Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Kelompok 4
Anggota : Lukman Mubarak [ 021700013 ]
Dara Ranum Jati Nugraheni [ 021700022 ]
Prodi : Elektronika Instrumentasi
Jurusan : Teknofisika Nuklir
Pengampu : Rofiq Syaifudin, ST.
…………………….………..(4.1)
Dalam perhitungannya di lapangan (dosis pekerja radiasi) nilai R yang dimasukkan
dalam persamaan adalah respon TLD yang digunakan pekerja dikurangi dengan
bacaan TLD control kemudian dikalikan dengan nilai factor kalibrasinnya (FK),
karena nilai dosis yang diterima merupakan dosis radiasi akibat kerja (occupational
dose). FK dalam perhitungan diperoleh dari perbandingan ECC/RCF, sehingga:
…………………………………(4.2)
Dalam pelaporan dosis pekerja radiasi harus mencantumkan nilai ketidakpastian
(uexp) dan untuk mendapatkan nilai ketidakpastian ini harus memasukkan factor lain
selain ketiga factor utama tadi yang berpengaruh terhadap nilai dosis yang diperoleh
diantaranya ketidakpastian dari:
resolusi respon elemen TLD (Ures). Diperoleh dengan,
…………….………..(4.3)
irradiasi/foton (Uirr). Diperoleh dari Lab kalibrasi sdh dlm % dengan pembagi 2, maka,
…………………………………..(4.4)
fading (Ufad). Diperoleh dari spesifikasi TLD sdh dlm % dengan pembagi √3, maka,
…………………………………(4.5)
hitung statistic (UA). Digunakan jika ada bacaan berulang TLD, maka,
………………………….(4.6)
cacah latar (UBG). Digunakan jika ada bacaan berulang background, maka,
…………………………(4.7)
ECC (UECC). Diperoleh dari bacaan kalibrasi TLD, maka
………....……………….(4.8)
RCF (URCF). Diperoleh dari bacaan kalibrasi reader, maka,
…………...…………….(4.9)
Untuk mendapatkan nilai ketidakpastian maka gabungkan semua nilai ketidakpastian
dari beberapa factor di atas yang dipangkatkan menjadi ketidakpastian gabungan uC
yang diakarkan, yaitu:
…………………..(4.10)
Satuan ketidakpastian pengukuran TLD dalam %, karenanya pada setiap hitungan
factor penyumbang ketidakpastian selalu dikalikan 100% (yang awalnya bukan dalam
%). Pada akhirnya ketidakpastian dinyatakan dalam ketidakpastian gabungan (uexp)
dengan nilai:
…….………………………(4.11)
Angka 2 adalah nilai cakupan K, untuk lab dosimetry PTKMR menerapkan nilai
cakupan K= 2 yaitu 2σ dengan tingkat kepercayaan 95%.
Sehingga penulisan akhir perhitungan dosis adalah
………………...……………..(4.12)
V. ANALISIS DATA
Diketahui bahwa :
Nilai RCF = 0,00594 nC/mSv
Nilai ECC = 0,04573
𝐸𝐶𝐶
FK (Faktor Kalibrasi) = 𝑅𝐶𝐹 = 0,024 mSv/nC
Tabel 5.1. Data hasil bacaan TLD pada elemen ke-2 (ii)
Contoh perhitungan dosis dan ketidakpastiannya (pada data bacaan baris pertama) :
a. Perhitungan Dosis (D)
Nilai respon (R) = 13,414 nC
Nilai background (RBG) = 6,3871 nC
D = Rnetto x FK
= (R-RBG) x FK
= (13,414 – 6,3871)nC x 0,024mSv/nC
= 0,1686 mSv
b. Perhitungan ketidakpastian
Resolusi respon elemen TLD (Ures)
0,0001/𝑅
Ures = ( ) x 100%
√3
0,0001
13,414
=( ) x 100%
√3
= 0,00043 %
Irradiasi/foton (Uirr)
Diperoleh dari Lab kalibrasi bahwa pada saat melakukan kalibrasi di PTKMR
menggunakan sumber cesium 137, nilai irr = 4%
𝑖𝑟𝑟
Uirr =
2
4%
= = 2%
2
Fading (Ufad)
Diketahui dari spesifikasi TLD, nilai fad = 5%
𝑓𝑎𝑑
Ufad =
√3
5%
= = 2,887 %
√3
= 2,64 %
= 0,343 %
Sehingga penulisan akhir perhitungan dosis pada data bacaan baris pertama adalah :
D ± uexp = 0,1686 mSv ± 8,814 %
NB : Perhitungan dosis dan ketidakpastiannya untuk semua data bacaan yang ada,
dilakukan secara formulasi melalui microsoft excel
VI. PEMBAHASAN
Telah terlaksana praktikum Instrumentasi Medik dengan judul topik praktikum adalah
Analisis TLD Harshaw (Pemantauan Dosis Perorangan) yang dilaksanakan secara daring
(dalam jaringan) terbimbimbing oleh pengampu praktikum dari PTKMR-BATAN Jakarta.
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah agar mahasiswa (praktikan) dapat
memahami prinsip dasar cara kerja alat TLD Reader buatan Harshaw serta agar praktikan
dapat melakukan perhitungan dosis dan ketidakpastiannya pada TLD Harshaw.
Dalam pelaksanaannya, praktikan melakukan pemahaman secara mandiri terbimbing
terkait sistem kerja dari suatu TLD Harshaw, kemudian melakukan pemahaman terkait
prosedur Alur Layanan Evaluasi TLD pada PTKMR-BATAN yang telah dijelaskan oleh
pengampu praktikum (tertera pada bagian dasar teori Sub-Bab 3.3.1). Selanjutnya, tugas
utama dari praktikan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah praktikan diminta untuk dapat
menghitung dosis radiasi beserta dengan ketidakpastiannya pada sebuah data bacaan TLD
yang diberikan oleh pengampu praktikum (terlampir). Lalu, praktikan menggunakan
hitungan ketidakpastian dari factor yang ada.
Adapun pada pemahaman pertama, TLD atau Dosimeter Termoluminisensi yang
digunakan pada praktikum ini adalah tipe TLD-700 buatan Harshaw yang mana berprinsip
kerja sebagai berikut :
Thermoluminescent dosimeter (TLD) : pengukuran dosis radiasi (primer / sekunder) dengan
memanfaatkan pencahayaan dari bahan / material yang dipanaskan (setelah menerima
radiasi). Ketika radiasi berinteraksi dengan TLD, energi radiasi terdeposit di dalam material
TLD. Sebagian atom menghasilkan elektron bebas dari pita valensi dan meninggalkan hole,
yang kekurangan elektron setelah menyerap cukup energi. Impuritas di dalam kristal dapat
menangkap elektron bebas dan menguncinya di dalam kristal. Struktur kristal akan
melepaskan tangkapan elektron setelah dipanaskan dengan suhu tertentu. Elektron yang
terlepas akan kembali ke pita valensi, melepaskan energi yang diterima dari ionisasi sebagai
foton. Hole dapat juga menghasilkan foton dengan proses yang serupa. Foton dapat dicacah
/dihitung menggunakan PMT (Photo Multiplier Tube). Jumlah total foton yang terdeteksi
sebanding dengan electron dan hole yang terperangkap dan sebanding dengan radiasi
pengion yang mengenai TLD. Mekanisme ini dapat dilihat seperti Gambar 3.2 di atas.
Kemudian cara pembacaan TLD dapat dipahami bahwa dengan cara menggunakan alat
TLD Reader model 6600 buatan Harshaw. Adapun untuk prinsip kerja dari TLD-Reader
adalah sebagai berikut :
Di dalam proses pembacaan terjadi proses termoluminisensi, cahaya yang diemisikan dan
kemudian melewati filter optic dan light filter, setelah itu ditangkap oleh PMT melalui pandu
cahaya dan akhirnya cahaya tersebut diukur. Berikut adalah skema dari TLD-Reader
Pemanasan pada dosimeter menyebabkan dosimeter memancarkan cahaya tampak yang
kemudian di tangkap fotokatoda, setelah melewati filter cahaya inframerah dan filter cahaya
luminesiense PMT terdiri dari Fotokatoda yang akan mengubah cahaya yang diserap
menjadi arus listrik. Kemudian didalam PMT arus listrik telah diperkuat sehingga
memudahkan saat pengukuran. Diperlukan material fosfor yang tepat untuk sensitifitas yang
pada fotokatoda. Keluaran dari PMT sebanding dengan jumlah foton yang dihasilkan. Hasil
keluaran dari PMT dikonversi menjadi pulsa yang akan dicacah, sehingga diperoleh data
hasil cacahan radiasi dari TLD dalam bentuk intensitas thermoluminisensi (intensitas TL).
Hasil cacahan radiasi dinyatakan dalam satuan arus listrik nanocoloumb (nC). Mekanisme
ini dapat dilihat pada Gambar 3.3 di atas.
Pembahasan mengenai perhitungan dosis dan ketidakpastiannya :
Dari praktikum ini, diberikan sebuah lembar data hasil bacaan TLD-Reader (terlampir)
yang mana data bacaan tersebut merupakan hasil PTKMR pada 12/01/202. Lebih lanjut dari
data yang diberikan tersebut, praktikan (mahasiswa) hanya berfokus pada perhitungan dosis
radiasi gamma yang menggunakan data pada alemen ke-2 (ii). Data elemen (ii) ini terdiri
dari 18 data bacaan yang setiap datanya tidak dilakukan perulangan seperti dapat dilihat pada
Tabel 5.1 di atas.
Pada tahap perhitungan dosis dan ketidakpastiannya dilakukan menggunakan
persamaan 4.1 hingga persamaan 4.12 dimana untuk ketidakpastian gabungan (uC)
merupakan hasil penjumlahan akar-akar kuadrat dari Resolusi respon elemen TLD (Ures),
Irradiasi/foton (Uirr), Fading (Ufad), Nilai ketidakpastian koefisien koreksi elemen TLD
(UECC) serta Nilai ketidakpastian factor kalibrasi Reader (URCF). Sedangkan untuk nilai
hitung statistic (UA) dan nilai cacah latar (UBG) tidak dilakukan perhitungan sebab dalam
data bacaan yang ada, tidak terdapat pengulangan. Sementara itu, dijelaskan pula oleh
pengampu praktikum bahwa
1. Untuk perhitungan Uirr, nilai irr diperoleh pada saat laboran melakukan kalibrasi di
PTKMR menggunakan sumber cesium-137, yaitu sekitar 4%.
2. Untuk perhitungan Ufad, diketahui dari laboran nilai fad adalah sebesar 5%.
3. Untuk Nilai background bacaan TLD-Reader adalah sebesar 6,3871 nC.
4. Untuk nilai koefisien koreksi elemen TLD (ECC), dan nilai factor kalibrasi Reader
(RCF) yang ada pada TLD Harshaw yang digunakan untuk praktikum secara berturut-
turut adalah sebesar 0,04573 dan 0,00594.
Adapun hasil perhitungan dosis di tiap bacaan (dalam satuan mSv) diperoleh berbeda-
beda seperti tertulis pada Tabel 5.2. Akan tetapi untuk nilai ketidakpastian gabungan (uC)
yang telah dihitung diperoleh nilai yang sama untuk tiap data bacaan yaitu sebesar 4.407042
%. Sehingga selanjutnya diperhitungkan nilai ketidakpastian gabungan (uexp) yang sesuai
dengan lab dosimetry PTKMR menerapkan nilai cakupan K= 2 yaitu 2σ dengan tingkat
kepercayaan 95% yang mana didapat nilai uexp adalah sebesar 8.814084 %. Dengan
demikian praktikan telah dapat melakukan perhtungan besar dosis serta ketidakpastiannya
dari sebuah data bacaan TLD-Reader yang dapat dilihat pada Tabel 5.3 di atas.
VII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum Analisis TLD Harshaw (Pemantauan Dosis Perorangan) yang telah
dilakukan, maka dapat disampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Praktikan (dalam hal ini mahasiswa) telah mampu memahami prinsip kerja dari TLD-
Reader.
2. Praktikan telah mampu melakukan perhitungan nilai dosis dan ketidakpastiannya pada
sebuah data hasil bacaan daripada TLD Reader buatan Harshaw (data terlampir) sehingga
diperoleh hasil perhitungan seperti pada tabel berikut :
HALIQ, R. (2015). TESIS : TL142501 KARAKTERISASI DOSIMETER DARI BATU AGATE SEBAGAI DOSIMETER
DOSIS TINGGI. Surabaya: PROGRAM STUDI MAGISTER, TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Nazaroh, Pardi, & Budiantari, C. T. (2018). STUDI RESPON TLD-700 [LiF:Mg, Ti] TERHADAP GAMMA
(137Cs) DAN BETA [147Pm, 85Kr dan 90Sr]. Prosiding Seminar Nasional APISORA 2018 (pp. 117-
185). Jakarta: Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi, Badan Tenaga Nuklir
Nasional.
Rohmah, N., Tuyono, Herlina, N., & Syaifudin, R. (2006). LAYANAN PEMANTAUAN DOSIS TARA
PERORANGAN EKSTERNAL DI LABORATORIUM KESELAMATAN KESEHATAN, DAN LINGKUNGAN
PTKMR – BATAN. In R. PTKMR, Buletin Alara (pp. 28–36). Jakarta: Pusat Teknologi Keselamatan
dan Metrologi Radiasi – BATAN.
Rofiq Syaifudin, S. (2021). LAYANAN EVALUASI DOSIMETER PERORANGAN TLD LiF DI PTKMR-BATAN.
Jakarta: Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR).
LAMPIRAN