Anda di halaman 1dari 23

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

PEMERINTAH KOTA PALOPO


RUMAH SAKIT UMUM SAWERIGADING
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , Rumah

Sakit Umum Sawerigading Palopo telah memiliki Panduan Identifikasi Pasien sebagai

implementasi dari Buku pedoman keselamatan pasien Rumah Sakit Umum Sawerigading

Palopo. Panduan ini diharapkan menjadi acuan yang harus diperhatikan oleh staf terkait di

lingkungan Rumah Sakit Umum Sawerigading Palopo yang kita cintai ini.Kami berterima

kasih sekali kepada Tim SKP yang telah menyelesaikan Panduan Identifikasi Pasien Rumah

Sakit Umum Sawerigading Palopoini. Kami percaya bahwa tidak ada yang sempurna kecuali

Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu kami menerima masukan

untuk kesempurnaan panduan ini untuk masa yang akan datang.

Terima Kasih
DAFTAR ISI

JUDUL........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................. iii

BAB I : Defenisi........................................................................................... 1

BAB II : Ruang Lingkup................................................................................ 2

BAB III : Tata Laksana.................................................................................. 6

BAB IV : Dokumentasi.................................................................................. 8
BAB I

DEFINISI

Identifikasi adalah pengumpulan data dan pencatatan segalaketerangan tentang

bukti - bukti dari seseorang sehingga kita dapatmenetapkan dan mempersamakan

keterangan tersebut dengan individu seseorang. Pasien adalah seorang individu yang

mencari atau menerima perawatan medis. Identifikasi pasien adalah suatu sistem

identifikasi kepada pasien untuk membedakan antara pasien satu dengan yang lain

sehingga memperlancar atau mempermudah dalam pemberian pelayanan kepada pasien.

Manfaat Pemasangan Gelang Identitas

1. Untuk identifikasi pasien sebagai individu yang akan menerima pelayanan atau
pengobatan; dan
2. Untuk kesesuaian pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut.
3. Bahaya untuk pasien yang menolak, melepas dan menutupi gelang
4. Meminta pasien / keluarga untuk mengingatkan petugas bila akan melakukan
tindakan atau memberi obat, meberikan pengobatan, tidak menkonfirmasi nama dan
mengecek gelang identifikasi.
BAB II

RUANG LINGKUP

1. Panduan ini diterapakan kepada semua pasien rawat inap, pasien instalasi gawat
darurat (IGD), danpasien yang akan menjalani suatu prosedur.

2. Pelaksanaan panduan ini adalah semua tenaga kesehatan (medis,


perawat,farmasi,bidan dan tenaga kesehatan lainnya), staf diruang rawat, staf
administrasi dan staf pendukung yang bekerja dirumah sakit.

3. Unit terkait Untuk pelaksanaan Identifikasi :

a. Pelayanan medis dan keperawatan


1) Ruang rawat inap dewasa, ibu Dan anak
2) Ruang perawatan perinatal dan ruang bayi
3) ICU, kamar bersalin dan kamar operasi
b. Pelayanan penunjang medis
1) Pelayanan laoratorium
2) Pelayanan radiologi
3) Pelayanan rekammedis
4) Pelayanan fisioterapi
5) Pelayanan gizi
BAB III

TATA LAKSANA

A. Identifikasi pasien di Rumah Sakit adalah denganmenggunakan dua cara, yaitu :

1. Dengan menyebutkan nama pasien, tanggal lahir, dan nomor rekam medis

2. Dengan mengunakan gelang identitas pasien

a. Gelang warna pink untuk pasien perempuan.

b. Gelang warna biru untuk pasien laki - laki.

c. Stiker warna merah untuk pasien mempunyai riwayat alergi.

d. Stiker warna kuning untuk pasien mempunyai resiko jatuh.

Identifikasi pasien tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien.

Identifikasi pasien juga dilakukan pada pasien komaatau tidak sadar, pasien dengan

gangguan jiwa, dan pasien yang tanpa identitas. Kebijakan identifikasi tersebut juga

dilakukan di lokasi berbeda dalam rumah sakit seperti pelayanan rawat jalan, UGD, VK

(kamar bersalin) dan kamar operasi. Pasien rawat jalan tak harus memakai gelang identitas

pasien kecuali telah ditetapkan lain oleh Rumah Sakit, misalnya ruang haemodialisa. Bila

dalam satu ruang terdapat pasien dengan nama sama, pada cover luar folder rekam medik

dan semua formulir permintaan penunjang . harus diberi tanda “HATI HATI PASIEN

DENGAN NAMA SAMA

Saat pemasangan gelang identifikasi petugas harus :

1. Jelaskan manfaat gelang pasien.

2. Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak, melepas, menutupi gelang.

3. Meminta pasien untuk mengingatkan petugas bila akan melakukan tindakan atau

memberi obat, memberikan pengobatan tidakmengkonfirmasi nama dan mengecek

gelang identifikasi.
B. Identifikasi Pasien Khusus

1. Prosedur identifikasi neonatus

a. Neonatus harus menggunakan dua gelang identifikasi setiap saat ( detail yang sama

pada dua anggota gerak yang berbeda yaitu anggota gerak atas dan atau anggota

gerak bawah ).

b. Gelang pasien neonatus berisi identifikasi ibu yang melahirkan pasien jika nama

pasien belum teregistrasi.

c. Setelah nama neonatus teregistrasi, identifikasi mengenai ibu pasien dapat diganti

dengan identifikasi pasien tersebut.

d. Gelang identifikasi warna pink untuk bayi perempuan dan warna biru untuk laki-laki.

2. Prosedur identifikasi pasien anak

a. Gelang identifikasi anak berisi nama pasien, nomor rekammedis, tanggal lahir dan

nama orang tua atau wali pasien.

b. Gelang identifikasi untuk anak perempuan pink dan biru untuk laki- laki.

3. Prosedur identifikasi pasien dengan alergi

a. Pasien harus di pastikan memilik riwayat alergi atau tidak sebelum di rawat inap.

b. Gelang identifikasi alergi berwarna merah dikenakan di salah satu pergelangan

tangan dan harus dicatumkan nama alergi dengan jelas.

c. Data alergi harus terdokumentasi di rekam medis pasien.

d. Satu gelang alergi dapat memuat maximal 3 ( tiga ) identifikasi alergi pasien, jika

lebih dari tiga alergi dapat ditambahkan gelang identifikasi alergi baru sesuai dengan

kelipatan tiga.

e. Jika ditemukan alergi baru, gelang identifikasi alergi baru harus dikenakan.
4. Prosedur identifikasi pasien dengan resiko jatuh

a. Pasien dengan resiko jatuh adalah pasien dengan agitasi,agresi, delirium yang belum

membaik, geriatri dan pasien lain dengan kebutuhan kekang.

b. Gelang identifikasi pasien dengan resiko jatuh berwarna kuning yang dikenakan di

salah satu pergelangan tangan dengan mencantumkan nama pasien, jenis kelamin,

nomor rekam medis, dan tanggal lahir.

c. Pasien agitasi, agresi dan kebutuhan kekang yang beresiko membahayakan dirinya

dan merusak gelang yang dikenakan dipergelangan tangan dapat dikenakan di

pergelangan kaki danapabila pasien sudah membaik dan tenang, gelang tidak perlu

dipindahkan.
BAB IV

DOKUMENTASI

1. Gambar gelang identifikasi dan stiker

2. SPO tentang Pemasangan Gelang Identifikasi

3. SPO Identifikasi Pasien

4. SPO Pelaksanaan Identifikasi

5. SPO tentang pemasangan gelang alergi


CONTOH GELANG IDENTIFIKASI UNTUK WANITA DAN STIKER RISIKO JATUH,

ALERGI DAN DNR


PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI PASIEN RAWAT
INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2
RSUD 03.06.03
SAWERIGADING
PALOPO

Tanggal Terbit
STANDAR 01 Agustus 2015
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Proses kegiatan identifikasi dengan memasang gelang identifikasi


pasien rawat inap pada pergelangan tangan kanan yang tercantum
nama, tempat tanggal lahir, dan nomor rekam medis
TUJUAN Memastikan identifikasi pasien dengan benar selama pasien dirawat
di rumah sakit
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rsud Sawerigading Kota Palopo. Nomor :
332/Sk/Rsud.Swg/Plp/X/2015
PROSEDUR A. Persiapan
Penampilan petugas admisi rawat inap
1. Periksa kerapian pakaian seragam
2. Periksa kelengkapan atribut
Alat-alat :
1. Gelang identifikasi pasien
2. Berkas rekam medis
3. Alat tulis
B. Pelaksanaan
1. Siapkan gelang identifikasi pasien sesuai jenis kelamin
2. Isi label gelang dengan identitas pasien (nama, tempat
tanggal lahir, dan nomor rekam medis) sesuai berkas rekam
medis pasien
3. Ucapkan salam “selamat pagi/sianfg /sore/malam,
Bapak/ibu”
4. Sebut nama dan departemen/unit kerja “saya…(nama), dari
unit kerja..(sebutkan)”
5. Jelaskan maksud dan tujuan pemasangan gelang identifikasi
kepada pasien
“Bapak/Ibu, sesuai peraturan keselamatan pasien, saya akan
memasang gelang identifikasi ini pada pergelangan tangan
Bapak/Ibu. Tujuannya adalah untuk memastikan identitas
bapak/ibu dengan benar dalam mendapatkan pelayanan dan
pengobatan selama di rumah sakit ini, setelh bapak/ibu
berada diruang rawat inap, staf kami akan selalu melakukan
konfirmasi identitas dengan meminta bapak/ibu
menyebutkan nama dan tanggal lahir untuk dicocokkan
dengan data pada gelang identifikasi. Prosedur konfirmasi
tersebut akan selalu dilaksanakan pada saat pemberian
obat, pemberian transfuse darah, pengambilan sampel untuk
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi, dan bila
akan dilakukan tindakan kedokteran”.
6. Lakukan verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien atau
keluarga paham atas informasi tersebut
7. Pasangkan gelang identifikasi pada pergelangan tangan
pasien (sesuai dengan kondisi)
8. Informasikan pada pasien atau keluarga bahwa gelang
identifikasi ini harus selalu dipakai hingga pasien
diperbolehkan pulang.
“bapak/ibu mohon gelang identifikasi ini jangan dilepas
selama masih dalam perawatan di Rumah sakit ini”
9. Ucapkan terimakasih dan sampaikan “terima kasih atas
pengertian dan kerjasamanya”

- Bagian Rekam Medis


UNIT TERKAIT
- Bagian Patologi Klinis
- Bagian Radiologi
- Unit-unit perawatan rawat inap.
- Unit-unit perawatan rawat inap sehari/ ruang tindakan.
- Unit Gawat Darurat.
- IBS, ICU, PONEK

IDENTIFIKASI PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
04.06.03
RSUD
SAWERIGADING
PALOPO

Tanggal Terbit
STANDAR 01 Agustus 2015
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Proses kegiatan identifikasi dengan cara melakukan konfirmasi


identitas terhadap pasien yang akan diberikan layanan atau tindakan
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam rangka :
1. Memastikan kebenaran identitas individu yang akan mendapat
pelayanan atau pengobatan
2. Untuk memastikan, tindakan yang akan diberikan kepada pasien
yang tepat.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rsud Sawerigading Kota Palopo. Nomor :
332/Sk/Rsud.Swg/Plp/X/2015
PROSEDUR A. Persiapan
1. Alat
2. Pasien
B. Pelaksanaan
1. Siapkan alat-alat untuk pelaksanaan tindakan
2. Petugas cuci tangan
3. Ucapkan salam “
“Assalamu alaikum, Bapak/Ibu “Selamat Pagi / Siang atau
Malam
4. Sebutkan Nama dan Peran Anda
“Saya......(Nama), saya sebagai (Sesuai Unitnya) yang
bertanggung jawab terhadap (Prosedur yang dibutuhkan
untuk Identifikasi) Bapak / Ibu saat ini.
5. Informasikan Kepada Pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan, “Bapak/Ibu, Saya akan..... (Sebutkan jenis yang
akan diberikan) sesuai dengan terapi pengobatan bapak/ibu
dari dr.........(sebutkan nama DPJP yang memberi terapi)”
6. Jelaskan maksud dan tujuan dilakukan identifikasi.
7. Pastikan identitas pasien dengan benar sebelum dilakuakn
tindakan dengan cara : pada pertemuan pertama
a. Verbal : Minta Pasien untuk menyebutkan nama lengkap
dan tanggal lahir “Mohon sebutkan nama lengkap dan tanggal
lahir Bapak/Ibu”
b. Visual : Lihat cocokkan nama yang diesbutkan pasien
dengan yang tercantum pada gelang identitas yang digunakan
oleh pasien (pastikan 2 dari 3 data yang ada harus benar.
Pertemuan selanjutnya : cukup dengan visual saja dengan
mencocokkan 2 dari 3 identitas yang ada di gelang dengan
yang ada di dokumen rekam medik.
c. identifikasi tidak boleh menggunakan nomor kamar atau
lokasi pasien.
8. Untuk pasien tidak sadar dan pasien bayi, identifikasi
dilakukan dengan cara :
a. Verbal : menanyakan kepada keluarag/penunggu dua dari
tiga data yaitu : nama pasien, tanggal lahir/umur dan
no.rekam medis
b. Visual : Petugas melakukan verifikasi kebenaran data
dengan melihat dan mencocokkan data yang ada digelang
identitas
9. Bila sudah selesai dilakukan, konfirmasi ulang data identitas
“sudah cocok”, lakukan prosedur yang dibutuhkan (lihat spo
sesuai tindakan yang akan dilakukan).
a. Setelah selesai, ucapkan terima kasih pada pasien “terima
kasih Bapak/ Ibu”
b. Ucapkan salam penutup “Wassalamualaikum.
10. Siapkan gelang identifikasi pasien sesuai jenis kelamin
11. Isi label gelang dengan identitas pasien (nama, tempat
tanggal lahir, dan nomor rekam medis) sesuai berkas rekam
medis pasien
12. Ucapkan salam “selamat pagi/sianfg /sore/malam,
Bapak/ibu”
13. Sebut nama dan departemen/unit kerja “saya…(nama), dari
unit kerja..(sebutkan)”
14. Jelaskan maksud dan tujuan pemasangan gelang identifikasi
kepada pasien
“Bapak/Ibu, sesuai peraturan keselamatan pasien, saya akan
memasang gelang identifikasi ini pada pergelangan tangan
Bapak/Ibu. Tujuannya adalah untuk memastikan identitas
bapak/ibu dengan benar dalam mendapatkan pelayanan dan
pengobatan selama di rumah sakit ini, setelh bapak/ibu
berada diruang rawat inap, staf kami akan selalu melakukan
konfirmasi identitas dengan meminta bapak/ibu
menyebutkan nama dan tanggal lahir untuk dicocokkan
dengan data pada gelang identifikasi. Prosedur konfirmasi
tersebut akan selalu dilaksanakan pada saat pemberian
obat, pemberian transfuse darah, pengambilan sampel untuk
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi, dan bila
akan dilakukan tindakan kedokteran”.
15. Lakukan verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien atau
keluarga paham atas informasi tersebut
16. Pasangkan gelang identifikasi pada pergelangan tangan
pasien (sesuai dengan kondisi)
17. Informasikan pada pasien atau keluarga bahwa gelang
identifikasi ini harus selalu dipakai hingga pasien
diperbolehkan pulang.
“bapak/ibu mohon gelang identifikasi ini jangan dilepas
selama masih dalam perawatan di Rumah sakit ini”
18. Ucapkan terimakasih dan sampaikan “terima kasih atas
pengertian dan kerjasamanya”

- Bagian Rekam Medis


UNIT TERKAIT - Bagian Patologi Klinis
- Bagian Radiologi
- Unit-unit perawatan rawat inap.
- Unit-unit perawatan rawat inap sehari/ ruang tindakan.
- Unit Gawat Darurat.
- IBS, ICU, PONEK
PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2
03.06.03
RSUD
SAWERIGADING
PALOPO

Tanggal Terbit :
PROSEDUR TETAP

1 Mei 2017

PENGERTIAN Suatu upaya untuk melakukan identifikasi terhdap pasien secar


tepat pada setiap pasien emergency (IGD), rawat inap, pasien
operasi dan pasien rawat jalan.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mengurangi
kesalahan identifikasi pasien sehingga mencegah tertukarnya
pasien saat pemberian obat, pemberian transfusi, pengambilan
produk darah atau specimen, pemberian tindakan/prosedur,
asuhan keperawatan, pemberian obat di apotik dan pemberian
makanan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rsud Sawerigading Kota Palopo. Nomor :
332/Sk/Rsud.Swg/Plp/X/2015

PROSEDUR 1. Petugas cuci tangan Siapkan status pasien


2. Ucapkan salam dan perkenalkan diri.
3. Lakuakn identifikasi pasien(Lihat SPO Identifikasi)
4. Identifikasi pasien dilakukan pada :
a. Sebelum memberikan obat, memberikan darah atau
produk darah
b. Sebelum pengambilan darah dan specimen lain
c. Sebelum pemberian pengobatan, pemeriksaan
penunjang dan atau tindakan/prosedur lainnya
d. Pemberian asuhan keperawatan
e. Sebelum pemberian obat diapotik
f. Sebelum pemberian makanan diruang rawat inap
5. Pasien tanpa keluarga dan tidak sadar, identifikasi pasien
dilakukan dengan melihat gelang identifikasi
6. Untuk pasien tidak sadar, pasein anak aatau pasien yang
lain yang melngalami keterbatasan lainnya, identifikasi
ditanyakan kepada penunggu pasien dan dicocokkan dengan
gelang identitas.
7. Perawat cuci tangan.
UNIT TERKAIT 1. UGD
2. Ruang Rawat Inap Keperawatan
3. Ruang Bersalin
4. Unit bedah sentral
5. Unit Care Intensive
6. Penunjang,: Lab, Ro, UTDRS, Apotek, gizi dan fisioterapi

PEMASANGAN STIKER RIWAYAT ALERGI OBAT


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
03.06.03
RSUD
SAWERIGADING
PALOPO

Tanggal Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2017

PENGERTIAN Pemasangan gelang alergi adalah Proses Kegiatan identifikasi


dengan pemasangan stiker alergi berwarna merah kepada pasien
yang memiliki riwayat alergi terhadap obat tertentu.
TUJUAN 1. Memberi identitas pasien dengan riwayat alergi obat
2. Meningkatkan mutu pelayanan medis
3. Menurunkan insidens keselamatan pasien
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rsud Sawerigading Kota Palopo. Nomor :
332/Sk/Rsud.Swg/Plp/X/2015
PROSEDUR A. Persiapan
1. Stiker gelang Berwarna merah
2. Berkas rekam medis
B. Pelaksanaan
1. Siapkan stiker gelang berwarna merah
2. Ucapkan salam
3. Perkenalan diri dan jelaskan maksud dan tujuan
a. Assalamu alaikum, selamat pagi/siang/malam
bapak/ibu; nama saya....akan memasangkan stiker
berwarna merah pada gelang identitas dengan tujuan
untuk memberikan tanda kepada pasien yang
memiliki riwayat alergi obat tertentu
b. Pasangkan stiker berwarna merah pada gelang
identitas pasien
c. Beritahukan kepada pasien bahwa stiker gelang
berwarna harus selalu terpasang selama pasien
dirawat dan memiliki riwayat alergi obat.
d. Ucapkan terimakasih kepada pasien/keluarga
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi PONEK
3. Instalasi OK Sentral
4. Instalasi ICU

PENGAMBILAN CONTOH/SAMPEL DARAH PASIEN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
03.06.03
RSUD
SAWERIGADING
PALOPO

Tanggal Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2017

PENGERTIAN Pengambilan contoh darah adalah proses sampling darah pasien


yang membutuhkan pelayanan darah.
TUJUAN Sebagai acuan penerpan langkah-langkah terjaminnya
keamanan dan kualitas komponen darah yang ditransfusikan
kepada pasien
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rsud Sawerigading Kota Palopo. Nomor :
332/Sk/Rsud.Swg/Plp/X/2015
PROSEDUR A. Persiapan Alat
 Siringe/Spoit
 Tabung Vakum Ungu
 Turniket
 Kapas Alkohol
 Plester
 Sarung tangan dan masker, dll
B. Persiapan pasien
Jelaskan kepada pasien tujuan tindakan yang akan
dilakukan.
C. Pelaksanaan
1. Petugas ruangan mengecek format permintaan darah
(mencocokkan identitas pasien dengan format permintaan
darah)
2. Alat didekatkan pada pasien
3. Siapkan label dan lekatkan pada tabung
4. Tentukan lokasi pengambilan darah
5. Desinfeksi lokasi pengambilan, jarum sammpling
ditusukkan tepat diatas vena dengan sudut 30-40 derajat
6. Tabung vakum yang sudah berisi darah dilepaskan dari
jarum
7. Gerakkan tabung secara perlahanan bolak balik, sehingga
darah bercampur dengan antikoagulan
8. Dokumentasikan pengambilan darah dan specimen lain
distatus pasien
UNIT TERKAIT 1. UTDRS
2. IRNA
3. IBS
4. UGD
5. Ruang Rawat Inap Keperawatan
6. Unit bedah sentral
7. Unit Care Intensive
8. Unit Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai