Anda di halaman 1dari 8

PENJADWALAN PASIEN OPERASI ELEKTIF

Pengertian : Suatu tata cara penjadwalan pasien yang akan dilakukan operasi secara elektif

Tujuan :

-Agar memberi pasien dapat dilayani secara baik

-Memberikan kepuasan kepada pasien

-Untuk menghindari ketidak teraturan dalam penjadwalan

Kebijakan : Semua tata cara penjadwalan ini dilakukan semua bagian yang menjadwalkan
pasien yang akan dilakukan pembedahan elektif instalasi bedah sentral

Prosedur :

1. Pasien yang mau dijadwalkan untuk pembedahan sudah lengkap pemeriksaan


penunjang dan kelengkapan administrasi yang dipersiapkan oleh petugas ruangan
perawatan.
2. Dokter ruangan sudah mengkonsulkan atau memberitahukan pasien yang mau
dilakukan pembedahan kepada dokter yang bertugas di instalasi bedah sentral
(operator).
3. Perawat ruangan melaporkan pasien yang akan dilakukan pembedahan kepada SMF
yang akan menangani pembedahan tersebut
4. Dari bagian SMF atau perawat ruangan yang merawat pasien yang akan dilakukan
pembedahan tadi menjadwalkan ke instalasi bedah sentral dengan membawa blangko
yang sudah diisi lengkap dan di tanda tangani oleh dokter bedah dan petugas ruangan.
5. Penjadwalan dinyatakan di setujui bila sudah diterima bagian petugas instalasi bedah
sentral dibuktikan tanda tangan penerima

Unit terkait : Semua ruangan perawatan


PENJADWALAN PASIEN OPERASI CITO

Pengertian : Semua tata cara penjadwalan pasien yang akan dilakukan operasi secara cito

Tujuan :

- Agar semua pasien dapat dilayanisecara baik


- Memberi kepuasan pada pasien
- Untuk menghindari ketidak teaturan dalam penjadwalan

Kebijakan : Semua tata cara penjadwalan ini dilakukan semua bagian yang menjadwalkan
pasien yang akan dilakukan pembedahan cito di instalasi bedah sentral.

Prosedur :

1. Pasien yangmanu dilakukan pembedahan sudah dipersiapkan dengan memberitahukan


atau mengkonsulkan ke dokter bedah oleh dokter jaga dari ruangan atau instalasi
gawat darurat.
2. Petugas ruangan atau instalasi gawat darurat mempersiapkan semua pemeriksaan
penunjang, obat-obatan yang diperlukan, darah, alat yang diperlukan untuk
pembedahan dan kelengkapan administrasinya.
3. Setelah semua siap petugas ruangan atau instalasi gawat darurat sudah
memberitahukan kepada petugas instalasi bedah sentral 1 jam atau ½ jam sebelumnya
untuk memberi waktu persiapan kamar operasi dan mempersiapkan petugas assisten
dan petugas anastesi.
4. Dari ruangan perawatan atau instalasi gawat darurat pasien diantar ke instalasi bedah
sentral.

Unit terkait :

- Semua ruangan perawatan


- Instalasi gawat darurat
PEMBUATAN LAPORAN OPERASI

Pengertian : Suatu tata cara pembuatan laporan operasi pasien yang telah dilakukan
pembedahan.

Tujuan :
- Untuk bahan rekam medik/Audit Medik.
- Untuk memberikan gambaran/ keterangan tentang operasi yang dilakukan.

Kebijakan : Prosedur tetap penulisan laporan operasi dilaksanakan setelah melakukan


tindakan medis.

Prosedur :
1. Semua tindakan medis yang dilaksanakan dibuat laporan tertulis setelah tindakan
selesai dilakukan.
2. Memuat tentang data pasien yang dilakukan tindakan medis, pemeriksaan, tindakan
medis yang dilaksanakan dan semua catatan yang dianggap perlu.
3. Di buat dua rangkap untuk arsip dan laporan dalam status pasien

Unit terkait : Kamar bedah emergency dan elektif


PERSIAPAN AREA OPERASI

Pengertian : Tata cara mempersiapkan area pada tubuh pasien yang akan dilakukan operasi.

Tujuan : Menyiapkan area operasi untuk menghindari dari infeksi nosokomial.

Kebijakan :

1. Adanya rencana operasi yang ditentukan oleh dokter operator yang diketahui oleh
dokter ruangan, petugas ruangan dan bagian keuangan.
2. Petugas ruangan yang bertanggung jawab atas persiapan pasien calon operasi ini.

Prosedur :

1. Petugas ruangan mengetahui rencana operasi dari pasien tersebut.


2. Petugas ruangan mengetahui jenis operasi yang akan dilakukan sehingga bisa
mengetahui area mana yang perlu dipersiapkan.
3. 2 Jam sebelum jadwal operasi ditentukan, petugas ruangan mempersiapkan area
operasi
4. Selain itu diperhatikan hygiene pasien : mulut, kuku, rambut dan kulit.
5. Persiapan area operasi dengan dilakukan pencukuran di area operasi yang cukup luas
dengan mempertimbangkan keperluan untuk perluasan luka operasi.
6. Pencukuran menggunakan pisau cukur searah dengan rambut kemudian dicuci dengan
sabun sampai bersih.
7. Setelah dilakukan pencukuran, pasien dimandikan dan dikenakan pakaian khusus dan
memakai tutup kepala.
8. Perhiasan, gigi palsu, kontak lens dan lain-lain harus sudah ditanggalkan dan
diserahkan pada keluarga.

Unit terkait : Petugas Kamar Operasi


Serah Terima Pasien Pra & Pasca Operasi

Pengertian : Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan dan
staf kamar operasi.

Tujuan :

1. Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh petugas ruangan dan
kamar operasi agar pelaksanaan operasi bisa berhasil dengan baik dan mengutamakan
keselamatan pasien.
2. Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan khusus lainnya yang
dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi tersebut.

Kebijakan : Petugas runagan dan petugas kamar operasi bertanggung jawab atas persiapan
pasien calon operasi ini.

Prosedur :

1. Petugas ruangan mengetahui jadwal operasi .


2. Petugas ruangan mempersiapkan area operasi sesuai prosedur yang berlaku.
3. Petugas ruangan mengisi berita acara.
4. Petugas ruangan mempersiapkan semua catatan medik pasien termasuk surat izin
operasi untuk dibawa bersama pasien ke ruang operasi.
5. Petugas ruangan menyertakan perlenkapan penunjang operasi misalnya : persediaan
obat-obatan atau persediaan darah yang diperlukan saat operasi.
6. Setengah jam sebelum jadwal operasi atau setelah ada panggilan dari petugas kamar
operasi, pasien dibawa ke kamar operasi dengan memakai tempat tidur yang dipakai
diruangan.
7. Serah erima pasien pra operasi dilakukan di ruang transfer.
8. Petugas ruangan menyerahkan pasien disertai berita acara serah terima yang ditanda
tangani oleh petugas ruangan dan petugas kamar operasi dan diitulis dalam buku
register kamar operasi.
9. Petugas kamar operasi memeriksa kelengkapan berita acara, kelengkapan identisa,
catatan medik pasien, keadaan umum pasien, surat izin tindakan dan kelengkapan
penunjang lainnya seperti obat-obatan dan persediaan darah.
10. Kejadian khusus dan pengobatan selama operasi berlangsung dicatat dalam berita
acara oleh asisten operasi /amplop.
11. Setelah operasi selesai, asisten menyiapkan berita acara, catatan medik pasien.
12. Pasien dipersiapkan untuk serah terima dengan petugas ruangan.
13. Serah terima dilakukan di ruang transfer, petugas kamar operasi menyerahkan pasien
beserta semua kelengkapannya yang ditandai dengan penandatanganan berita acara
serah terima pasien pasca operasi.

Unit terkait : Ruang Rawat Inap


Pengelolaan Pasien di Ruang Pulih Sadar (RR)

Pengertian : rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasien di ruang
pulih kamar operasi.

Tujuan :

1. Membebaskan pasien dari pengaruh obat anastesi dan mempercepat masa pemulihan.
2. Mengantisipasi secara dini terhadap resiko pembedahan / anastesi.
3. Melindungi privasi pasien.

Kebijakan : Agar proses yang dilakukan di Recovery Room berjalan dengan sebaik-baiknya

Standar alat : Tempat tidur pasien, suction, O2, Senter kecil, obat-obatan dan cairan infus
dalam keadaan emergensi, standart infus, ambu bag.

Prosedur : Perawat ruang pulih sadar adalah perawat sirkuler dari ruang operasi dan
mengikuti pasien keruang pulih sadar yang kemudian melakukan tugas sebagai berikut :

1. Menyiapkan keperluan dan mengecek fungsi alat sehingga siap pakai


2. Mengecek :
 Identitas pasien
 Catatan Medik
 Advis dokter
 Perlengkapan pasien yang harus dikembalikan ke ruang rawat
3. Memindahkan pasien ke tempat tidur
4. Memberikan asuhan keperawatan :
 Pasien dengan GA dilakukan askep dengan parameter Aldrete Score (AS)
 Pasien dengan regional anastesi dilakukan dengan Bromage Score (BS)
 Pasien dengan local anastesi dilakukan pemantauan tanda-tanda alergi
 Melakukan pencatatan di CM dan di ekspedisi ruang pulih sadar
 Menginformasikan ke ruangan rawat inap dengan telepon bahwa pasien sudah
bisa kembali keruangan sesuai dengan parameter
 Menginformasikan ke operator dan anastesi jika terjadi keadaan yang tidak
diinginkan selama di ruang pulih sadar
5. Serah terima pasien dngan petugas ruangan pengambil pasien :
 Tentang kondisi pasien
 Catatan medik pasien
 Foto rontgen dll
 Sisa obat dan alat yang tidak dipakai
 Menginformasikan order dokter dan minta tanda tangan penerima pasien pada
format anastesi
6. Menjaga keutuhan, kerapihan, kebersihan, dan kesiapan semua sarana ruang pulih
sadar
7. RR dibuka selama 24 jam
8. Jaga pagi mulai jam 07.00-14.00 WIB dengan toleransi waktu sampai jam 15.00 WIB.
Selebihnya pasien menjadi tanggung jawab petugas tim kamar operasi yang
bersangkutan

Unit Tekait : Bagian perawatan, SMF anastesi.


Prosedur Penundaan dan Pembatalan Operasi

Pengertian : Langkah – langkah yang dilakukan dalam penundaan dan pembatalan acara
operasi yang sudah terjadwal.

Tujuan : 1. Pelaksanaan kegiatan operasi yang efektif dan berjalan lancar.

2. Untuk menghindari kesulitan dan hambatan selama pelaksanaan operasi.

3. menghindari komplikasi setelah operasi.

Kebijakan : 1. Tidak terjadi hal-hal yang mempersulit dan menghambat jalannya operasi.

2. Tidak terjadi komplikasi yang dikarenakan tindakan operasi.

Prosedur : 1. Ada indikasi medis

2. ada gangguan teknis, dimana tidak memungkinkan lagi dilakukan operasi.

3. Telah melewati jalan yang telah ditentukan dengan tenggang waktu maksimal 30

menit.

4. Bila telah pasti dibatalkan / ditunda maka dokter pembedah atau dokter anestesi
menulis dilembar pembatalan operasi disertai alas an yang tepat dan
memberikan penjelasan kepada penderita dan keluarga dengan jelas dan
terperinci.

5. Koordinator atau petugas kamar bedah melaporkan kejadian tersebut kepada


kepala kamar bedah dan secara berkala diadakan evaluasi.

Unit Terkait : 1. Kamar operasi

2. petugas kamar operasi

3. petugas ruang rawat inap

4. ruang rawat inap

5. dokter bedah

6. dokter Anestesi

7. penderita dan keluarga

Anda mungkin juga menyukai