Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN KOMUNITAS

OLEH
NAMA: ADE JIHAN FARIDA A SIPI
NPM: 1420118105
Semester: V
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIkes)


Maluku Husada
Ambon
2021
PARADIGMA KEPERAWATAN KOMUNITAS

a. A. Individu
b. B. Keluarga
1. manusia c. C. Kelompok
d. D. komunitas

2. Kesehatan (sehat-sakit)
4. keperawatan
indicator sehat, karakteristik
dan prilaku sehat

3. lingkungan

(fisik,biologis,psikologi,kultural,spritua)u
aua

A. Penjelasan Dari Padadigma pont-perpoint


1. Manusia
Sebagai klien, sekumpulan individu/klien yang berada pada lokasi, dan memiliki
nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya interaksi satu sama lain
untuk mencapai tujuan

2. Kesehatan (Sehat dan sakit)


Sehat adalah keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan
mengatasi stressor

Sedangkan sakit adalah ketidakseimbangan stressor/ mengalami stress/penyakit

3. Lingkungan
Adalah semua faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi disekitaran
klien

4. Keperawatan
Adalah intervensi/tindakan yang di lakukan yang bertujuan untuk menekan
stressor,melalui pencegahan.
B. Berikan Contoh Kasus Yang Berkesenambungan Dari Bagan Paradigma Keperawatan
komunitas

Contoh kasus
Desa X Rt:05/Rw:02 di Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kabupaten
Kediri dengan jumlah penduduk ± 500 orang dan jumlah remaja di desa itu berjumlah
± 250 orang. Mayoritas remajanya pernah menyalahgunakan narkoba. Berdasarkan
data yang kami dapat dari BNN (Badan Narkotika Nasional) di desa sukorame
tersebut kami mendapatkan hasil bahwa sejumlah 60% pengguna narkotika dengn
jenis sabu-sabu, heroin, ganja, cimeng dll pada tahun 2010- 2015, dan kemungkinan
meningkat dilihat dari kebiasaan remaja dengan aksesyang mudah untuk
mendapatkan narkotikatersebut.
Warga mengatakan bahwa mereka sering melihat remaja keluar dari sebuah
rumah dengan keadaan kacau diantaranya jalan sempoyongan, wajah berkeringat dan
pucat, mata cekung dan merah, bicara cedal.Saat dilakukan bersih desa, warga
menemukan banyak botol-botol miras, pil-pil ekstasi, jarum suntik di beberapa titik
yang ada di desa tersebut. Data dari polsek setempat, ditemukan ladang ganja disalah
satu perkebunan milik warga di desa X.Pihak warga maupun polisi setempat
menemukan korban kecelakaan di area tikungan,Data dari polsek juga menunjukkan
bahwa tindak kejahatan terutamanya pemalakan atau pemerasan dilakukan oleh
remaja. Warga juga mengatakan bahwa remaja sering memaksa-maksa minta uang
pada sembarang orang dan mereka akan marah jika tidak diberikan. Mereka juga tak
segan memukul jika keinginan mereka tak segera dituruti.Banyak orang tua yang
mengatakan,uang yang diberikan pada anakmya seharusnya digunakan untuk
membayar sekolah disalahgunakan untuk membeli narkoba.
1. Manusia
remaja keluar dari sebuah rumah dengan keadaan kacau diantaranya jalan
sempoyongan, wajah berkeringat dan pucat, mata cekung dan merah, bicara
cedal.Saat dilakukan bersih desa, warga menemukan banyak botol-botol miras,
pil-pil ekstasi, jarum suntik di beberapa titik yang ada di desa tersebut.
2. Kesehatan
remajanya pernah menyalahgunakan narkoba, akibat Pergaulan/Lingkungan.
3. Lingkungan
Desa X Rt:05/Rw:02 di Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kabupaten
Kediri. Rumah warga sudah berpagar besi sehingga berkesan tertutup.Dan di
salah satu area perkebunan warga terdapat kebun ganja.Rumah satu dengan rumah
yang lain berdekatan. Banyak terdapat warung yang menjual rokok dan minuman
keras. Data remaja yang ketergantungan obat sekitar 60% dari total jumlah
remaja..Kebanyakan kedua orang tua tidak memperhatikan anaknya.Dikarenakan
orang tua sibuk dengan pekerjaannya.
4. Keperawatan
a. Pencegahan primer
1) Berikan penyuluhan tentang dampak dari penyalahgunaan narkoba
2) Berikan bimbingan atau penyuluhan untuk taat beragama dan patuh
terhadap hukum kepada semua lapisan masyarakat
3) Salurkan kegiatan masyarakat terutama generasi muda yang ada kepada
kegiatan positif seperti olahraga, kesenian dan lain-lain
4) Lakukan kerja sama dengan keluarga, sekolah, masyarakat ataupun
komunitas tertentu untuk mengembangkan program pencegahan yang
menekankan pada aspek pendidikan ( edukasi
5) Anjurkan pada keluarga untuk meningkatkan support system dan memberi
dukungan terhadap anak-anak serta remaja selama dalam fase
perkembangan
b. Pencegahan Sekunder
1) Bentuklah hubungan dengan pemakai dan coba tingkatkan kesadaran akan
akibat pemakaian zat
2) Munculkan alasan untuk berubah
3) Perkuat efikasi/kemampuan diri untuk berubah
4) Lakukan pemeriksaan penuh (full assessment) terhadap pemakai
5) Anjurkan untuk mengembangkan gaya hidup sehat
6) Bantu pasien untuk memutuskan langkah terbaik untuk berubah

c. Perubahan tersier
1) Ajarkan beberapa keterampilan pada pemakai dan cara mengembangkan
starategi untuk hidup bebas tanpa narkoba
2) Anjurkan untuk selalu menerapkan strategi hidup sehat tanpa narkoba
untuk mencegah kekambuhan
3) Persiapkan pemakai terlebih dulu untuk memahai tahapan kambuh
4) Gambarkan apa penyebab kambuh dan bantu perbarui kontemplasi lalu
terapkan rencana aksi lebih efektif
5) Persiapkan lingkungan dimana pemakai tinggal agar bisa menerima
kembali

C. Resumekan kasus tersebut


Desa X Rt:05/Rw:02 di Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kabupaten
Kediri dengan jumlah penduduk ± 500 orang dan jumlah remaja di desa itu berjumlah
± 250 orang. Mayoritas remajanya pernah menyalahgunakan narkoba. Berdasarkan
data yang kami dapat dari BNN (Badan Narkotika Nasional) di desa sukorame
tersebut kami mendapatkan hasil bahwa sejumlah 60% pengguna narkotika dengn
jenis sabu-sabu, heroin, ganja, cimeng dll pada tahun 2010- 2015, dan kemungkinan
meningkat dilihat dari kebiasaan remaja dengan aksesyang mudah untuk
mendapatkan narkotikatersebut.
Warga mengatakan bahwa mereka sering melihat remaja keluar dari sebuah
rumah dengan keadaan kacau diantaranya jalan sempoyongan, wajah berkeringat dan
pucat, mata cekung dan merah, bicara cedal.Saat dilakukan bersih desa, warga
menemukan banyak botol-botol miras, pil-pil ekstasi, jarum suntik di beberapa titik
yang ada di desa tersebut.

D. Buatlah tinjauan teoritis secara umum tentang kasus yang anda angkat
a. Defenisi napza
Narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) merupakan zat yang
memengaruhi struktur atau fungsi beberapa bagian tubuh orang yang
mengonsumsinya. Manfaat maupun risiko penggunaan NAPZA bergantung pada
seberapa banyak, seberapa sering, cara menggunakannya, dan bersamaan dengan
obat atau NAPZA lain yang dikonsumsi . Narkoba adalah singkatan dari narkotika
dan bahan obat berbahaya. Narkoba atau NAPZA merupakan kelompok senyawa
yang umumnya meneyebabkan kecanduan bagi para penggunanya.

b. Jenis Jenis NAPZA


Badan Narkotika membagi NAPZA menjadi 3 jenis, yaitu narkotika, psikotropika,
dan bahan adiktif lainnya.
a) Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun bukan sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran dan hilangnya rasa.
Narkotika dibagi dalam 3 kelompok yaitu :
1. Narkotika golongan I : Contohnya ganja, heroin, kokain, morfin, opium,
dan lain-lain.
2. Narkotika golongan II : contohnya adalah petidin dan turunannya,
benzetidin, betametadol, dan lain-lain
3. Narkotika golongan III : contohnya kodein dan turunannya

b) Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun
sintetis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal
dan perilaku.
Psikotropika dibagi dalam 4 golongan yaitu :
1. Golongan I : contohnya adalah MDMA, ekstasi, LDS, dan STP
2. Golongan II : contohnya adalah amfetamin, metamfetamin, metakualon
3. Golongan III : contohnya adalah lumibal, buprenorsina, fleenitrazepam
4. Golongan IV : contohnya adalah nitrazepam (BK, mogadon, dumolid)
diazepam

c) Bahan adiktif
Golongan adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika
yang dapat menimbulkan ketergantungan Contohnya :
1. Rokok
2. Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan
menimbulkan ketagihan.
3. Thinner dan zat-zat lain, seperti lem kayu, penghapus cair, aseton, cat,
bensin, yang bila dihisap, dihirup, dan dicium, dapat memabukkan.

c. Tahapan pemakaian NAPZA


Beberapa macam tahap pemakaian NAPZA yaitu :
1. Tahap pemakaian coba-coba (eksperimental)
2. Tahap pemakaian social
3. Tahap pemakaian situasional
4. Tahap habituasi (kebiasaan)
5. Tahap ketergantungan

Anda mungkin juga menyukai