagai berikut.
a. Paving / lnterlocking Block harus dipasang dengan membentuk sudut 45° dengan
pola seperti sirip dengan sambungan maksimum 5 mm.
b. Kecuali bila disebutkan berbeda dari spesifikasi dalam gambar, permukaan profil
diagonal interlocking block harusnya minimum 2,5% dengan toleransi faktor 10mm.
c. Dalam setiap 3m permukaan, deviasi yang diijinkan tidak boleh lebih dari 8mm dan
perbedaan ketinggian dari setiap block tidak boleh lebih dari 2mm.
d. Block kunci harus diatur sepanjang kansteen untuk menghindari pemotongan dari
interlocking block.
e. Sambungan interlocking block dengan kansteen harus diset dengan block kunci yang
dipotong dengan mesin pemotong spesial.
f. Pekerjaan yang sudah selesai harus dibersihkan dari adukan dan bekas-bekas minyak.
g. Tutuplah area dari lalu-lintas orang dan pekerjaan-pekerjaan lain selama pemasangan
paling tidak selama 3 (tiga) hari setelah selesainya pekerjaan.
h. Paving / interlocking block yang sudah terpasang harus dilindungi dengan lembaran
plywood.

IV. PEKERJAAN STRUKTUR BETON

1. Pengecoran Jalan Masuk


Pekerjaan yang harus dilakukan dahulu ialah pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan
dengan cara membersihkan lokasi kegiatan pekerjaan dari sampah, rumput-rumput, maupun
segala sesuatu yang mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
a. Pemasangan Begisting & Tulangan
Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah dilakukan pengukuran
lokasi. Hal ini dilakukan untuk menentukan lokasi pekerjaan. Setiap batas-batas pengukuran
diberikan patok yang dibuat dari kayu yang ditancapkan ke dalam tanah. Setelah patok
dibuat, dilakukan tarikan benang untuk membatasi lebar, panjang, dan tinggi lapisan
pondansi dan lapisan rigid yang akan dihampar. Setelah pengukuran selesai, dilakukan
pemasangan bekisting yakni dengan cara :
 Selalu membersihkan bekisting sebelum dipasang, adanya kotoran pada dinding
bekisting dapat menimbulkan hasil cor beton tidak rapi
 Pemasangan menyesuaikan garis marka ukur yang telah dibuat.
 Cek ukuran (posisi, ketegakan, kedataran).
 Cek Perkuatan bekisting apakah sudah benar-benar kuat.
 Jika sudah maka bisa dilakukan pengecoran beton.
b. Pengecoran
Pencampuran beton dilakukan secara merata dengan menggunakan conrete mixer hingga
tidak ada segregrasi bahan. Sebelum melakukan penghamparan beton, semua lapisan
pondasi harus selesai terlebih dahulu di daerah yang ingin dihamparkan beton.
Penghamparan harus dilakukan secara menerus diantara sambungan melintang.
Penghamparan dilakukan menggunakan ember atau keranjang. Pekerja tidak boleh
menginjak hamparan beton yang masih baru dengan memakai sepatu yang dilekati tanah
atau kotoran lainnya. Bila terjadi hujan beton yang sudah dihampar dan belum mengering
ditutupi dengan terpal agar kadar air dalam campuran beton tidak berlebih. Setelah itu cor
beton yang sudah mengering tidak boleh dilewati oleh kendaraan hingga 28 hari.

V. PEKERJAAN PASANGAN DAN LANTAI


1. Pemasangan Keramik Lantai
Pada saat pemasangan keramik, perlu ketelitian. Pemasangan keramik pada lantai dan
dinding memiliki proses yang sama. Berikut diberikan tahapan pemasangan keramik untuk
lantai.
a. Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik juga harus dalam keadaan
bersih, cukup kering dan rata air.
b. Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan/tangga/ dinding yang
ada.
c. Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat
dapat berupa adukan semen. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik
permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang.
Perbandingan adukan dan ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah: Untuk lantai,
Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4 cm
d. Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan
memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
e. Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik
setelah proses perendaman selesai.
f. Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk seluruh
kesatuan peil didalam ruangan.
g. Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada gambar
kerja.
h. Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuai dengan
benang yang sudah di seting terhadap ruangan, seperti pada contoh dibawah ini.
i. Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
j. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang
kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di kemudian
hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
k. Setelah keramik kepalaan selesai deikerjakan, anda bisa memasang keramik pada seluruh
bidang lantai ruangan.
l. Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang
selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah pemasangannya. Namun, sebenarnya dari
mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
m. Cara pemasangan yang baik adalah keramik jangan dipasang secara keseluruhan,
tetapi cukup sebagian dulu. Tujuannya untuk memberikan kesempatan agar lantai kerja
menguap secara sempurna. Bagian yang belum dipasang keramik dapat ditutup keramik
setelah 1 hari. Jarak antar keramik (naat) sebaiknya tidak terlalu rapat, cukup 2-3 mm.
n. Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan
bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari pemasangan lantai keramik.
Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut.
Bahan untuk naat terbuat dari semen atau bahan lainnya yang sudah tersedia di toko
bahan bangunan yang umumnya senada dengan warna ubin keramik. Nat diisi dengan
campuran pengisi nat (grout) semen atau bahan khusus yang ada dibanyak toko bangunan.
Lebar nat juga berbeda antara keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar
nat = 4 s/d 5 mm.
o. Untuk pemasangan lantai keramik yang terlalu luas, sebaiknya diberikan expansion
joint berupa celah 4 - 6 mm pada setiap luas bidang 16 m2, nantinya celah tersebut
diisi dengan bahan yang elastik dengan tujuan agar bila terjadi keretakan keramik atau
terlepasnya keramik maka tidak akan merembet atau tidak semua keramik ikut rusak.
p. Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang
selama 2–3 hari. Keramik akan ambles karena adukan di bawahnya masih belum kuat untuk
dibebani.
q. Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan 3×3 m biasanya terdapat 3–5
keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar dan ulangi pemasangannya.----
r. Bersihkan segera bekas adukan grout pengisi nat yang telah diaplikasikan dan menempel di
permukaan keramik. Kita bisa menggunakan bahan pembersih dengan kadar asam tidak
lebih dari 5%. Setelah itu bersihkan dengan air bersih.

2. Pemasangan Keramik Dinding


Sama halnya dengan pemasangan keramik lantai, Pemasangan keramik dinding memiliki
proses yang memerlukan ketelitian untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut
diberikan tahapan pemasangan keramik untuk lantai.
a. Pastikan dulu instalasi pipa plumbing & Elektrikal telah terpasang dengan benar.
b. Sebelum dilakukan pemasangan keramik dinding, seluruh permukaan dinding toilet diplester
lebih dahulu.
c. Penempelan keramik ke plesteran menggunakan tile adhesive dengan tebal ± 5mm.
d. Buat markingan top elevasi pasangan keramik dinding.
e. Dilakukan penyortiran material keramik untuk mendapatkan ukuran dan shading yang
seragam, kesikuan dan kerataan keramik.
f. Sebelum keramik dipasang, dilakukan perendaman lebih dahulu.

g. Buat kepalaan ( dibuat dengan bantuan tarikan benang arah vertikal & horizontal untuk
menjaga kelurusan dan kesikuan pasangan keramik dinding ), pemasangan keramik utuh
diawali dari top elevasi pasangan keramik.

h. Pada saat pemasangan keramik, tidak ada kotoran adukan mortar yang mengotori keramik.
i. Hasil pemasangan keramik utuh, tidak cacat, bebas dari retak/goresan/sompal dan kopong.
j. Groutingan nat keramik : rata dan keras, warna seragam.

3. Pekerjaan Saluran Keliling


Pekerjaan ini merupakan pekerjaan utilitas bangunan, yang berfungsi untuk mengalirkan air,
adapun langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut
a. Pekerjaan Galian Tanah dilaksanakan dengan menggunakan Tenaga Manusia (manual).
Tanah galian dari saluran-saluran irigasi di buang di luar saluran atau tanggul yang
ditentukan oleh direksi. Luasnya penggalian harus sekecil mungkin untuk pekerjaan
bangunan.Penggalian dimulai dari muka tanah dengan harus mengambil lebar yang cukup
sesuai gambar atau ditentukan lain oleh Direksi. kedalam galian harus berpedoman pada
titik peil/elevasi yang sudah disetujui.
b. setelah galian tanah selesai sesuai yang diinginkan pekerjaan dilanjutkan pengurukan pasir t
= 5 cm, atau dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja. Pengurukan pasir ini ditimbris
dan disiram air sampai kepadatan maksimum. dilakukan oleh pekerja dan diawasi oleh
mandor,
c. Setelah pengurukan pasir selesai di laksanakan, pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan
1/2 bata dinding saluran dengan adukan 1:2. Sebelum memulai pekerjaan harus diteliti
kembali ketinggian peil yang diisyaratkan sesuai dengan gambar rencana. Pengikatan pada
pasangan batu bata harus dilakukan secara baik dan sempurna, tidak dibenarkan setiap
pertemuan batu bata tidak diisi dengan adukan.( tidak dibenarkan ada ruangan kosong di
dalam pemasangan batu bata).
d. Setelah pekerjaan Pasangan batu bata saluran selesai dilaksanakan, dilanjutkan dengan
Pengurukan tanah kembali ketempat bekas galian yang masih berongga, yakni disamping
pasangan batu bata bagian luar.
e. Pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan pemelesteran dinding. Plesteran dilaksanakan pada
semua bidang vertikal dan lantai saluran yang dikerjakan dengan pasangan bata. Pekerjaan
pemelesteran dinding batu bata harus rata dan baik, Lapisan harus dibentuk sedemikian
rupa, hingga rata. Hasil permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang
rata dan halus. Pelesteran menggunakan campuran adukan 1:2, Semua bagian yang akan
diplesteran harus bersih dari kotoran dan disiram dengan air. Selama proses pengeringan
plesteran harus disiram air agar tidak terjadiretak-retak akibat proses pengeringan yang
terlalu cepat.

VI. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

1. Pekerjaan Rangka & Atap


Pertama pasang kuda-kuda kayu dengan semua jenis type. Setelah kuda-kuda kayu
terpasang dengan baik baru kami lakukan pemasangan gording dan kemudian lesplank kayu
dengan lurus dan semua kayu kuda-kuda akan kami ketam licin karena akan dicat
permukaannya. Kemudian baru kami pasang karpet talang dan asesories yang akan megganggu
pekerjaannya nantik sewaktu dipasang atap seng. Dimana atap seng akan kami pasang atap
seng warna dan dilengkapi dengan wall plasing tidak bocor dan rapi.
Pekerjaan konstruksi rangka atap harus dari bahan/ material yang bermutu baik, pekerja
yang terampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan ini meliputi
pekerjaan kuda-kuda, gording, atap penutup dan seluruh detail yang disebutkan / ditunjuk
dalam ganbar rencana untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan petunjuk Direksi /
Pengawas.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut
:
a. Bahan atap yang dipakai adalah atap Genteng metal roof dan Nok mental roof dengan
kualitas Baik stadart SNI atau sesuai petunjuk Direksi Pelaksana. Pemasangan atap harus
sesuai dengan petunjuk teknis pemakaian bahan tersebut yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya.
b. Untuk rangka atap menggunakan Kayu Kls II sesuai dengan syarat-syarat, Sambungan-
sambungan dilengkapi beugel / mur / baut / plat penyampung sesuai gambar rencana.
c. Balok Gording menggunakan kayu Kls II
d. Listplank kayu harus memakai bahan papan Kayu Kelas-II dengan ukuran 2.5/20 cm.

2. Pekerjaan Plafond
Pekerjaan ini merupakan bagian dari pekerjaan perbaikan dalam gedung mess, dan Bahan
yang dipakai pada pekerjaan ini yaitu plywood 6mm atau setara dan Rangka Plafond
menggunakan Rangka kayu 5/5, sedangkan Bahan list plafond dari papan, berikut Langkah Kerja
dalam pelaksanaan
a. Pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan setelah dudukan untuk alat penggantung/
pengait rangka plafond telah final dikerjakan dan tertutup dengan atap atau dak beton.
b. Pemasangan rangka plafond ditimbang rata air untuk menerima permukaan plafond
yang rata air.
c. Konstruksi rangka plafond dalam satu ruang telah final dilaksanakan gres penutup atau
lembaran plafond dapat dipasangkan.
d. Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 mm. dipinggir materi
penutup pada setiap rangkaian rangka plafondnya.
e. Sambungan antara lembaran plafond yang terpasang serapat mungkin lalu dilapisi dengan
base bond dan paper tape dari produk yang sama dengan papan penutup langit-langit .
f. Pemasangan list plafond di pasang pada setiap permukaan antara dinding dan plafond
dengan cara pemasangan menggunakan paku atau sekrup.

VII. PEMASANGAN KUSEN PINTU, JENDELA & AKSESORIS


Pekerjaan ini merupakan salah satu bagian dari pekerjaan perbaikan utilitas gedung mess, yaitu
jendela dan pintu, berikut ini metode pelaksanaan yang akan diterapkan pada kegiatan ini.

1. Pemasangan Daun Pintu & Jendela


a. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
b. Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
c. Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
d. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi
kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
e. Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal)
dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm 6 engsel serta
pasang kaso kamper kering sebagai penguat engsel pintu.
f. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian
beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun
pintu.
g. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya, kemudian
pasang/tanam pada tiang kusen.
h. Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian
masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintu.
i. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen.
k. Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus
dengan kusen.

2. Pemasangan Kaca Polos 5 mm


a. Kaca dipotong menurut ukuran kusen dengan kelonggaran cukup, sehingga pada waktu kaca
berkembang tidak pecah.
b. Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
c. Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk
memegang kaca.
d. Pasang karet/silicon list kaca dan sealent untuk pengunci/pengikat agar kaca melekat kuat.
e. Setelah selesai dipasang, kaca dibersihkan dan yang sudutnya retak/pecah atau tergores
harus diganti.

3. Pemasangan Engsel Pintu Stainles Steel


a. Tentukan jumlah pasangan engsel (sesuai dengan tinggi pintu dan ketentuan gambar kerja)
b. Tandai titik – titik pemasangan dengan menggunakan pensil.
c. Berdirikan pintu, dan dalam keadaan yang rata seimbang, tandai juga pasangan engsel pada
bagian kusen tempat akan digantungkannya daun pintu serta pasang kaso kamper kering
sebagai penguat engsel.
d. Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras engsel, dan pastikan
bahwa posisi engsel telah rapi dan benar.
e. Tambahkan pin terakhir yang melekat pada bagian engsel pintu ke bagian dinding, dan
pastikan bahwa pintu dapat terbuka dan tertutup dengan bebas.
f. Sebagai langkah terakhir, lumasi engsel dengan pelumas.
g. Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

4. Pemasangan Slot Grendel Atas Bawah/Grendel Tanam


a. Mengukur ketinggian slot Grendel yang akan dipasang pada daun pintu
b. Ukur dan beri tanda dengan pensil tempat pemasangan slot Grendel pintu.
c. Melakukan pemahatan pada tempat pemasangan Grendel pintu yang sudah ditandai.
Lakukan pahatan secara perlahan-lahan, hati-hati, dan lakukan dengan teliti agar tidak
merusak bagian-bagian dari pintu itu sendiri. Pahat sesuai pola yang sudah ditentukan,
sehingga pada saat proses pemasangan grendel tidak kelebaran ataupun kekecilan.
d. Apabila  tempat pemasangan grandel sudah rapi, kemudian memasukkan slot grendel pada
lubang tempat pemasangan slot Grendel tanam. Pasang baut pada sisi atas dan bawah pada
bagian lubang yang sudah ada.

5. Pemasangan Handle Pintu


a. Mengukur ketinggian handle pintu
b. Menandai pada bagian mana akan dipasangnya handle pintu Untuk menandai pintu
gunakan dengan pensil ataupun bolpoin agar tidak mudah hilang dan bisa terlihat saat akan
dilubangi dengan bor.
c. Proses selanjutnya yakni dengan melakukan pengeboran pada bagian pintu yang sudah
ditandai sebelumnya. Setelah dirasa cukup dan pas anda bisa mengebor pada bagian yang
sudah ditandai guna memasang pengait (baut) untuk memasangkan handle pintu pada
pintuenandai pada bagian mana akan dipasangnya handle pintu.
d. Buat poros untuk memperlebar lubang bekas pengeboran pada proses sebelumnya. Ulangi
proses pengeboran ini di sisi lain dari pintu. Fungsi lubang ini nanti adalah untuk
menentukan di mana pegangan / handle pintu akan disisipkan dan diaplikasikan.
e. Buat lubang pada bagian samping pintu dengan cara mengebornya setelah memberikan
tanda yang tepat dan benar sehingga bisa pas pada tempat yang seharusnya.
f. memasukkan pengait dari pegangan pintu ke dalam lubang yang telah di bor pada sisi
samping pintu. Gunakan pensil atau bolpoin untuk menandai dan menggambar di sekitar
cover depan. Tandai dengan pola yang jelas agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang
dapat merusak bagian-bagian dari pintu anda.
g. Gunakan pahat tajam dan palu pahat untuk membuat lubang pengait. Lakukan pahatan
secara perlahan-lahan, hati-hati, dan lakukan dengan teliti agar tidak merusak bagian-bagian
dari pintu itu sendiri. Pahat sesuai pol yang sudah ditentukan, sehingga pada saat proses
pemasangan pengait tidak kelebaran ataupun kekecilan.
h. Apabila lubang pengait sudah rapi, memasukkan pengait pada lubang tersebut yang ada di
sisi pintu / cover depannya. Pastikan pengait sudah terpasang dan duduk dengan pas di
lubang pengait agar pengaitnya tidak mudah lepas. Pasang baut pada sisi atas dan bawah
pada bagian lubang yang sudah ada
i. Untuk membuat pelat pada pintu, tutup pintu terlebih dahulu untuk menandai kusen dengan
memanfaatkan pengait yang sebelumnya sudah dipasang. Setelah dirasa cukup anda bisa
memasang pelatnya. Pastikan terpasang dengan baik agar tidak mudah lepas. Pasang baut
pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang yang sudah ada..
j. Masukkan dua sekrup ke dalam ke dalam lubang kecil pintu yang sebelumnya sudah di bor
dan masukkan baut ke dalam lubang yang lebih besar. Kemudian masukkan dan pasang
handle pintu ke dalam lubang yang sudah dibuat. Masukkan sekrup pada lubang yang sudah
ada. Kencangkan sekrup dan baut agar handle pintu terpasang dengan baik dan kencang.

VIII. PEKERJAAN FINISHING & CAT


Pekerjaan Pengecatan, yang akan dikerjakan adalah cat tembok dinding partisi, cat kayu
kusen. Dengan metoda pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :

1. Pengecatan Tembok.
a. Pertama dilakukan pembersihan permukaan yang akan dicat dari bekas kotoran dan lainnya,
kemudian baru diplemir dengan baik dan diamplas sampai rata,
b. kemudian dibersihkan dari debu amplasan dan kotoran lainnya.
c. Setelah debu dan kotoran lainnya bersih, baru dilakukan pekerjaan pengecatan dengan cat
dasar lapis pertama.
d. Setelah cat dasar kering baru dilakukan lapis cat tembok setara yang diisyaratkan dalam
bestek lapis pertama sebagai cat penutup,
e. kemudian lapis kedua cat penutup dilakukan setelah lapis pertama kering. Jadi untuk
pekerjaan cat dinding dan lainnya akan dikerjakan sampai rata 2 x jalan dan bersih.

2. Pelaksanaan pencatan kayu.


a. Pertama dilakukan pembersihan permukaan yang akan dicat dari bekas kotoran dan lainnya,
kemudian permukaan bidang dimenie dan kemudian diplamir dengan baik dan diamplas
sampai rata.
b. Setelah itu kemudian permukaan dibersihkan dari debu amplasan dan kotoran lainnya.
Setelah debu dan kotoran lainnya bersih.
c. pekerjaan pengecatan diawali dengan cat dasar lapis pertama. Setelah cat dasar kering baru
dilakukan lapis cat kayu setara yang diisyaratkan dalam bestek lapis pertama cat penutup.
d. kemudian lapis kedua cat penutup dilakukan setelah lapis pertama kering. Jadi untuk
pekerjaan cat ini akan kami kerjakan sampai rata 2 x jalan.

IX. PEKERJAAN ELEKTRIKAL


Dalam Pelaksanaan pekerjaan ini terdapat beberapa item pekerjan dalam cakupan pekerjaan
elektrikal, berikut adalah metode pelaksanaan yang diterapkan dalam kegiatan ini.

1. Persiapan & Pengecekan


a. Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan, perlu ditunjukkan contoh-contoh material, tipe
dan juga merek yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan.
b. Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan di sekitar lokasi terdekat dengan
area pekerjaan dan melindungi diri dari kemungkinan kerusakan material menyebabkan
benturan perangkat keras, sedangkan material lain disimpan di gudang tertutup.
c. Teknis pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan gambar desain, RKS dan spesifikasi teknis
pekerjaan elektrikal dan mekanikal.
d. Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal sesuai dengan perencanaan dan
membutuhkan kontrol yang lebih lanjut, sehingga dikerjakan oleh orang yang berkompeten
di bidangnya.
e. Untuk pekerjaan instalasi listrik, telepon, ducting, dan fire alarm dilakukan sebelum plesteran
dan dinding dan pemasangan plafond.
f. Instalasi Stop Kontak dan Saklar-Saklar dipasang pada dinding dengan rapi sesuai
penempatannya pada gambar-gambar rencana, setelah semua instalasi titik api dan instalasi
stop kontak dan saklar terpasang barulah diberi lampu-lampu sesuai dengan spesifikasi
teknis dan gambar-gambar rencana.

2. Pekerjaan Elektrikal Arus Kuat Dan Arus Lemah


a. Pemasangan sparing kabel
Sparing dipasang dulu apabila ada pengecoran beton lantai, untuk menghindari bobokan
beton pada saat penyambungan kabel antar lantai.

Pekerjaan Elektrikal Arus Kuat dan Arus Lemah

b. Pemasangan instalasi kabel


 Kabel vertical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit, dimana pipa
tersebut harus ditanam dulu pada dinding bata sebelum dinding diplester.
 Supaya tidak mudah bergerak pada saat dinding diplester, maka pipa yang ditanam diberi
klem dengan jarak sekitar 1 m.
 Kabel horizontal dipasang pada plat lantai beton dengan menggunakan pipa pelindung
conduit yang diberi perkuatan klem dengan jarak sekitar 1 m, hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan maintenance.
 Pemasangan kabel horizontal harus sejajar, tidak boleh saling melintas.
c. Pemasangan panel
 Panel listrik dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, rata dan tidak miring.
 Semua kabel yang masuk ke dalam panel listrik diberi tanda sesuai dengan kegunaannya
dan dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel bagian atas dapat terlindung dari
debu/kotoran. Khusus untuk kabel dengan Ø 16 mm2 harus diberi sepatu kabel dalam
panel.
 Pada sisi pintu panel bagian dalam harus dibuat diagram instalasinya termasuk daya
cadangan yang sudah direncanakan, untuk memudahkan bila ada perbaikan instalasi.
d. Pemasangan fitting dan armature
Fitting dan armature dipasang setelah kabel ditest ketahanannya, agar tidak terjadi
bongkar/pasang armature.
e. Pemasangan saklar dan stop kontak
 Marking jalur conduit pada dinding dan bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter.
 Pasang conduit dan inbow dos.
 Tunggu sampai plester dinding akhir.
 Sambungan saklar, stop kontak dengan aslinya.
 Pasang saklar dan stop kontak, gunakan waterpass agar rata.
f. Testing dan commissioning
Test tahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding, test fitting/armature selama ± 1 x 24 jam

X. PEKERJAAN SANITAIR
1. Persiapan
a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing instalasi air bersih dan air kotor.
b. Approval material yang akan digunakan.
c. Persiapan lahan kerja.
d. Lakukan penyiapan terlebih dahulu material dan alat bantu kerja disiapkan.
 Instalasi Air Bersih & Air Kotor

2. Pekerjaan instalasi plumbing air bersih


a. Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
b. Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve,  fitting dan
accessories lainnya  sesuai  dengan tanda yang sudah dibuat.
c. Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa   harus cukup,
minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
d. Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya
sambungan dapat lengket dengan kuat.
e. Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan diberi lapisan
seal tape baru disambungkan ke alat sanitair.
3. Pekerjaan instalasi plumbing air kotor, air bekas dan vent
a. Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan terhadap tekanan 10 bar,
penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak mudah bocor.
b. Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
c. Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting dan
accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
d. Pasangan clean out dan accessories lainnya.
e. Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi siku dan pipa
diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
f. Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding belum diplester +
aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat menerima beban
air.
g. Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus
cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
h. Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya
sambungan dapat lengket dengan kuat.
i. Untuk lantai dasar, pipa air hujan diberi bantalan yang cukup kuat agar sambungan tidak
kendor akibat beban air hujan yang dapat menyebabkan kebocoran.
j. Pemasangan vent out untuk instalasi pipa air kotor padat.
k. Pemasangan roof drain untuk instalasi pipa air hujan.
l. Buat sumur resapan dan bak kontrol.

4. Testing dan commissioning


a. Sebelum disambung ke sanitair semua pipa plumbing harus di test dulu dengan
menggunakan tekanan hydrostatis sebesar 5 – 8 bar selama 24 jam, dimana pada saat itu
tidak boleh ada penurunan tanah.
b. Khusus untuk instalasi air bersih, sebelum digunakan pipa dibersihkan dahulu (flushing) dari
kotoran yang mungkin masih tersisa dalam pipa. Pembersihan pipa dapat melalui lubang
clean out.
c. Sebelum test commissioning terlebih dahulu dilakukan test intern yang dimaksudkan apabila
ada kegagalan fungsi dari instalasi dan peralatan yang terpasang dapat segera
ditanggulangi/diperbaiki.
d. Test commissioning dari fungsi masing-masing peralatan yang terpasang.

XI. MANAJEMEN MUTU


Manajemen Mutu sangat di perlukan untuk menjaga mutu hasil pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi. Dalam pengendalian mutu, tim manajemen mutu harus selalu memonitor proses
pekerjaan mulai pengawasan pengadaan material, peralatan, personil hingga pelaksanaan
pekerjaan sampai selesai. Pekerjaan ini meliputi:
a. Persiapan Personil
Personil yang kompeten dibidang Manajemen Mutu.
b. Pengawasan Mutu Material, Peralatan, dan Personil
Pengawasan mulai dari material, peralatan, dan tenaga kerja hingga pelaksanaan pekerjaan
akan untuk meningkatkan nilai mutu hasil pekerjaan.
c. Pembuatan Laporan
Membuat laporan secara berkala selama masa pelaksanaan pekerjaan sebagai bahan evaluasi
dan perbaikan secara rutin dalam setiap kegiatan pekerjaan.
d. Hasil Pekerjaan
Pengendalian yang dilakukan untuk mendapatkan hasi pekerjaan yang efektif, tepat mutu,tepat
biaya dan tepat waktu

XII. METODE QUALITY CONTROL


Pengendalian quality proyek merupakan kunci utama dalam pencapaian target mutu suatu
perusahaan karena hal ini adalah suatu proses untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan
yang nantinya akan berdampak positif bagi citra perusahaan.nisasi pengendalian mutu
proyek terlampir. Berikut ini adalah flow chart kegiatan Quality Control :
Flow chart Quality Control

Demi terwujudnya realisasi target mutu yang maka dibuat suatu rencana target sebagai acuan
dasar bagi perusahaan untuk menjalankan dan menjamin mutu produk yang dihasilkan.
Pelaksanaan quality prosedur yang merupakan alur kegiatan yang ditetapkan dan harus
dipenuhi untuk mencapai target kualiatas/mutu yang dicita-citakan perusahaan. Data
mengenai project quality prosedur .

Standard Operational Procedure of Quality Control

Anda mungkin juga menyukai