Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ANALISA DAMPAK KORUPSI DALAM KEHIDUPAN


Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas
Dosen Pengampu : dr. Jeles A. Atihuta, MARS

OLEH AFITA

Kelas / Semester : Ambon (Pagi) / IV (Genap)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MALUKU HUSADA
AMBON
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Rheumatoid Arthritis”
ini dengan sebaik baiknya. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem. Makalah ini
terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, oleh karena itu kami saya mengucapkan terima kasih

Teman-teman yang telah membantu penyusunan makalah ini. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
A. Latar Belakang........................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................
C. Tujuan Penulisan ....................................................................
D. Manfaat Penulisan ..................................................................
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................
A. Anatomi Fisiologi Tulang Belakang ......................................
B. Definisi ...................................................................................
C. Klasifikasi ...............................................................................
D. Etiologi. ..................................................................................
E. Patofisiologi .......................................................................
BAB IV PENUTUP ....................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................
B. Saran ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Rheumatoid arthritis adalah penyakit kronis yang menyebabkan nyeri, kekakuan, pembengkakan dan
keterbatasan gerak serta fungsi dari banyak sendi. Rheumatoid arthritis dapat mempengaruhi sendi apapun, sendi-
sendi kecil di tangan dan kaki cenderung paling sering terlibat. Pada rheumatoid arthritis kekakuan terburuk paling
sering di pagi hari. Hal ini dapat berlangsung satu sampai dua jam atau bahkan sepanjang hari. Kekakuan untuk
waktu yang lama di pagi hari tersebut merupakan petunjuk bahwa seseorang mungkin memiliki rheumatoid
arthritis, karena sedikit penyakit arthritis lainnya berperilaku seperti ini. Misalnya, osteoarthritis paling sering tidak
menyebabkan kekakuan pagi yang berkepanjangan (American College of Rheumatology, 2012).

Penyakit arthritis bukan penyakit yang mendapat sorotan seperti penyakit hipertensi, diabetes atau AIDS,
namun penyakit ini menjadi masalah kesehatan yang cukup mengganggu dan terjadi dimana-mana. Rheumatoid
arthritis adalah bentuk paling umum dari arthritis autoimun, yang mempengaruhi lebih dari 1,3 juta orang
Amerika. Dari jumlah tersebut, sekitar 75% adalah perempuan. Bahkan, 1-3% wanita mungkin mengalami
rheumatoid arthritis dalam hidupnya. Penyakit ini paling sering dimulai antara dekade keempat dan keenam dari
kehidupan. Namun, rheumatoid arthritis dapat mulai pada usia berapa pun (American College of Rheumatology,
2012).

Gangguan yang terjadi pada pasien rheumatoid arthritis lebih besar kemungkinannya untuk terjadi pada suatu
waktu tertentu dalam kehidupan pasien. Kebanyakan penyakit rheumatoid arthritis berlangsung kronis yaitu
sembuh dan kambuh kembali secara berulang-ulang sehingga menyebabkan kerusakan sendi secara menetap.
Rheumatoid arthritis dapat mengancam jiwa pasien atau hanya menimbulkan gangguan kenyamanan. Masalah
yang disebabkan oleh penyakit rheumatoid arthritis tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak jelas pada
mobilitas dan aktivitas hidup sehari-hari tetapi juga efek sistemik yang tidak jelas yang dapat menimbulkan
kegagalan organ. Rheumatoid arthritis dapat mengakibatkan masalah seperti rasa nyeri, keadaan mudah lelah,
perubahan citra diri serta gangguan tidur. Dengan demikian hal yang paling buruk pada penderita rheumatoid
arthritis adalah pengaruh negatifnya terhadap kualitas hidup. Bahkan kasus rheumatoid arthritis yang tidak begitu
parah pun dapat mengurangi bahkan menghilangkan kemampuan seseorang untuk produktif dan melakukan
kegiatan fungsional sepenuhnya. Rheumatoid arthritis dapat mengakibatkan tidak mampu melakukan aktivitas
sehari-hari seutuhnya (Gordon et al., 2002).

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud denganrheumatoid arthritis?


2. Bagaimanakah konsep teori rheumatoid arthritis?
3. Bagaimanakah konsep proses keperawatan pada rheumatoid arthritis?
C. Tujuan Penulisan

Tujuan Umum Menjelaskan konsep dan proses keperawatan pada rheumatoid arthritis 2.

D.Manfaat Penulisan

1. Mahasiswa memahami konsep dan proses keperawatan pada klien dengan penyakit rheumatoid arthritis
sehingga menunjang pembelajaran mata kuliah Sistem Muskuloskeletal.
2. Mahasiswa mengetahui proses keperawatan yang benar sehingga dapat menjadi bekal
BAB II PEMBAHASAN

A. Anatomi Fisiologi

Muskuloskeletal terdiri dari tulang, otot, kartilago, ligament, tendon, fasia, bursae dan persendian. Tulang Tulang
terdiri dari sel-sel yang berada pada bagian intra-seluler. Tulang berasal dari
embryonic hyaline cartilage yang mana melalui proses “osteogenesis” menjadi tulang.
Proses ini dilakukan oleh sel-sel yang disebut Osteoblast. Proses mengerasnya tulang akibat menimbunya garam
kalsium.

Fungsi tulang adalah sebagai berikut :

1) Mendukung jaringan tubuh dan menbuntuk tubuh.


2) Melindungi organ tubuh (jantung, otak, paru-paru) dan jaringan lunak.
3) Memberikan pergerakan (otot yang berhubungan dengan kontraksi dan pergerakan )
4) Membuat sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang (hema topoiesis).
5) Menyimpan garam-garam mineral. Misalnya kalsium, fosfor. Tulang dapat diklasifikasikan dalam lima
kelompok berdasarkan bentuknya :

 Tulang panjang (femur, humerus ) terdiri dari satu batang dan dua epifisis. Batang dibentuk oleh jaringan
tulang yang padat.epifisis dibentuk oleh spongi bone (Cacellous atau trabecular )
 Tulang pendek (carpalas) bentuknya tidak teratur dan cancellous (spongy) dengan suatu lapisan luar dari
tulang yang padat.
 Tulang pendek datar (tengkorak) terdiri dari dua lapisan tulang padat dengan lapisan luar adalah tulang
cancellous.
 Tulang yang tidak beraturan (vertebra) sama seperti tulang pendek
 Tulang sesamoid merupakan tulang kecil, yang terletak di sekitar tulang yang berdekatan dengan
persendian dan didukung oleh tendon danjaringan fasial,missal patella (kap lutut) 2.

Otot Otot dibagi dalam tiga kelompok, dengan fungsi utama untuk kontraksi dan untuk menghasilkan pergerakan
dari bagian tubuh atau seluruh tubuh. Kelompok otot terdiri dari :
 Otot rangka (otot lurik) didapatkan pada system skeletal dan berfungsi untuk memberikan pengontrolan
pergerakan, mempertahankan sikap dan menghasilkan panas. b.
 Otot Viseral (otot polos) didapatkan pada saluran pencernaan, saluran perkemihan dan pembuluh darah.
Dipengaruhi oleh sisten saraf otonom dan kontraksinya tidak dibawah control keinginan.
 Otot jantung didapatkan hanya pada jantung dan kontraksinya tidak dibawah control keinginan.

Kartilago Kartilago terdiri dari serat-serat yang dilakukan pada gelatin yang kuat. Kartilago sangat kuat tapi fleksibel
dan tidak bervascular. Nutrisi mencapai kesel-sel kartilago dengan proses difusi melalui gelatin dari kapiler-kapiler
yang berada di perichondrium (fibros yang menutupi kartilago) atau sejumlah serat-serat kolagen didapatkan pada
kartilago.
Ligament Ligament adalah sekumpulan dari jaringan fibros yang tebal dimana merupakan ahir dari suatu otot dan
dan berfungsi mengikat suatu tulang.

Tendon Tendon adalah suatu perpanjangan dari pembungkus fibrous yang membungkus setiap otot dan berkaitan
dengan periosteum jaringan penyambung yang mengelilingi tendon tertentu, khususnya pada pergelangan tangan
dan tumit. Pembungkus ini dibatasi oleh membrane synofial yang memberikan lumbrikasi untuk memudahkan
pergerakan tendon.

B. Definisi Rheumatoid Arthritis

Atritis Reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi kronik dengan manifestasi utama poliartritis progresif dan
melibatkan seluruh organ tubuh. (Arif Mansjour. 2005 ) Reumatoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi
sistemik kronik yang manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini juga
melibatkan seluruh organ tubuh.(Hidayat, 2006)

Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang manifestasi utamanya adalah
poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini juga melibatkan seluruh organ tubuh.(Hidayat, 2006) Reumatik
adalah gangguan berupa kekakuan, pembengkakan, nyeri dan kemerahan pada daerah persendian dan jaringan
sekitarnya (Adellia, 2011)

C. Klasifikasi

Klasifikasi Berdasarkan Gejalanya :

1. Kelas I : Masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan aktivitas olahraga. 2.


2. Kelas II : Masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari tapi mulai terbatas dan kesulitan melakukan
olahraga.
3. Kelas III : Aktivitas sehari-hari sudah mulai terganggu.
4. Kelas IV : Aktivitas sehari-hari sudah sangat terbatas, apalagi aktivitas fisik lainnya

Buffer (2010) mengklasifikasikan rheumatoid arthritis menjadi 4 tipe, yaitu :

 Reumatoid Arthritis Klasik Pada tipe ini terdapat 7 kriteria tanda dan gejala sendi yang berlangsung terus
menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.
 Reumatoid Arthritis Defisit Pada tipe ini terdapat 5 kriteria tanda dan gejala sendi yang berlangsung terus
menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.
 Probable
 Reumatoid Arthritis Pada tipe ini terdapat 3 kriteria tanda dan gejala sendi yang berlangsung terus
menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.
 Possible Reumatoid Arthritis Pada tipe ini terdapat 2 kriteria tanda dan gejala sendi yang berlangsung
terus menerus, paling sedikit dalam waktu 3 bulan.

D. Etiologi

Hingga kini penyebab Remotoid Artritis (RA) tidak diketahui, tetapi beberapa hipotesa menunjukan bahwa RA
dipengaruhi oleh faktor-faktor :
a. Mekanisme imun ( Antigen-Antibody) seperti interaksi antara IG g dan faktor Rematoid (RF)
b. Gangguan Metabolisme
c. Genetik
d. Faktor lain, seperti pekerjaan

E. Patofisiologi

Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi synovial seperti edema, kongesti vascular, eksudat fibrin dan infiltrasi
selular. Peradangan yang berkelanjutan menyebabkan synovial menjadi menebal, terutama pada sendi artikular
kartilago dari sendi. Pada pesendian ini granulasi membentuk pannus atau penutup yang menutupi kartilago.
Pannus masuk ke tulang sub chondria, jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada
nutrisi kartilago artikular, kartilago menjadi nekrosis.
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Rheumatoid arthritis (RA) adalah gangguan autoimun kronik yang menyebabkan proses inflamasi pada sendi
yang terutama mengenai mengenai membran sinovial dari persendian dan umumnya ditandai dengan dengan
nyeri persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas, dan keletihan. Hingga kini penyebab Remotoid Artritis (RA)
tidak diketahui, tetapi beberapa hipotesa menunjukan bahwa RA dipengaruhi oleh faktor-faktor : mekanisme
IMUN ( Antigen-Antibody) seperti interaksi antara IGC dan faktor rematoid, gangguan Metabolisme, genetik, faktor
lain : nutrisi dan faktor lingkungan (pekerjaan dan psikososial)

B. Saran

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis juga membuka kesempatan bagi kritik dan saran yang membangun dan mengembangkan
makalah ini. Karena pada hakikatnya ilmu pengetahuan akan terus menerus berkembang sesuai dengan
perkembangan jaman.
DAFTAR PUSTAKA

Hollmann DB. Arthritis & musculoskeletal disorders. In: Tierney LM, McPhee, Papadakis MA (Eds): Current Medical
Diagnosis & Treatment, 34 th ed., Appleton & Lange, International Edition, Connecticut 2005, 729-32. NANDA NIC-
NOC. 2015.
Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
Yogyakarta:MediAction Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
jakarkat : EGC.2002

Anda mungkin juga menyukai