INTUISI
JURNAL ILMIAH PSIKOLOGI
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/INTUISI
Abstract
Elderly growth in quantity has not been accompanied by improved quality of life. Decreased productivity resulted
in poor social conditions, economic, health status and self-reliance. Successful aging or getting old with success is
the goal of the development of the final stages in the elderly. Seniors who already have a high achieving successful
aging will certainly feel happy with life in the present in the successful aging, there are four aspects include:
functional well, optimimatization compensation selection, psychological well -being, primary and secondary
control. Differences in the achievement of successful aging is influenced by differences in change one of them is not
all the elderly men experiencing andropause whereas in older postmenopausal women mostly have occurred, one
of the changes in the functional aspects of the well is one of the indicators of successful aging achievement
discrepancy purpose of this study was to determine the difference successful aging in elderly men and elderly
women. This study is a comparative quantitative research subjects in this study were as many as 90 members of
the district branch PWRI Tambakromo Pati. The sampling technique used in this study is the total sampling or
study population, given the scale is the scale of successful aging. Results of tests of normality elderly men 's K - Sz
= 0.976 and 0.296, while the significance of elderly women K - Sz = 0.857 and 0.454 significance and because of
greater significance value of 0.087 ( > = 0.05 ), it can be said that the distribution of normal distribution of
data. Homogeneity test gives the figure of significance above 0.05 ( 0.550 > 0.05 ), it can be concluded that the
data from this study homogeneous. Results of the hypothesis test calculations show there is a difference successful
aging in older men and women, with a significance level of p = 0.001. Results of p < 0.05, means that Ha is
accepted that successful aging means that there is a difference between elderly men and women. The results
showed that in general there are differences in the achievement of successful aging among elderly men and elderly
women, it is caused by differences in the changes that occur as changes in physical, mental, social and economic
conditions. There are differences in the results of the mean count of elderly men and women.
87
Aji Dharma Agus dan Andromeda / Intuisi Jurnal Ilmiah Psikologi 6 (2) (2014)
mengenai objek sikap yang sifatnya tertutup satu populasi. Uji homogenitas dalam penelitian
(Azwar, 2010a: 98 untuk mengumpulkan data ini menggunakan levene test. Maka jika
dalam penelitian ini menggnakan skala successful probabilitas < 0,05 berarti Ho ditolak atau data
aging. Peneliti menggunakan validitas logis tidak berdistribusi homogen. Hasil uji
(konstrak) dimana item-item skala yang homogenitas data pada penelitian dapat dilihat
digunakan benar-benar mewakili teori yang dalam lampiran. Pada tabel diketahui bahwa
digunakan sebagai landasan pembuatan tes atau kolom sig. adalah 0,087 untuk variabel successful
alat ukur (instrumen). Untuk mengetahui aging. Jika angka signifikasi diatas 0,01 (0,087 >
validitas empirik instrumen tersebut maka diukur 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data hasil
validitas butirnya dengan rumus korelasi product penelitian ini adalah dinyatakan homogen.
moment. Pengujian reliabilitas dalam penelitian Pengujian hipotesis successful aging pada
ini menggunakan uji reliabilitas internal yang penelitian ini menggunakan teknik statistik t-test
diperoleh dengan cara menganalisis data dari dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows.
hasil suatu pengetesan dengan rumus alpha. Dengan hasil sebagai berikut: Hasil dari
Analisa data yang relevan adalah teknik t-test perhitungan uji t-test pada successful aging pada
untuk menguji signifikansi perbedaan dua mean lansia pria dan wanita, diperoleh dengan taraf
dari sampel-sampel yang independen. signifikansi p = 0,001. Hasil nilai p < 0,05, berarti
bahwa Ha diterima yang artinya ada perbedaan
HASIL DAN PEMBAHASAN successfull aging antara lansia pria dan wanita
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Hasil apakah ada perbedaan successful aging antara
lansia pria dan lansia lansia. Berdasarkan data
Uji normalitas dilakukan untuk melihat yang didapat dari hasil penelitian, peneliti akan
kenormalan distribusi data variabel penelitian. medeskripsikan perbedaan successful aging dari
Data yang terdistribusi secara normal akan Lansia Priamaupunlansia wanita.
membentuk distribusi normal, dimana data Berdasarkan hasil analisis data dari
memusat pada nilai rata-rata dan median. Hal ini successful aging lansia pria dan lansia wanita maka
untuk melihat apakah subjek penelitian dapat disimpulkan bahwa successful aging dari
memenuhi syarat sebaran normal untuk mewakili lansia pria yaitu tergolong tinggi sedangkan hasil
populasi. Hasil pengujiannya dapat dilihat dari analisis dari successful aging pada lansia wanita
tabel uji normalitas data dengan menggunakan juga tergolong tinggi.
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang Berdasarkan analisis deskriptif diperoleh
pengolahannya dilakukan dengan bantuan SPSS gambaran bahwa aspek pertama yaitu functional
17.0 for windows. Kaidah yang digunakan untuk well pada lansia pria berada pada kategori tinggi
mengetahui normal tidaknya distribusi data sedangkan lansia wanita juga berada pada
adalah jika nilai p>0,05 maka sebaran data kategori tinggi, hal ini menunjukkan bahwa para
berdistribusi normal, sedangkan jika p<0,05 maka lansia tidak ada yang mengalami masalah dengan
sebaran data tidak berdistribusi normal. kesehatan baik kesehatan fisik maupun juga
Berdasarkan tabel diatas hasil uji normalitas kesehatan mental. Meskipun sama-sama berada
variabel menggunakan One-Sample Kolmogorov- dalam kategori yang tinggi pada aspek functional
Smirnov Test memperlihatkan bahwa successful well, aspek ini dipengaruhi oleh adanya perbedaan
aging lansia pria mempunyai koefisien K-Sz = perubahan yang dialami oleh lansia baik lansia
0,976 dan signifikansinya sebesar 0,296, pada pria maupun lansia wanita. Tidak semua lansia
successful aging pada lansia wanita mempunyai pria mengalami andropause sedangkan pada lansia
koefisien K-Sz = 0,857 dan signifikansinya wanita dengan usia yang sama mengalami
sebesar 0,454. Oleh karena nilai signifikansi lebih menopause sehingga hal ini berpengaruh terhadap
besar dari 0,05 (> = 0,05), maka dapat pencapaian successful aging pada lansia berbeda,
dikatakan bahwa sebaran data berdistribusi perubahan yang lebih dominan terjadi pada lansia
normal. wanita yang mengalami menopause seperti
Uji homogenitas dimaksudkan untuk perubahan fisik tentunya mempengaruhi
mengetahui apakah variasi sampel yang diambil kehidupan lansia wanita sehari-hari.
dari populasi yang sama memiliki keseragaman Dalam aspek yang kedua yaitu selection
atau tidak. Menurut Arikunto (2006: 320) bahwa optimatization compensation yang dideskripsikan
pengujian homogenitas menjadi sangat penting sebagai kunci untuk menuju usia lanjut berhasil
apabila peneliti bermaksud melakukan adalah dengan menggunakan waktu sebanyak
generalisasi untuk hasil penelitiannya serta mungkin untuk melakukian hal yang bermakna.
penelitian yang data penelitiannya diambil dari Kegiatan yang dilakukan sekedar untuk mengisi
kelompok–kelompok terpisah yang berasal dari waktu luang cenderung mengurngi rasa tidak
88
Aji Dharma Agus dan Andromeda / Intuisi Jurnal Ilmiah Psikologi 6 (2) (2014)
bahagia pada usia lanjut. Akhirnya seseorang menghadiri pertemuan ddan sebagainya lebih
dikatakan memiliki successful aging yang baik puas hidupnya daripada yang hanya tinggal di
apabila mereka tetap mampu untuk memelihara rumah saja. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
kemampuan mengontrol dalam setiap sendi bahwa mayoritas lansia pria berada dalam
kehidupannya. Schulz (dalam Suardiman, 2010: kategori tinggi dan pada lansia wanita sebagian
183). berada dalam kondisi tinggi namun banyak juga
Di dalam penelitian ini diperoleh hasil yang berada dalam kategori sedang. Sesuai
bahwa lansia pria mayoritas berada dalam dengan konsep teori kepuasaan hidup yang
kategori tinggi pada aspek ini meskipun pada dikemukakan oleh Suardiman (2010:185) bahwa
aspek ini lansia wanita mayoritas juga dalam kesejahteraan psikologis lansia dipengaruhi oleh
kategori tinggi namun pada kategori sedang gaya hidup aktif, di masyarakat pada umumnya
terdapat lebih banyak lansia wanita yang ada di lansia pria lebih banyak memnpunyai peran di
dalam kategori sedang. Hal ini kemungkinan masyarakat daripada lansia wanita yang
terjadi karena mayoritas lansia pria masih terlibat peranannya di masyarakat lebih terbatas.
aktif di dalam kehidupan sosial masyarakat di Perbedaan peranan di masyarakat antara lansia
sekitarnya sehari-hari pada umumnya kegiatan pria dan lansia wanita menyebabkan terjadinya
yang dilakukan oleh para pensiunan yang tinggal perbedaan pencapaian successful aging.
di pedesaan rata-rata memiliki sawah atau kebun Successful aging bisa diartikan sebagai
yang menjadi sarana bagi para lansia pria untuk kondisi fungsional lansia berada pada kondisi
tetap bisa bekerja setelah mereka pensiun. maksimum atau optimal, tercegah dari berbagai
Dengan adanya pekerjaan yang dilakukan setelah penyakit serta memiliki fungsi kognitif yang tinggi
memasuki masa pensiun memungkinkan lansia sehingga memungkinkan mereka bisa menikmati
untuk tetap memiliki pencapaian successful aging masa tuanya dengan penuh makna,
khususnya pada aspek selection optimatization membahagiakan, berguna dan berkualitas serta
compensation. tetap berperan aktif dalam kegiatan sosial. Serta di
Berdasarkan hasil penelitian pada aspek dalamnya terdapat empat aspek yaitu functional
primary and secondary control yang dapat diartikan well, selection optimatization compensation, primary
sebagai keinginan seseorang untuk tetap memiliki and secondary control, psychological well-being.
motivasi yang kuat serta tetap berusaha untuk Successful aging sebagai tujuan dari
bisa mengendalikan lingkungan, atau dalam perkembangan tahap akhir lansia juga berkaitan
istilah yang lebih spesifik, untuk menghasilkan erat dengan adanya kebahagiaan. Menurut
konsistensi antara perilaku dan peristiwa di Erikson (dalam Hurlock 2004:442) orang yang
lingkungan. Hal ini disebut sebagai primary berusia lanjut yang telah mencapai standar yang
control. Sedangkan secondary control merujuk telah mereka tetapkan sewaktu muda dan mereka
kepada kemampuan seseorang untuk mengatur percaya bahwa keadaannya sesuai dengan
keadaan mental, emosi dan motivasi. Di dalam keadaan pribadi ideal maka mereka akan
aspek ini juga mayoritas lansia pria juga berada mengalami kebahagiaan, sebaliknya orang yang
dalam kategori tinggi sedangkan pada lansia berusia lanjut yang merasa gagal dengan harapan-
wanita meskipun sebagian besar berada pada harapan yang ditanam sewaktu muda dan putus
kategori tinggi namun banyak diantara mereka asa dengan keadaannya, menyadari bahwa
yang juga masuk dalam kategori sedang. Hal ini kesempatan mereka telah hilang mereka akan
menunjukkan pada aspek primary and secondary cenderung tidak bahagia.
control pencapaian successful aging pada lansia pria Dan kebahagiaan pada lanjut usia
lebih tinggi daripada lansia wanita. Hal ini dipengaruhi oleh penerimaan diri baik pada usia
diakibatakan oleh kehidupan sehari-hari dimana muda mauupun usia sekarang, selain oleh
lansia pria lebih bisa menempatkan diri terhadap penerimaan diri (self acceptance) kebahagiaan juga
lingkungan seperti tetap aktiv dalam kehidupan dipengaruhi oleh achievment, dan menurut sensus
bermasyarakat, sehingga memungkinkan lansia dari BPS menunjukkan bahwa ada perbedaan
pria mendapatkan pencapaian yang lebih tinggi penghasilan antara lansia pria dan lansia wanita.
dibanding lansia wanita. Hal inilah yang menyebabkan adanya pebedaan
Aspek yang terakhir dalam pengukuran dalam aspek psychological well-being.
successful aging adalah psychological well-being atau Hal yang ditemukan dalam penelitian ini
kesejahteraan psikologis adalah kondisi dimana sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
individu atau lansia merasa puas akan Purnama (2011: 1) selain ditinjau dari perbedaan
kehidupannya baik kehidupan di masa sekarang jumlah dan angka harapan hidupnya, lansia pria
maupun kehidupan di masa lalu. Kesejahteraan dan lansia wanita juga memiliki perbedaan pada
psikologis berhubungan erat dengan gaya hidup tingkat kualitas hidup dan usia harapan hidup,
aktif usia lanjut yang aktif pergi berorganisasi serta jumlah lansia wanita yang lebih tinggi
89
Aji Dharma Agus dan Andromeda / Intuisi Jurnal Ilmiah Psikologi 6 (2) (2014)
daripada lansia pria. Dilaporkan secara signifikan fisik maupun psikis, tidak semua lansia pria
bahwa lansia pria memiliki hubungan personal, mengalami andropause sedangkan pada lansia
dukungan keluarga, keadaan ekonomi, pelayanan wanita mengalami menopause selain perubahan
sosial kondisi kehidupan dan kesehatan yang fisik dan psikis juga terjadi perubahan kondisi
lebih baik. Sedangkan wanita lansia memiliki sosial ekonomi. Pada umumnya kondisi sosial
kekhawatiran terhadap masa depan. Pada hasil ekonomi lansia pria lebih baik dibanding lansia
sensus yang dilkukan oleh Badan Pusat Statistik wanita perubahan-perubahan inilah yang
tahun 2009 ditemukan hasil bahwa lansia pria di meyebabkan terjadinya perbedaan pencapaian
Indonesia yang masih bekerja mendapat gaji successful aging.
yang secara signifikan lebih tinggi dibanding Berdasarkan hasil penelitian dan
dengan yang didapatkan oleh lansia wanita yang kesimpulan, maka penulis akan mengajukan
masih bekerja hal ini menunjukkan bahwa lansia beberapa saran sebagai berikut: (1). Bagi
pria lebih mandiri secara ekonomi sehingga organisasi PWRI diharapkan untuk tetap aktif
mereka tidak khawatir terhadap masa depannya, dalam membina lanjut usia yang menjadi
Lanjut usia yang secara finansial terjamin, dapat anggotanya, selain itu juga lebih banyak
memanfaatkan waktu bebasnya untuk hal-hal mengadakan kegiatan bagi para anggotanya.
yang konstruktif, merasa bahagia dengan kontak Terutama kegiatan bagi lansia wanita sehingga
sosialnya dan dapat mengembangkan jasa- lansia wanita dapat lebih aktif dan dapat
jasanya bagi kepentingan orang lain, ia akan meningkatkan pencapaian successful aging-nya; (2).
dapat bertahan pada konsep diri yang superior, Bagi peneliti yang berminat mengadakan
tetap termotivasi tinggi dan merasa bahagia penelitian lebih lanjut, sebaiknya peneliti
dengan hidupnya. (Hurlock, 2004: 443) menyesuaikan instrumen penelitian yang akan
Secara akumulatif perbedaan pencapaian digunakan sesuai dengan budaya dari subjek
successful aging pada lansia dipengaruhi oleh penelitian sehingga data yang diambil lebih
perubahan-perubahan yang terjadi baik pada akurat. Selain itu hendaknya peneliti selanjutnya
lansia pria maupun lansia wanita, perubahan perlu memperbanyak jumlah subjek, sehingga
yang terjadi dalam tiap aspek pada successful memungkinkan untuk mengadakan try out
agingmenyebabkan adanya perbedaan, perbedaan penelitian.
perubahan baik perubahan fisik, maupun psikis,
tidak semua lansia pria mengalami andropause DAFTAR PUSTAKA
sedangkan pada lansia wanita mengalami
menopause selain perubahan fisik dan psikis juga Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Cetakan ke-12.
terjadi perubahan kondisi sosial ekonomi, pada Jakarta: Rineka Cipta
umumnya kondisi sosial ekonomi lansia pria Azizah, Lilik. M. 2011. Keprawatan Lanjut Usia.
Yogyakarta: Graha Ilmu
lebih baik dibanding lansia wanita perubahan-
Azwar, S. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Cetakan ke-10.
perubahan inilah yang meyebabkan terjadinya Yoyakarta: Pustaka Pelajar.
perbedaan pencapaian successful aging. Azwar, S. 2010a. Metode Penelitian. Cetakan ke-10.
Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian Yoyakarta: Pustaka Pelajar.
yang mengemukakan bahwa lansia pria dan ---------------2010b. Penyusunan Skala Psikologi. Cetakan
lansia wanita memiliki perbedaan yang signifikan ke-10. Yoyakarta: Pustaka Pelajar.
di dalam pencapaian successful aging, menurut apa Hamidah. Successful aging melalui dukungan sosial. Jurnal
yang dikemukakan oleh Havigrust (dalam Psikologi Unair. Volume 14 no.02 Hal108-118
Hurlock, 2004: 442) bahwa kepuasaan hidup Hurlock. B. 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta:
merupakan salah satu prediktor di dalam melihat Erlangga
Indriana, Yeniar. 2003. Religiositas, Keberadaan
pencapaian successful aging antara lansia pria dan
Pasangan dan Kesejahteraan Sosial (Social Well-
lansia wanita, dapat disimpulkan bahwa memang being) Pada Lansia Binaan. Jurnal Psikologi
perbedaan yang ditemukan dalam penelitian ini Undip. Volume 22 no.03 Hal 110-119
sesuai dengan konsep teoritis. Ouwehand et al. 2006. Clinical Psychology Review.
Utrecht: Elsiever
SIMPULAN DAN SARAN Papalia, D.E. 2004. Adult Development and Aging. New
York: MC. Graw-Hill Book.
Dari hasil penelitian, analisis data dan Purnama, Ahmad. 2009. Kepuasaan Hidup dan
pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut: Dukungan Sosial Lanjut Usia. Yogyakarta:
B2P3KS Press.
Terdapat perbedaan successful aging antara lansia
Rowe, J.W Kahn, R.L. (1998) Successful aging: The Mc
pria dan lansia wanita, lansia pria lebih tinggi
arthur Foundation Study. Online.
successful aging-nya dibandingkan dengan successful http:egyptianaaa.org/healthsuccessfulaging2.ht
aging lansia wanita. Hal ini dipengaruhi oleh m
adanya perbedaan perubahan baik perubahan
90
Aji Dharma Agus dan Andromeda / Intuisi Jurnal Ilmiah Psikologi 6 (2) (2014)
91