Anda di halaman 1dari 13

Analisis Obat Barbital

dan Tranquilizer
Dwi Ariani, S.Pd., M.Sc
Barbital

 Barbital merupakan derivat dari asam barbiturat.


 Asam barbiturat merupakan hasil reaksi kondensasi antara urea dengan asam
malonat melalui eliminasi 2 molekul air.
 Kelas obat yang berasal dari asam barbiturat bertindak sebagai depresan
untuk sistem saraf pusat.
 Obat ini sering digunakan untuk alasan medis sebagai obat penenang atau
anestesi.
 Dosis rendah barbiturat dapat menurunkan tingkat kecemasan dan meredakan
ketegangan, sedangkan dosis tinggi dapat menurunkan denyut jantung dan
tekanan darah
 Interaksi berbahaya dengan obat lain.
 Kurangnya keamanan dan selektivitas
Penyalahgunaan:

 Karena bisa menghilangkan insomnia maka seseorang mengkonsumsi secara


terus-menerus dan berlebih menyebabkan ketergantungan obat ini.
 Obat ini juga dipakai untuk menghilangkan kegelisahan sehingga orang
seringkali menyalahgunakannya dikonsumsi sebagai salah satu jenis narkoba
Analisis Senyawa Obat Golongan Barbital:
1. Reaksi Warna

1. Reaksi Parri
2. Reaksi Buchi dan Perlia
3. Zwikker
3. Reaksi Buchi dan Perlia
Zat dilarutkan dalam CHCl3 + pereaksi yang terdiri dari 0,5 mL CaNO3 0,001
molar dalam metil alkohol absolute + 0,5 mL molar isobutilamin dalam CHCl3
terbentuk warna ungu biru
1. Reaksi Parri

 Prinsip: pembentukan senyawa kompleks antara barbital dengan senyawa Co


dalam MeOH bebas air.
 Barbital dalam Metanol murni + 2 tetes CoCl2 dalam asam asetat 1% dan 2
tetes NH4OH warna ungu

2. Reaksi Buchi dan Perlia


Zat dilarutkan dalam CHCl3 + pereaksi yang terdiri dari 0,5 mL CoNO3 0,001
molar dalam metil alkohol absolute + 0,5 mL molar isobutilamin dalam CHCl3
terbentuk warna ungu biru
2. Reaksi Zwikker

 Pemeriksaan senyawa barbiturat dilakukan dengan menguji larutan zat dalam


etanol dengan pereaksi Zwikker (campuran Zwikker I(Co(NO3)2] 1% dalam
etanol dan Zwikker II (piridin 10% dalam etanol).
 Keberadaan senyawa barbiturat yang direaksikan dengan pereaksi Zwikker
akan mengubah larutan zat uji menjadi berwarna ungu.
 Dalam pemeriksaan golongan barbiturat ini uji pendahuluan pendukung
adalah hasil uji unsur positif mengandung unsur N, kelarutannya dalam air
yaitu bentuk asam sangat sukar larut sampai praktis tidak larut, garamnya
(garam natrium) sangat mudah larut, rasa agak pahit.
 Senyawa yang termasuk dalam golongan senyawa barbiturat antara lain
adalah fenobarbital, heksobarbital, dan lain-lain.
Analisis Senyawa Obat Golongan Barbital:
2. Reaksi Pengendapan (dengan pereaksi Millon)

 ± 50 mg zat dilarutkan dalam air atau aseton + mL pereaksi Millon, terbentuk


endapan.
 Endapan yang terbentuk kalau dipanaskan mengendap lagi: jika ditambah
pereaksi Millon berlebih, larut lagi membentuk kompleks.
 Umumnya akan memberikan endapan dengan garam Hg-(Nitrat, Asetat,
Sulfat) tetapi tidak mengendap dengan HgCl 2
Transquilizer

 Tranquilizer adalah obat sistem saraf pusat diklasifikasikan sebagai sedatif


hipnotik. Lazim disebut depresan.
 Penenang diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama:
1. Minor tranquilizer (anxiolytics, atau agen anti-kecemasan) digunakan dalam
pengobatan kecemasan, ketegangan, serangan panik, dan insomnia. Contoh:
alprazolam, lorazepam, diazepam, clobazam.
2. Major tranquilizer(neuroleptik), obat yang digunakan untuk mengobati
penyakit mental yang berat. Contoh: Haloperidol, Trifluoperazine dan
Chlorpromazine
Nama Umum Depresan:

 Pil koplo
 Pil anjing
 Ativan
 BK
 Lexotan
 Librium
 Mogadom
 Rohypnol
 Valium
Efek Langsung Panjang Depresan:

 Relaksasi/rasa santai.
 Pusing dan bingung.
 Berbicara tidak jelas atau tergagap.
 Pandangan kabur dan berbayang.
 Hilangnya daya ingat jangka pendek.
 Mabuk yang serupa dengan mabuk alkohol.
 Pemakaian dosis tinggi dapat mengakibatkan hilangnya kesadaran atau koma.
Efek Jangka Panjang Depresan:

 Peningkatan berat badan.


 Sulit tidur.
 Nafsu makan lebih besar.
 Kehilangan ingatan.
 Sulit berpikir.
 Perubahan kepribadian.
 Gangguan seksual.
 Gangguan menstruasi pada wanita.
 Pemakaian dosis tinggi setelah beberapa waktu dapat mengakibatkan
kebingungan, kurangnya koordinasi, depresi dan bicara pelo.
Bahaya Mengkonsumsi Depresan:
1. Ketergantungan
 Ketergantungan fisik dan psikologis dapat timbul setelah beberapa bulan pemakaian obat penenang.
 Pemakai yang tergantung secara psikologis merasa bahwa mereka tidak dapat hidup tanpa obat penenang.
 Ketergantungan fisik timbul ketika tubuh seorang pemakai menyesuaikan diri dengan obat penenang.
2. Kecelakaan
 Hilangnya kesadaran juga dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Obat penenang merusak penilaian dan
mengurangi konsentrasi serta koordinasi. Lebih berbahaya lagi bila obat penenang ditelan bersamaan dengan
alkohol atau obat-obat lain.
3. Kehamilan
 Obat penenang yang dipakai dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Gangguan
kemampuan belajar pada anak-anak dapat dikaitkan dengan pemakaian obat penenang. Obat penenang juga
dapat diteruskan dari ibu ke bayinya melalui air susu ibu.
4. Efek dengan obat lain
 Memakai obat penenang bersama dengan obat-obatan lain, termasuk alkohol, sangat berbahaya.
 Pengaruh obat meningkat dan kemungkinan akan menimbulkan pengaruh-pengaruh negatif yang tidak dapat
diperkirakan, termasuk kematian.
Tugas:

 Tuliskan Persamaan dan Perbedaan Senyawa Barbiturat dengan benzodizepin


(termasuk dari aspek gugus fungsi, kegunaan, dan analisisnya)

Anda mungkin juga menyukai