Makalah Kelompok 4-2
Makalah Kelompok 4-2
Oleh:
Kelompok 4
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II Pembahasan................................................................................................................3
A. Pengertian Evaluasi...................................................................................................3
B. Fungsi Evaluasi Hasil Belajar ..................................................................................4
C. Ciri-ciri Hasil Evaluasi Belajar................................................................................ 5
D. Tujuan Evaluasi Hasil Belajar..................................................................................6
E. Prosedur Evaluasi Hasil Belajar................................................................................7
F. Prinsip Evaluasi.........................................................................................................8
G. Sasaran Evaluasi........................................................................................................9
BAB III PENUTUP............................................................................................................... 10
A. Kesimpulan..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, pendidikan dijadikan ujung tombak kemajuan suatu negara. Pendidikan
dipandang mampu jadi pemecah atas masalah-masalah sosial yang ada. Sejauh ini,
pendidikan di negara kita masih semrawut, terutama soal pengaturan kurikulum. Kritik
terhadap kurikulum kita saat ini ialah kurang tepatnya kurikulum dengan mata pelajaran yang
terlalu banyak, dan tidak berfokus pada hal-hal yang seharusnya diberikan. Dan yang paling
parah pada setiap sistem pendidikan kita yaitu kurangnya evaluasi yang efektif.
mencapai tujuan secara efisien dan efektif, atau proses pendidikan tersebut tidak berjalan
sesuai program dan tidak mencapai tujuan yang diharapkan, maka untuk mengetahui hal
berkesinambungan.
Evaluasi bukan lagi merupakan hal yang asing dalam kehidupan masa sekarang,
apalagi dalam dunia pendidikan. Istilah evaluasi mempunyai padanan kata dalam bahasa
Indonesia, yaitu penilaian. Salah satu cara untuk memperbaiki proses pendidikan yang paling
efektif ialah dengan mengadakan evaluasi tes hasil belajar. Hasil tes itu diolah sedemikian
rupa sehingga dari hasil pengolahan itu dapat diketahui komponen-komponen manakah dari
Evaluasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam proses pendidikan karena bisa
memberikan informasi tentang keberhasilan atau tidaknya dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Evaluasi sangat diperlukan dalam pendidikan formal, dalam hal ini sekolah.
Khususnya evaluasi mengenai hasil belajar. Hal ini dimaksudkan untuk melihat tingkat
1
2
Sekarang ini banyak orang yang melakukan kegiatan evaluasi, tetapi tidak mempunyai
pemahaman terhadap istilah evaluasi tersebut. Hal ini tentunya akan menimbulkan masalah
dalam proses pendidikan pada umumnya, dan proses pembelajaran pada khususnya. Karena
aktivitas evaluasi tidak mempunyai syarat evaluasi sebagai suatu konsep pendidikan, dan
banyak aktivitas evaluasi yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada.
Oleh karena itu guru atau calon guru harus dibekali bagaimana cara mengevaluasi
pembelajaran yang baik dan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Karena evaluasi
bukan hanya suatu proses untuk mengklasifikasikan keberhasilan atau kegagalan dalam
belajar, tetapi juga sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengajaran.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Pengertian Evaluasi
dalam Bahasa Arab; al-Tqdir, dan dalam Bahasa Indonesia; penilaian (KBBI), yang akar
pendidikan merupakan sebuah program. Program yang melibatkan sejumlah komponen yang
bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan.
Gerald W. Brown (1977) evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan
nilai dari sesuatu. Ralp Tyler (1950) berpendapat bahwa evaluasi pendidikan merupakan
sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian
mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa
sebabnya.
menjelaskan evaluasi tersebut dengan mengatakan bahwa evaluasi itu berhubungan dengan
pengukuran. Dalam beberapa hal evaluasi lebih luas, karena dalam evaluasi juga termasuk
penilaian formal dan penilaian intuitif mengenai kemajuan peserta didik. Evaluasi juga
mencakup penilaian tentang apa yang baik dan apa yang diharapkan. Dengan demikian hasil
pengukuran yang benar merupakan dasar yang kokoh untuk melakukan evaluasi.
Berdasarkan Permendikbud No. 53 tahun 2015 penilaian hasil belajar oleh pendidik
dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses
pembelajaran. Penilaian dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta
3
4
didik, ulangan, penugasan, tes praktek, proyek, dan portofolio yang disesuaikan dengan
karakteristik kompetensi.
Dari beberapa definisi ahli diatas dapat disimpulkan pengertian evaluasi sebagai
kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah
tercapai atau belum, berharga atau tidak berharga, dan dapat pula untuk melihat tingkat
efisiensi pelaksanaannya.
melihat apakah ilmu pembelajaran yang diberikan telah mengubah si murid. Dalam hal ini
evaluasi bisa mengukur secara pasti seberapa besar murid tersebut menguasai materi. Dari
sini Anda dapat melihat apakah ada hal – hal lain yang bisa dilakukan untuk mendukungnya
secara maksimal.
Fungsi ini penting untuk membuat pembelajaran bisa menjadi proses yang
berkelanjutan. Jika si murid belum menguasai penuh, pelajaran yang belum jelas bisa
diberikan. Jika sudah dikuasai, si murid siap untuk menghadapi bahasan yang lebih kompleks.
1. Evaluasi selektif. Evaluasi ini biasanya digunakan untuk menjaring siswa dengan
tujuan seleksi. Sebagai contoh, evaluasi tes untuk melihat apakah si siswa siap naik
kelas.
2. Evaluasi diagnostik. Evaluasi yang satu ini lebih menempatkan diri pada pengukur
kemampuan anak.
3. Evaluasi keberhasilan. Evaluasi bisa menjadi alat ukur yang melihat tingkat
keberhasilan seseorang dalam dunia pendidikan. Contoh, orang yang lulus evaluasi
sarjana tentu statusnya lebih sukses daripada orang yang hanya lulus evaluasi SD.
5
1. Fungsi Formatif digunakan untuk memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik
dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama
proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013.
Hasil dari kajian terhadap kekurangan peserta didik digunakan untuk memberikan
2. Fungsi Sumatif digunakan untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada
KD tertentu, akhir suatu semester, satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di
menentukan nilai rapor, kenaikan kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan
C. Ciri-ciri Evaluasi
Pertama dimana evaluasi yang dilakukan adalah secara tidak langsung. Ketika
pendidik ingin mengetahui orang itu pandai atau tidak, maka yang dinilai adalah berdasarkan
indikatornya. Disini juga dijelaskan bahwa Carl Witherington menjelaskan ada 6 indikator
yang bisa dijadikan tolak ukur orang tersebut pandai atau tidak:
pembicaraan seseorang,
Kemudian untuk ciri yang kedua, menilai keberhasilan peserta didik biasanya
menggunakan penilaian kuantitatif atau simbol-simbol angka, lalu angka tersebut dianalisis
dengan metode statistik dan diberikan hasil secara kualitatif. Kemudian untuk ciri ketiga
kegiatan evaluasi menggunakan satuan-satuan tetap berdasarkan teori setiap populasi peserta
didik bersifat heterogen. Untuk ciri yang keempat dijelaskan bahwa hasil-hasil evaluasi pada
peserta didik umumnya tidak selalu terdapat kesamaan karena peserta didik merupakan
Kemudian untuk ciri kelima dijelaskan bahwa dalam evaluasi hasil belajar tidak
tersebut dilihat dari sampling (kekeliruan tester menentukan item soal dari sekian banyak
materi ajar), scoring (kekeliruan tester dalam menentukan nilai/score) ,ranking (kekeliruan
tester dalam pemberian peringkat pada peserta didik), dan guessing (kekeliruan yang terjadi
Dijelaskan pula bahwa kekeliruan tersebut dapat terjadi karena empat faktor yaitu,
faktor alat pengukur yang tidak tepat, faktor evaluator yang dikarenakan suasana batinnya,
sifat evaluator yang pemurah atau pelit dalam pemberian skor, mudahnya evaluator
terpengaruh berita mengenai peserta didiknya yang akan dinilai dan kesan yang dialami
evaluator dengan peserta didiknya pada masa lalu, kemudian faktor kekeliruan dalam diri
peserta didik dapat berupa faktor Psikis (kejiwaan), Fisik (jasmani), Nasib, dan faktor yang
terakhir adalah faktor situasi di saat terjadinya evaluasi hasil belajar tersebut, dimana
D. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi pendidikan terbagi atas tujuan umum dan khusus, dimana dijelaskan
sebagai berikut.
7
mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta
tertentu. Dengan kata lain tujuan umum dari evaluasi dalam pendidikan adalah
untuk memperoleh data pembuktian, yang akan menjadi petunjuk sampai dimana
b) Untuk mengukur dan menilai sejauh mana efektivitas mengajar dan metode-metode
mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan
2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan
Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan
masingmasing.
E. Prosedur Evaluasi
a. Menyusun rencana hasil belajar, dimana didalamnya dimuat 6 jenis kegiatan, yaitu,
menentukan tolak ukur, dan menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi tersebut.
c. Melakukan verifikasi data, proses penyaringan data yang layak digunakan sebgai
d. Mengolah dan menganalisis data, yang berguna untuk memberi makna untuk data
yang telah berhasil dikumpulkan dalam kegiatan evaluasi dan data tersebut disusun
f. Tindak lanjut evaluasi yang dilakukan setelah sebelumnya telah dilakukan langkah-
mengambil keputusan dan langkah apa yang dianggap perlu untuk kegiatan
evaluasi tersebut.
F. Prinsip-Prinsip Evaluasi
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru yang menjadi faktor pendukung atau
Bahwa evaluasi hasil belajar yang baik adalah yang dilaksanakan secaraterus-
menerus (kontinu). Dengan evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur,
Evaluasi hasil belajar dapat terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut
dilaksanakan secara utuh dan menyeluruh, mencakup seluruh aspek tingkah laku
siswa, baik aspek berpikir (kognitif), aspek nilai atau sikap (afekitf), maupun
keterampilan (psikomotor).
Penggunaan kriteria yang diperlukan dalam evaluasi adalah pada saat memasuki
5. Prinsip kegunan
Evaluasi yang dilakukan hendaknya merupakan sesuatu yang bermanfaat, baik bagi
G. Sasaran Evaluasi
Sasaran evaluasi adalah segala sesuatu yang dititik pusat pengamatan karena penilai
menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut. Dengan demikian sasaran penilai untuk
1. Input
Calon siswa sebagai pribadi yang utuh, dapat ditinjau dari beberapa segi yang
mengukur. Aspek yang bersifat rohani setidak nya mencakup 4 (emapat) hal.
10
a. Aspek kemampuan
Untuk dapat diterima sebagai calon peserta didik dalam rangka mengikuti program
pendidikan tertentu, maka para calon peserta didik harus memiliki kemampuan yang
sesuai atau memadai, sehingga dalam mengikuti proses pembelajaran pada program
pendidikan tertentu itu nantinya peserta didik tidak akan mengalami banyak hambatan
atau kesulitan.
Sehubungan dengan itu, maka bekal kemampuan yang dimiliki calon peserta didik
perlu untuk dievaluasi terlebih dahulu, guna mengetahui sampai sejauh mana
kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing calon peserta didik dalam mengikuti
program tertentu. adapun alat yang biasa dipergunakan dalam rangka mengevaluasi
b. Aspek kepribadian
Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri seseorang, dan menampakkan
bentuknya dalam tingkah laku. Sebelum mengikuti program pendidikan tertentu, para
sebab baik buruknya kepribadian mereka secara psikologis akan dapat mempengaruhi
c. Aspek sikap
Sikap pada dasarnya adalah merupakan bagian dari tingkah laku manusia, sebagai
gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Karena sikap ini merupakan
mengenai sikap sseorng adalah hal yang sangat penting. Karena itu maka aspek sikap
11
perlu dinilai atau di evaluasi terlebih dahulu bagi calon peserta didik sebelum
d. Aspek intelegensi
Untuk mengetahui tingkat intelegensi digunakan tes intelegensi yang sudah banyak
diciptakan oleh para ahli. Dalam hal ini yang terkenal adalah tes buatan Binet dan
Simon yang dikenal dengan tes Binet-Simon. Dari hasil tes akan diketahui IQ
intelegensi seseorang.
2. Transformasi
Telah dijelaskan bahwa banyak unsur yang terdapat dalam transformasi yang
semuanya dapat menjadi sasaran atau objek penilaian demi diperoleh nya hasil
pendidikan yang diharapkan. Selanjutnya apabila disoroti dari segi transformasi maka
Bahan pelajaran merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru atau
instruktur untuk perencanaan pembelajaran Bahan ajar juga dapat diartikan sebagai
seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak
tertulis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk
belajar.
dalam pekerjaan mendidik. Atau bisa juga yang dimaksud metode mengajar adalah
guru atau instruktur dan metode mengajar yang digunakan untuk menyampaikan
12
informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam
Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai maksud atau tujuan
dan mengajar.
d. Sistem administrasi.
Misalnya dalam penampilan, guru harus mampu menarik simpati para siswanya,
karena bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, maka
kepada para siswanya. Maka guru harus memahami hal ini dan berusaha mengubah
3. Output
Adapun dari segi output, yang menjadi sasaran evaluasi pendidikan adalah tingkat
pencapaian atau prestasi belajar yang berhasil diraih oleh masing-masing peserta
didik, setelah mereka terlibat dalam proses pendidikan selama jangka waktu yang
telah ditentukan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi sebagai kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah
direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak berharga, dan dapat pula untuk
apakah ilmu pembelajaran yang diberikan telah mengubah. Dalam hal ini evaluasi bisa
mengukur secara pasti seberapa dalam menguasai materi. Dari sini Anda dapat melihat
apakah ada hal – hal lain yang bisa dilakukan untuk mendukungnya secara maksimal.
rencana hasil belajar, Menghimpun data dimana dilakukan dengan pengukuran baik
menggunakan tes ataupun instrument lainnya, Melakukan verifikasi data, Mengolah dan
menganalisis data, Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan dan Tindak lanjut
evaluasi.
Sasaran evaluasi adalah segala sesuatu yang dititik pusat pengamatan karena penilai
menginginkan informasi tentang sesuatu tersebu. Dengan demikian sasaran penilai untuk
10
DAFTAR PUSTAKA
https://nurdinpendidikanfisika.blogspot.com/2014/11/subjek-objek-sasaran-evaluasi-
prinsip.html. Diakses 27 Oktober 2020
KBBI, hlm. 400.
Prof. Dr. Sunardi, M.Sc & Dr. Imam Sujadi, M.Si. 2017. Sumber Belajar Calon Peserta
PLPG 2017.Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Guru Dan Tenaga Kependidikan