Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)

KEGIATAN DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Kesehatan RI


Unit Organisasi/Satker : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur/Puskesmas Simpang Jernih
Program : Upaya Kesehatan Keluarga
Sasaran Program : Masyarakat, Lintas Sektor dan Tenaga Kesehatan
Indikator Kinerja Program : Persentase Peningkatan Dukungan Masyarakat Bidang Kesehatan Keluarga
Kegiatan :
1. Upaya Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu
2. Upaya Pembinaan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
3. Upaya Pembinaan Pelayanan Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah
4.Upaya Pembinaan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
5. Upaya Pembinaan Pelayanan Kesehatan Usia Produktif dan KB
6. Upaya Pembinaan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia

Sasaran Kegiatan : Meningkatnya Kualitas Kesehatan Keluarga


Keluaran (Output) : Layanan Kesehatan Keluarga

Indikator Keluaran (Output) :


1.Terlaksananya Upaya Kesehatan Keluarga
2. Tercapainya SPM Bidang Kesehatan
Alokasi Dana : Rp. 000.000.000,-
1. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
2) Undang-undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4) Undang–undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang Laboratorium Ibu
Hamil, Bersalin dan Nifas
8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang Manajemen
Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat
9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang Skrinning
Hipotiroid Kongenital
10) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual
11) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak
12) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2017 tentang Eliminasi
Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B Dari Ibu Ke Anak
13) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
14) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
15) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

1
16) Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 18.a Tahun 2016 Tentang Akselerasi Penurunan Angka
Kematian Ibu dan Bayi Melalui Sistem Integrasi Total Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi (SITO IBA)
17) Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas Dan Fungsi,SertaTata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur
18) Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi
Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Timur
19) Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 61 Tahun 2019 Tentang Pencegahan Dan Penanganan
Stunting Terintegrasi Di Gampong

b. Gambaran Umum Singkat


Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Berdasarakan
Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 46, untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan
menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat. Upaya
Kesehatan Masyarakat meliputi upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, Kesehatan
Ibu dan anak, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan
lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan
sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan zak adiktif dan bahan berbahaya, serta
penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Saat ini Indonesia tengah mengalami perubahan pola penyakit yang sering disebut transisi
epidemiologi yang ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit tidak
menular (PTM) seperti stroke, jantung, diabetes dan lai-lain. Dampak meningkatnya kejadian PTM
adalah meningkatnya pembiayaan pelayanan kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat dan
pemerintah; menurunnya produktifitas masyarakat, menurunnya daya saing negara, yang pada
akhirnya mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat itu sendiri. Untuk menekan biaya
pelayanan kesehatan, maka perlu ditingkatkan upaya kesehatan masyarakat yang lebih menitik
beratkkan pada upaya promotif dan preventif.
Adapun indikator dampak pembangunan kesehatan adalah, meningkatnya umur harapan hidup,
menurunnya angka Kematian bayi, Menurunnya angka kematian ibu, Menurunnya prevalensi gizi
kurang pada balita. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat. Selanjutnya, misi pembangunan kesehatan
nasional adalah 1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, yakni puskesmas
menggerakkan sector lain agar pembangunan yang dilaksanakan mempunyai dampak dan kontribusi
positif terhadap kesehatan masyarakat di wiliyah kerjanya, 2) Mendorong kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat, yakni puskesmas mendorong agar setiap individu, masyarakat termasuk swasta
mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatannya, 3) Memelihara dan meningkatkan upaya
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, yakni puskesmas menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai standar, etika profesi dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan
pelayanan kesehatan serta meningkatkan efesiensi sehingga dapat dijangkau oleh seluruh manusia, 4)
Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya kesehatan, yakni puskesmas dalam dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan mendayakan seluruh potensi sumber daya kesehatan yang ada
secara optimal dan berhasil guna.
Kecamatan Simpang Jernih merupakan salah satu Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Timur
dengan Luas wilayah 844.63 km2, Dengan jumlah penduduk Tahun 2020 berjumlah 4.235 Jiwa, terdiri
dari 8 Gampong, 6 Poskesdes dan 1 Puskesmas Pembantu. Indek Pembangunan Manusia (IPM) Tahun
2019 67,39 rangking ke 18 dari 23 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh, Angka Harapan Hidup (AHH) Tahun
2019 68,67. Jumlah Kematian Ibu 10 orang dengan Angka Kematian Ibu (AKI) 113, Jumlah kematian
bayi 54 orang dengan Angka Kematian Bayi (AKB) 6, Jumlah Lahir Mati (LM) 88 bayi nomor satu
terbanyak di Provinsi Aceh. Cakupan remaja putri mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) 40%, Ibu

2
Hamil Anemia 34%, Cakupan Ibu Hamil mendapat IFA (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan Tahun
2019 69%, Balita Gizi kuarang Tahun 2019 15%, Gizi buruk 5%, Stunting 30%. Cakupan Kunjungan Ibu
Hamil (K4) 75%, Cakupan kunjungan Ibu Nifas 76%, Persalinan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan 80%. Pelayanan kesehatan Balita Tahun 2019 65%, Pelayanan kesehatan pada
usia pendidikan dasar 59%, Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 61%. Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) berjumlah 627 unit akan tetapi yang masuk katagori Posyandu akti hanya 161 unit (26%).
Menilik masih tingginya angka-angka tersebut, perlu ditingkatkan Upaya Kesehatan Keluarga yang
sistematis dan berkesinambungan melalui kemitraan dengan pihak terkait, advokasi, pemberdayaan
masyarakat, Komunikasi perubahan perilaku, kualitas tenaga kesehatan dalam melaksanakan Upaya
kesehatan Masyarakat,penyebaran informasi kesehatan dan lain-lain.
.
c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dalam pasal 4
menyatakan bahwa Capaian kinerja Pemerintah Daerah dalam pemenuhan mutu pelayanan setiap jenis
pelayanan dasar pada SPM Kesehatan harus 100% (seratus persen).

d. Indikator Pelayanan
Terlaksananya Upaya Kesehatan Keluarga.
e. Keluaran/ Output
1) Meningkatnya Upaya Kesehatan Masyarakat di …. Gampong
2) Tercapainaya Standar Pelayanan Minamal Bidang Kesehatan, yaitu 100%.
2. Maksud dan Tujuan Dilaksanakan Kegiatan
a. Maksud Kegiatan
Melaksanakan Upaya Kesehatan Keluarga
b. Tujuan Kegiatan
Mendekatkan akses dan cakupan layanan kesehatan.
3. Cara Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Upaya Kesehatan Keluarga dilaksanakan di Gampong dan Kecamatan, Peserta
dalam kegiatan ini terdiri dari Masyarakat, kader , Lintas Sektor dan tenaga Kesehatan
4. Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini bertempat di Wilayah kerja UPT Pusat Kesehatan Masyarakat Simpang Jernih
Kabupaten Aceh Timur
5. Pelaksanaan Kegiatan
a. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu masyarakat, lintas sektor, tenaga kesehatan
b. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan ini UPT Pusat Kesehatan Masyarakat Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur
c. Penanggungjawab Kegiatan
Penanggungjawab Kegiatan ini yaitu Kepala UPT Pusat Kesehatan Masyarakat Simpang Jernih selaku
Pananggungjawab Kegiatan.
6. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Upaya Kesehatan Keluarga Tingkat Kecamatan dengan jadwal kegiatan sebagai
berikut:

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

3
BULAN
NO URAIAN KEGIATAN
J F M A M J J A S O N D
KEGIATAN KESEHATAN MASYARAKAT
b.
TINGKAT KECAMATAN
2. Upaya Kesehatan Keluarga
- Upaya Kesehatan Ibu
- Pelaksanaan Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan 
Komplikasi (P4K)
- Pemantauan bumil risiko tinggi 7. B
- Pelaksanaan kelas ibu 
- Pelacakan kasus kematian ibu i

termasuk otopsi verbal a
- Pelayanan nifas termasuk KB pasca
 y
persalinan
- Pemantauan kesehatan ibu nifas a
- Transportasi calon Pendonor darah 
dalam mendukun P4K
- Penyeliaan fasilitatif 
- Pembinaan Pelayanan Bayi Baru Lahir
- Pemeriksaan neonates; 
- Pemantauan kesehatan neonatus 
termasuk neonatus risiko tinggi
- Pelacakan kematian neonatal 
termasuk otopsi verbal
- Tindak lanjut Screening Hipothyroid 
Kongenital (SHK)
- Pembinaan Pelayanan Balita Dan
Anak Pra Sekolah
- Pelaksanaan SDIDTK 
- Pelaksanaan kelas ibu balita  
- Pelaksanaan Kalakarya MTBS 
- Pelaksanaan early infant diagnosis 
HIV
- Pelacakan kasus kematian balita 
- Pembinaan kader kesehatan, guru
PAUD/TK/RA
- Sosialisasi/orientasi/advokasi 
pemanfaatan Buku KIA
- Pembinaan Pelayanan Anak Usia
Sekolah Dan Remaja
- Pembinaan UKS dan kader
kesehatan sekolah (dokter kecil, 
kader kesehatan remaja);
- Orientasi Model sekolah/madrasah
sehat
- Penjaringan Kesehatan 
- Pemeriksaan kesehatan berkala 
- Pembinaan kesehatan di luar
sekolah (panti/LKSA, lapas/LPKA, 
posyandu remaja, dan lain-lain)
- Pembinaan Pelayanan Usia
Reproduksi dan KB
- Pelayanan kesehatan reproduksi

calon pengantin
- Penyediaan media KIE terkait
kesehatan reproduksi dan KB
(termasuk bagi penyandang
disabilitas)
- Pelayanan kesehatan reproduksi 
pada sasaran dan situasi khusus
(situasi bencana, Lapas dewasa, PUS
Risti, dan lain-lain)
- Pembinaan Pelayanan Kesehatan
Lanjut Usia
- Orientasi Panduan Praktis untuk 
caregiverdalam Perawatan jangka
panjang bagi lanjut
usia
- Pelayanan lanjut usia di Posyandu  4
Lansia
- Pemantauan lansia resiko tinggi
Rencana anggaran kegiatan Kesehatan Keluarga dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2. Rincian Anggaran Kegiatan
NO RINCIAN KEGIATAN Vol Biaya (Rp) Anggaran (Rp)
2. Upaya Kesehatan Keluarga
- Upaya Kesehatan Ibu
- Pelaksanaan Program Perencanaan 1 Kegiatan 22.000.000 22.000.000
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K)
- Pemantauan bumil risiko tinggi 1 Kegiatan 29.000.000 29.000.000
- Pelaksanaan kelas ibu 1 Kegiatan 24.000.000 24.000.000
- Pelacakan kasus kematian ibu termasuk 1 Kegiatan 22.700.000 22.700.000
otopsi verbal
- Pelayanan nifas termasuk KB pasca 1 Kegiatan 16.200.000 16.200.000
persalinan
- Pemantauan kesehatan ibu nifas
- Transportasi calon Pendonor darah dalam 1 Kegiatan 167.300.000 167.300.000
mendukun P4K
- Penyeliaan fasilitatif 1 Kegiatan 105.000.000 105.000.000
- Pembinaan Pelayanan Bayi Baru Lahir
- Pemeriksaan neonates; 1 Kegiatan 41.440.000 41.440.000
- Pemantauan kesehatan neonatus termasuk 1 Kegiatan 28.800.000 28.800.000
neonatus risiko tinggi
- Pelacakan kematian neonatal termasuk 1 Kegiatan 16.415.000 16.415.000
otopsi verbal
- Tindak lanjut Screening Hipothyroid 1 Kegiatan 49.310.000 49.310.000
Kongenital (SHK)
- Pembinaan Pelayanan Balita Dan Anak Pra
Sekolah
- Pelaksanaan SDIDTK 1 Kegiatan 29.900.000 29.900.000
- Pelaksanaan kelas ibu balita 1 Kegiatan 89.730.000 89.730.000
- Pelaksanaan Kalakarya MTBS 1 Kegiatan 49.120.000 49.120.000
- Pelaksanaan early infant diagnosis HIV 1 Kegiatan 36.293.000 36.293.000
- Pelacakan kasus kematian balita 1 Kegiatan 21.975.000 21.975.000
- Pembinaan kader kesehatan, guru
PAUD/TK/RA
- Sosialisasi/orientasi/advokasi pemanfaatan 1 Kegiatan 11.350.000 11.350.000
Buku KIA
- Pembinaan Pelayanan Anak Usia Sekolah
Dan Remaja
- Pembinaan UKS dan kader kesehatan 1 Kegiatan 124.290.000 124.290.000
sekolah (dokter kecil, kader kesehatan
remaja);
- Orientasi Model sekolah/madrasah sehat
- Penjaringan Kesehatan 1 Kegiatan 39.100.000 39.100.000
- Pemeriksaan kesehatan berkala 1 Kegiatan 49.950.000 49.950.000
- Pembinaan kesehatan di luar sekolah 1 Kegiatan 16.125.000 16.125.000
(panti/LKSA, lapas/LPKA, posyandu remaja,
dan lain-lain)
- Pembinaan Pelayanan Usia Reproduksi dan
KB
- Pelayanan kesehatan reproduksi calon 1 Kegiatan 5.700.000 5.700.000
pengantin
- Penyediaan media KIE terkait kesehatan
reproduksi dan KB (termasuk bagi
penyandang disabilitas)
- Pelayanan kesehatan reproduksi pada 1 Kegiatan 20.875.000 20.875.000
sasaran dan situasi khusus (situasi bencana,
Lapas dewasa, PUS Risti, dan lain-lain)
- Pembinaan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia

5
- Orientasi Panduan Praktis untuk 1 Kegiatan 14.880.000 14.880.000
caregiverdalam Perawatan jangka panjang
bagi lanjut
usia
- Pelayanan lanjut usia di Posyandu Lansia 1 Kegiatan 16.155.000 16.155.000
- Pemantauan lansia resiko tinggi 1 Kegiatan 12.810.000 12.810.000
- Pelaksanaan Home Care pada lansia 1 Kegiatan 29.000.000 29.000.000
Total 000.000.000,

Demikian Kerangka Acuan Kerja / Term Of reference ( TOR ) dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Simpang Jernih, 000 jjjjjjj 2020

KEPALA UPT PUSKESMAS SIMPANG JERNIH


KABUPATEN ACEH TIMUR

MAIMUNAH,Am.Keb,SE
NIP. 19661009 198803 2 002

Anda mungkin juga menyukai