Anda di halaman 1dari 3

Nama Anggota:

1. Anis Oktaviani Putri (07)


2. Eka Prastya Ningsih (12)
3. Niku Gending Larasati (27)
4. Rizka Alfiya Wandanu (29)
5. Safira Kharismatun Nisa (30)
Membuat Teks Eksplanasi

Gunung Merapi Meletus


Meletusnya Gunung Merapi Di Pulau Jawa yang terjadi pada tanggal 26 oktober 2010
yang telah memakan beberapa korban jiwa dan juga menewaskan Sang Juru Kunci Gunung
tersebut, yaitu “Mbah Maridjan”. Bencana alam ini membawa duka seluruh Rakyat Indonesia
dan Dunia. Guguran lava pijar dan abu vulkanik panas yang juga disebut sebagai “Wedhus
Gembel” mencapai 600 Derajat Celcius ini menghancurkan segala sesuatu yang dilewatinya,
termasuk desa dan rumah tinggal mbah Maridjan. “Status Awas” terus dilakukan oleh
Pemerintah DIY dan sekitarnya karena gejala alam ini sangat sulit untuk diprediksikan.
Sehingga desa-desa yang terdapat dalam radius kurang lebih 10 km dari gunung merapi
diharapkan bisa dilakukan evakuasi untuk berjaga-jaga apabila erupsi berganti arah.
Begitu pula dengan arah angin yang dapat membawa debu vulkanik yang dapat mengganggu
pernapasan manusia. Sebelumya warga setempat juga mengatakan mereka mencium bau kuat
belerang sejak sekitar pukul 17.00 WIB. Para ahli vulkanologi memperingatkan bahwa
tekanan yang semakin besar di bawah kubah lava Merapi bisa menimbulkan salah satu
letusan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Pada akhirnya Merapi mulai mengeluarkan
awan panas sekitar 17.02 WIB. Belasan orang terluka akibat sengatan awan panas dari
Gunung Merapi yang mulai Meletus.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengatakan kepada BBC, erupsi
pertama terjadi pukul 17.02 WIB selama sembilan menit.Kemudian, katanya, disusul dengan
beberapa kali erupsi diantaranya sampai setengah jam lamanya. Pada pukul 17.18 WIB
terjadi erupsi selama empat menit kemudian, rentetan erupsi diantaranya pukul 17.42 WIB
terjadi erupsi panjang sampai 33 menit, lalu disusul erupsi kembali pukul 18.16 WIB dan
erupsi terakhir pukul 18.21 WIB selama 33 menit.
Namun masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya mempercayai bahwa Letusan Gunung Merapi
selalu memberikan berkah. Jika Gunung tersebut meletus, mereka mempercayai sebagai efek
alam yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia sebagai hal yang harus disikapi secara
positif karena gunung tersebut harus meletus. Pertimbangan Bencana Alam yang membawa
efek Positif ini adalah Gunung Merapi melakukan erupsi dengan Jalur erupsi yang sudah ada
sejak letusan sebelumnya. Erupsi tersebut membawa material vulkanik yang nantinya
berguna bagi manusia disekitarnya, antara lain menyuburkan tanah-tanah perkebunan dan
persawahan, memberikan pasir kepada masyarakat yang bekerja sebagai penambang pasir,
Batu-batuan dan bahan bangunan lainnya, sehingga kesejahteraan kehidupan manusia
disekitarnya tetap terjadi.
Menentukan Struktur

1. Pernyataan Umum
: terdapat pada paragraf pertama.
2. Deretan Penjelas
: terdapat pada paragraf dua dan tiga.
3. Interpretasi
: terdapat pada paragraf ke-4.

Bedah Kebahasaan

1. Tema dan Ide Pokok


*Tema : bencana alam.
*Ide Pokok Paragraf 1: meletusnya gunung
*Ide Pokok Paragraf 2: waktu meletusnya gunung
*Ide Pokok Paragraf 3: waktu terjadinya erupsi
*Ide Pokok Paragraf 4: dampak dari gunung meletus
2. Kalimat Fakta
*Paragraf 1 kalimat 1.
*Paragraf 2 kalimat 3 dan 4.
*Paragraf 3 kalimat 1 dan 2.
*Paragraf 4 kalimat 4.

3. Konjungsi Kausalitas dan Kronologis


*Konjungsi Kausalitas
: karena, sehingga, antara lain.
*Konjungsi Kronologis
: terjadi pada, selama, pada akhirnya, lalu.

4. Kata Benda
: pernapasan, belasan, batuan, penambangan.

5. Kata Konkrit
: gunung, abu vulkanik, awan panas,lava, erupsi, material vulkanik.

6. Kata Abstrak
: juru kunci, mencium, positif.
7. Kata Ganti dan Petunjuk
*Kata Ganti
: menggunakan bentuk kata ganti pertama, yaitu -nya.
*Kata Petunjuk
: ini, itu, disekitar.

8. Kata Kerja Pasif


: diharapkan, dilakukan, dibawah, disusul.

9. Kata Kerja Aktif


: memakan, menewaskan, membawa, menghancurkan, mengatakan,
memperingatkan, mengeluarkan, menimbulkan, mencium.

Anda mungkin juga menyukai