Anda di halaman 1dari 2

Jenis Seksio Sesaria

Darrell Fernando, Tahap 2A

1. Low transverse cesarean section


Insisi pada jenis seksio sesaria ini terbatas pada segmen bawah uterus. Keuntungan insisi
ini adalah less bladder dissection, perdarahan yang lebih sedikit, penyembuhan luka
yang lebih optimal, dan risiko ruptur yang lebih rendah pada kehamilan berikutnya. Jenis
insisi ini adalah yang paling sering digunakan, sekitar 90-98%.

2. Low vertical cesarean section


Jenis insisi ini jarang dilakukan. Biasanya diindikasikan pada persalinan yang lanjut,
lintang, atau pada kehamilan preterm di mana lebar segmen bawah rahim kecil atau
belum terbentuk dan sulit untuk melebarkan insisi. Dua indikasi tersering insisi vertikal
adalah bayi preterm dengan presentasi bukan kepala, dan letak lintang dorsoinferior.
Pada insisi ini, kandung kemih harus disisihkan ke bawah. Insisi vertikal sebesar 2 cm
dilakukan pada midline segmen bawah rahim. Insisi lalu dilebarkan dengan gunting ke
arah atas dan bawah. Operator harus mencatat pada laporan operasi sejauh apa insisi
tersebut diperlebar dan apakah insisinya meluas hingga area kontraktil dari miometrium.

3. Classical cesarean section


Jenis insisi klasik digunakan bila terdapat halangan untuk akses ke segmen bawah rahim,
seperti perlengketan hebat, mioma, atau plasenta previa/akreta. Insisi ini juga dapat
digunakan bila dibutuhkan akses yang cepat untuk melahirkan janin. Insisi klasik juga
dapat merupakan ekstensi dari insisi transversal. Apabila sudah dilakukan insisi
transversal tetapi tidak ada ruang lebih untuk melebarkan insisi, dapat dilakukan insisi
vertikal hingga ke segmen atas rahim, sehingga terbentuk insisi berbentuk “T”.

Jenis insisi abdomen pada SC klasik sama seperti pada low transverse. Dengan
menggunakan skalpel, dilakukan insisi sepanjang 2-3 cm pada bagian atas dari segmen
bawah rahim. Setelah menembus rahim, insisi dilebarkan ke sisi longitudinal sepanjang
10-12 cm. Setelah bayi dan plasenta dilahirkan, eksteriosisasi sangat berguna karena
insisi ini lebih vaskuler dan aksesnya terbatas pada insisi abdomen yang transversal.
Seringkali insisi vertikal harus ditutup dengan lebih dari satu lapis jahitan, hingga
terkadang dibutuhkan tiga lapis jahitan.
Insisi klasik atau low-vertical bukan merupakan indikasi untuk melakukan insisi serupa
pada seksio sesaria berikutnya.

Gambar 1. Jenis insisi miometrium untuk seksio sesaria.2

Referensi:
1. Baskett TF, Calder AA, Arulkumaran S. Munro Kerr’s operative obstetrics. 12th ed.
China: Elsevier; 2014. P 132-32.
2. O’Grady JP, Gimovski ML, Bayer-Zwirello L, Giordano K. Operative obstetrics. 2nd
ed. USA, Cambridge: 2008. P 546-60.

Anda mungkin juga menyukai